Anda di halaman 1dari 9

umma

Unduh
4.8

Apa Saja Rukun Iman dan Bagaimana Penjelasannya?


1 Jawaban

Umma Answer Official + Ikuti

Mengenal Rukun Iman


Sekilas Tentang Rukun Iman
Rukun diibaratkan seperti tiang iman bagi setiap mukmin. Maka, seseorang yang
belum miliki atau tidak percaya dengan rukun iman tidak diakui sebagai seorang
mukmin. Dengan kata lain, orang tersebut dinggap sebagai orang kafir. Konsekuensi
dari penggolongan seseorang sebagai kafir adalah orang tersebut akan kekal di
dalam neraka.

Rukun Iman Ada Enam


Seperti yang sudah umum diketahui bahwa rukun iman ada enam yaitu:
1. Beriman kepada Allah
2. Beriman kepada Malaikat-malaikatNya
Unduh umma
3. Beriman kepada Kitab-kitabNya
4. Beriman kepada Para Nabi dan RasulNya
5. Beriman kepada Hari Kiamat
6. Beriman kepada Qadha dan Qadhar Allah, yang baik ataupun yang buruk
umma
Unduh
4.8
Hadits yang Menjelaskan Tentang Rukun Iman
Hadits yang mendasari adanya rukun iman ini adalah sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim. Haditsnya cukup panjang jadi akan dicantumkan
sebagian saja.
‫ﻓﺄﺧﺒﺮﻧﻲ ﻋﻦ اﻹﻳﻤﺎن ﻗﺎل أن ﺗﺆﻣﻦ ﺑﺎ وﻣﻼﺋﻜﺘﻪ وﻛﺘﺒﻪ ورﺳﻠﻪ واﻟﻴﻮم اﻵﺧﺮ وﺗﺆﻣﻦ ﺑﺎﻟﻘﺪر ﺧﻴﺮه وﺷﺮه‬
Artinya: “Maka kabarkan padaku tentang iman, Rasulullah bersabda: Iman adalah
bahwa kamu beriman kepada Allah dan malaikatNya, segala kitabNya, dan RasulNya
dan hari akhirat serta kamu beriman dengan qadar baik dan buruk.” (H.R. Imam
Muslim)

Iman Adalah..
Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya kita juga mengetahui pengertian iman.
Secara bahasa, iman berarti tashdiq atau membenarkan. Sementara menurut istilah
syara’, iman adalah tashdiq bil qalbi atau membenarkan dengan hati semua hal yang
dibawa oleh Rasulullah SAW. Iman juga membutuhkan pengakuan akan hal tersebut
dengan lidah atau lisan.
Setelah mengenal rukun iman secara sekilas, kini saatnya kita bahas masing-masing
rukun iman satu per satu secara mendetil.

Rukun Iman yang Pertama: Beriman kepada Allah


Untuk menjadi seorang mukmin, setiap orang harus mengenal Allah SWT terlebih
dahulu. Mengenal Allah SWT sebagai Tuhan yang kita sembah. Mengenal Allah SWT
dilakukan dengan cara mengenal sifat yang wajib pada Allah, sifat mustahil pada
Allah dan sifat jaiz (boleh) pada Allah SWT.
Sifat yang wajib ada pada Allah jumlahnya 20 sifat. Sifat yang mustahil ada pada
Allah juga ada 20 sifat. Sementara sifat jaiz pada Allah ada dua. Keseluruhan sifat ini
sering kita kenal dengan sifat 20 atau sifat 50.
Para ulama Ahlussunnah Waljama’ah sepakat bahwa sifat Allah dan segala
kesempurnaannya tidak hanya terbatas pada 20 sifat tersebut saja. Bahkan sifat-sifat
keagungan dan kesempurnaaan (kamalat) Allah tidak hanya terbatas pada 99 sifat
yang sudah umum kita ketahui itu saja. Namun 20 sifat yang sudah dirumuskan oleh
Imam Hasan Asy’ariy ini hanya batas minimal yang harus diketahui oleh setiap
muslim. Apalagi untuk orang- orang awam, tentu akan sulit sekali untuk menghafal
sifat-sifat Allah lainnya karena sangat banyak.

