Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PEMBAHASAN

A. Macam – Macam Sumber Belajar Dan Media Pembelajaran Berbasis


Media Cetak
Dalam usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil
pembelajaran, kita tidak boleh melupakan satu hal yang sudah pasti
kebenarannya yaitu bahwa peserta didik atau siswa harus banyak
berinteraksi dengan sumber belajar. Tanpa sumber belajar yang memadai
sulit diwujudkan proses pembelajaran yang mengarah kepada tercapainya
hasil belajar yang optimal. Namun, apa sebenarnya sumber belajar itu? Perlu
diketahui definisi sumber belajar yang jelas.

AECT mengartikan sumber belajar sebagai semua sumber (data,


manusia, dan barang) yang dapat dipakai oleh pelajar sebagai suatu
sumber tersendiri atau dalam kombinasi untuk memperlancar belajar dan
meliputi pesan, orang, material, alat, teknik, dan lingkungan. Sumber
belajar bahkan berubah menjadi komponen sistem instruksional apabila
sumber belajar itu diatur sebelumnya (prestructured), didesain dan dipilih
lalu dikombinasikan menjadi suatu sistem instruksional yang lengkap
sehingga mengakibatkan belajar yang bertujuan dan terkontrol.1

Sumber belajar dalam pengertian sempit adalah, misalnya: buku-


buku atau bahan- bahan cetak lainnya. Pengertian itu masih banyak
dipakai dewasa ini oleh sebagian besar guru. Misalnya dalam program
pengajaran yang biasa disusun oleh para guru terdapat komponen sumber
belajar, dan pada ummnya akan diisi dengan buku teks atau buku wajib
yang dianjurkan. Pengertian yang lebih luas tentang sumber belajar
diberikan oleh Edgar Dale yang menyatakan bahwa pengalaman itu
sumber belajar. Berikut kerucut pengalaman (cone of experience).

1
Rahadi Aristo. Belajar, Pembelajaran dan Sumber Belajar , (Jakarta: Refika Utama,
2008), hlm. 54

2
3

Sumber belajar dalam pengertian tersebut menjadi sangat luas


maknanya, seluas hidup itu sendiri, karena segala sesuatu yang dialami
diangap sebagai sumber belajar sepanjang hal itu membawa pengalaman
yang menyebabkan belajar. Belajar pada hakikatnya adalah proses
perubahan tingkah laku ke arah yang lebih sempurna ses uai dengan
tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelumnya. Pengalaman yang dapat
memberikan sumber belajar.

Sumber belajar memiliki 6 bentuk atau terbagi menjadi 6 golongan.


Menurut Wiryokusumo & Mustaji, pengertian dan contoh tiap-tiap
bentuk sumber belajar tersebut dijabarkan dalam table berikut:2

Sumber Belajar Pengertian


Contoh

Pesan Pelajaran/informasi yang Semua bidang studi atau mata


diteruskan oleh komponen lain pelajaran (untuk pendidikan anak
dalam bentuk ide, fakta, arti, usia dini adalah semua kegiatan
dan data. yang dapat mengembangkan
semua aspek dan kecerdasan
anak).

Orang/Manusia Manusia yang bertindak sebagai Guru Pembina, guru pembiming,


penyimpan, pengolah dan tutor, pamong, murid, pemain,
penyaji pesan. Tidak termasuk pembicara, tidak termasuk tim
mereka yang menjalankan kurikulum, peneliti, produser,
fungsi pengembangan dan teknisi dan lain-lain yang tidak
pengelolaan sumber belajar. langsung berinteraksi dengan
siswa.

Bahan/Material Sesuatu (biasa disebut media Transparansi, slide, film, film


atau software) yang strip, audio tape, video, tape,
mengandung pesan untuk modul, majalah, bahan
disajikan, melalui penggunaan pengajaran terprogram, dan lain-
alat ataupun oleh dirinya. lain.

2
http://www.damandiri.or.id/file/ahmadsuyutiunairbab2. Pdf, diakses pada 28 Pebruari 2019
pukul 04.35 WIB
4

Alat/Peralatan Sesuatu (biasa pula disebut Proyektor, slide, film strip, film,
hardware atau perangkat keras) OHP, LCD, video tape atau kaset
yang digunakan untuk recorder, pesawat televise, dan
menyampaikan pesan yang lain-lain.
tersimpan dalam bahan.

