Media Whatsappsebagai Ruang Politik Dalam Menghadapi Pilkada Serentak Di Kota Makassar TAHUN 2018
Media Whatsappsebagai Ruang Politik Dalam Menghadapi Pilkada Serentak Di Kota Makassar TAHUN 2018
1 /April 2018
Emilsyah Nur
Balai Besar Pengembangan SDM Pengkajian Komunikasi dan Informatika Makassar
Emilsyah.nur@gmail.com
Abstract
This study used qualitative research to illustrate an overview of the use of Whatsappmedia as a political room
in facing simultaneously elections in Makassar City 2018. Data collected by direct interview with informants as
resource persons in this study. The results showed that the communication patterns that occur in Whats App’s media is
a two-way / interactive communication and in realtime. In political campaigns, candidates can interact directly with the
audience through paper on the wall or other discussion forums that can be commented by each person. Utilization of
social media such as Whatsappfor political campaign was not evenly distributed, apparently not capable to optimize the
benefits of internet and social media. Though social media other than as a socialize tool or marketing online, can be
also used as a political campaign tool which is fairly practical The methodology in this research use qualitative
descriptive analysis by showing some key informants related to Elections in Makassar City with in-depth interview
technique. The conclusion of this study stated the use of social media plays a major role in the election of the Mayor of
Makassar, each team successfully compete campaign strategy through the internet, especially social media. But the use
of social media such as Whatsappfor political campaigns is not evenly distributed, it seems not yet able to optimize the
benefits of internet and social media. Though this social media other than as a means of socializing or marketing
online, can also be used as a political campaign tool which is fairly practical.
Keywords: Whats App, Politics and Pilkada
Abstrak
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yaitu untuk memberikan gambaran pemanfaatan media
Whatsappsebagai ruang politik dalam menghadapi Pilkada serentak di Kota Makassar tahun 2018. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah melakukan wawancara langsung dengan informan sebagai narasumber dalam
penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi yang terjadi dalam media Whatsappadalah
komunikasi dua arah/ interaktif dan secara realtime. Dalam kampanya politik, kandidat bisa saling berhubungan
langsung dengan khalayak melalui tulisan di wall atau forum diskusi lainnya yang bisa di koment oleh tiap orang.
Pemanfaatan media sosial seperti Whatsappuntuk kampanye politik ternyata belum merata, nampaknya belum bisa
mengoptimalkan manfaat internet dan media sosial. Padahal media sosial ini selain sebagai sarana bersosialisasi atau
pemasaran secara online, bisa dimanfaatkan pula sebagai alat kampanye politik yang terbilang praktis. Metodologi
dalam penelitian ini mengunakan analisis deskritif kualitatif dengan menampilkan beberapa informan kunci yang terkait
dengan Pilkada di Kota Makassar dengan teknik wawancara mendalam (In-depth Interview). Kesimpulan dari
penelitian ini mengatakan pemanfaatan media sosial berperan besar dalam pemilihan Walikota Makassar, masing-
masing tim sukses beradu strategi kampanye melalui internet, terutama media sosial. Namun pemanfaatan media sosial
seperti Whatsappuntuk kampanye politik ternyata belum merata, nampaknya belum bisa mengoptimalkan manfaat
internet dan media sosial. Padahal media sosial ini selain sebagai sarana bersosialisasi atau pemasaran secara online,
bisa dimanfaatkan pula sebagai alat kampanye politik yang terbilang praktis.