Kisah Tentang Iman Kepada Allah SWT


Setelah mengetahui sifat-sifat wajib dan mustahil yang ada pada Allah, ada kisah
yang menarik tentang beriman kepada Allah.
Unduh umma
Kisah ini menceritakan tentang seorang anak gembala yang hidup pada zaman
Khalifah Umar Bin Khattab RA. Kisah ini juga bisa menjadi referensi untuk membentuk
karakter pada diri anak.
Dengan diceritakannya kisah ini, diharapkan anak jadi tahu dan lebih paham tentang
Dengan diceritakannya kisah ini, diharapkan anak jadi tahu dan lebih paham tentang
beriman kepada Allah SWT dimanapun dan dalam kondisi apapun.
umma
Dikisahkan Unduh
4.8 ada seorang anak gembala yang tengah merebahkan badannya di atas
padang rumput. Sementara itu, domba-domba ternak yang ia bawa sedang asyik
mengunyah rerumputan.
Dari kejauhan, anak itu Tengah menikmati pekerjaannya sebagai pengembala. Setiap
hari dia mengembalakan hewan-hewan ternaknya di padang rumput yang luas hingga
sore hari.
Ketika sedang asyik bersantai, anak itu terkejut melihat kedatangan seorang bapak
paruh baya menghampirinya. Bapak tersebut bukanlah orang biasa, melainkan beliau
adalah Khalifah Umar Bin Khattab RA.
Akan tetapi, anak ini tidak mengenali wajah Umar Bin Khattab RA kalau itu. Sehingga
dia tidak tahu bahwa yang berdiri di depannya tak lain adalah seorang Khalifah.
Khalifah Umar Bin Khattab RA secara tidak sengaja melihat anak tersebut setelah
berkeliling blusukan untuk mengontrol para rakyatnya.
Kemudian, terbesit keinginan untuk menguji keimanan seorang anak tersebut.
Sesampainya di sana ia pun langsung bertanya kepada anak pengembala itu.
“Assalamualaikum,” Sapa Khalifah Umar.
“Waalaikumsalam, ada yang bisa saya bantu tuan?” jawab si anak penggembala.
“Saya kesini ingin membeli seekor domba. Sudikah kiranya jika engkau menjual 1 ekor
kepada ku? Aku lihat, dombamu memiliki perawakan yang gemuk” Kata Khalifah
Umar.
Seketika anak itu pun menjawab:
“Wah, maaf sekali Tuan. Domba-domba ternak ini bukanlah milik saya. Saya hanya
menggembalakan saja. Jikalau tuan bermaksud untuk membeli domba-domba ini,
maka datanglah ke rumah majikan saya. Nanti akan saya antarkan tuan.”
“Oh begitu, akan tetapi bagaimana jika dirimu jual saja 1 ekor kepada saya? Nanti ku
berikan semua uangnya untukmu. Saya sangat yakin, bahwa majikanmu tidak akan
tahu karena domba-domba ini terlalu banyak untuk diingat. Kalaupun jika ia
menanyakan, bilang saja dombamu ini mati diterkam oleh serigala. Benar bukan?”
Lalu anak itu pun menghela nafas sejenak, seraya berkata:
“Begitu ya tuan. Akan tetapi, tolong jelaskan bagaimana dengan Allah? Apakah dia
tidur dan tidak mengetahui? Meski majikan saya tidak tahu, tetapi Allah Maha
Mengetahui segala perbuatan hamba-hambaNya”
Seketika Khalifah Umar pun tersentak mendengar kata-kata anak tersebut. Dirinya
sangat kagum dengan keimanan yang dimiliki oleh anak itu. Tak disangka, walaupun
hanya seorang pengembala aku tetapi dia memiliki keimanan kepada Allah SWT
begitu kuat.
Mendengar penjelasan itu, akhirnya khalifah Umar Bin Khattab RA pun
memberitahukan bahwa dirinya adalah seorang Khalifah. Dan dia juga memberitahu
bahwa dirinya hanya bermaksud untuk menguji
Unduh ummakeimanannya.
Anak pengembala itu pun tersenyum. Hikmah dari kisah ini adalah, allah Maha
Mengetahui segala perbuatan hamba-hambanya. Oleh karenanya, janganlah kita
pernah berpikir untuk melakukan keburukan sedikitpun. Meskipun orang lain tidak
mengetahuinya, tetapi Allah Maha Melihat lagi Maha Mengetahui.
umma
Unduh
4.8
Rukun Iman yang Kedua: Beriman kepada Malaikat-malaikatNya
Rukun iman yang kedua adalah beriman kepada malaikat-malaikatNya. Makna dari
beriman kepada para malaikat adalah meyakini bahwa Allah telah menciptakan para
malaikat dan mayakini bahwa:
1. Malaikat bukanlah laki-laki ataupun perempuan
2. Malaikat tidak makan dan minum
3. Malaikat tidak tidur
4. Malaikat tidak menikah dan tidak memiliki nafsu
5. Malaikat adalah makhluk yang mulia
Selain itu, malaikat merupakan makhluk yang selalu patuh kepada Allah sebagaimana
firman Allah:
َ ‫ﻮن ا َ َﻣﺎ ا َﻣ َﺮ ُﻫ ْﻢ َوﻳَ ْﻔﻌَ ُﻠ‬
َ ‫ﻮن َﻣﺎ ﻳُ ْﺆ َﻣ ُﺮ‬
‫ون‬ َ ‫َﻻ ﻳَ ﻌْ ُﺼ‬
Artinya: “Tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (At Tahrim, 6)

