Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN HASIL PENGAL AMAN BELAJAR LAPANGAN

(PBL) 1
Factor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare
Di UPTD puskesmas perawatan beringin raya

DISUSUN OLEH :

1.UMBANG AYU LESTARI(1913201010)

DOSEN PEMBIMBING : IR,AGUS RAMON,M.KES


NIDN:0026086301

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
2020/2021

i
HALAMAN PENGESAHAN

a) Laporan : Laporan Hasil Kegiatan PBL


b) Daftar Mitra
a. Nama Mitra Program :
b. Kabupaten/Kota : Kota Bengkulu
c. Jangka Waktu Pelaksana : 30 Hari
c)Ketua Kelompok
a. Nama : Umbang Ayu Lestari
b. NPM : 1913201010
c. Semester/Kelas : 4/A
d. Program Studi : Kesehatan Masyarakat
e. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Bengkulu
f. Alamat PT : Kampus IV Jl. H. Adam Malik No. 17, Km
8,5 Gading Cempaka., Bengkulu

Tim Pembimbing

Pembimbing Lapangan Dosen pembimbing

Nike Ratna Dilla Amd.KL Ir. Agus Ramon M.Kes


NIDN. 0026086301

Mengetahui,
Koordinator Prodi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Bintang Agustina P.SKM., MKM


NID. 0217088701

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada ALLAH SWT ,karena berkat
limpahan rahmat-Nya lah laporan hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1(PBL
1)ini dapat diselesaikan. salam dan shalawat semoga selalu tercurah pada bagida
rasullulah Muhammad saw.

Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua bantuan


yang telah di berikan,baik secara langsung maupun tidak langsung selama
penyusunan laporan kegiatan ini hingga selesai,secara khusus rasa terima kasih
tersebut kami sampaikan kepada anda.

1.bapak IR,AGUS RAMON,M.KES selaku dosen pembimbing yang telah


memberikan bimbingan dan dorongan dalam penyusunan laporan ini.

2.ibu NIKE RATNA DILLA,AMD KL selaku pembimbing lapangan yang


telah banyak membantu kami dalam menentukan masalah yang terjadi dilapangan.

3.serta rekan-rekan jurusan kesehatan masyarakat.universitas


muhammadiyah Bengkulu yang juga telah banyak membantu dan memotivasi
dalam menyelesaikan laporan ini.

Atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan pada kami, kami do’akan
semoga ALLAH SWT melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada mereka
sesuai dengan amal ibadahnya.

penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan dan
kelemahannya, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari pembaca. Harapannya semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan bagi kita semua.

Bengkulu, 4 agustus 2021

Penulis

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 .Latar Belakang

Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang berinteraksi langsung


kepada masyarakat yang bersifat komprehensif dengan kegiatannya terdri dari
upaya promotif,preventif,kuratif,dan rehabilitative.Puskesmas merupakan unit
teknis yang bertangung jawab untuk menyelenggarakan pembangunan
kesehatan disatu atau bagian wilayah kelurahan yang mempunyai fungsi
sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat,pusat pemberdayaan
masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama dalam rangka
pencapaian keberhasilan fungsi puskesmas sebagai ujung tombak
pembangunan bidang kesehatan(depkes ri,2013)

Pelayanan puskesmas semakin hari akan mengalami kemajuan dan semakin


kompleks,baik dari segi pelayanan ataupun sumber daya yang
dibutuhkan.peningkatan peralatan saja tidak cukup,tetapi juga memerlukan
manajemen selanjutnya yang lebih sesuai,maka keperluan sistem informasi
yang dapat menunjang manajemen tersebut agar tercipta kesesuaian yang
diperlukan.tidak mungkin ada manajemen akan berjalan dengan lancar tanpa
didukung dengan system informasi yang sesuai.