Teknik Prosedur rutin atau acuan yangPengajaran terprogram


disiapkan untuk menggunakan belajar mandiri, mastery
bahan, alat, orang, danlearning, discovery learning,
lingkungan untuksimulasi, BCCT, kuliah,
menyampaikan pesan. ceramah, Tanya jawab, active
learning, joyful learning,
attractive learning, multiple
intelligences approach, dan lain-
lain.
Lingkungan Situasi sekitar di mana pesan Lingkungan pikir, gedung
diterima. sekolah, perpustakaan,
laboratorium, dan lain- lain.

Media pembelajaran berbasis teks cetak (print out) adalah berbagai


media penyampai pesan pembelajaran di mana padanya terkandung teks
(bacaan) dan ilustrasi-ilustrasi pendukungnya. Media cetakan meliputi bahan-
bahan yang disiapkan di atas kertas pengajaran dan informasi. Di samping
buku teks atau buku ajar, termasuk pula lembaran penuntun berupa daftar cek
tentang langkah-langkah yang harus diikuti ketika mengoprasikan sesuatu
peralatan atau memelihara peralatan.

Materi pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum di kenal


adalah buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah dan lembaran lepas. Teks
berbasis cetakan menuntut elemen yang perlu diperhatikan pada saat
merancang, yaitu konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, dan
penggunaan spasi kosong.

Perancang pembelajaran harus berupaya untuk membuat materi dengan


media yang berbasis teks ini menjadi interaktif, dengan cara sebagai berikut :

1. Sajikan informasi dalam jumlah yang selayaknya dapat dicerna, diproses


dan dikuasai. Semakin kompleks informasi itu, semakin sedikit jumlah
butir yang ditampilkan dalam sekali penyajian.
5

2. Pertimbangkan hasil pengamatan dan analisis kebutuhan siswa dan


siapkan latihan yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.
3. Pertimbangkan hasil analisis respons siswa
4. Siapkan kesempatan bagi siswa untuk dapat belajar sesuai kemampuan dan
kecepatan mereka.
5. Gunakan beragam jenis latihan dan evaluasi.
6. Untuk menarik perhatian pada media ini adalah dengan penggunaan
warna, bentuk, huruf, garis, huruf dicetak tebal, dicetak miring dan
sebagainya.

B. Keunggulan dan Kekurangan Sumber Belajar dan Media Pembelajaran


Berbasis Media Cetak
Kelebihan media cetak:
1. Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing.
2. Di samping dapat mengulangi meteri dalam media cetakan, siswa akan
mengikuti urutan pikiran secara logis.
3. Pepaduan teks dan gambar dalam halaman cetak sudah merupakan hal
lumrah, dan ini dapat menambah daya tarik, serta dapat memperlancar
pemahaman informasi yang disajikan.
4. Khusus pada teks terprogram, siswa akan terpartisipasi/berinteraksi
dengan aktif karena harus memberi respons terhadap pertanyaan dan
latihan yang disusun siswa dapat segera mengetahui apakah jawabannya
benar atau salah.
5. Meskipun isi informasi media cetak harus diperbaharui dan direvisi
sesuai dengan perkembangan dan temuan-temuan baru dalam bidang
ilmu itu, materi tersebut dapat direproduksi dengan ekonomis dan
didistribusikan dengan mudah.
6. Dapat dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah dibawa.
6

Keterbatasan Media Cetak:


1. Sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetakan.
2. Biaya percetakan akan mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi ,
gambar, atau foto yang berwarna warni.
3. Proses pencetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari
sampai berbulan-bulan, tergatung kepada peralatan percetakan dan
kerumitan informasi pada halaman cetakan.
4. Perbagian unit-unit pelajaran dalam media cetakan harus dirancang
sedemikian rupa sehingga tidak berlalu panjang dan dapat
membosannkan.
5. Umumnya media cetak membawa hasil yang baik jika tujuan pelajaran
itu bersifat kognitif, misalnya belajar tentang fakta dan keterampilan.
6. Jika tidak dirawat dengan baik, media cetakan cepat rusak dan hilang.
7. Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan
minat siswa untuk membacanya.3

C. Cara Menyusun Sumber Belajar dan Media Pembelajaran Berbasis


Media Cetak
Dalam pengembangan media pembelajaran berbasis cetak/print out
dalam bentuk teks dan ilustrasi yang perlu diperhatikan yaitu keberagaman
siswa, yang mana siswa mungkin saja memiliki perbedaan dalam kemampuan
berbahasa, sehingga media pembelajaran yang dibuat akan bersifat lebih
mudah digunakan dan dipahami siswa. Penggunaan struktur tertentu,
Menambah berbagai kegiatan (aktivitas belajar), ilustrasi, gambar, foto, peta
konsep, kuis, dan permainan akan mengakomodasi perbedaan gaya belajar
yang mungkin ada sehingga siswa leboh dapat mingikuti pembelajaran
dengan media ini secara lebih baik.
Materi pembelajaran berbasis cetak yang paling umum dikenal adalah
buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan lembaran lepas. Teks berbasis
cetakan menurut enam elemen yang perlu diperhatikan pada saat merancang,
yaitu :
3
Cecep Kustandi, Cara Penyusunan Bahan Ajar Cetak, https://www.slideshare.netmobileCara-
Penyusunan-bahan-Ajar-Cetak (diakses pada 23 Pebruari 2019 pukul 09:30 WIB)
7

1. Konsistensi
a. Gunakan konsistensi format dari halaman ke halaman. Usahakan
agar tidak menggabungkan cetakan huruf dan ukuran huruf.
b. Usahakan untuk konsisten dalam jarak spasi. Jarak Antara judul dan
baris pertama serta garis samping supaya sama, dan Antara judul dan
teks utama. Spasi yang tidak sama sering dianggap buruk, tidak rapih
dan oleh karena itu tidak memerlukan perhatian sungguh-sungguh.
2. Format
a. Jika paragraph panjang sering digunakan, wajah satu kolom lebih
sesuai sebaliknya, jika paragraph tulisan pendek-pendek wajah dua
kolom akan lebih sesuai.
b. Isi yang berbeda supaya dipisahkan dan dilabel secara visual.
c. Taktik dan strategi pembelajaran yang berbeda sebaiknya dipisahkan
dan dilabel secara visual.
3. Daya Tarik
Perkenalkan setiap baba tau bagian baru dengan cara yang berbeda,
ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk membac ateks.
4. Ukuran Huruf (Font)
a. Pilihlah ukuran huruf yang sesuai dengan siswa, pesan, dan
lingkunganya.
b. Hindari penggunaan huruf capital untuk seluruh teks karenadapat
membuat proses membaca itu sulit.
5. Ruang Kosong
a. Gunakan spasi kosong lowong tak berisi teks atau gambar untuk
menambah kontras. Hal ini penting untuk memberikan kesempatan
siswa/pembaca untuk beristirahat pada titik-titik tertentu pada saat
matanya bergerak menyusuri teks. Ruang kosong dapat berbentuk :
1) Ruang sekitar judul
2) Batas tepi (Margin) batas tepi yang luas memaksa perhatian
siswa/pembaca untuk masuk ke tengah-tengah halaman.
3) Spasi antar kolom, semakin lebar kolomnya semakin luas spasi
di antaranya.
8

4) Permulaan paragraph diindentasi


5) Penyesuaian spasi antar baris atau antar paragraph
b. Sesuaikan spasi antar baris untuk meningkatkan tampilan dan tingkat
keterbatasan.
c. Tambahkan spasi antar paragraph untuk meningkatkan tingkat
keterbacaan.4
Perancang pembelajaran harus berupaya untuk membuat materi dengan
media berbasis teks ini menjadi interaktif. Petunjuk berikut yang dapat
membantu menyimpan media berbasis teks yang interaktif :
a. Sajikan informasi dalam jumlah yang selayaknya dapat dicerna,
diproses, dan dikuasai.
b. Pertimbangkan hasil pengamatan dan analisis kebutuhan siswa dan
siapkan latihan yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.
c. Pertimbangkan hasil analisis respon siswa.
d. Siapkan kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai kemampuan.
e. Gunakan beragam jenis, latihan dan evaluasi seperti, main peran, studi
kasus. Berlomba, atau simulasi.5
Sebagai pemerhati pendidikan semestinya, harus memperhatikan
pentingnya media yang akan dikembangkan untuk kegiatan pembelajaran.
Untuk mengembangkan atau menyusunnya ada beberapa yang perlu
dilakukan. Adapun yang harus dikembangkan sebagai berikut:
1. Melakukan surve di lapangan
Survey yang dilakukan ini bertujuan untuk melihat kekurangan dan
kesenjangan terhadap suatu pembelajaran yang dilakukan oleh guru
dan dengan didakan survey tersebut yang dilaksanakan dari
penggaalaman aka dapat menetahui kekurangan dan kelebihannya.

2. Melakukan studi pustaka

4
Arsyad Azhar, Media Pembelajaran, ( Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2011), hlm. 44
5
Daryanto, Media Pembelajaran, Penerapanya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan
Pembelajaran, ( Yogyakarta: Gava Media, 2010), Hlm. 76
9

Studi ini dilakukan untuk tujuan untuk meihat dan memahami dan
memahami materi pembelajaran yang akan dilakukan dan dipahami
oleh peserta didik. Dan melakukan studi ini pula penyusun suatu media
dapat dilakukan.
3. Mengidentifikasi karakteristik siswa.
Karakter dari siswa sangat perlu diperhtikan agar media dapat di
buat. Degan tujuan pembuat media akan memiliki sebuah arah dalam
menciptakan media.
4. Menyusun sebuah tujuan pebelajaran.
Penyusunan tujuan akan memberikan gambaran untuk arah materi
yang akan dikembangkan. Penyusunan tujuan pembelajaran ini juga
melibatkan media dalam coditinnya.
5. Menyusun materi pembelajaran.
Setelah menyusun tujuan dalam pembelajaran kemudian menyusun
materi dalam pembelajaraan dengan peyusunan materi seusai dengan
tema, kompeteni inti, kompetensi dasar, indikator dan tujuan
pembeajaran. Materi juga harus tesusun dengan jelas dan lengkap.
Adapun penyusunan materi daapat diakukan dengan cara :
a. Menyusun story board
Tujuannya untuk memberikan gambaran tentang apa yang akan
diakukan.
b. Membuat flow chart
Tujuannya hal-hal yang akan memberikan petunjuk untuk membuat
materi pembelajaraan.
c. Membuat draf/naskah
Tujuannya unuk menyusun naskah untuk pembuat media harus
melakukan konsultasi agar draf yang dibuat menjdi menarik.

6. Menyusun evaluasi.
10

Penyusunan evaluasi dilakukan dengan sesuai tujuan dan materi.


Evaluasi juga bertujuan sebagaimana tercapainya media yang dibuaat
untuk pembelejaran. Serta pengetahuan yang telah tercapai sudah
sejauh mana.
7. Menyusun/membuat media.
Penyusunaan media yang dibuat harus mampu dan bisa diganakan
oleh orang lain untuk mengetahui pengetahuan baru yang disampaikan
dari medianya.
8. Publikasi media
Publikasi media dapat kita lakukan untuk dapat dicontoh oleh
orang lain. Selain itu juga dapat membuat keuntugan bagi pembuat
media karena bisa membuat para pembuat media yang lain terinspirasi.6

6
Satrianiwati , Media dan Sumber Belajar, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018), hlm. 38-44.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Materi pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum di kenal adalah
buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah dan lembaran lepas. Teks
berbasis cetakan menuntut elemen yang perlu diperhatikan pada saat
merancang, yaitu konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf,
dan penggunaan spasi kosong.
2. Sumber dan media berbasis media cetak memiliki keunggulan dan
kelemahan. Salah satu keunggulan dari media cetak adalah siswa dapat
belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing sedangkan salah
satu kelemahan dari media cetak adalah bahan cetak yang tebal mungkin
dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk membacanya.
3. Cara menyusun sumber dan media berbasis cetak adalah melakukan surve
di lapangan, melakukan studi pustaka, mengidentifikasi karakteristik
siswa, menyusun sebuah tujuan pebelajaran, menyusun materi
pembelajaran, menyusun evaluasi, publikasi media, dan
menyusun/membuat media.

B. SARAN
1. Hendaknya makalah ini dapat dijadikan referensi bagi para pembaca.
2. Hendaknya makalah ini menjadi sumber pengetahuan bagi para pembaca
khususnya pendidik.
3. Hendaknya makalah ini memberikan gambaran mengenai sumber dan
media berbasis media cetak.
4. Hendaknya makalah ini bermanfaat bagi saya pribadi dan juga
pembacanya.

11

Anda mungkin juga menyukai