49
Media Whatsapp sebagai Ruang Politik dalam menghadapi Pilkada Serentak di Kota Makassar Tahun 2018
"kesepakatan sunyi" di antara pihak-pihak yang studi kasus mengenai posisi media sosial sebagai
berdebat beserta para "pendengarnya". Inilah komunikasi politik dalam pilkada di Kota
sintesis tersebut. Proses seperti ini berjalan dalam Makassar. Metode Pengumpulan data
rentang waktu yang cukup panjang. Karena Pengumpulan data dilakukan yakni metode yang
sifatnya yang memiliki rentang waktu panjang, penulis gunakan untuk terjun langsung ke lokasi
media sosial tidak memiliki pengaruh signifikan penelitian dengan melakukan wawancara, adapun
untuk kampanye yang sifatnya mobilisasi. Kerja- cara yang ditempuh untuk memperoleh keterangan
kerja di media sosial bergerak perlahan dengan atau informasi dengan cara melakukan wawancara
membincangkan visi, misi, ide, ideologi. dengan pihak-pihak yang terkait dengan
Permasalahan yang muncul bagi pengguna permasalahan ini. Teknik analisis data
Whatsapp khususnya sebagai ruang politik tidak menggunakan analisis data secara kualitatif yaitu
dapat menggerakkan massa secara besar hanya pendekatan (content analisis) yang menekankan
terbatas pada anggota grup yang ada di Whatsapp. pada pengambilan kesimpulan analisis yang
Masalah penggunaan Whatsapp juga kurang efektif bersifat deduktif, yaitu penalaran yang berawal
karena bukan orang yang bisa digiring, tapi dari hal umum untuk menentukan hal yang khusus
bergerak dengan kemauan dan kesadaran sendiri. sehingga mencapai suatu kesimpulan.
Media whatsapphanya berpengaruh signifikan bagi Dalam penelitian kualitatif ini yang
politikus yang bekerja sepanjang waktu. Bukan menjadi Informan dalam penelitian ini terdiri atas :
pekerjaan instan lima tahun sekali. Mereka yang Ketua Komisi IV Partai Nasdem, Tim Pemenangan
intens menyebarkan ide-ide dan berdiskusi dalam dan Tim Sukses dari pasangan calon yang
bidang tertentu secara mendalam sepanjang waktu mengikuti Pilkada Walikota Makassar.
akan mendapat hasilnya saat pemilu. Dalam pengumpulan data, penuilis
Whatsapptidak cocok untuk politisi "kosong", tapi menggunakan via Whatsappdalam mengumpulkan
hanya bagi mereka yang punya kemampuan data. Wawancara dilakukan melalui dengan
berpikir dan berdialektika. Media sosial juga tak memberikan pertanyaan kepada informan
cocok bagi yang egois, melainkan bagi mereka mengenai obyek penelitian.
yang memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap
berbagai masalah yang dihadapi masyarakat. HASIL DAN PEMBAHASAN
Selain itu, Susah bersosialisasi dengan orang
sekitar. Ini disebabkan karena pengguna sosial Pemanfaatan media sosial Whatsappdalam
media menjadi malas belajar berkomunikasi pemilihan bupati di kota Makassar tahun
secara nyata. 2018
Dalam penggunaan whatsapphanya politisi Pemanfaatan media sosial berperan besar
yang memiliki simpati dan empati terhadap dalam Pemilihan Walikoa Makassar, masing-
permasalahan rakyat yang akan menuai simpati masing tim sukses calon beradu strategi kampanye
dan empati publik. Sifat kampanye di melalui internet, terutama media sosial. Namun
Whatsappbisa merupakan kebalikan dari kampanye pemanfaatan media sosial untuk kampanye politik
di dunia nyata. Jika di dunia nyata kampanye ternyata belum merata, nampaknya belum bisa
begitu berisik, keras suaranya tapi tanpa bukti mengoptimalkan manfaat internet dan media
nyata, di media sosial adalah antitesis dari berisik sosial. Padahal media sosial ini selain sebagai
dan bising tersebut, yaitu bermakna. Setiap suara sarana bersosialisasi atau pemasaran secara online,
punya arti, memiliki pembuktiannya sendiri- bisa dimanfaatkan pula sebagai alat kampanye
sendiri. Politik di Whatsappbisa merupakan politik politik yang terbilang praktis.
sejati, yaitu politik yang benar-benar berisi ide-ide Perkembangan teknologi dalam
dan aksi nyata untuk kebaikan umum. Inilah politik komunikasi berpengaruh dalam kehidupan manusia
yang memiliki daya dobrak. Berbagai isu sosial baik dalam hal ekonomi, sosial , budaya dan juga
yang menjadi beban masyarakat sering kali politik. Bidang politik cukup banyak terpengaruh
mendapatkan solusinya di Whatsapp. oleh teknologi komunikasi sendiri. Komunikasi
sangat penting dan diperlukan dalam politik dan
METODE merupakan salah satu bagian dari kegiatan politik
sendiri. Kampanye politik sendiri juga sering
Penelitian ini dilakukan dengan metode mempergunakan media komunikasi di dalamnya.
