Anda di halaman 1dari 2

Nama : Pirlo Putri Amiefa Noer

NIM : 2103547

Nilai, Komitmen dan Strategi Organisasi Dalam Menghadapi Era Pandemi

Sebelum pandemi covid-19 terjadi, kondisi organisasi mahasiswa tak luput dari
permasalahan. Mulai dari masalah pendanaan kegiatan, perizinan penggunaan fasilitas,
konflik internal antar anggota sampai pada minimnya minat mahasiswa sendiri.
Permasalahan inilah yang menghambat peran organisasi mahasiswa dalam prosesnya
menjadi wadah pengembangan karakter dan soft skills mahasiswa.

Kondisi ini kemudian diperparah dengan pandemi covid-19 yang terjadi. Pembatasan
aktivitas dan pemblokiran terhadap kegiatan mahasiswa di Hal ini berakibat buruk karena
kurangnya fasilitas pendukung yang memadai. Pelaksaanaan kegiatan melalui daring
seringkali mengalami gangguan teknis,kendala jaringan bagi peserta dan minimnya
partisipasi, sehingga pelaksaanaan program kerja tersebut tidak optimal. Hal ini tentu
memicu lunturnya semangat berorganisasi mahasiswa. Minimnya pertemuan tatap muka,
berdiskusi langsung atau sekadar ngopi bareng membuat anggota menjadi berjarak,
organisasi seperti kehilangan esensi dan fungsinya. Organisasi seharusnya dipenuhi
dengan kerja lapangan,berbaur dengan banyak karakter anggota, bergulat dengan
masalah, dan mengasah kemampuan problem solving. Peran tersebut saat ini menjadi
sangat berkurang. Tentu saja ini menjadi masalah serius, terlebih lagi besar kemungkinan
kondisi ini akan berlangsung lama. Maka dari itu perlu strategi khusus yang digunakan
untuk mengembangkan nilai, komitmen organisasi dalam menghadapi masa pandemi.

Sebelum memikirkan strategi organisasi dalam menghadapi pandemi ini, komitmen untuk
menjalankan pun sangat diperlukan. Perlu digaris bawahi jika dalam suatu organisasi,
semua yang ada di dalamnya adalah satu kesatuan, sehingga harus memiliki tujuan sama
untuk menjalankannya.

Untuk bertahan di era pandemi ini kita harus pintar memanfaatkan keadaan, sehingga
dibutuhkan anggota yang inovatif, kreatif dan visioner. Hal ini dengan tujuan agar
organisasi tidak terbelunggu dalam keterpurukan pandemi. Contohnya adalah ketika
pandemi berlangsung kebutuhan masyarakat mulai bergeser dan berubah. Sebagai
anggota organisasi kita harus memanfaatkan keadaan tersebut dengan baik, membuka
mindset selebar lebarnya. Memikirkan output yang berguna selama masa pandemi ini.
Selain itu kita juga harus memperkirakan dan mengantisipasi masa mendatang dengan
cara melakukan perkiraan atau forecasting, berdasarkan data waktu ke waktu atau time
series sebelumnya. Namun itu bersifat terbatas pada aspek-aspek yang kejadiannya
berpola dan bersifat kuantitatif. Berpikir strategis bisa digunakan untuk membuat sebuah
skenario tentang bagaimana perubahan dan tantangan di masa depan yang berguna untuk
menghindari kemungkinan kerugian dan dapat memprediksi langkah apa yang tepat untuk
melalui pandemi ini. Kemampuan menyusun skenario dapat didapatkan dengan latihan
terus menerus untuk mengasah insting kita atau bisa juga dengan berdiskusi dengan rekan
kerja. Terntu kita juga harus bisa menerima masukan dari rekan kerja untuk menentukan
sebuah skenario yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai