Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,


Pasal 1 angka (1) menyatakan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pada Standar Proses (SP)
Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) dinyatakan bahwa proses pembelajaran pada
PMK diarahkan untuk mencapai tujuan yang dikembangkan berdasarkan profil lulusan
yaitu: (1) beriman, bertakwa, dan berbudi pekerti luhur; (2) memiliki sikap mental yang
kuat untuk mengembangkan diri secara berkelanjutan; (3) menguasai ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni serta memiliki keterampilan sesuai dengan kebutuhan
pembangunan; (4) memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya
baik untuk bekerja pada pihak lain atau berwirausaha, dan (5) berkontribusi dalam
pembangunan industri Indonesia yang kompetitif menghadapi pasar global.

Proses pembelajaran diselenggarakan dengan berbasis aktivitas secara interaktif,


inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik. Selain itu proses
pembelajaran juga memberikan ruang untuk berkembangnya keterampilan abad 21
yaitu kreatif, berfikir kritis, penyelesaian masalah, kolaborasi, dan komunikasi yang
memberikan peluang bagi pengembangan prakarsa dan kemandirian sesuai dengan
minat, bakat, dan perkembangan psikologis peserta didik. Karakteristik proses
pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik program keahlian yang berada pada
bidang keahlian yang dilakukan di sekolah/madrasah, di Dunia Industri, Dunia Usaha
dan Dunia Kerja (IDUKA) atau gabungan dari keduanya. Pelaksanaan proses
pembelajaran melibatkan IDUKA melalui model penyelenggaraan Praktik Kerja
Lapangan.

1
Pembelajaran di dunia kerja IDUKA adalah program PKL yaitu kegiatan
pembelajaran praktik untuk menerapan, memantapan, dan meningkatan kompetensi
peserta didik. Pelaksanaan PKL melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman di
bidangnya untuk memperkuat pembelajaran praktik dengan cara pembimbingan.
Program PKL sangat penting untuk memberikan bekal kemampuan bagi peserta didik,
maka perlu dibuat suatu pedoman, sesuai dengan pernyataan pada Pasal 4 tentang
Standar Proses (SP) yang dinyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran praktik di
IDUKA berupa PKL yang diatur lebih lanjut oleh Direktorat Jendral terkait.

Kegiatan Praktik Kerja Industri ini, merupakan awal dari kegiatan siswa Sekolah
kejuruan untuk terjun langsung dilapangan pekerjaan. Di segi pengalaman siswa-siswi
akan lebih mendalam tentang pembelajaran Teknik Kendaraan Ringan misalnya
menguasai system rem dan tentang mesin mobil dibandingkan sebelum melaksanakan
PKL. Karena itu dilapangan siswa mendapatkan pengalaman berkomunikasi langsung
dengan orang-orang lapangan yang sudah berpengalaman. Setelah melaksanakan
kegiatan PKL para siswa sekolah kejuruan dituntut untuk menjadi tenaga kerja  yang
terampil dan disiplin tinggi baik waktu, maupun saat bekerja. Untuk mengikuti
kemajuan zaman yang semakin modern, pemerintah memerlukan para generasi muda
yang siap untuk terjun lalu kerja diswasta atau wirausaha maupun di Kantor
Pemerintahan.

B. Manfaat PKL
1. Manfaat bagi peserta didik
a. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di sekolah.
b. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa pengalaman
kerja langsung (real) dalam rangka menanamkan iklim kerja positif yang
berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
c. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat menamkan etos kerja
yang tinggi.
d. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian yang
dipelajari.
e. Mengembangkan kemampuannya sesuai dengan bimbingan/ arahan
pembimbing industri dan dapat berkontribusi kepada dunia kerja.

2
2. Manfaat bagi sekolah
a. Terjalinnya hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara
sekolah dengan IDUKA
b. Meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman kerja selama PKL.
c. Mengembangkan program sekolah melalui sinkronisasi kurikulum, proses
pembelajaran, teaching factory, dan pengembangan sarana dan prasarana
praktik berdasarkan hasil pengamatan di tempat PKL.
d. Meningkatkan kualitas lulusan.
3. Manfaat bagi dunia kerja
a. IDUKA lebih dikenal oleh masyarakat khususnya masyarakat sekolah
sehingga dapat membantu promosi produk.
b. Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK untuk
perkembangan IDUKA.
c. IDUKA dapat mengembangkan proses dan atau produk melalui
optimalisasi peserta PKL.
d. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhannya.
e. Meningkatkan citra positif IDUKA karena dapat berkontribusi terhadap
dunia pendidikan sekaligus sebagai implementasi dari Inpres No 9 Tahun
2016.
C. Tujuan Praktik Kerja Lapangan
Tujuan PKL adalah:
1. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam rangka
menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu
proses dan hasil kerja.
2. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia kerja
dalam menghadapi tuntutan pasar kerja global.
3. Memenuhi hal – hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai keutuhan
standar kompetensi lulusan.
4. mengaktualisasikan salah satu bentuk aktivitas dalam penyelenggaraan Model
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK dan Institusi Pasangan IDUKA yang
memadukan secara sistematis dan sistemik.