System informasi yang ada dipuskesmas telah dikembangkan diberbagai


jajarandinas kesehatan kabupaten/kota di Indonesia dimana salah satu
bentuknya adalah system informasi manajemen puskesmas(simpus)simpus
adalah suatu system yang mendukung pengelolahan data dan informasi
dipuskesmas khususnya untuk pelayanan rawat jalan.data kunjungan pasien
disimpan dan digunakan untuk membuat data pelaporan pada periode waktu
tertentu yang selsnjutnya data tersebut dikirimkan ke dinas kesehatan.data
pelaporan antar puskesmas ditingkat kabupaten/kota memiliki data struktur
yang sama.simpus yang berbasis pada komputer atau teknoklogi informasi

i
computer ini mempunyai keuggulan dalam kecepatan serta keakuratan untuk
mengelola data dan informasi(wijaya et al 2011)

Dalam tatanan desentralisai atau otonomi daerah dibidang kesehatan


kualitas dan system informasi kesehatan ditingkat kota sangatlah ditentukan
oleh system informasi kesehatanyang berkualitas ditingkat
kecamatan/puskesmas oleh karena itu profil puskesmas perawatan beringin
raya kota Bengkulu menyajikan informasi kesehatan secara menyeluruh
diwilayah kerja puskesmas perawatan beringin raya tahun 2020,khususnya
cakupan pelayanan kesehatan sebagai dasar evaluasi tahunan dalam
pencapaian program yang dilaksanakan dipuskesmas perawatan beringin raya
kota Bengkulu(profil UPTD puskesmas perawatan beringin raya,2020)

Puskesmas perawatan beringin raya kota Bengkulu merupakan salah satu


puskesmas dikecamatan muara bangkahulu yang mulai difungsikan pada
bulan maret tahun 2004 yang disahkan oleh walikota Bengkulu,dimana sampai
saat ini memberikan pelayanan rawat jalan dan rawat inap secara optimal
dengan mengutamakan pelatyanan promotif,prefentif tanpa mengesampingkan
pelayanan kuratif dan rehabilitative.(profil UPTD puskesmas perawatan
beringin raya)

Adapun masalah yang kami temukan di wilayah kerja puskesmas perawatan


beringin raya adalah masalah DIARE.

Diare adalah penyebab umum pada tingkat kematian yang terjadi di Negara
berkembang ,tingkat penyebab pertama kematian balita(dibawah lima
tahun)diseluruh dunia dan dimana penyebab kedua kematian bayi diseluruh
dunia.sebagai tingkat pertama yang sering terjadi sebagai penyebab terjadinya
penyebaran kuman dan terjadinya peningkatan kejadian diare pada bayi dan
balita yaitu tidak memberikan asi ekslusif secara teratur pada bulan pertama
kehidupan balita,misalnya botol susu tidak dibersihkan dengan
bersih,makanan disimpan ditempat,udara yang digunakan tidak
steril,melakukan cuci tangan saat memasak ,makan,menyuapi anak,sebelum
buang tinja bayi dan balita,serta membuang air besar

i
Faktor-faktor lingkungan sebagai tingkat kedua yaitu pengunaan sarana ai
bersih dalam kehidupan sehari-hari dan kebiasaan melakukan pembuangan
tinja,lingkugan sangat berintraksi secara konstan dengan manusia sepanjang
waktudan masa,serta memegang peranan penting dalam proses terjadinya
penyakit masyarakat terutama DIARE pada balita(sumampaow dkk,2017)

Adapun data penyakit terbanyak dipuskesmas perawatan beringin raya tahun


2020 adalah:

Tabel 1.1

Data penyakit terbanyak di puskesmas perawatan beringin raya tahun 2020

no Jenis penyakit terbanyak Jumlah kasus Persentase(%)


1. Ispa 1.852 53
2 Kecelakaan dan ruda paksa 300 8,6
3 Gastritis 479 13,7
4 Radang sendi serupa reumatik 168 4,7
5 Diare 150 4,3
6 Penyakit tekanan darah tinggi 175 5
7 Penyakit kulit alergi 145 4,14
8 Cepalgia 95 2,7
9 Gangguan gigi dan jaringan 90 2,56
penyangga lain
10 Vertigo 48 1,3
Jumlah 3.502 100
Sumber:data profil UPTD puskesmas perawatan beringin raya

1.2 B.Rumusan Masalah

Setelah melakukan metode observasi atau survey dilapangan dengan


menayakan data-data ke pihak puskesmas ,maka ditemukan beberapa

i
permasalahn-permasalahan yang saya temukan di UPTD puskesmas perawatan
beringin raya,seperti diare,ispa,gastritis,miyalgia dan lain sebagainya.adapun yang
menjadi prioritas permasalahan yang saya angkat dalam laporan yang saya
buat,yaitu penyakit “DIARE”adapun rumusan masalah dalam kegiatan PBL ini
adalah:

a.masalah-masalah apa saja yang ditemukan di UPTD puskesmas perawatan


beringin raya?

b.permasalahan apakah yang menjadi prioritas masalah?

c.apa akar penyebab dari tidak berjalannya program tersebut?

d.bagaimana alternative dalam pemecahan masalah tersebut?

e.apa prioritas alternatife dalam pemecahan masalah tersebut?

f.rencana program?

1.3 B.Tujuan

Adapun tujuan dari kegiatan pengalaman belajar lapangan 1(PBL)ini yaitu


terdiri dari 2 tujuan tujuan umum,dan tujuan khusus:

A.tujuan umum

Memberikan pengalaman utuh bagi mahasiswa mengenai masalah-


masalah kesehatan,dengan cara mengidentifikasi masalah,menetukan prioritas
masalah,alternatife pemecahan masalah,dan menyusun rencana kegiatan.

B.tujuan khusus

1.mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dipuskesmas


beringin raya

2.mahasiswa mampu menetapkan prioritas masalah yang ada dipuskesmas


beringin raya

i
3mahasiswa mampu menganalisis akar penyebab masalah yang ada di puskesmas
beringin raya

4.mahasiswa mampu menentukan alternatife pemecahan masalah yang ada di


puskesmas beringin raya

5.mahasiswa mampu menentukan prioritas alternatife pemecahan masalah di


puskesmas beringin raya khususnya diare

6.mahasiswa mampu menyusun rencana kegiatan untuk pemecahan masalah


kesehatan yang ditemukan diwilayah lokasi PBL 1

1.4 Manfaat

Kegiatan PBL ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama antara


program studi kesehatan masyarakat fakultas ilmu kesehatan unuversitas
muhammadiyah Bengkulu dengan lokasi wilayah puskesmas kota Bengkulu
kemitraan mahasiswa adalah dengan puskesmas yang telah ditentukan .adanya
kemitraan yang baik maka terjalin pemahaman yang utuh antara pendekatan
akademik dan pendekatan operasional,sehingga melahirkan pengetahuan ,sikap
dan perilaku yang lebih relevan dengan keilmuan kesehatan masyarakat.

A.bagi mahasiswa

1.mendapatkan dan menambah pengetahuan dan keterampilan dalam


mengevaluasi program yang telah dilaksanakan dibidang kesehatan masyarakat

2.mengetahuai masalah-masalah kesehatan yang terjadidimasyarakat secara


langsung dengan lokasi PBL 1 dan

3.meningkatkan kreatifitas dalam menyelesaikan masalah kesehatan utama.

B.bagi lokasi tempat pbl

1. mengembangkan kemitraan program studi kesehatan fakultas ilmu kesehatan


masyarakat universitas muhammadiyah Bengkulu dengan lokasi pbl untuk kegitan
tridarma perguruan tinggi dan

i
2.memanfaatkan pengetahuan mahasiswa baik dalam kegiatan manajemen
maupun kegiatan operasional.

C.bagi program studi ilmu kesehatan masyarakat

1.terbinanya suatu jaringan kerja sama dengan lokasi PBL 1 dalam upaya
meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan antara subtansi akademik dengan
pengetahuan dan keterampilan SDM yang dibutuhkan dalam pembangunan
kesehatan masyarakat dan

2.meningkatkan kapasitas dan kualitas pendidikan dengan menghasilkan


peserta didik yang terampil

1.5 Ruang Lingkup

1. peserta praktikum adalah mahasiswa kesehatan masyarakat program studi


ilmu kesehatan masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Bengkulu Semester IV Tahun Akademik 2019.

