PENDAHULUAN
1
sebagaimana yang dibahas dalam berbagai jurnal internasional mengenai tiap- tiap
bidang eksplorasi tersebut.
1.4 Manfaat
Manfaat ditulisnya makalah ini, yaitu sebagai salah satu syarat penyelesaian
studi mata kuliah geokimia serta untuk menambah pengetahuan bagi para
pembaca.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Jurnal internasional yang kami gunakan di bidang eksplorasi minyak bumi ini
yaitu “Experimental investigation of hydrate formation, plugging and flow properties
using a high-pressure viscometer with helical impeller” atau dalam Bahasa Indonesia
“Investigasi eksperimental pembentukan hidrat, plugging dan sifat aliran
menggunakan viskometer tekanan tinggi dengan impeller heliks”
3
pemodelan sifat aliran lumpur hidrat atau integrasi dari transportabilitas hidrat ke
dalam pemodelan multifasa umum. Hasil menunjukkan bahwa potongan air
menengah merupakan risiko penyumbatan pipa terbesar untuk semua minyak yang
diuji. Jumlah hidrat yang dapat diangkut meningkat dengan viskositas minyak.
Umumnya, bubur hidrat yang dihasilkan menunjukkan perilaku penipisan geser yang
meningkat dengan meningkatnya fraksi volume hidrat. Namun, reologi keseluruhan
dari bubur ini adalah fungsi kompleks dari minyak yang digunakan, potongan air, gas
yang ditambahkan ke sistem dan fraksi padat hidrat. Menurunkan laju geser untuk
sistem HVF tinggi menghasilkan pemisahan. Hasil dalam pekerjaan ini lebih lanjut
menunjukkan bahwa transportasi hidrat dapat dimungkinkan dengan risiko minimum
jika anti-aglomeran digunakan dan geser yang cukup tinggi diterapkan. Di sisi lain,
jika tidak ada anti-aglomeran yang digunakan, agregasi parah dapat mengakibatkan
penyumbatan garis aliran. Dari pembentukan hidrat, penyumbatan dan sifat aliran
menggunakan viskometer tekanan tinggi dengan impeller heliks
Dalam karya ini, pengukuran viskositas bubur hidrat pada berbagai watercuts,
minyak yang berbeda dan fraksi padat yang berbeda dilakukan menggunakan in-
house mixer-viscometer. Viskositas sistem meningkat selama pendinginan. Viskositas
bubur meningkat secara signifikan selama pembentukan hidrat karena perpindahan
massa gas. Perubahan laju geser selama Zona IV memberikan informasi mengenai
distribusi hidrat dalam fase pembawa.
4
digunakan dan geser yang cukup tinggi diterapkan. Di sisi lain, jika tidak ada anti-
aglomerasi yang digunakan, agregasi yang parah dapat menyebabkan penyumbatan
saluran aliran.
Geothermal adalah sumber panas yang terkandung di dalam air panas, uap,
dan batuan yang bersama dengan mineral yang terasosiasi bersama gas lain yang
secara genetic tidak dapat dipisahkan dalam sistem geothermal dan proses
penambangan diperlukan untuk pemanfaatannya. Sistem panas bumi terdiri dari lima
elemen utama yaitu sumber panas, fluida geothermal (gas dan/atau air), batuan
reservoir, permeabilitas, dan seal rock. Keberadaan sub-permukaan system
geothermal aktif dapat diidentiifikasi dengan manifestasi permukaannya. Manifestasi
permukakan bias jadimerupakan permukaan tanah yang hangat, sumber air panas,
fumarole, solfatara, geyser, dan altered rock.
5
Manifestasi geotermal permukaan menunjukkan adanya sistem panas bumi
bawah permukaan aktif. Potensi sistem panas bumi ini dapat dikembangkan dan
dimanfaatkan jika kita tahu apakah itu potensial. Secara umum dalam sistem panas
bumi kami selalu mencari sistem suhu tinggi karena ini yang paling menguntungkan
dan mampu menghasilkan analisis Kimia dari manifestasi surfaçe dapat digunakan
sebagai metode untuk menentukan karakteristik fluida panas bumi. Data yang
diperoleh dari analisis kimia fluida panas bumi dapat digunakan dalam
geothermometry untuk menginterpretasikan suhu di bawah permukaan berdasarkan
komposisi kimianya
Cairan termal yang dikeluarkan sebagai mata air panas dalam penelitian
diklasifikasikan menjadi lima jenis, air klorida sulfat-klorida air, air, air bikarbonat,
dan kontribusi air sulfat dalam membentuk manifestasi permukaan mendominasi
disebut diagram air yang menunjukkan hampir semua air adalah air yang belum
matang. Tanda tangan isotop menunjukkan semua sampel diplotkan antara fluida
panas bumi dengan air meteorik yang menyebabkan penurunan kandungan 8O.
geothermometer memberikan perbedaan yang signifikan antara suhu minimum dan
maksimum. sementara gas geotermometer memberikan suhu yang lebih andal
dengan sedikit perbedaan berkisar antara 272,78 hingga 280,60 ° C, mencairkan air
klorida (bikarbonat). Plotting meteorik menghasilkan Na-K-Mg dekat Global Water
Meteoric Water Line yang mengindikasikan Solut
6
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Saran yang dapat saya berikan dalam penulisan makalah yaitu agar dilakukan
dengan hati-hati dan memperhatikan kaidah penulisan yang baik dan benar
DAFTAR PUSTAKA