Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 8

Annisa Aprillia Putri (2420039)


Fiki Lutfi Maulana (2420005)
Nurul Khikmah (2420027)
Sevira Putri Sholikah (2420035)
TASAWUF FALSAFI
(FANA & BAQA, ITTIHAD, WIHDAT AL WUJUD, HULUL)
TASAWUF FALSAFI

Tasawuf falsafi secara bahasa terbagi 2 menjadi


tasawuf dan filsafat. Tasawuf yang berarti kecintaan
terhadap Tuhan sedangkan filsafat berkenaan
dengan akal dan pikiran. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa tasawuf falsafi merupakan bertasawuf yang
menggabungkan antara visi mistik dan visi rasional.
FANA DAN BAQA

Fana dan baqa merupakan dua hal yang tidak dapat


dipisahkan. Hal ini dapat dilihat dari faham-faham
sufi. Dapat dianalogikan, jika kejahilian dari
seseorang hilang (fana). Maka yang hanya tertinggal
ialah (baqa) ialah pengetahuannya. Jika seseorang
dapat menghilangkan kemaksiatannya (fana) maka
yang akan tinggal (baqa) ialah Takwanya
ITTIHAD

Salah satu ajaran tasawuf adalah Al-Ittihad yang


dibawa oleh Abu Yasid Thaifur bin Tsa’bin surus yan
Al-bustami. Al Ittihad mengajarkan persatuan antara
Tuhan dan hambanya yang sudah mencapai kesucian.
Sehingga seorang sufi yang berada pada tingkat Al-
Ittihad merasa dirinya bersatu dengan Tuhan.
WIHDAT AL-WUJUD

Kata wujud dalam sistem Ibn Arabi digunakan


untuk menyebut wujud Tuhan. Yakni satu-satunya
wujud adalah wujud Tuhan dan tidak ada wujud
selain wujudnya. Yang berarti apapun selain Tuhan
tidak mempunyai wujud.
HULUL

Kata Al-Hulul adalah bentuk masdar dari kata kerja


halla yang berarti tinggal berdiam diri dalam istilah
tasawuf hulul adalah ajaran yang menyatakan bahwa
Tuhan memiliki tubuh manusia-manusia tertentu
untuk mengambil tempat didalamnya setelah sifat-
sifat kemanusiannya dihilangkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai