Anda di halaman 1dari 1

Dalam Artikel Kompas.

com yang terbit pada tanggal 10 September 2021 pukul 14:05


WIB dijelaskan bahwa KPI meminta KPI telah meminta semua lembaga penyiaran untuk
berhenti melakukan glorifikasi terhadap kebebasan Saipul Jamil. Mengutip Kompas.com,
6 September 2021, hal tersebut disampaikan oleh Komisioner KPI Bagian Kelembagaan
Nuning Rodiyah. Menanggapi petisi yang menuntut agar Saipul Jamil tak lagi diberi
ruang untuk tampil di televisi atau media penyiaran lain, Nuning mengatakan bahwa itu
merupakan keresahan publik yang harus diperhatikan.

Sehubungan dengan hal tersebut, masyarakat indonesia mengambil langkah


dengan pembuatan petisi yang ditanda tangani oleh lebih dari 30.000 orang
sebagai bukti dari keresahan. Sebagai bagian dari responsnya, KPI langsung
meminta lembaga-lembaga penyiaran untuk tidak mengglorifikasi kebebasan
Saipul Jamil. KPI menilai walaupun Saipul Jamil sudah menjalankan
hukumannya, perilaku pencabulan terhadap anak yang dilakukan Saipul ini bukan
sesuatu yang harus dibesar-besarkan apalagi ditayangkan di lembaga penyiaran.
Menurut pendapat Nuning sendiri pengglorifikasian pembebesan Saipul sendiri
akan menimbulkan asumsi publik bahwa apa yang telah diperbuat Saipul Jamil di
masa lalu itu adalah hal lumrah dan baik-baik saja.

Terlebih mengacu pada sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab kebijakan
menaikan pelaku pemerkosaan untuk menjadi edukator dirasa tidak sesuai karena tidak
mempertimbangkan suasana kebatinan dan psikologis korban yang mengalami trauma
dan tentu saja hal tersebut sangat bertentangan dengan keputusan KPI yang mengizinkan
Saipul Jamil untuk tampil kembali di televisi.

Anda mungkin juga menyukai