Menilai Resiko Audit Yang Dapat Diterima

1. Auditor harus memutuskan resiko audit yang dapat diterima yang tepat bagi suatu
audit selama perencanaan audit.
2. Resiko penugasan adalah resiko bahwa auditor atau kantor akuntan menderita
kerugian setelah audit selesai, walaupun laporan audit sudah benar.
3. Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi resiko audit yang dapat diterima:
 Derajat ketergantungan pemakai eksternal pada laporan keuangan. Berikut
beberapa faktor yang merupakan indikator yang baik mengenai derajat
ketergantungfan pemakai eksternal pada laporan keuangan :

a) Ukuran klien, secara umum semakin besar operasi klien semakin luas
pemakaian laporan keuangan.
b) Distribusi kepemilikan, laporanb keuangan perusahaan terbuka umumnya
diandalkan oleh lebih banyak pemakai ketimbang laporan keuangan
perusahaan tertutup.
c) Sifat dan jumlah kewajiban, apabila dalam laporan keuangan terdapat
kewajiban berjumlah besar, laporan tersebut kemumgkinan akan di gunakan
secara luas oleh kreditor actual maupun calon creditor, ketrimbang apabila
kewajiban berjumlah kecil.

 Kemungkinan bahwa klien akan mengalami kesulitan keuangan setelah

laporan audit di keluarken.
 Evaluasi auditor atas integrasi manajemen, jika jika klien memiliki integritas
yang meragukan, auditor mungkin akan menilai resiko audit yang dapat
diterima yang lebih rendah.

Menilai resiko bawaan

1. Resiko inheren pada model resiko inheren adalah salah satu konsep terpenting
dalam auditing, artinya auditor harus berupaya memprediksi dimana salah saji
yang paling besar dan paling kecil mungkin terjadi dalan segmen segmen
keuangan.
2. Beberapa faktor utama ketika menilai resiko interen :
a) Sifat bisnis klien.
b) Hasil audit sebelumnya.
c) Penugasan awal versul penugasan berulang.
d) Pihak - pihak yang terkait.
e) Transaksi nonrutin atau kompleks.
f) Pertimbangan yang diperlukan untuk mencatat saldo akun dan transaksi
dengan tepat/
g) Unsur-unsur populasi.
h) Faktor-faktor yang berkaitan dengan pelaporan keuangan yang curang
misapropiasi.