DISUSUN
O
L
E
H
NAMA:
1. VEHESKHIEL MARENA AMPUR
2. ELVIANUS KISTIANTORO
3. ERENTRUIS V .KANTUR
4. EMANSIUS JUPANG
5. MARIA E.K JEMARUNG
6. PRUDENTIUS M HILMAN
GURU PEMBIMBING
Puji dan syukur TUHAN YANG MAHA ESA atas berkatnya kami bisa menyusun
makala ini.Makala asas pemungutan pajak merupakan pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah ,memiliki kewenagan untuk melakukan pemungutan pajak sesuai dengan jenis
pajaknya .Ilmu tentang pemungutan pajak itu sangat penting supaya kita bisa mengerti tentang
perana pajak atau tentang distribusi dari pemungutan pajak.
Tujuanya ,agar para penulis dan pembaca mampu mengembakan potensi yang
dimiliknya secara penuh serta mampu melaakukan tindakan berdasarkan ilmu tentang
pemungutan pajak.
Semoga upaya kami ini dapat diterima oleh para pembaca ,penulis dan masyarakat
dan memeberi warna dalam ilmu pengetahuan tentang asas pemungutan pajak.
BAB 1
PENDAHULUAN
Pajak merupakan salah satu sumber penerimn Negara yang utama bagi pelaksanaan
dan peningkatan pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran dan
kesejahteran .Pemungutan pajak dilaksanakan untuk kepentingan rakyat,maka pemungutan
pajak tersebur haruslah terlebih dahulu disetujui oleh rakyatnya sebagaimana dinyatakan dalam
pasal 23 ayat (2) UUD 1945 yang telah diamandemenkan dalam pasal 23A Undang –Undang
Dasar 1945 yang berbunyi: “Pajak dan pemungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan
Negara diatur dengan Undang –Undang “. Hal ini memperlihatkan bahwa pajak yang dipungut
harus bersadarkan Undang-Undang sehingga menjamin adanya kepastian hukum,baik bagi
pengumpul pajak maupun bagi wajub pajak itu sendiri.
Secara umum pajak itu adalah iuran rakyat kepada negara yang dipungut
bedasarkan undang-undang ,yang pemungutan dapat dipaksakan dengan tidak mendapat kontra
prestasi secara langsung yang dipergunakan untuk memebiayai pengeluaran rutin Negara.Untuk
dapat menghimpun dana yang berasal dari masyarakat yang dipungut melalui pajak harus
berpijak pada asas legalitas.Maksud dan tujuan penerapan asa legalitas dibidang perpajakan
adalah agar tindakan atau perbuatanpemerintah untuk menghimpun dana dari masyarakat melalui
pemungutan pajak tidak dikategorikan sebagai perbuatan melanggar hukum.Tanpa Undang-
Undang ,pemungutan pajak tidak mengikat masyarakat dan dianggap tidak sah.
Oleh karena itu,pemungutan pajak penghasilan atas jual beli tanahdan/atau banguna
merupakan hal yang menarik untk diteliti,agar dapat mengetahui lebih lanjut mengenai proses
pelaksanaan pemungutan pajak penghasilan tersebut ,serta banyaknya kendala beragam yang
ditemui baik oleh Notaris/PPAT maupun bagi pihak Kantr pajak itu sendiri dalam pelaksanaan
pemungutan pajak penghasilan atas tanah dan atas bangunan tersebut.
