Anda di halaman 1dari 5

4.

4 Mangrove

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnololiophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Myrtales

Famili : Rhizophoraceae

Genus : Rhizophora

Spesies : Rhizophora

Deskripsi :

Mangrove merupakan jenis tanaman dikotil, mangrove atau disebut juga bakau memiliki
ciri-ciri: hidup berkelompok dalam jumlah yang banyak, memiliki akar yang besar, memiliki
buah, dan memiliki akar pohon yang panjang dan tidak beraturan. Jenis mangrove yang bisa
di temukan yaitu: Bakau kecil,bakau minyak,bakau kurap,tengar/tangar.
Ekosistem hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di daerah pasang surut, terutama di
pantai yang terlindung, laguna dan muara sungai yang tergenang pada saat pasang dan bebas
dari genangan pada saat surut yang komunitas tumbuhannya bertoleransi terhadap garam.
Menurut FAO, Hutan Mangrove adalah Komunitas tumbuhan yang tumbuh di daerah pasang
surut. Kondisi habitat tanah berlumpur, berpasir, atau lumpur berpasir. Ekosistem tersebut
merupakan ekosistem yang khas untuk daerah tropis dan sub tropis, terdapat di derah pantai
yang berlumpur dan airnya tenang (gelombang laut tidak besar). Ekosistern hutan itu disebut
ekosistem hutan payau karena terdapat di daerah payau (estuarin), yaitu daerah perairan
dengan kadar garam/salinitas antara 0,5 °/oo dan 30°/oo disebut juga ekosistem hutan pasang
surut karena terdapat di daerah yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Kata mangrove
merupakan kombinasi antara bahasa Portugis ”Mangue” dan bahasa Inggris ”grove”
(Macnae, 1968 dalam Kusmana et al, 2003). Dalam bahasa inggris kata mangrove digunakan
baik untuk komunitas tumbuhan yang tumbuh di daerah jangkauan pasang surut maupun
untuk individu-individu jenis tumbuhan yang menyusun komunitas tersebut. Secara
sederhana, mangrove umumnya tumbuh dalam 4 zona, yaitu pada daerah terbuka, daerah
tengah, daerah yang memiliki sungai berair payau sampai hampir tawar, serta daerah ke arah
daratan yang memiliki air tawar.

Manfaat ekosistem mangrove yang berhubungan dengan fungsi fisik adalah sebagai
mitigasi bencana seperti peredam gelombang dan angin badai bagi daerah yang ada
dibelakangnya, pelindung pantai dari abrasi, gelombang air pasang (rob), tsunami,penahan
lumpur dan perangkap sedimen yang diangkut oleh aliran air permukaan,pencegah intrusi air
laut ke daratan,serta dapat menjadi penetralisir pencemaran perairan pada batas tertentu
(Lasibani dan Eni,2009).
Manfaat lain dari ekosistem mangrove ini adalah sebagai obyek daya tarik wisata alam dan
atraksi ekowisata. Ekosistem mangrove berfungsi sebagai habitat Berbagai jenis satwa.
Ekosistem mangrove berperan penting dalam pengembangan perikanan pantai karena
merupakan tempat berkembang biak, memijah,dan membesarkan anak bagi beberapa jenis
ikan,kerang,kepiting danudang. Jenis plankton di perairan mangrove lebih banyak
dibandingkan di perairan terbuka. Hutan mangrove menyediakan perlindungan dan makanan
berupa bahan organik ke dalam rantai makan Bagian kanopi mangrove pun
merupakan habitat untuk berbagai jenis hewan darat, seperti monyet,serangga, burung,dan
kelelawar (Supriharyono,2009).

4.4.1 Rhizophora sp

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnololiophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Myrtales

Famili : Rhizophoraceae

Genus : Rhizophora

Spesies : Rhizophora sp
Deskripsi :

Rhizophora sp. adalah salah satu genus dari family Rhizophoraceae, genus ini terdiri dari
beberapa spesies. Berikut adalah spesies-spesies yang tergabung dalam genus Rhizophora sp :
Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa.Pohon dengan ketinggian
mencapai 27 m, jarang melebihi 30 m. Batang memiliki diameter hingga 70 cm dengan kulit
kayu berwarna gelap hingga hitam, Akar tunjang dan akar udara yang tumbuh dari
percabangan bagian bawah, daun berkulit dan gagang daun berwarna hijau memiliki panjang
2,5-5,5 cm, (Noor, 1999).