Allah memiliki banyak sekali malaikat, tidak terhitung jumlahnya. Hanya Allah yang
mengetahui persis jumlah malaikat tersebut. Namun hanya 10 malaikat yang wajib
kita ketahui yaitu:
1. Jibril, bertugas menyampaikan wahyu
2. Mikail, bertugas mengurusi rizki para makhluk
3. Israfil, bertugas meniup sangkakala
4. Izrail, bertugas mencabut nyawa
5. 6. Munkar dan Nakir, bertugas menanyakan mayat dalam kubur.
7. 8. Raqib dan Atid, bertugas mencatat amal manusia
9. Malik Zabaniyah, bertugas menjaga neraka
10. Ridwan, bertugas menjaga surga.

Iman Kepada Malaikat dalam Kehidupan Sehari-hari


Beriman kepada malaikat, seharusnya memiliki dampak yang positif bagi diri kita
khususnya ketika menjalani kehidupan sehari-hari .
Akan tetapi bagaimanakah penerapan keimanan yang benar? Sikap positif bisa kita
aplikasikan dengan beberapa contoh yang ada di bawah ini.

Selalu rendah hati, sikap rendah hati muncul karena kita sadar bahwa selain kita ada
makhluk yang telah diciptakan juga oleh Allah yang ditugaskan untuk mengawasi.
Bahkan, tak bisa dipungkiri bahwa di dalam ciri makhluk tersebut terdapat kelebihan
sifat-sifat yang tidak dimiliki oleh manusia.
Mengetahui hal tersebut kita sadar bahwa tidak pantas untuk bersikap sombong.
Unduh umma
Karena masih ada yang lebih baik dibandingkan diri kita.
Kita dilarang untuk bersikap seenaknya di dalam menjalani hidup. Apalagi merasa
sebagai makhluk yang terhebat dan paling bisa. Karena pada hakikatnya nya yang
memiliki dan pantas untuk sombong hanyalah Allah SWT yang maha sempurna.
p g y y g p