KAJIAN TEORI
Asas pemungutan pajak adalah dasar serta pedoman yang digunakan oleh pemerintah
saat membuat peraturan atau melakukan pemungutan pajak.Artinya ,negara memiliki hak untuk
memungut pajak dari warga negatanya.Namun ,negarajuga tidak boleh semena-mena dalam hal
pemungutan pajak.Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,memiliki kewenangan untuk
melekukan pemungutan pajak sesuai dengan jenis pajaknya. Untuk itu,diperlukannya
pedomannya kepada beberapa asas pemungutan pajak.Beberapa ahli yang mengemukan tentang
asas pemungutan pajak,antara lain sebagai berkikut:
Pada asas ini menyatakan bahwa dalam hal pemungutan pajak,negara harus
menyesuaikan dengan kemampuan dan juga penghasilan yang diperoleh atau diterima
dari wajib pajak .Negara tidak boleh bertindak diskriminatif atau seenaknya sendiri dalam
halmelakukan pemungutanpajak terhadap wajib pajak.
Jadi dalam asas ini menyiratkan bahwa wajib pajak yang memiliki kemampuan
lebih dan harta yang dimiliki juga banyak,maka pemungutan pajak yang dibebankan
kepadanya juga denga tarif yang tinggi disesuaikan dengan kemampuan ekonomisnya
yang dimilikinya.
2. Asas certainty (kepastian hukum)
Asas ini menunjukan bahwa senua pemungutan pajak harus didasarkan dengan
Undang –Undang (UU) yang berlaku,sehingga bagi pihak-pihak yang melanggar atas
pungutang pajak ini akan dikenakan sansi hukumyang sesuai dengan Undang-Undang
(UU).
Penetapan pajak harus dilakukan secara transparan sesuai dengan hukum yang
berlaku ,yaitu undang-undang(UU).
3. Asas Convinience of payment (tepat waktu)
Dalam asas ini, pemungutan pajak harus berdasarkan dengan saat yang tepat bagi
wajib pajak (saat yang paling baik).Misalnya adalah disaat wajib pajak baru
menerimakan penghasilannya atau menerima hadiah.
Hal ini bertujuanagar wajib pajak tidak merasa dibebani atau kebaeratan atas pajak
yang dipungut.
Asas initerkait dengan biaya pungutan pajak yang diusahakan untuk dapat sehemat
mungkin .Asas ini menjadi patokan agar tidak terjadi biaya pemungutan pajakyang lebih
besar dari hasil pemungutan pajak.
Hal ini menunjukan bahwa dalam pemungutan pajak harus dilakukan secara tepat
benar agar tujuan dari pemungutan pajak ini dapat tercapai
Asas W .J LANGEN
Menyatakan bahwa bsar kecilnya dari pungutan pajak yang dibebankan ,harus
berdsarkan dengan besar kecilnya penghasilan yang di terima oleh wajib pajak.Jadi ,semakin
tinggi jumlah penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak,maka semakintinggi
pajak yang harus dibayarkannya .Seadangkan bagiwajib pajak yang telah membayar pajak
kepada negara dapat merasakan manfaat dari apa yang telah mereka berikan kepada negara.
2.Asas manfaat
Dalam asas ini pemungutan pajak yang dikelola oleh negara ,nantinya harus
dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang memberikan manfaat kepada kepentingan
umum.Hal ini bermakna bahwa wajib pajak yang telah membayarkan pajakny kepada negara
dapat merasakan manfaat dari apa yang telah mereka berikan kepada negara.
3.Asas Kesejahteraan
Asas ini berarti pajak yang dipungut oleh negara dapat dipergunakan untuk dapat
meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
4.Asas kesamaan
Menyatakan bahwa dalam kondisiyang sama,antar wajib pajak yang satu dengan wajib
pajak yang lainnya harus dibebankan dengan pajak yang sejumlah sama(diperlakukan sama).
5.Asas Beban yang Sekecil-kecilnya
2. Asas Ekonomi
4. Asas Administrasi
5. Asas yuridis
Merupakan segala pungutan pajak yang harus didasakan pada Undang-undang yang
berlaku.
Asas isi bersifat prinsip yang mengikat dan sebagai dasar untuk negara menetapkan
besaran pajak juga undang-undang yang menanunginya .Ingin mengetahui asas pemungutan
pajak lebih jauh terutama yang berlaku di indonesia?Berikut adalah ulasan lengkapnya.