4.4.2 Avicennia alba

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Lamiales

Famili : Verbeneceae

Genus : Avicennia

Spesies : Avicennia Alba


Deskripsi :

Avicennia alba adalah tanaman yang membentuk mahkota lebat yang rendah dan sering
bercabang di dekat pangkal batang. Semak tidak tumbuh lebih dari sekitar 20 m (66 kaki)
tinggi. Akarnya dangkal dan mengirimkan sejumlah besar pneumatofor berbentuk pensil.
Akar udara ini membantu pertukaran gas dan juga memainkan peran penting dalam
mengeluarkan garam dari sistem vaskular tanaman. Batangnya memiliki kulit halus, hitam
kehijauan yang pecah-pecah halus dan tidak mengelupas. Daun hijau tua, panjang 15 cm (6
inci) dan lebar 5 cm (2 inci), memiliki bagian bawah abu-abu keperakan dan tumbuh
berpasangan berlawanan. Bunga kecil berwarna kuning jingga, ditumbuhi perbungaan
racemose, memiliki empat kelopak dan diameter sekitar 4 mm (0,16 in) saat mengembang.
Buahnya berbentuk kapsul hijau keabu-abuan dan berbentuk kerucut dengan paruh
memanjang hingga 4 cm (1,6 inci). Masing-masing berisi satu biji. (Aas,2012).

4.4.3 Ekosistem hutan mangrove

- Ekosistem Mangrove

Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di air payau, dan di pengaruhi oleh pasang
surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat seperti teluk-teluk yang terlindung dari
gempuran ombak maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan
lumpur yang di bawahnya dari hulu.

Hutan mangrove memiliki peran ekologis yang besar bagi kehidupan bagi kehidupan
manusia. Telah berabad-abad lamanya di jadikan tumpuan jutaan orang yang hidup di pesisir.
Hutan ini memiliki banyak fungsi mulai dari penyedia sumber makanan, mencegah banjir,
mencegah erosi, hingga fungsi rekreasi.

Karena nilai eksotisnya, keberadaan hutan mangrove menyediakan potensi investasi


lingkungan berupa fungsi konservasi, potensi manfaat ekonomi berupa sarana kawasan
wisata dan potensi manfaat sosial berupa sarana edukasi.
-Sumber keanekaragaman hayati

Manfaat yang di berikan oleh ekosistem ini untuk biota laut adalah sebagai tempat mencari
makan, berkembang biak/pemijahan, serta memberikan perlindungan dan tempat asuhan. Hal
ini di tandai dengan keberadaannya cenderung memberi berkolerasi positif untuk produksi
perikanan setempat. Tidak jarang ikan-ikan bernilai komersial tinggi banyak yang
mengandalkan mangrove sebagai tempat regenerasi.
Tidak hanya ikan, hutan ini menjadi habitat hidup berbagai satwa seperti
kepiting,moluska,udang udangan,serangga,reptil,amphibian,burung, hingga mamalia.

-Mendukung keseimbangan ekosistem

Keberadaan hutan mangrove berperan penting menyeimbangkan kualitas lingkungan.


Hutan mangrove memberikan masukan unsur hara terhadap ekosistem air, penghasil oksigen
dan penyerap gas karbon dioksida. Vegetasi mempunyai kemampuan untuk memerangkap
sedimen lumpur. Akar-akar mangrove mampu mengikat dan menstabilkan substrat lumpur,
sehingga terjadi konsolidasi sedimen. Proses ini sangat membantu menetralisir bahan-bahan
pencemar yang terbawa dari daratan.

-Sempadan pantai

Sebagai Green Belt atau sabuk hijau, keberadaan mangrove dapat menghambat gelombang
dan angin yang datang dari arah laut agar tidak langsung membentur daratan. Fungsi ini
sangat membantu untuk menahan abrasi daratan.

Anda mungkin juga menyukai