Anda di halaman 1dari 5

Pengobatan

Footer logo

Buka di app

Penyakit

Hepatoma

HONESTDOCS EDITORIAL TEAM

Ditulis oleh

HONESTDOCS EDITORIAL TEAM

DR. AHMAD MUHLISIN

Ditinjau oleh

DR. AHMAD MUHLISIN

Tervalidasi

Hepatoma - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 9, 2019 Update terakhir: Nov 9, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5
menit

BAGIKAN ARTIKEL INI

Icon whatsapp

Hepatoma adalah salah satu jenis kanker yang berasal dari pertumbuhan sel-sel hati yang tidak normal
dan tak terkendali, disebut juga sebagai kanker hepatoseluler. Hepatoma termasuk jenis kanker hati
primer artinya kanker ini memang berasal dari sel-sel hati sendiri dan bukan berasal dari penyebaran
oleh kanker di organ tubuh lainnya seperti paru, usus, dan lain-lain.
Kanker hati menjadi salah satu jenis kanker penyebab kematian tertinggi di dunia yakni menempati
urutan ketiga dari seluruh jenis kanker di dunia yang menyebabkan kematian. Penderita hepatoma
cukup banyak, yakni lebih dari setengah juta orang. Insidensi kanker hati banyak dijumpai di kawasan
Asia Tenggara dan Afrika.

Iklan dari HonestDocs

Beli Obat Langung Dikirim!

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️Bisa COD ✔️GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Pesan Sekarang

Default internal ads sept20

Penyebab tingginya angka kejadian kanker hati di Afrika dan Asia berkaitan erat dengan insidensi
penyakit hepatitis B dan C di kawasan ini. Di Inggris sekitar 3000 orang mengalami hepatoma tiap
tahunnya dan angka ini berpotensi terus meningkat.

Jika diketahui lebih awal, hepatoma kadang bisa diobati dengan tindakan operatif atau transplantasi
hati. Namun jika hepatoma berada dalam fase lanjut maka kanker ini tidak bisa diobati. Pengobatan
yang dilakukan pada kasus lanjut hanya berupa terapi paliatif artinya terapi diberikan dengan tujuan
untuk memperpanjang kehidupan dan mengurangi keluhan akibat kanker saja, tidak bisa
menyembuhkan.

Penting bagi seorang pasien hepatoma untuk mengingat bahwa ia masih memiliki kendali terhadap tiap
keputusan yang diambilnya terkait pengobatan dan kehidupannya. Yakinkan bahwa dirinya memiliki
seseorang untuk diajak bicara terkait segala rencana, ketakutannya, dan perasaan yang dialaminya.

Penyebab Hepatoma

Penyebab hepatoma belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa hal yang meningkatkan risiko
terjadinya kanker hati yang satu ini, yaitu:

Hepatitis B atau hepatitis C. Hepatoma bisa muncul beberapa tahun setelah pasien mengalami infeksi
hati jenis ini. Kedua jenis hepatitis ini ditularkan melalui darah, misalnya ketika pengguna narkoba
berbagi jarum suntuk yang sama. Tes darah bisa dilakukan untuk mengetahui bahwa seseorang
mengalami hepatitis B atau C.

Sirosis hati. Penyakit serius ini terjadi ketika sel hati rusak dan berganti dengan jaringan parut. Beberapa
hal yang menyebabkan sirosis antara lain hepatitis B atau C, peminum alkohol, obat – obatan tertentu,
terlalu banyak zat besi yang tersimpan dalam hati.

Peminum alkohol berat. Jika seseorang minum alkohol lebih dari 2 gelas per hari selama bertahun –
tahun maka dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker hepatoseluler. Makin banyak konsumsi alkohol
maka risiko terjadinya hepatoma akan makin tinggi.