3
D. Fungsi PKL
Berdasarkan fungsinya, pelaksanaan PKL dikelompokan menjadi dua:

a. Pemantapan Kompetensi

PKL berfungsi untuk memantapkan kompetensi peserta didik mengingat


pembelajaran di SMK baru diberikan secara simulasi atau pembelajaran realita
tetapi diberikan dengan kondisi kurang standar dilihat dari ketersediaan jenis dan
jumlah peralatan, kompetensi pengajar, kondisi dan situasi belajar, belum nyata
melayani pengguna produk atau jasa (konsumen) dan lain-lain.

b. Realisasi Pendidikan Sistim Ganda (PSG)


PKL berfungsi sebagai salah satu bentuk realisasi PSG dengan melakukan
memorandum of understanding (MoU) dengan IDUKA. Teori dan praktik dasar
dilakukan di sekolah sedangkan teori kejuruan dan praktik kejuruan dilakukan di
Industri. SMK melakukan analisis kompetensi yang harus dikuasai baik di sekolah
maupun di IDUKA dan melakukan kesepakatan penjadwalan pembelajaran praktik.
E. Deskripsi IDUKA
1. Profil

Nama DU/DI : Bengkel Hans Motor


Alamat DU/DI : Ketang, Wae Lelang
Nama mimpinan : Yohanes Danor
No telepon : -

4
BAB II
PROSES DAN HASIL BELAJAR DI IDUKA

A. Perbaikan transmisi manual


1. Pengertian karburator
Karburator adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan bakar untuk
sebuah mesin pembakaran dalam karburator merupakan bagian terpenting dari
sepeda motor, karna itu karburator yang baik harus mampu membuat gas yang
sempurna dan sesuai dengan kebutuhan mesin. Menurut teoritis adalah 1:15 artinya
1 gram bensin tercampur dengan 15 gram udara. Apabila berbandingan
campurannya lebih dari 1:15 misal 1:18 dikatakan campuran miskin, 1:12 dikatakan
campuran kaya karena fungsi karburator adalah mencampur bahan bakar dan udara
dengan perbandingan tertentu sehingga menghasilkan gas yang diperlukan mesin
pada saat pembakaran.
2. Fungsi Komponen Karbuarator
a. Mangkok karburator (float chamber)
Berfungsi mengatur masuknya bahan bakar dan wadah bahan bakar pada waktu
belum digunakan.
b. Klep/jarum pelampung (floater valve)
Berfungsi mengatur masuknya bahan bakar ke dalam mangkok karburator. 
c. Pelampung (floater)
Berfungsi mengatur agar tetap posisi bahan bakar di dalam mangkok karburator.
d. Skep/katup gas
Berfungsi mengatur banyaknya gas yang masuk ke dalam silinder.
e. Pemancar jarum (main nozzle/needle jet ).
Berfungsi memancarkan bahan bakar waktu motor digas, besarnya diatur oleh
terangkatnya jarum skep.
f. Jarum skep/jarum gas
Berfungsi mengatur besarnya semprotan bahan bakar dari main nozzle pada
waktu motor digas

