Dosen Pengampu :
Dr. Emma Mardliyah H, M. Kes., SpParK.
Oleh :
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Anak merupakan manusia kecil yang memiliki potensi yang harus dikembangkan. Anak
memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka selalu
aktif, dinamis, antusias dan ingin tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan,
mereka seolah-olah tidak pernah berhenti bereksplorasi dan belajar. Anak bersifat egosentris,
dan memiliki rasa ingin tahu secara alamiah. Anak merupakan makhluk sosial, unik, kaya
dengan fantasi, memiliki daya perhatian pendek, dan memiliki masa yang paling potensial
untuk belajar, maka dari itu upaya pendidikan untuk kesehatan anak melalui Unit Kesehatan
Sekolah (UKS) yang dilakukan oleh tenaga kesehatan Puskesmas sangat penting karena akan
sangat membantu anak dalam tumbuh kembangnya ke masa depan. Anak yang sehat
merupakan akar dari pertumbuhan generasi muda yang kuat dan unggul untuk mengisi
pembangunan suatu Negara. Faktor yang kondusif untuk kesehatan anak ke masa depan adalah
dengan upaya pendidikan kesehatan anak sejak dini (Sujiono, 2009).
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) berperan penting untuk meingkatkan mutu pendidikan
dan prestasi belajar peserta didik. UKS juga meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
serta derajat kesehatan peserta didik.
Peran UKS menjadi sangat penting di setiap sekolah, apalagi berkaitan langsung dengan
program dan tujuan sekolah. Selain itu UKS di sekolah harus bekerjasama dengan warga
sekolah agar tercipta kondisi bersih dan sehat, sehingga kebutuhan UKS akan dirasakan dengan
sikap memiliki.
Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kebiasaan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta
menciptakan lingkungan sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan
yang harmonis dan optimal.
Tujuan Khusus
Untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan peserta didik yang
mencakup :
Masalah Kesehatan
Setiap sekolah pasti memiliki masalah kesehatan yang muncul dan masalah juga berbeda
atau bahkan sama, dapat disimpulkan masalah yang dihadapi seperti :
1. Dehidrasi dan kelelahan, yaang mengakibatkkan anak susah untuk berkonsentrasi
2. Imunitas menurun karena kurangnya asupan sayur dan buah, sehingga anak mudah terserang
flu
3. Abai mencuci tangan yang berisiko memudahkan anak terserang diare
4. Timbul masalah gigi dan mulut karena seringnya makan makanan manis
BAB III
Solusi dan Anggaran
A. Solusi Kesehatan
Dari beberapa masalah kesehatan, adapun solusi kesehatan, yaitu :
1. Setelah pulang sekolah, orang tua di rumah mengajak anak untuk beristirahat terlebih dahulu
sebelum melakukan aktifitas lainnya. Dan jangan lupa untuk minum air ptih yang cukup
agar terhindar dari dehidrasi
2. Membawa bekal dari rumah, terutama sayur dan buah. Ketika di sekolah pendidik pun harus
memperhatikan bekal anak, apakah sayur dan buahnya dimakan atau tidak. Juga membuat
jadwal makanan sehat.
Serta jika ada anak yang kurang sehat, sebaiknya meminta kepada orang tua agar anak
beristirahat dulu di rumah, tidak memaksakan anak agar tetap sekolah.
3. Mencuci tangan sebelum makan kadang diabaikan oleh anak, jika bukan dibiasakan oleh
pendidik di sekolah atau orang tua di rumah. Oleh karena pendidik dan orang tua harus
membiasakan mengingatkan dan mencontohkan kepada anak untuk mencuci tangan
sebelum makan, agar terbiasa mencuci tangan sendiri jika tidak ada pendidik atau orang tua.
4. Orang tua di rumah harus memastikan bekal anak memiliki kandungan gula yang cukup dan
tidak berlebihan, begitu pun jajan yang dibelinya. Mengingatkan anak untuk menyikat
giginya dua kali, pagi dan malam sebelum tidur.
B. Anggaran Biaya
Adapun anggaran biaya untuk makanan sehat, sebagai berikut :
No Uraian Vol Total
1 Susu 10 x Rp. 3.000 Rp. 30.000
2 Roti 10 x Rp. 4.000 Rp. 40.000
3 Buah-buahan 10 x Rp. 3.000 Rp. 30.000
Jumlah Rp. 100.000