Kelompok X:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah mencurahkan rahmat
dan hidayahNya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Farmasi
Rumah Sakit ini yang diberi judul “Salep 2-4”.
Maksud dan tujuan penyusunan makalah ini adalah dalam rangka melengkapi dan
memenuhi tugas Farmasi Rumah Sakit.
Dalam penulisan makalah ini kami mengalami banyak sekali hambatan yang
menyulitkan terwujudnya penyusunan makalah ini, namun dengan adanya dorongan,
bimbingan, serta doa dari berbagai pihak, maka semua hambatan ini dapat kami atasi.
1.Oleh karena itu pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih
kepada :
2. Dosen pembimbing.
3. Orang tua yang memberi dukungan.
Teman – teman yang sudah membantu dalam menyelesaiakan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
dan bagi penulis khususnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Di dalam makalah ini akan terfokus tentang produksi di rumah sakit terutama
pada bagian instalasi farmasi rumah sakit. Produksi obat menunjang ketersediaan obat
dan ketersediaan stok di dalam sebuah rumah sakit. Namun, tidak semua rumah sakit
mempunyai sistem produksi obat sendiri, karena hanya rumah sakit tertentu saja yang
menyelenggarakan proses produksi obat.
BAB II
ISI
1. Perencanaan produksi, mulai dari seleksi produk, pengemasan bahan baku dan
kemasan serta pengembangan formula. Dalam perencanaan ini perlu
dipertimbangkan seleksi produk yang mungkin untuk dimanufaktur,
didasarkan pada permintaan rumah sakit terhadap ketersediaannya,
menetapkan kemungkinan pelaksanaannya secara ekonomi dan berdasarkan
penilaian dasar.
2. Perencanaan gedung dan fasilitas produksi, peralatan dan personel yang
memenuhi syarat.
3. Mengadakan pelatihan personel secara teratur, inspeksi dan evaluasi kerja.
4. Mengadakan dokumentasi proses produksi.
5. Menjamin mutu produk akhir.
6. Sub instalasi produksi farmasi membuat perencanaan produksi obat-obat yang
dibutuhkan selama satu bulan dan mencatat realisasi kerjanya, perencanaan
produksi dibuat untuk bulan berikutnya berdasarkan permintaan barang dari
sub instalasi apotek pegawai distribusi farmasi dan persediaan minimum
produksi, selanjutnya dilaksanakan dalam kegiatan harian.
Kegiatan yang dilakukan dalam produksi non steril yaitu pembuatan,
pengenceran, dan pengemasan kembali.
a. Pembuatan
Sub instalasi produksi farmasi memproduksi obat non steril berdasarkan
master formula. Produksi obat dilakukan dengan mengisi formulir pembuatan
obat. Tahapan pembuatan obat dilakukan berdasarkan urutan seperti contoh
yang terdapat pada formulir pembuatan obat dan pada setiap tahap pembuatan
harus diparaf oleh petugas yang mengerjakannya. Formulir pembuatan obat
dibuat berdasarkan per item obat. Pengemasan dan pemberian etiket dilakukan
setelah produksi obat atau pengenceran antiseptik selesai dibuat dan diperiksa
kembali. Setelah selesai pengemasan, maka penyelia harus mengisi lembaran
atau formulir pengemasan yang berisi tanggal produksi, nama obat, nomor
produksi, volume dan kemasan, kemudian diparaf. Selanjutnya formulir
pembuatan obat, formulir pengemasan dan etiket diparaf atau diberi cap oleh
penanggung jawab sebagai tanda bahwa obat sudah diperiksa dan dapat
didistribusikan.
b. Pengenceran
Pengenceran dilakukan berdasarkan urutan seperti yang terdapat pada
formulir obat dan pada setiap tahap harus diparaf oleh petugas yang
mengerjakannya. Pengenceran misalnya pembuatan alkohol 70% dari alkohol
95%.
c. Pengemasan kembali
Pengemasan kembali misalnya Betadine dan Rivanol dari kemasan besar
menjadi kemasan yang lebih kecil.
Penyimpanan hasil produksi dipisahkan antara obat dalam dan obat luar yang
masing-masing disusun secara alfabet. Obat yang lebih dulu dikeluarkan
adalah obat yang lebih dulu diproduksi dengan mempertimbangkan waktu
kadaluarsanya. Setiap pengeluaran obat dicatat dalam kartu sediaan.
Instalasi produksi farmasi melayani kebutuhan barang dari sub instalasi
distribusi, apotek pegawai dan apotek korpri. Pengiriman barang dilakukan
setiap minggu. Sub instalasi produksi farmasi juga melayani permintaan untuk
pembuatan formula khusus yang berasal dari resep dokter dan tidak ada dalam
rencana produksi.
Laporan-laporan yang dibuat adalah laporan pemasukan dan pengeluaran
bahan baku yang dibuat setiap bulan; laporan pembuatan dan pengeluaran
produk jadi non steril, serta laporan pelayanan sitostatika. Obta-obat yang
diproduksi di instalasi produksi farmasi adalah obat-obat yang lebih murah
jika diproduksi sendiri dan obat yang tidak terdapat di pasaran atau
merupakan formula khusus.
TINJAUAN PUSTAKA
SIRUPI (Sirop)
Sirop adalah sediaan cair berupa larutan yang mengandung sakarosa. Kecuali
dinyatakan lain, kadar sakarosa tidak kurang dari 64,0% dan tidak lebih dari 66,0%.
Penyimpanan
Dalam wadah tertutup rapat.
V. Uraian Bahan
4. Aqua destillata
a. Sinonim : Air suling
b. Khasiat : zat tambahan, penambah volume
c. Rumus molekul : H2O
d. Berat molekul : 18,02
e. Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak
mempunyai rasa
f. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
VII. Penandaan
Etiket biru
label : dikocok dahulu
VIII. Edukasi
1. Obat ini berkhasiat sebagai obat batuk berdahak, dengan cara pengeluaran lender
2. Obat ini mempunyai efek samping yaitu Mengantuk, gangguan pencernaan,
insomnia, gelisah, eksitasi, tremor, takikardia, aritmia, mulut kering, palpitasi, retensi
urin.
I. ALAT-ALAT
Spatula
Spatula biasanya digunakan untuk memindahkan bahan padat seperti serbuk, salep,
atau krim.Mereka juga digunakan untuk mencampur bahan bersama-sama menjadi
campuran homogen.Spatula tersedia dalam stainless steel, plastik dan hard rubber.
Jenis spatula yang digunakan tergantung pada apa yang sedang dipindahkan atau
dicampur (Madinah, 2008).
Gambar 2. Spatula
Mortar dan Stamper
Mortar dan stamper digunakan untuk menggiling partikel ke dalam bubuk halus
(triturasi).Penggabungan cairan (levigasi) dapat mengurangi ukuran partikel lebih
lanjut. Mortar dan stamper terbuat dari kaca, porselin, wedgwood atau marmer. Kaca
lebih baik digunakan untuk pencampuran bentuk sediaan cairan dan semi padat
(Madinah, 2008).
Gambar 6. Homogenizer
Mixer
Mixer memiliki sifat menghomogenkan sekaligus memperkecil ukuran partikel tapi
efek menghomogenkan lebih dominan. Mixer biasanya digunakan untuk membuat
emulsi tipe batch.Terdapat berbagai macam mixer yang dapat digunakan dalam
pembuatan sediaan semi padat.Dalam hal ini sangat penting untuk merancang dan
memilih mixer sesuai dengan jenis produk yang diproduksi atau sedang dicampur.
Sebagai contoh: salah satu aspek desain mixer yang penting adalah seberapa
baik/tahan dinding internal dari mixer. Hal ini karena terdapat beberapa permasalahan
dengan baja tahan karat dari mixer sebab mata pisau pengikis harus fleksibel cukup
untuk memindahkan/mengaduk bagian dalam dinding mixer. Atau dengan kata lain,
mata pisau atau pengaduk harus mampu mengaduk atau memindahkan bahan yang
melekat pada dinding mixer tanpa merusak dinding mixer. Jika proses pengadukan
tidak berjalan dengan baik (masih banyak bahan yang menempel/tersisa pada
dinding mixer), maka hasil pencampurannya tidak akan homogen. Oleh
karena mixer mempunyai aksi planetary mixing maka kemampuannya untuk
mencampur fase air, fase minyak dan emulgator sangat tergantung pada macam
pengaduk yang digunakan. Selain spesifikasi untuk tiap alatnya, harus diperhatikan
pula agar tidak terlalu banyak udara yang ikut terdispersi ke dalam cairan karena akan
membentuk buih atau bisa yang menggangu saat melakukan pembacaan volume
sedimentasi (Lieberman HA & Lachmann, 1994).
Gambar 7. Mixer
Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer flask, Conical flask, E-flaks)
Fungsi Erlenmeyer: Erlenmeyer digunakan dalam proses titrasi untuk menampung
larutan yang akan dititrasi
Dalam mikrobiologi, erlenmeyer digunakan untuk pembiakan mikroba. Erlenmeyer
tidak dapat digunakan utnuk mengukur volume
Gelas Ukur | Fungsi dan Pengertian Gelas Ukur - Dalam Dunia pendidikan Gelas
Ukur merupakan salah satu alat penting khususnya dalam jurusan IPA. Gelas ukur
merupakan suatu alat yang di gunakan untuk mengukur volume larutan yang
bentuknya seperti corong ataupun gelas yang mempunyai ukuran volume mililiter
yang berfariasi.
Penggunaan gelas ukur di sesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Bentuk gelas ukur
bermacam - macam ada yang besar ada juga yang keci. Fungsi gelas ukur adalah
menghitung larutan kimia yang tinggi dalam jumlah tertentu.