Kegemukan (obesitas) dan diabetes (kencing manis). Kedua kondisi ini bisa meningkatkan risiko
terjadinya hepatoma. Obesitas memacu terjadinya penyakit perlemakan hati non alkoholik yang bisa
menyebabkan terjadinya hepatoma. Risiko tinggi dari diabetes terjadi karena pengaruh insulin yang
abnormal pada pasien diabetes menyebabkan hepatoma.

Penyakit gangguan penyimpanan zat besi. Hal ini karena zat besi tersimpan terlalu banyak dalam hati
dan organ lain. Orang dengan penyakit ini bisa berkembang menjadi hepatoma.

Aflatoksin. Substansi berbahaya ini (berasal dari beberapa jenis jamur di kacang, jagung, atau jenis
kacang – kacangan lainnya) bisa menyebabkan hepatoma.

Ciri-ciri dan Gejala Hepatoma

Gejala kanker hati saat fase awal seringkali tidak disadari. Jika kanker berkembang, pasien baru akan
mengalami satu atau lebih gejala hepatoma berikut ini:

Nyeri di bagian perut kanan atas.

Adanya benjolan pada perut atas.

Perasaan berat pada bagian perut atas.

Perut terasa kembung.

Hilang nafsu makan.

Berat badan menurun.

Kelelahan.

Mual dan muntah.

Kulit dan mata kuning.


Pucat, urin gelap.

Demam.

Pengakan Diagnosis

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan melakukan pemerikaan penunjang untuk membantu
mendiagnosis keluhan yang anda alami. Berikut adalah beberapa pemeriksaan penunjang yang bisa
membantu mendiagnosis hepatoma:

Iklan dari HonestDocs

Beli Onkologi via HDmall

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️Bisa COD ✔️GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Pesan Sekarang

Default internal ads 19

Tes darah. Dokter akan memeriksa sampel darah pasien dan melihat apakah ada protein AFP pada darah
pasien tersebut. Bayi baru lahir memiliki kadar AFP yang tinggi namun lama kelamaan akan menurun.
Jika dalam darah pasien terdapat AFP dalam kadar yang tinggi, maka bisa menjadi tanda kanker hati.

Tes pencitraan (imaging). Dokter akan melakukan pemeriksaan USG, CT scan, atau MRI untuk melihat
tumor pada hati pasien.

Biopsi hepar (hati). Dokter akan mengambil sampel dari jaringan hati pasien dan memeriksanya di
bawah mikroskop untuk melihat adanya sel kanker..

Pengobatan Hepatoma

Ada beberapa pengobatan untuk hepatoma, penggunaannya disesuaikan dengan derajat kanker dan
juga kondisi pasien secara umum, antara lain:

Radiasi

Terapi ini menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker. Dua tipe radiasi yang bisa
digunakan untuk mengobati hepatoma antara lain:
Eksternal: Pasien berbaring di meja sementara mesin besar memancarkan radiasi di spot spesifik di dada
atau perut pasien.

Internal: Dokter akan menyuntikkan partikel radioaktif kecil ke pembuluh darah arteri yang mengirim
darah ke hati.

Terapi radiasi bisa menyebabkan efek samping meliputi mual, muntah, kelelahan, namun gejala ini akan
menghilang ketika pengobatan selesai.

Kemoterapi

Dalam kemoterapi untuk mengobati kanker, dokter akan memberikan obat kanker langsung ke hati
pasien. Proses ini disebut kemoembolisasi. Dokter akan meletakkan tabung kecil dan fleksibel yang akan
mengantarkan darah ke hati. Tabung ini mengantarkan obat kemo yang dikombinasikan dengan obat
lain yang membantu untuk memblok arteri.

Tujuan dari pengobatan ini adalah untuk membunuh tumor dengan membiarkannya kelaparan karena
tidak mendapat suplai darah. Hati pasien tetap butuh darah namun melalui pembuluh darah lainnya.
Pasien yang mendapatkan kemoterapi tidak perlu dirawat inap di rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai