PEMBAHASAN
1
Rahadi Aristo. Belajar, Pembelajaran dan Sumber Belajar , (Jakarta: Refika Utama,
2008), hlm. 54
2
3
2
http://www.damandiri.or.id/file/ahmadsuyutiunairbab2. Pdf, diakses pada 28 Pebruari 2019
pukul 04.35 WIB
4
Alat/Peralatan Sesuatu (biasa pula disebut Proyektor, slide, film strip, film,
hardware atau perangkat keras) OHP, LCD, video tape atau kaset
yang digunakan untuk recorder, pesawat televise, dan
menyampaikan pesan yang lain-lain.
tersimpan dalam bahan.
1. Konsistensi
a. Gunakan konsistensi format dari halaman ke halaman. Usahakan
agar tidak menggabungkan cetakan huruf dan ukuran huruf.
b. Usahakan untuk konsisten dalam jarak spasi. Jarak Antara judul dan
baris pertama serta garis samping supaya sama, dan Antara judul dan
teks utama. Spasi yang tidak sama sering dianggap buruk, tidak rapih
dan oleh karena itu tidak memerlukan perhatian sungguh-sungguh.
2. Format
a. Jika paragraph panjang sering digunakan, wajah satu kolom lebih
sesuai sebaliknya, jika paragraph tulisan pendek-pendek wajah dua
kolom akan lebih sesuai.
b. Isi yang berbeda supaya dipisahkan dan dilabel secara visual.
c. Taktik dan strategi pembelajaran yang berbeda sebaiknya dipisahkan
dan dilabel secara visual.
3. Daya Tarik
Perkenalkan setiap baba tau bagian baru dengan cara yang berbeda,
ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk membac ateks.
4. Ukuran Huruf (Font)
a. Pilihlah ukuran huruf yang sesuai dengan siswa, pesan, dan
lingkunganya.
b. Hindari penggunaan huruf capital untuk seluruh teks karenadapat
membuat proses membaca itu sulit.
5. Ruang Kosong
a. Gunakan spasi kosong lowong tak berisi teks atau gambar untuk
menambah kontras. Hal ini penting untuk memberikan kesempatan
siswa/pembaca untuk beristirahat pada titik-titik tertentu pada saat
matanya bergerak menyusuri teks. Ruang kosong dapat berbentuk :
1) Ruang sekitar judul
2) Batas tepi (Margin) batas tepi yang luas memaksa perhatian
siswa/pembaca untuk masuk ke tengah-tengah halaman.
3) Spasi antar kolom, semakin lebar kolomnya semakin luas spasi
di antaranya.
8
4
Arsyad Azhar, Media Pembelajaran, ( Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2011), hlm. 44
5
Daryanto, Media Pembelajaran, Penerapanya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan
Pembelajaran, ( Yogyakarta: Gava Media, 2010), Hlm. 76
9
Studi ini dilakukan untuk tujuan untuk meihat dan memahami dan
memahami materi pembelajaran yang akan dilakukan dan dipahami
oleh peserta didik. Dan melakukan studi ini pula penyusun suatu media
dapat dilakukan.
3. Mengidentifikasi karakteristik siswa.
Karakter dari siswa sangat perlu diperhtikan agar media dapat di
buat. Degan tujuan pembuat media akan memiliki sebuah arah dalam
menciptakan media.
4. Menyusun sebuah tujuan pebelajaran.
Penyusunan tujuan akan memberikan gambaran untuk arah materi
yang akan dikembangkan. Penyusunan tujuan pembelajaran ini juga
melibatkan media dalam coditinnya.
5. Menyusun materi pembelajaran.
Setelah menyusun tujuan dalam pembelajaran kemudian menyusun
materi dalam pembelajaraan dengan peyusunan materi seusai dengan
tema, kompeteni inti, kompetensi dasar, indikator dan tujuan
pembeajaran. Materi juga harus tesusun dengan jelas dan lengkap.
Adapun penyusunan materi daapat diakukan dengan cara :
a. Menyusun story board
Tujuannya untuk memberikan gambaran tentang apa yang akan
diakukan.
b. Membuat flow chart
Tujuannya hal-hal yang akan memberikan petunjuk untuk membuat
materi pembelajaraan.
c. Membuat draf/naskah
Tujuannya unuk menyusun naskah untuk pembuat media harus
melakukan konsultasi agar draf yang dibuat menjdi menarik.
6. Menyusun evaluasi.
10
6
Satrianiwati , Media dan Sumber Belajar, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018), hlm. 38-44.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Materi pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum di kenal adalah
buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah dan lembaran lepas. Teks
berbasis cetakan menuntut elemen yang perlu diperhatikan pada saat
merancang, yaitu konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf,
dan penggunaan spasi kosong.
2. Sumber dan media berbasis media cetak memiliki keunggulan dan
kelemahan. Salah satu keunggulan dari media cetak adalah siswa dapat
belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing sedangkan salah
satu kelemahan dari media cetak adalah bahan cetak yang tebal mungkin
dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk membacanya.
3. Cara menyusun sumber dan media berbasis cetak adalah melakukan surve
di lapangan, melakukan studi pustaka, mengidentifikasi karakteristik
siswa, menyusun sebuah tujuan pebelajaran, menyusun materi
pembelajaran, menyusun evaluasi, publikasi media, dan
menyusun/membuat media.
B. SARAN
1. Hendaknya makalah ini dapat dijadikan referensi bagi para pembaca.
2. Hendaknya makalah ini menjadi sumber pengetahuan bagi para pembaca
khususnya pendidik.
3. Hendaknya makalah ini memberikan gambaran mengenai sumber dan
media berbasis media cetak.
4. Hendaknya makalah ini bermanfaat bagi saya pribadi dan juga
pembacanya.
11