NIM : 6411419039
Rombel : 4A Kesehatan Masyarakat
UTS MP KUANTITATIF
1. Apa fungsi dari penulisan latar belakang dari karya ilmiah
2. Tulis sebuah judul untuk karya ilmiah beserta latar belakangnya (maksimal 1 halaman)
3. Jelaskan masalah dan tujuan penelitian
4. Jelaskan variabel bebas dan variabel terikatnya beserta skala pengukurannya
5. Buat kerangka teori dan kerangka konsep dari judul yang anda buat
Jawaban :
Latar belakang masalah merupakan dasar utama bagi penulis untuk memberi
pemahaman kepada pembaca tentang ide maupun pemikiran yang ingin disampaikan
melalui karya tulis tersebut. Dengan adanya penulisan latar belakang, pembaca dapat
mengetahui mengapa karya tulis tersebut dibuat. Demikian pula dengan dengan penelitian
yang dilakukan oleh penulis.
Selain itu, dengan adanya penulisan latar belakang, pembaca juga bisa memahami
adanya suatu masalah yang harus dipecahkan dan diseleseikan agar tidak menimbulkan
efek yang merugikan. Pembaca bisa menerima argumen dan alasan yang diajukan penulis.
Oleh sebab itu, latar belakang harus disusun sejelas-jelasnya serta diberi cantuman berupa
fakta dan data.
Hubungan Sosial Demografi dan Sanitasi Rumah Tangga terhadap Kejadian Stunting
pada Anak Usia 0-23 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang
Apriluana, G., & Fikawati, S. (2018). Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian
Stunting pada Balita ( 0-59 Bulan ) di Negara Berkembang dan Asia Tenggara. Media
Peneliti Dan Pengembangan Kesehatan, 28(4), 247–256.
https://doi.org/https://doi.org/10.22435/mpk.v28i4.472
Beal, T., Tumilowicz, A., Sutrisna, A., Izwardy, D., & Neufeld, L. M. (2018). A review of child
stunting determinants in Indonesia. Maternal and Child Nutrition, 14(4), 1–10.
https://doi.org/10.1111/mcn.12617
Faiqoh, R. B. Al, Suyanto, & Kartini, A. (2018). Hubungan Ketehanan Pangan Keluarga Dan
Tingkat Kecukupan Zat Gizi Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24-59 Bulan Di
Daerah Pesisir (Studi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang).
Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 6(5), 413–421.
Hary Cahyati, W., Nita Prameswari, G., Wulandari, C., & Karnowo. (2019). Kajian Stunting di
Kota Semarang. Jurnal Riptek, 13(2), 101–106. http://riptek.semarangkota.go.id
Lestari, W., Hartati, S., Siregar, D. M., & Manggabarani, S. (2018). FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK SEKOLAH DASAR
NEGERI 014610 SEI RENGGAS KECAMATAN KISARAN BARAT KABUPATEN
ASAHAN. Jurnal Dunia Gizi, 1(1), 59–64. https://ejournal.helvetia.ac.id/jdg
Stewart, C. P., Iannotti, L., Dewey, K. G., Michaelsen, K. F., & Onyango, A. W. (2013).
Contextualising complementary feeding in a broader framework for stunting prevention.
Maternal and Child Nutrition, 9(S2), 27–45. https://doi.org/10.1111/mcn.12088
Torlesse, H., Cronin, A. A., Sebayang, S. K., & Nandy, R. (2016). Determinants of stunting in
Indonesian children : evidence from a cross-sectional survey indicate a prominent role
for the water , sanitation and hygiene sector in stunting reduction. BMC Public Health,
1–11. https://doi.org/10.1186/s12889-016-3339-8