2.Asas wilayah
Tidak jauh berbeda dengan kebangsaan .Asas ini berlaku berdasarkan pada lokasi
tempat tinggal wajib pajak.Analoginyaa,sebagai wajib pajak yang memiliki objek pajak dalam
bentuk apapun didalam wilayah negara Indonesia ,maka wajib mematuhi peraturan perpajakan
Indonesia.
Begituan dengan warga negara asing yang memiliki aset atau objek pojek pajak di
Indonesia ,maka warga negara asing tersebut wajib menaati peraturan perpajakan yang berlaku
ditetapakan di Indonesia .Mungkin terdapat sedikit perbedaan,namun pada dasarnya
pemberlakukan pengenaan pajak akan dilakukan secara merata.
3. Asas finansial
Berdasarkan asas ini ,besaran pajak yang harus dibayar kedua orang tersebut tentu
saja berbeda.Berdasarkan asas ini pula, penetapan pungutan pajak yang harus dibayarkan kedua
orang tersebut harus lebih kecil dari pendapatan mereka selama setahun.
4.Asas Yuridis
5.Asas Ekonomis
6.Asas sumber
Asas sumber merupakan dasar pemungutan pajak sesuai dengan tempat perusahaan
berdiri atau tempat tinggal wajib pajak.Jadi ,pajak yang dipungut di Indonesia hanya
diperlakukan untuk orang yang tinggal dan berkerja di Indonesia .Contohnya pak bertin
merupakan warga Indonesia yang tinggal dan berkerja di Amerika ,meskipun secara
dokumen kebangsaan pak bertin adalah WNI teteapi berdasarkan sumber pendapatannya
pak bertin tidak wajib membayar PPH yang dipungut oleh pemerintah Indonesia.
Bisa juga misal seseorang tinggal di Indonesia namun memilki penghasilan diluar
negeri ,selama penghasilan tersebut akan digunakan di Indonesia ,maka juga akan di
kenai pajak .Namun demikian, pajak yang diberlakukan memilki peraturan sendiri ,akan
masuk dalam PPh pasal 22.
6. Asas umum
Adapun tantangan pemungutan pajak di Indonesia diantarany bahwa tax ratio atau tingkat
keterhimpunan pajak terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia setiap tahun masih
sangat rendah .Menurut Direktorat Jendral pajak Kementerian Keuangan ,rendahnya tax ratio
disebabkan oleh beberapa hal berikut:
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Itulah pembahasan lengkap mrngenai asas pemungutan pajak dari para ahli dan asas
pemungutan pajak dan yang ditetapkan sesauai undang –undang yang berlaku di Indonesia.
Jika anda ingin membangun sebuah usaha tentunya anda akan dihadapkan pada pajak
yang dikenakan pada usaha anda nantinya.Ada banyak macam-macam pajak yang nantinya akan
anda bayar dan laporkan setiap bulan pada negara seperti PPH atau PPN.
3.4 SARAN
Semoga kesadaraan dan kepedulian masyarakat akan pentingnya peranan pajak serta
kecenderungan ketidakrelaan pajak untuk memebayar pajak ketika memperoleh penghasilan
seing menimbulkan sikap untuk menghindari pajak.inronisnya,masyarakat tersebut banyak
menuntut pemerintah agar mampu menyediakanberbagai fasilitas .sikapsemacam ini
sesungguhnya dapat dikatakan sebagai pendompleng(free rider)pembangunan.
Kita sebagai masyarakat dan banga Indonesia pada saat ini dipanggil untuk menjadi
pahlawan dalam keadilan dan kejujuran ,sebab kita tidak hanya bebicara tentang perberantasan
korupsi, tidak hanya merumusakan kententuan-ketentuan pemberantasnya ,tetapi kita dengan rela
hati mematuhinya menjalankannya .kejujuran dan membayar adalah ibadah dalam dunia usaha.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber buku