umma
Terpacu Unduh
untuk mempelajari pengetahuan tentang malaikat. Mempelajari pengetahuan
4.8
tentang malaikat tentunya harus mengacu pada kedua sumber pokok yang
fundamental dalam Islam, yakni Al-Quran dan Hadits.
Seseorang yang mempunyai pengetahuan serta keilmuan yang benar terhadap
malaikat maka ia akan terhindar dari kekeliruan dalam mengimaninya.
Contoh realnya adalah misalkan mengetahui bahwa malaikat hanyalah makhluk yang
diciptakan oleh Allah SWT. Dengan demikian menunjukkan bahwa kita tidak berhak
untuk menyembahnya atau memintainya pertolongan.

Berhati-hati dalam bertindak. Seseorang yang mengimani adanya malaikat, tentunya


ia akan selalu senantiasa berhati-hati dalam berbuat. Dirinya akan menyadari bahwa
Allah mengutus para malaikat untuk mencatat seluruh perbuatan baik dan buruknya.
Malaikat diciptakan oleh Allah SWT dengan kelebihan-kelebihan sehingga tidak
mungkin ada amal yang luput dan terlewat dari pencatatannya.

Giat dalam berusaha. Dengan menyadari bahwa malaikat ada di sekeliling kita, maka
tentunya hal tersebut bisa memacu kita untuk bersikap optimis.
Dalam hal rezeki contohnya, karena kita yakin bahwa Allah SWT telah mengutus para
Malaikat nya untuk membagikan rezeki maka sesungguhnya tidak ada alasan bagi
kita untuk mudah menyerah dan khawatir bahwa Allah SWT tidak membalas kerja
keras dan usaha kita.

Memiliki semangat untuk berbuat positif. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa


malaikat bertugas untuk mencatat perbuatan baik dan buruk. Tentunya dengan
mengetahui hal ini kita harus percaya bahwa di akhirat kelak kita akan dibalas sesuai
dengan amal dan perbuatan yang dilakukan di dunia.

Rukun Iman yang Ketiga: Beriman kepada Kitab-kitabNya


Rukun iman yang ketiga adalah percaya kepada kitab-kitabnya. Beriman disini
bermakna meyakini bahwa segala sesuatu yang Allah SWT turunkan adalah kalam
Allah yang bersifat azaly dan qadim yang berada pada zatnya dan tidak bersuara.
Singkatnya, kita harus meyakini bahwa kalam tersebut bukanlah mahluk, bukan
ciptaan, melainkan menyatu dengan zat Allah SWT.
Jumlah kitab yang Allah SWT turunkan berjumlah 4 kitab. Keempat kitab tersebut
adalah Al Quran (diturunkan untuk Nabi Muhammad SAW), Injil (diturunkan untuk
Nabi Isa), Taurat (diturunkan untuk Nabi Musa) dan Zabur (diturunkan untuk Nabi
Daud).
Selain itu, Allah juga menurunkan beberapa shuhuf atau lembaran- lembaran. Jumlah
shuhuf yang Allah turunkan berjumlah 100 shuhuf
Unduh umma dengan perincian sebagai berikut:
1. 50 shuhuf untuk Nabi Syits
2. 30 shuhuf untuk Nabi Idris
3. 10 shuhuf untuk Nabi Ibrahim
4 10 h h f t k N bi Ad
4. 10 shuhuf untuk Nabi Adam
umma
Unduh
4.8
Rukun Iman yang Keempat: Beriman kepada Para Nabi dan Rasulnya
Beriman di sini bermakna meyakini bahwa Allah SWT telah mengutus para Nabi dan
Rasul. Perbedaan Nabi dan Rasul adalah seorang Nabi belum tentu Rasul sementara
seorang Rasul sudah pasti seorang Nabi.
Jumlah keseluruhan para Nabi menurut satu riwayat adalah 124.000 Nabi. Sementara
para Rasul keseluruhan berjumlah 313 orang. Dari sekian banyak Nabi dan Rasul,
yang wajib kita ketahui hanya 25 saja.
Di antara 25 Rasul tersebut di atas, ada 5 Rasul yang diberi gelar Ulul Azmi, gelar yang
diberikan karena mendapat cobaan yang sangat berat. Kelima Rasul tersebut adalah
Nabi Muhammad SAW, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa As, Nabi Isa As dan Nabi Nuh As.

Abu Bakar: As-Shidiq yang Memiliki Keimanan Kuat Terhadap Allah dan Rasul-Nya
Berbicara soal iman terhadap Rasul, Abu Bakar bisa dibilang sebagai salah satu
orang yang memiliki keimanan kuat.
Beliau merupakan salah satu sahabat yang pertama kali percaya dan mengimani
rasul dan juga sahabat yang pertama kali mengimani peristiwa Isra Miraj.
Keimanannya yang luar biasa, menjadikan Abu Bakar sebagai sosok yang bisa kita
teladani. Ketika Rasulullah SAW selesai melaksanakan Isra Miraj, orang-orang serta
merta datang kepada Abu Bakar untuk dimintai penjelasan.
Mereka sangat aneh mendengar cerita perjalanan yang diceritakan oleh Nabi
Muhammad SAW.
“Lihatlah! Apa yang diucapkan oleh temanmu (Muhammad),” ujar salah satu dari
mereka.
“Apakah yang beliau ucapkan?” tanya Abu Bakar.
Mereka pun bercerita, bahwa Rasulullah SAW mengaku telah melewati perjalanan
ke Baitul Maqdis. Beliau juga bercerita bahwa ia diangkat ke langit hanya dalam
waktu yang singkat, yakni semalam saja.
Mendengar pernyataan itu, Abu Bakar pun berkata:
“Sesungguhnya jika memang benar beliau yang mengucapkan, maka sungguh itu
adalah berita yang benar. Sama seperti yang beliau ucapkan, karena beliau adalah
orang yang jujur.” ungkap Abu Bakar.
Abu Bakar tidak banyak bertanya. Ia pun tidak meragukan sedikitpun atas
keyakinannya kepada nabi Muhammad SAW. Yang dia tahu, dia hanya yakin bahwa
Nabi Muhammad SAW adalah Rasul-Nya.
Di kemudian hari, peristiwa ini pun dikenal sebagai peristiwa Isra Mi’raj. Peristiwa
fenomenal yang dimulai dari SAW ketika Nabi Muhammad menaiki Buraq hingga
mencapai langit ke-7. Beliau juga melakukan perjalanan ke Masjidil Aqsa.
Kisah lagi yang dapat diambil adalahUnduh
ketikaumma
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
meminta para sahabatnya agar menginfakkan hartanya untuk keperluan Perang
Tabuk.
Diriwayatkan oleh Umar Bin Khattab RA bahwa kala itu Rasulullah Shallallahu Alaihi
y
Wasallam, mengumpulkan para sahabat di masjid.
umma
Dengan4.8 Unduh
adanya momen ini, tentu saja Umar bin Khattab RA sangatlah bahagia.
Karena saat inilah kesempatan dia untuk mengalahkan Abu Bakar dalam perbuatan
kebaikan.
Karena secara logika Umar bin Khattab RA memiliki harta yang lebih banyak
dibandingkan Abu Bakar RA. Sehingga jika dibandingkan Umar bin Khattab RA
tentunya bisa lebih banyak menyumbang dibandingkan Abu Bakar RA.
Ketika Umar bin Khattab RA membawa hartanya untuk diinfakkan di jalan Allah,
Rasulullah SAW pun bertanya:
“Wahai umar, apa yang kau bawa untukku dan apa yang kau tinggalkan untuk
keluargamu?”
Umar bin Khattab RA pun menjawab:
“Wahai Rasulullah, aku telah meninggalkan sesuatu untuk keluargaku”
Rasulullah SAW pun bertanya lagi:
“Wahai Umar, apa saja yang kau tinggalkan?”
Umar bin Khattab RA pun menjawab:
“Wahai Rasul, aku telah membagi seluruh harta yang kumiliki ke dalam dua bagian.
Aku meninggalkan separuhnya untuk keluargaku dan aku memberikan separuhnya
lagi bentuk Allah dan rasul-Nya.”
Lalu Abu Bakar RA pun, datang dengan membawa harta di bahunya. Melihat hal
tersebut Umar bin Khattab RA pun tersenyum gembira dan berujar bahwa hari itu dia
akan mengalahkan Abu Bakar RA dalam melakukan amal kebaikan dan sedekah di
jalan Allah SWT.
Ketika Rasulullah SAW melihat Abu Bakar RA ia pun bertanya:
“Wahai Abu Bakar, apa yang kau bawa untukku dan apa yang kau tinggalkan untuk
keluargamu?”
Abu Bakar RA menjawab:
“Wahai Rasul, sesungguhnya aku membawa suruh hartaku untukmu dan aku
meninggalkan Allah dan rasulnya untuk keluargaku. Sesungguhnya Allah yang akan
menjaga keluargaku”

Rukun Iman yang Kelima: Beriman kepada Hari Kiamat


Salah satu hal yang pasti akan terjadi adalah hari kiamat. Kapan terjadinya hari
kiamat tidak ada yang tau pasti. Kita sebagai manusia hanya bisa menerka-nerka
sesuai dengan tanda-tanda kiamat yang sudah dijelaskan oleh Rasulullah SAW.
Beriman di sini bermakna percaya dan yakin bahwa suatu ketika hari kiamat akan
datang. Setiap manusia yang sudah mati akan dihidupkan kembali. Setiap manusia
juga akan diperhitungkan semua perbuatannya selama di dunia.

Rukun Iman yang Keenam: Beriman kepada Qadha dan Qadhar


Unduh umma
Rukun iman yang terakhir adalah beriman kepada Qadha dan Qadhar, apakah itu yang
baik maupun yang buruk. Sebagai seorang yang mengaku mukmin, kita harus
mengakui dan meyakini bahwa setiap hal yang terjadi di dunia ini atas izin Allah. Kita
harus menerima dengan lapang dada semua ketentuanNya
harus menerima dengan lapang dada semua ketentuanNya.
Namunumma
kita tetap harus berbaik sangka kepada Allah bahwa Allah akan memberikan
Unduh
4.8
yang terbaik untuk masing-masing kita.

Penutup
Demikianlah penjelasan mengenai rukun iman sesuai dengan Ahlussunnah
Waljama’ah Asy’ariyah. Asy’ariyah adalah sebutan untuk mazhab aqidah yang benar
sesuai petunjuk dari Abu Hasan Asy’ariy.
Saya berharap pemahaman anda mengenai rukun iman semakin baik dan benar.
Sekali lagi, perkara ini adalah perkara yang sangat penting dan mendesak. Setiap kita
harus segera mempelajari, meyakini dan mengerti dengan baik.

Sumber: Hasana

Komentar 2 Suka 26

Ahmad Gozali 0

apa doa nya jk kita rindu pd seseorang,ustadz..?

11-09 23:59 0 jawaban

Syamsul Huda 0

betul itu

11-09 06:14 0 jawaban

Rekomendasi

Apa Itu Fardhu Wudhu dan Bagaimana Penjelasannya?

Apa Makna Dari Kata “Insya Allah”?

Ketika Berdoa yang Lebih Utama Memakai Bahasa Arab atau Indonesia?

Unduh
Apa Itu Syarat Sah Wudhu umma Penjelasannya?
dan Bagaimana

Apa Saja Syarat Syarat Mandi Wajib?


Apa Saja Syarat Syarat Mandi Wajib?

umma
Unduh
4.8

Unduh umma

Anda mungkin juga menyukai