5
g. Pemancar besar (main jet).
Berfungsi memancarkan bahan bakar waktu motor digas penuh (tinggi).
h. Pemancar kecil/stationer (slow jet)
Berfungsi memancarkan bahan bakar waktu motor langsam/stationer. 
i. Sekrup gas/baut gas (throttle screw).
Berfungsi untuk menyetel posisi skep sebelum digas.
j. Sekrup udara/baut udara ( air screw)
Berfungsi untuk mengatur banyaknya udara yang akan dicampur dengan bahan
bakar.
k. Katup cuk (choke valve)
Berfungsi menutup udara luar yang masuk ke karburator sehingga gas menjadi
kaya, digunakan pada waktu start.
3. Cara Kerja Karburator
Secara umum prinsip atau cara kerja karburator pada sepeda motor cukup
sederhana. Ketika mesin stasioner atau di engkol maka piston akan bergerak maju
mundur. Pada gerakan mundur merupakan gerakan hisap yang berarti menghisap
(system karburator) sehingga dengan sendirinya bahan bakar + udara bersih akan
terhisap, bersama dengan itu pematik (busi) akan menyala sehingga terjadi
pembakaran diruang mesin dan melakukan/mendorong piston. Kejadian ini terjadi
berulang, semakin tinggi gas di tekan maka semakin cepat putaran piston.
B. Analisis Gangguan
1. Masalah Yang sering terjadi pada karburator
Komponen karburator merupakan bagian motor yang memiliki tugas dalam
proses pengkabutan atau pemasukan bahan bakar kedalam silinder mesin. Untuk
memenuhi tugas tersebut, karburator memiliki beberapa fungsi diantaranya mengatur
udara dan bahan bakar ke seluruh isap mengatur perbandingan antara komposisi
udara dan bahan bakar pada beberapa tingkat kecepatan sepeda motor, serta
melakukan penampuran antara bahan bakar dan udara secara merata.
Cara kerja karburator dimulai pada saat mesin dihidupkan. Pada saat mesin
dihidupkan maka udara luar akan terhisap dan masuk kedalam karburator. Udara
yang masuk tersebut juga akan diatur banyak sedikitnya untuk menghasilkan tekanan
udara yang sesuai, sebagai cara membagi bahan bakar dan udara yang seimbang

6
sehingga proses pembakaran bisa terjadi. Beberapa masalah pada karburator dan cara
mengatasinya akan diulas pada bagian di bawah ini :
a. Campuran bahan bakar dan udara tidak cukup tepat.
Kondisi dimana campuran bahan bakar dan udara tidak seimbang sehingga
proses pembakaran tidak berlangsung dengan baik kondisi tersebut dapat
menyebabkan motor kurang tenaga dan bahan bakar sering tersendat. Untuk
mengatasi kondisi ini tidak terlalu rumit yakni hanya dengan memutar setelan
skrup udara searah jarum jam atau kearah menutup. Langkah selanjutnya adalah
memindah posisi pilot jet dan mengganti jarum skep.
b. Karburator Basah.
Istilah karburator basah menandakan bahwa jumlah bahan bakar yang masuk
lebih banyak disbanding dengan jumlah udara yang dibutuhkan. Kondisi tersebut
dapat menyebabkan munculnya asap hitam dari knalpot ketika motor digunakan.
Untuk mengatasi masalah ini maka yang pertama adalah dengan melakukan
penyetelan pada skrup udara agar udara yang masuk pada lubang venture lebih
besar, selanjutnya untuk hasil yang lebih baik ganti jarum skep dengan jarum
yang lebih besar dang anti sprayer pilot jet dengan ukuran yang lebih kecil
c. Karburator terlalu kering
Merupakan istilah yang menggambaran kebalikan dari kondisi karburator
basah. Kondisi ini disebabkan oleh jumlah bahan bakar yang kurang sehingga
komposisi udara dengan bahan bakar lebih banyak udara dan tidak seimbang.
Keadaan ini dapat menyebabkan putaran mesin melemah atau mengambang.
Untuk mengatasi masalah kondisi ini maka langkah yang harus dilakukan adalah
dengan mengganti jarum skep yang memiliki ukuran lebih kecil serta melakukan
penyetelan terhadap udara yang basuk kedalam mesin.
d. Karburator banjir
Sil Mangkuk karburator biasanya gepeng karena terjepit atau sudah
mengeras akibatnya sil yang seharusnya lentur dan melekat jadi kaku dan bensin
di mangkuk karburator akan merembes keluar. Solusinya ganti sil dan beli repair
kit pelampung yang biasanya kurang pas sewaktu pemasangannya setelah servis
dan jarum pelampung arus juga menjadi penyebab karburator banjir.

7
e. Karburator Kotor
Penyebab umumnya disebabkan kotoran dan kualitas bensin yang buruk akan
menyumbat jalur needle valve dan tidak bisa tertutup sempurna. Solusinya cukup
bersihkan karburator dengan Cleaner dan semprot dengan angina bertekanan
(Kompresor).
C. Proses Perbaikan
1. Perawatan Karburator
a. Cara Membersihkan Karburator
Alat yang digunakan
1) Kunci T 10 mm
2) Kunci Pas 10 mm
3) Kunci Pas 7 mm
4) Kunci Ring 10 mm
5) Obeng Plus (+)
6) Obeng Min (-)
7) Tang Lancip
8) Kuas Pembersih
9) Rantang Besi
10) Kompresor (Spray Gun)
b. Pelepasan
1) Untuk membuka karburator terlebih dahulu lepaskan plarseri dengan
menggunakan Kunci Pas 10 mm dan Kunci T 10 mm.
2) Lepaskan Body dari rangka motor
3) Kemudian lepaskan karburator dari motor
4) Buka karburator assy yng terdiri dari (O = ring, cap cabel sealing, kutub
throttle/piston, spring/ pegas, needle jet/jarum)
5) Buka mangkok pelampung/floet chamber hingga terlihat pelampung, main
jet, slow jet
6) Lepaskan secara hati-hati pelampung dan jarumnya
7) Muka main jet dan slow jet
8) Buka screw set/skrup pengatur bahan bakar.

8
c. Pemeriksaan
1) Periksa Katup Throttle/Piston
2) Periksa Cap Cable Sealing
3) Periksa Spring/Pegas
4) Periksa Main Jet/Saluran Utama
5) Periksa Slow Jet/Saluran Idle/Langsam
6) Periksa Screw Set/Sekrup Pengatur Udara
7) Periksa Screw Set/Sekrup Pengatur Bahan Bakar
8) Periksa Tiap lekung Saluran Karburator
2. Pemasangan dan Perakitan
a. Bersihkan Karburator
b. Pasang atau rakit kembali karburator dengan cara kembalikan dari prosedur/cara
pembakaran
c. Stel air screw atur skrup pengatur udara sesuai setandar
d. Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan semua peralatan dan bahan yang telah
digunakan pada tempat yang disediakan
3. Pengujian
a. Hidupkan Mesin
b. Putar Skrup pengatur udara kearah kanan hingga putaran mesin meninggi
c. Putar skrup pengatur udara kearah kanan hingga putaran mesin menurun
d. Putar kembali kekiri agar putaran mesin naik kembali (berhenti memutar
setelah/saat mesin agak naik)
e. Dengan posisi kkrup seperti ini putaran mesin agak tinggi maka untuk
menurunkannya putar skrup penahan skep kea rah kiri hingga putaran mesin pada
kecepatan yang sesuai dengan spesifikasi.
D. Hasil Kerja
1. Kondisi kendaaraan sebelum diperbaiki
a. Campuran bahan bakar dan udara tidak cukup tepat
b. Karburator Basah.
c. Karburator terlalu kering
d. Karburator banjir

9
e. Karburator Kotor
2. Kondisi kendaaraan setelah diperbaiki
Karburator berfungsi normal.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan prakerin ini, sangat banyak pengalaman dan ilmu
pengetahuan yang kami dapatkan. Jika di sekolah kita diajarkan bermacam-macam teori
kejuruan, maka ketika prakerin teori itu akan digunakan sebagai dasar dalam
melaksanakan suatu kegiatan (praktek). Pada intinya kegiatan prakerin sangat berguna
untuk mengembangkan apa yang diajarkan di sekolah. Prakerin bisa disebut sebagai
pelengkap dan proses pemotongan atau pemantapan kelak saat sudah berkecimbung di
dalam dunia kerja.
B. Saran – saran
1. Saran Untuk Sekolah
a. Tingkatkan hubungan kerja sama dengan IDUKA
b. Memperbanyak praktek untuk pelajaran Produktif
c. Tingkatkan kedisiplinan dan peraturan sekolah
2. Saran Untuk Bengkel IDUKA
a. Agar tidak bosan-bosan memberi pengarahan dan bimbingan kepada kami
sebagai siswa praaktik.
b. Bagi instruktur dapat memperkenalkan program aplikasi apa saja yang digunakan
di perusahaan agar siswa yang melaksanakan praktek kerja dapat memahami.
c. Supaya lebih banyak memberikan pekerjaan bagi siswa agar jam kerja di isi
dengan penuh tanpa ada yang kosong
3. Saran untuk teman-teman
a. Selalu bertanya kepada instruktur atau pembimbing jika ada sesuatu yang belum
terlalu diketahui jangan malu untuk bertanya. Karena orang yang lebih tau
tentang hal itu tidak akan memberikan ilmunya jika tidak bertanya.

11

Anda mungkin juga menyukai