deskriptif kulitatif dengan menggunakan model Media online, jejaring sosial ataupun media social
51
Media Whatsapp sebagai Ruang Politik dalam menghadapi Pilkada Serentak di Kota Makassar Tahun 2018
sebagai salah satu produk teknologi komunikasi Dalam bidang politik sendiri yang di
cukup banyak dipergunakan dalam kampanye dalamnya juga terdapat komunikasi politik yang
pemilu, Konsep McLuhan yang menyatakan bahwa membuat masyarakat untuk dapat terpengaruh
teknologi adalah media menjadi konsep dasar yang memilih calon untuk mendapatkan sebuah
menjadi landasan dalam analisis suatu kasus kekuasaan. Berawal dari konsep dasar dari
politik. McLuhan bahwa media teknologi adalah
Dari konsep McLuhan ini turun ke dalam perpancangan dari tangan manusia. Banyak
beberapa teori seyang memiliki kaitan dan juga manfaat yang diberikan oleh penggunaan
dapat menjadi pisau analisis dalam berbagai kasus teknologi. Namun sering kali kita terjebak bahwa
yang ada dalam bidang politik. Teknologi teknologi hanya sebuah alat elektronik yang sangat
komunikasi yang selalu berkembang menyebabkan canggih. semua media untuk sarana menyampaikan
pengaruh pada bidang politik melalui kegiatan pesan dari sender kepada receiver merupakan
kampanye yang kini dikembangakan melalui teknologi yang menjadi perpanjangan tangan
media baru dan dapat terlihat adanya technological manusia. Media berbeda dalam aspek-aspek yang
deternism yang ada di tengah masyarakat sebab penting, komunikasi dan media, sebagian besar
banyaknya orang yang begitu ketergantungan media tetaplah dianggap bersifat misal dan prinsip-
dengan fungsi teknologi sehingga kehidupan prinsip dasar tetap digunakan. Banyak orang yang
sangat dikuasai oleh teknologi. (Darmadjid, 2014) ingin mempelajari media karena telah membaca
Sebagai makhluk sosial, manusia tak akan atau menyaksikannya, banyak kajian yang telah
pernah bisa hidup sendiri dan hal ini juga bahwa efek hal ini sesungguhnya sangat minmal,
membenarkan salah satu aksimoma dari yang terbaik yang dapat kita harapkan adalah
komunikasi bahwa “we cannot not communicate”. bahwa kampanye pesan tersebut berkonstribusi
Benar sekali bahwa manusia tak bisa untuk tidak pada suatu pergeseran yang perlahan. Bagi Negara-
berkomunikasi. Komunikasi ini baik komunikasi negara yang menganut paham demokrasi dalam
secara verbal maupun non verbal. Komunikasi kehidupan politiknya tentu kampanye politik
sendiri merupakan sebuah proses menyampaian dalam media massa sebagai suatu proses untuk
pesan dari sender kepada receiver melalui media. mencapai tujuan politik. Sehingga kampanye
Teknologi berkembang dengan cukup pesat dan melalui media massa dirasakan oleh rakyatnya
rmenimbulkan bermunculannya begitu banyak mempunyai pengaruh yang besar dengan
media baru yang memberikan dampak pada memegang asumsi kekuatan opini public, bahkan
kehidupan sosial masyarakat, Salah satu bidang tidak mengherankan jika demokrasi disebut
yang cukup banyak sangat bergantung dengan “pemerintah oleh opini public”.
teknologi komunikasi adalah bidang politik. Dari sudut pandang teori masyarakat dan
Karena di dalam bidang politik ini komunikasi kekuasaan seperti yang dikemukakan oleh
politik sangat penting dalam politik. Salah satu Sukarman (2015) bahwa media dilihatnya bukan
bentuk kegiatan politik yang diketahui banyak saja membentuk ketergantungan (dependensi)
masyarakat luas adalah kampanye politik. Dalam warga masyarakat terhadap media dalam hal
hal ini kampanye sendiri sudah terbagi dalam penciptaan pendapat, tetapi juga dalam hal
beberapa kategori seperti kampanye legistatif , penciptaan pendapat, tetapi juga dalam hal
kampanye capres dan juga kampanye dalam penciptaan identitas dan kesadaran. Teori
pemilu kepala daerah dll. Yang juga sangat masyarakat itu lebih menekankan potensi media
menarik untuk diamati adalah pergeseran bentuk daripada keterbatasan lainnya, terutama karena
kampanye politik yang dilakukanoleh para calon adanya kecendrungan monopoli dan kesulitan
dalam kampanye. Seperti Whatsappdengan hampir untuk mengekang kecendrungan iu sendiri.
jutaan masyarakat Kota Makassar telah bergabung Demikian juga kalau kita kembali melihat konsep
menjadi satu dalam berbagai banyaknya jenis dari dasar dari opini publik, yang sebenarnya bertitik
sosial media set. Sosial media telah sangat banyak tolak dari hak asasi yang pada diri seseorang, yaitu
mempengaruhi kehidupan manusia, termasuk di hak kebebasan mengeluarkan pendapat,
bidang politik yang juga terpengaruh dengan menyatakan sikap, pikiran dan gagasan. Adanya
keberadaan sosial media. Seperti halnya grup konsep tersebut dalam proses dalam proses
Whatsapppilkada Kota Makassar. pembentukannya, media massa merupakan salah
satu saluran dan sekaligus penggerak utama dalam
penentuan suatu agenda politik (baik itu agenda
52
Jurnal Komunikasi, Media dan Informatika, Vol. 7 No. 1 /April 2018
media maupun agenda khalayak) terhadap isu-isu seperti Koran karena tidak ada bukti-
yang berkembang di masyarakat. Dilihat dari bukti yang maksimal dan tidak ada
manfaat media, media massa mempunyai larangan Media sosial itu tidak utama,
keampuhan yang luar biasa dalam memperkuat karena kader turun ke bawah merupakan
(reinfosement) suatu kondisi atau situasi yang cara utama kami yaitu dengan berdialog
sudah ada. Demikian juga ia mempunyai dan baliho dan media sosial itu untuk
keampuhan untuk ikut membenarkan apa yang ada membantu masyarakat yang tidak ikut
di dalam benak seseorang. Dengan kata lain, media kampanye tradisional partai tersebut
bermanfaat di dalam ikut mengabsahkan suatu sehingga konstituen bisa melihat di
yang sudah ada dalam pikiran seseorang tentang twitter dan Whats App, “Media sosial
suatu realitas social. Begitu pula kalau dilihat dari itu ada manfaatnya tapi tidak
potensi media, dimana media berfungsi sebagai signifikan”.
saluran di dalam mentransfer informasi politik Media sosial hanya berpengaruh signifikan
yang ternyata posisinya semakin bertambah bagi politikus yang bekerja sepanjang waktu.
penting. Tingginya pemanfaatan media mendorong Bukan pekerjaan instan lima tahun sekali. Mereka
potensi media semakin kokoh. Maka dari itu, peran yang intens menyebarkan ide-ide dan berdiskusi
media massa selalu menjadi rebutan dan cenderung dalam bidang tertentu secara mendalam sepanjang
untuk digunakan oleh kelompok kepentingan waktu akan mendapat hasilnya saat pemilu. Media
(interest grup), partai politik, pressure grup, dan sosial tidak cocok untuk politisi "kosong", tapi
lembagalembaga politik lainnya, karena media hanya bagi mereka yang punya kemampuan
massa dilihatnya sebagai alat yang mempunyai berpikir dan berdialektika. Media sosial juga tak
pengaruh untuk mengontrol system politik, cocok bagi yang egois, melainkan bagi mereka
khususnya lagi mengontrol jalannya pemerintah. yang memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap
Disisi lain demokrasi yang jelas dari berbagai masalah yang dihadapi masyarakat.
peranan media massa, maka bagi negara yag Hanya politisi yang memiliki simpati dan empati
berpaham demokrasi media massa berfungsi secara terhadap permasalahan rakyat yang akan menuai
timbal balik dalam melakukan komunikasi politik. simpati dan empati publik. Sifat kampanye di
Dimana rakyat dan pemeritah serta lembaga- media sosial bisa merupakan kebalikan dari
lembaga politik lainnya mempunyai kedudukan kampanye di dunia nyata. Jika di dunia nyata
yang sama dalam proses pengambilan keputusan kampanye begitu berisik, keras suaranya tapi tanpa
yang menyangkut kepentingan Negara. Jadi semua bukti nyata, di media sosial adalah antitesis dari
lapisan masyarakat diberi kesempatan untuk berisik dan bising tersebut, yaitu bermakna. Setiap
memberikan penilaian terhadap jalannya sistem suara punya arti, memiliki pembuktiannya sendiri-
politik, dengan memanfaatkan media sebagai sendiri. Politik di media sosial bisa merupakan
saluran politik.. Dalam pilkada Kota Makassar, politik sejati, yaitu politik yang benar-benar berisi
media berperan penting dalam pemilu legislatif ini ide-ide dan aksi nyata untuk kebaikan umum.
karena media harus bisa mempertimbangkan mana Inilah politik yang memiliki daya dobrak. Berbagai
berita yang layak diberitakan dan berita yang perlu isu sosial yang menjadi beban masyarakat sering
dilakukan revisi trlebih dahulu, karena berita kali mendapatkan solusinya di media sosial. Media
dengan sumber yang tidak pasti dapat menuai telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan.
perbedaan pendapat yang membuat ricuh, seperti Berdasarkan hasil wawancara peneliti
banyaknya masyarakat yang saling mengujat dengan Bapak Muhammad Nur Ashar S.H M.H
bahkan ingin saling menjatuhkan antar calon selaku tim pemenang, mengatakan bahwa
legislatif di media seperti grup Whatsappdi “Media sosial dapat jadi solusi
Makassar tahun 2018. Adapun komentar-komentar meminimalkan ketidakadilan. Media
yang dilakukan oleh berbagai tim sukses dari sosial dapat jadi penyeimbang media
masing-masing calon kandidat, mereka bersaing siaran televisi yang sekarang tak lagi
dengan cara saling memuji satu sama lain. mampu mempertahankan independensi
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dan keadilannya, media seperti
dengan Bapak Ridwan Djafar, SE selaku ketua Whatsappmemang masih lazim
komisi IV partai Nasdem mengatakan bahwa disalahgunakan juga seperti banyanya
“Pemanfaatan media disini seperti isu-isu yang tidak sesuai dengan
Whatsappbukan media resmi, tidak kenyataan yang terjadi atau fakta di
53
Media Whatsapp sebagai Ruang Politik dalam menghadapi Pilkada Serentak di Kota Makassar Tahun 2018
54
Jurnal Komunikasi, Media dan Informatika, Vol. 7 No. 1 /April 2018
berarti menutup-nutupi atau “menghaluskan”, dikelola oleh pemerintah, pers yang kebanyakan
karena merupakan bagian dari santun independen merupakan lembaga kemasyarakatan.
berkomunikasi yang ada pada setiap masyarakat. Politik komunikasi pemerintah yang dilaksanakan
Komunikasi politik adalah pertukaran informasi melalui media massa senantiasa menjaga
antara elite politik bangsa media dengan warga keseimbangan pula antara derasnya informasi dari
Negara. Istilah kunci dalam komunikasi politik: atas ke bawah dan dari bawah ke atas secara timbal
symbol-simbol politik dan bahasa, elite pers, balik. Dalam hubungan dengan demokratsasi
public, proses politik, efek potensial dan actual, komunikasi ini, kalau kita kaji situasi di Indonesia,
regulasi konflik dan fungsi system politik (Sharon dari sekian banyak jenis media massa adalah pers
E. Jarvis dan Soo Hye Han, dalam yang paling berperan karena berfungsi sebagai
Sumartias,2009). Komunikasi yang sehat terjadi penyalur pikiran dan perasaan masyarakat.
