(anticipatory guidance)
Disusun oleh:
Nim : C017182034
TAHUN 2021
DEFINISI
a. Petunjuk Antispasi dapat digunakan oleh orang tua sebagai pedoman untuk
mendidik dan mengasuh anak pada masa balita karena disesuaikan dengan
kemampuan pertumbuhan dan perkembangannya.
b. Setiap tahapan mempunyai Petunjuk Antisipasi yang berbeda dengan tahapan
berikutnya sehingga anak dapat melewati tahapan tumbuh kembang yang baik
c. Upaya memberikan bimbingan dan arahan pada masalah-masalah yang
kemungkinan timbul pada setiap fase pertumbuhan dan perkembangan anak,
ada petunjuk-petunjuk yang perlu dipahami oleh orang tua.
d. Orang tua dapat membantu mengatasi masalah anak pada setiap fase
pertumbuhan dan perkembangan dengan cara yang benar dan wajar.
Wong (2009), bimbingan terhadap orang tua pada satu tahun pertama kelahiran ada
dua kelompok:
a. Menyiapkan orang tua akan adanya ketakutan bayinya terhadap orang yang
belum dikenal (Stranger Anxiety).
b. Menganjurkan orang tua untuk mengizinkan anaknya dekat dengan ayah dan
ibunya dan menghindarkan perpisahan yang terlalu lama dengannya.
c. Membimbing orang tua mengetahui disiplin sehubungan dengan semakin
meningkatnya mobilitas (pergerakan) si bayi.
d. Menganjurkan menggunakan suara yang negatif dan kontak mata daripada
hukuman badan sebagai suatu disiplin bila tidak berhasil gunakan satu pukulan
kaki atau tangannya
e. Menganjurkan orang tua untuk memberikan lebih banyak perhatian ketika
bayinya berkelakuan baik daripada ketika ia menangis.
f. Mengajarkan mengenai pencegahan kecelakaan karena bayi sudah meningkat
keterampilan motoriknya dan rasa ingin tahunya.
g. Menganjurkan orang tua untuk meninggalkan bayinya beberapa saat dengan
pengganti ibu yang menyusui.
h. Mendiskusikan tentang kesiapan untuk penyapihan.
i. Menggali perasaan orang tua sehubungan dengan pola tidur bayinya.
a. Toilet Training
b. Sibling Rivalry
1. TOILET TRAINING
a. Merupakan suatu tugas yang besar pada Usia Balita yaitu Toilet Training atau
Pendidikan Menjadi Ceria/Bersih.
b. Kontrol volunter dari spingter ani dan urethra dicapai pada waktu anak dapat
berjalan dan biasanya terjadi antara 18-24 bulan.
c. Faktor kesiapan psiko fisiologik sangat berpengaruh untuk kesiapan Toilet
Training.
d. Anak harus mampu mengenali dorongan untuk melepaskan atau menahan dan
mampu untuk mengkomunikasikan kepada ibunya.
e. Pada waktu ini anak sudah bisa menguasai kemampuan motorik utama.
f. Anak dapat berkomunikasi dengan jelas
g. Tanggung jawab perawat adalah: menolong orang tua untuk mengidentifikasi
kesiapan anaknya untuk Toilet Training.
h. Latihan miksi (kencing) biasanya dicapai sebelum defekasi, karena ini
merupakan aktivitas reguler yang besar dan dapat diduga
i. Sedangkan defekasi merupakan suatu sensasi yang besar dari pada miksi, yang
dapat menimbulkan perhatian dari si anak.
j. Pada waktu malam latihan miksi menjadi tidak sempurna/lengkap sampai usia
4-5 tahun.
k. Siang hari ngompol dapat juga terjadi terutama pada masa aktivitas bermain
yang menyita penuh perhatiannya sehingga mereka tidak diingatkan akan
terlambat ke kamar mandi/
l. Beberapa tekhnik dianjurkan untuk anak koperatif, seperti menggunakan pispot
“Portable” yang memberi perasaan aman pada anak atau Pispot Portable yang
berada pada suatu tempat dengan kloset untuk digunakan sehari-hari.
Sibling Rivalry adalah: perasaan cemburu dan benci yang biasanya dialami seorang
anak terhadap kehadiran/kelahiran saudara kandungnya.
a. Sibling Rivalry timbul bukan karena benci terhadap saudara barunya, melainkan
lebih pada perubahan situasi/kondisi.
b. Anak harus berpisah dengan ibu sejak dini (semasa kehamilan ibu).
c. Anak harus diberi penjelasan dengan ilustrasi yang sederhana dan mudah
dimengerti sehingga anak menyadari perubahan yang akan terjadi, misalnya
perubahan tempat tidur dan kamar atau persiapan perlengkapan bayi.
d. Anak perlu dilibatkan dalam perawatan adik barunya, misalnya: mengambilkan
baju, popok, susu dll
e. Memahami masa prasekolah awal (balita) adalah dasar untuk keberhasilan
dalam merawat anak.
f. Perawat anak perlu membimbing atau membantu orang tua mengenai tugas dan
kebutuhan-kebutuhan pada masa Balita
g. Antisipasi atau Pencegahan merupakan suatu fenomena yang universal. Yaitu
pencegahan memberikan hasil yang lebih baik dari pada pengobatan.
KELOMPOK USIA BALITA UNTUK PENCEGAHAN AN ATISIPASI (Whaley &
Wong, 1998)
a. Umur 12 – 18 bulan
b. Umur 18- 24 bulan
c. Umur 24 - 36 bulan
Pada masa ini, petunjuk bimbingan tetap diperlukan walaupun kesulitannya lebih sedikit
dibandingkan tahun sebelumnya.
1. UMUR 3 TAHUN
a. Menyiapkan orang tua untuk meningkatkan minta anak dalam hubungan yang
luas.
b. Menganjurkan orang tua untuk mendaftarkan anak ke taman kanak-kanak.
c. Menekankan pentingnya batas-batas/tata cara/peraturan-peraturan.
d. Menyiapkan orang tua untuk mengantisipasi tingkah laku yang berlebihan dalam
hal ini akan menurunkan ketegangan.
e. Menganjurkan orang tua untuk menawarkan kepada anaknya alternatif-alternatif
pilihan ketika anak dalam keadaan bimbang.
f. Memberi gambaran perubahan pada usia 3,5 tahun ketika anak menjadi kurang
koordinasi motorik dan emosional, menjadi tidak aman, menunjukkan emosi
yang ekstrim dan perkembangan tingkah laku seperti gagap.
g. Menyiapkan orang tua untuk mengekspektasi tuntutan-tuntutan ekstra perhatian
terhadap mereka sehingga refleksi dari emosi tidak aman dan ketakutan
kehilangan cinta.
h. Mengingatkan kepada orang tua bahwa keseimbangan pada usia tiga tahun
akan berubah ke tingkah laku agresif di luar batas usia empat tahun.
i. Mengantisipasi selera makan menetap dengan lebih luas dalam pemilihan
makana
2. UMUR 4 TAHUN
a. Menyiapkan orang tua terhadap perilaku anak yang agresif termasuk aktivitas
motorik dan bahasa yang mengejutkan.
b. Menyiapkan orang tua menghadapi perlawanan anak terhadap kekuasaan orang
tua.
c. Kaji perasaan orang tua sehubungan dengan tingkah laku anak.
d. Menganjurkan beberapa macam istirahat dari pengasuh utama seperti
menempatkan anak pada taman kanak-kanak untuk sebagian harinya.
e. Menyiapkan meningkatnya rasa ingin tahu seksual.
f. 6. Menekankan pentingnya batas-batas yang realistis dari tingkah laku.
g. 7. Mendiskusikan disiplin.
h. 8. Menyiapkan orang tua meningkatkan imajinasi usia empat tahun yang
memperturutkan kata hatinya dalam “tinggi bicaranya” dan kemahiran anak
dalam permainan yang membutuhkan imajinasi.
i. 9. Menyarankan pelajaran berenang.
j. 10. Menjelaskan perasaan-perasaan Oedipus dan reaksi-reaksinya. Anak laki-
laki biasanya lebih dekat dengan ibunya dan anak perempuan dengan ayahnya.
Oleh karena itu, anak perlu dibiasakan tidur terpisah dengan orang tuanya.
k. 11. Menyiapkan orang tua untuk mengantisipasi mimpi buruk anak dan
menganjurkan mereka jangan lupa untuk membangunkan anak dari mimpi yang
menakutkan.
3. UMUR 5 TAHUN
a. Memberikan pengertian bahwa usia lima tahun merupakan periode tenang
dibandingkan masa sebelumnya.
b. Menyiapkan dan membantu anak-anak untuk memasuki lingkungan sekolah.
c. Menginatkan imunisasi yang lengkap sebelum masuk sekolah.
a. Benda tajam untuk memasak atau berkebun dapat disimpan didalam laci yang
dapat dikunci sehingga tidak dapat dibuka anak.
b. Benda-benda kecil, seperti manik-manik, perhiasan, jarum, mainan kecil, alat
tulis seperti penghapus, harus disimpan dalam laci yang tertutup rapat dan
terkunci.
c. Zat yang berbahaya, seperti obat-obatan, baygon, cairan pembersih lantai,
pestisida, lem dan lainnya agar disimpan dalam lemari terkunci. Khusus untuk
obat-obatan, dapat dibuat lemari khusus yang ditempel di dinding yang tidak
dapat dijangkau anak.
d. Amankan kompor dan berikan penutup yang aman. Bila ada, gunakan kompor
jenis kompor yang cukup tinggi dengan penutup. Akan tetapi, apabila
menggunakan kompor minyak tanah dan desain dapur yang tidak cukup tinggi,
berikan pengaman pada sekeliling kompor dengan bahan yang terbuat dari kayu
atau ditembok sekelilingnya dengan ketinggian yang cukup bagi orang dewasa.
b. Jaga lantai rumah selalu bersih dan kering. Jaga anak apabila lantai baru atau
sedang dipel dan segera dikeringkan jika ada air atau cairan lain tumpah.
a. Apabila ada tangga, pasang pintu dibagian bawah atau atas tangga dan jaga
anak apabila akan naik atau turun tangga. Larangan anak untuk naik tangga
tidak dianjurkan karena anak harus belajar untuk menaikinya, yang terpenting
ada yang menjaga di belakang anak.
b. Sekring listrik harus tertutup dan kabel supaya tidak terlalu panjang sehingga
tidak terjuntai ke bawah dan dapat dijangkau anak.
c. Apabila ada parit di samping atau depan rumah, tutup dengan papan atau
disemen.
d. Bagi yang letak rumahnya ditepi jalan raya, sebaiknya ada pintu pagar yang
harus selalu terkunci rapat.
e. Apabila rumah menggunakan sumber air dengan sumur gali, buat
selongsongnya, kemudian tutup dengan papan/kayu atau besi yang tidak dapat
dibuka anak.
f. Bayi yang ditidurkan di tempat tidurnya jangan ditinggal tanpa di pasang
pengaman pada pinggir tempat tidur. Apabila ditidurkan di tempat tidur orang
dewasa, bayi harus dalam pengawasan.