dalam alam demokrasi, ketika pemerintahan Komunikasi politik bukan hanya sekedar proses
dibentuk dan diberi wewenang melalui kedaulatan penyampaian suatu pesan politik oleh seorang
rakyat melalui suasana kebebasan dalam kepada orang lain.35 Berdasarkan hasil wawancara
menyalurkan aspirasi, pendapat serta menjunjung peneliti, dengan Bapak Muhammad Nur Ashar
tinggi hak-hak asasi rakyatnya. S.H, M.H. selaku tim pemenang pasangan calon
Cara yang paling nyaman untuk legislative mengatakan bahwa
menggambarkan komunikasi adalah dengan “Tingkat elektabilitas calon dalam
menjawab pertanyaan-pertanyaan ini: siapa?, pilkada tersebut bagaimana cara melihat
berkata apa?, melalui saluran apa?, kepada siapa?, siapa pasangan calon yang lebih
dengan efek apa?. Komunikasi membutuhkan memiliki suara terbanyak, karena tingkat
respon dari orang lain. Oleh karena itu, harus ada pemilih dari tahun 2018 mengalami
keadaan berbagai makna (atau korespondensi) agar peningkatan, dan tahun 2018 naik 50%,
komunikasi dapat terjadi. Efektivitas media sosial peran pemerintah dalam hal ini banyak
tidak hanya karena jumlah penggunanya yang pelanggaran yang dilakukan oleh
masif. Karakteristik media sosial sendiri juga institute pemerintah.”
merupakan kekuatan. Media sosial adalah sarana Peristiwa-peristiwa komunikasi massa
untuk komunikasi di mana setiap individu saling kadang-kadang membutuhkan usaha yang
memengaruhi. Setiap orang memiliki pengaruh ke dilakukan beratus-ratus orang, berbulan-bulan
sekelilingnya. Di dalam ruang media sosial hanya persiapan dan berjuta-juta dollar. Di amerika
informasi yang sesuai fakta yang berharga. Untuk media massa biasanya ingin memperoleh
mencapai keyakinan bahwa informasi itu sesuai keuntungan, dan sebagian besar keuntungan
fakta, sering kali muncul perdebatan. Dalam tersebut akan diperoleh dari pemasang iklan. Di
berbagai hal yang menarik perhatian publik terjadi negeri ini periklanan sangat menominasi
tesis yang dilawan oleh argumen antitesis. komunikasi massa. Dan tentu saja kesadaran
Keajaiban sering kali muncul di media sosial tentang sejauh mana periklaan menopang media
berupa tercapainya sintesis. Tidak perlu ada massa mempengaruhi kredibilitas komunikatornya
seseorang yang menyimpulkan, tapi dari di mata khalayaknya.
perdebatan tersebut sering kali muncul Tak pelak lagi komunikasi melalui media
“kesepakatan sunyi” di antara pihak-pihak yang massa dapat menembus kehidupan kita. Kita
berdebat beserta para “pendengarnya”. Begitu mendengarkan radio siaran ketika mengendarai
berkuasanya media massa dalam mempengaruhi mobil atau tinggal di rumah, membaca surat kabar
pikiran, perasaan, dan perilaku penduduk, sehingga pada pagi dan sore hari, menonton televisi pada
Kevin Phillips dalam buku Responsibiity in Mass malam hari, walaupun motif kita menerapkan diri
Communication mengatakan, bahwa era sekarang pada isi media massa yang dapat meningkatkan
lebih merupakan mediacracy, yakni pemerintah kualitas profesinya, di samping membaca berita-
media, daripada democracy, pemerintah rakyat. berita atau artikel ringan. Para pakar
Berlainan dengan di Negara-negara demokrasi mengemukakan tentang sejumlah fungsi
liberal, di mana media massa- baik media komunikasi, kendati dalam setiap item fungsi
elektronik maupun media cetak- kebanyakan terdapat persamaan dan perbedaan. Pembahasan
dimiliki perseorangan (private enterprise), di fungsi komunikasi telah menjadi diskusi yang
Indonesia yang bersistem demokrasi pancasila cukup penting, terutama konsekuensi komunikasi
terdapat keseimbangan: jaringan radio dan televise melalui media massa.
55
Media Whatsapp sebagai Ruang Politik dalam menghadapi Pilkada Serentak di Kota Makassar Tahun 2018
masyarakat sebagai ruang politik untuk 3. Media harus membuat inovasi di era digital ini
mendukung salah satu pasangan calon agar berita dapat diakses hingga masyarakat
2. Pemanfaatan whatsappmemiliki juga banyak pelosok, karena berita merupakan hal seluruh
kelemahan-kelemahan karena media ini tidak masyarakat unutk mengetahuinya.
dapat memobilisasi massa secara banyak hanya
terbatas pada anggota grup yang ada di dalam DAFTAR PUSTAKA
satu komunitas yang membuat grup di
Budiman, 2016. Deskripsi tentang Pengaruh
whatsapp.
Media dalam Pilkda Kabupaten
3. Pola komunikasi yang terjadi dalam media
Banyuwangi,
media Whatsappadalah komunikasi dua arah/
Jurnal Dinas Infokom Kabupaten Banyuwangi
interaktif dan secara realtime. Dalam
Vol. XXII Edisi September 2016.
kampanya politik, kandidat bisa saling
Darmadjid, 2014. Wajah Media Sosial dalam
berhubungan langsung dengan khalayak
Politik Indonesia, Jakarta, Panembahan
melalui tulisan di wall atau forum diskusi
Darmin, 2016. Pemanfaatan Media Massa sebagai
lainnya yang bisa di koment oleh tiap orang.
Wujud tercapainya Politik Indonesia,
Selain menyampaikan visi misi kandidat
Jakarta, Rineka Cipta.
dalam kampanye kepada orang lain,
Ernawan, 2017. Peran Media sebagai Sarana
Whatsappjuga bisa menjadi sarana menjaring
Penyampaian Aspirasi Masyarakat,
aspirasi masyarakat karena bisa disampaikan
Jakarta, Makalah Universitas Fajar.
secara langsung. Whatsappjuga bisa
Jashali, 2011. Korelasi Media Massar terhadap
dimanfaatkan sebagai pengenalan diri dan
Politik di Indoensia, Jakarta, Panembahan.
membangun tali persahabatan dengan siapa
Komaruddin, 2003, Komunikasi Politik sebagai
saja (khususnya antara kandidat dan khalayak).
Sarana Penyampaian Aspirasi
Pemanfaatan media sosial berperan besar
Masyarakat, Jakarta, Rosdakarya.
dalam Pemilihan Walikota Makassar, masing-
Kurniadi, 2004. Media Massa Pemersatu Bangsa
masing tim sukses beradu strategi kampanye
(Konsep Komunikas dan Praktek),
melalui internet, terutama media sosial. Namun
Bandung, Mandar Maju.
pemanfaatan media sosial seperti Whatsappuntuk
Mardiasmo, 2015. Peran Media Sosial dalam
kampanye politik ternyata belum merata,
Konstelasi Pilkada Tahun 2014, Jurnal
nampaknya belum bisa mengoptimalkan manfaat
Vol. 12. Edisi Desember 2016.
internet dan media sosial. Padahal media sosial ini
Ruchyat, 2010. Politik dan Media Massa, Jakarta,
selain sebagai sarana bersosialisasi atau pemasaran
Rineka Cipta
secara online, bisa dimanfaatkan pula sebagai alat
Sakarman. 2011. Komunikasi dan Politik dalam
kampanye politik yang terbilang praktis.
Mendukung Pemerintahan yang Bersih
dan Berwibawa, Jakarta, Rosdakarya.
SARAN
Adapun saran dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
1. Kita melihat seksama dalam pemilukada Kota
Makassar bagaimana lebih efekif kedepan
untuk saling menjaga dan mengawal
demokrasi yang sehat dalam sosial media
maupun di lapangan langsung.
2. Menyaring setiap berita yang masuk, media
harus bisa mempertimbangkan mana berita
yang layak diberitakan dan berita yang perlu
dilakukan revisi terlebih dahulu, karena berita
dengan sumber yang tidak pasti dapat menuai
perbedaan pendapat yang membuat ricuh,
terlebih disaat era digitalisasi seperti ini sangat
banyak berita yang masuk.
57