2. Pembimbing Akademik

Pembimbing akademik adalah seorang staf pengajar/dosen yang ada di


program studi kesehatan masyarakat. Pembimbing akademik mempunyai tugas:

1. memberi bimbingan akdemis bagi mahasiswa

2. melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan harian mahasiswa

3. melakukan Monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan mingguan


mahasiswa

4. melakukan penilaian terhadap laporan akhir mahasiswa

5. Berkoordinasi dengan pembimbing lapangan dalam kegaiatan PBL 1; dan

6. memberikan penilaian kelompok terhadap peserta PBL 1

i
3. pembimbing lapangan

Pembimbing lapangan adalah seorang pimpinan atau kepala puskesmas tempat


mahasiswa PBL 1 berada. Pembimbing lapangan mempunyai tugas:

1. memberikan bimbingan teknis bagi peserta PBL 1

2. membantu dalam mempersiapkan wilayah PBL 1; dan

3. memberikan penilaian terhadap peserta PBL 1

i
BAB II

METODOLOGI

2.1 Jenis Penelitian

Setiap kelompok mengumpulkan data dan informasi melalui pertanyaan-


pertanyaan dalam bentuk Kuisoner yang sudah disediakan oleh pihak fakultas,
mengidentifikasi masalah berdasarkan kuisoner yang telah dibagikan kepada
masyarakat, mampu memprioritaskan masalah dan juga mampu memprioritaskan
penyebab masalah, Mampu memprioritaskan pemecahan masalah berdasarkan
metoda kriteria matrik sehingga mampu menciptakan program kegaiatn dan
mampu memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan program.

2.2 Lokasi dan Waktu

Lokasi pengalaman Belajar Lapangan 1 (PBL 1) di UPTD Perawatan


Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu. Waktu pelaksanaan PBL 1ini
dilaksanakan pada tanggal 02 Agustus s/d 25 Agustus 2021, dengan mengetahui
yang menjadi sasaran dalam menentukan identifikasi masalah, prioritas masalah
dan penyebab masalah adalah Masyarakat di Salah Satu Wilayah Kerja UPTD
Perawatan Puskesmas Beringin Raya yaitu Kelurahan Rawa Makmur.

2.3 sasaran

Sasaran dalam pembelajaran lapangan (PBL 1)adalah diwilayah kerja


UPTD puskesmas perawatan beringin raya yang terletak di kelurahan beringin
raya kecamatan muara bangkahulu kota Bengkulu, Jumlah Penduduk di wilayah
UPTD puskesmas perawatan beringin raya 20,178 jiwa yang terdiri dari 4
kelurahan yaitu beringin raya, rawa makmur,rawa makmur permai dan kandang
limun,dengan kepadatan 25.453 jiwa/kk.

Jumlah penduduk kelurahan beringin raya adalah sebanyak 20,178


jiwa.yang terdiri dari 10.442 jiwa penduduk laki-laki dan 9.736 jiwa penduduk
perempuan serta 760 jumlah kepala keluarga(kk)sedangkan rawa makmur jumlah
penduduknya 8.830 jiwa dengan jumlah kepala keluarga(kk) 2.075 rawa makmur

i
permai jumlah penduduknya 6.175 jiwa dengan jumlah kepala keluarga(kk) 1.532
sedangkan kandang limun jumlah penduduknya 7.444 jiwa dengan jumlah kepala
keluarga(kk)1.919 dengan kepadatan penduduk 4 kelurahan ini rata-rata 25.453
jiwa/kk.

2.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data PBL 1,yaitu meminta data sekunder dari data profil
puskesmas beringin raya,data sekunder yang telah dikumpulkan akan di analisi
secara univariat/deskriftif untuk data yang bersifat numeric,akan dilakukan
analisis untuk mendapatkan ukuran nilai tengah seperti
mean,median,modus,minimal,maksimal,varian dan simpangan baku,sedangkan
untuk data yang bersifat kategorik akan menghasilkn informasi yang bersifat
persentase setelah dianalisis,informasi yang diperoleh akan dibandingkan dengan
indicator program kemenkes dan standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
kabupaten/kota.

i
BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PBL

3.1 Peta dan gambaran topografi

i
i
Puskesmas Perawatan Beringin Raya merupakan Puskesmas Induk yang

berada dalam wilayah Kelurahan Beringin Raya Kecamatan Muara Bangkahulu

Kota Bengkulu yang meliputi empat kelurahan dalam wilayah kerjanya yakni

 Kelurahan Beringin Raya (131,6 Km2)

 Kelurahan Kandang Limun (422,7 Km2)

 Kelurahan Rawa Makmur (150 Km2)

 Kelurahan Rawa Makmur Permai (158 Km2)

Puskesmas Perawatan Beringin Raya memiliki batas-batas wilayah

sebagai berikut:

 Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Pondok Kelapa Bengkulu Utara

 Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan Kampung Kelawi Kecamatan

Sungai Serut.

 Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan pematang gubernur Kecamatan

Muara Bangkahulu.

 Sebelah barat berbatasan dengan Samudera Indonesia

3.2 karakteristik social ekonomi dan demografi

Puskemas perawatan beringin raya memiliki 4 kelurahan,yaitu rawa


makmur,rawa makmur permai,kandang limun,

a. Gambar Kependudukan
Tabel 1
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Kelompok Umur Jumlah Penduduk


NO.
(Tahun) Laki-Laki Perempuan Jumlah

i
1 0–4 563 501 1.064

2 5–9 518 486 1.004

3 10 – 14 482 445 927

4 15 – 19 424 272 696

5 20 – 24 4084 3321 7.405

6 25 – 29 315 316 631

7 30 – 34 320 352 672

8 35 – 39 613 623 1.236

9 40 – 44 633 720 1.353

10 45 – 49 472 468 940

11 50 – 54 387 470 857

12 55 – 59 324 316 640

13 60 – 64 298 345 643

14 65 – 69 313 352 665

15 70 – 74 379 412 791

16 75+ 317 337 654

JUMLAH 10.442 9.736 20.178

Dari tabel 1 di atas jumlah penduduk Puskesmas Perawatan Beringin Raya


adalah sebanyak 20.178 jiwa dengan rincian penduduk laki-laki sebanyak 10.442
jiwa dan penduduk Perempuan sebanyak 9.736 jiwa. Adapun penduduk terbanyak
adalah pada kelompok umur 20-24 tahun sebanyak 7.405 jiwa (36,6%).

b. Tingkat Pendidikan

Tabel 2
Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan

NO. PENDIDIKAN JUMLAH

1. Tidak Memiliki Ijazah SD 2.183


2. SD/MI 1.837
3. SMP/MTS 2.080
4. SMA/MA 4.207
5. Sekolah Menengah Kejuruan -

i
6. Diploma I/ Diploma II 271
7. Akademi/ Diploma III 359
8. Universitas/ Diploma IV 1.063
9. S2/ S3 (Master/ Doktor) 91

Dari tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa penduduk terbanyak adalah yang
memiliki ijazah SMA/MA sebanyak 4207 orang dan yang paling sedikit adalah
yang memiliki ijazah S2/S3 (Master/ Doktor) sebanyak 91 orang.

Melihat kenyataan keadaan pendidikan masyarakat yang berada diwilayah


kerja UPTD puskesmas perawatan beringin raya mata pencaharian masyarakat
adalah pegawai negeri sipil(pns)swasta,tapi pada umumnya adalah pedagang dan
buruh harian lepas dengan gaji atau penghasilan yang tidak menentu.

c. Angka Kematian

1. Kematian Bayi

Jumlah bayi (berumur < 1 tahun) yang meninggal


Di suatu wilayah tertentu selama 1 tahun = X 1.000
=
Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama

Angka kematian bayi Puskesmas Perawatan Beringin Raya adalah:

(7:461)x1000= 15,18

Jadi angka kematian bayi adalah 15,18 (rendah)

AKB <30= rendah

2. Kematian Ibu Hamil

Jumlah ibu hamil yang meninggal karena hamil, bersalin dan nifas
di suatu wilayah tertentu dalam 1 tahun X 1.000
=
Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama

Angka Kematian Ibu Hamil Puskesmas Perawatan Beringin Raya

adalah: (0:419)X1000= 0

Jadi angka kematian ibu hamil adalah 0

i
3.3 Prasarana dan sarana kesehatan dan kesejahteraan

A. SARANA KESEHATAN

Sarana kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Beringin

Raya adalah:

1. Puskesmas Perawatan :1

2. Puskesmas Pembantu :2

3. Posyandu : 10

4. Posbindu : 10

5. Pos Usila :3

6. Apotek :4

7. Praktek Dokter :2

8. Praktek Bidan Swasta : 13

B. Tenaga Kesehatan

Daftar Tenaga Kesehatan Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu,

sebagai berikut:

Tabel 3
DAFTAR TENAGA KESEHATAN TAHUN 2020

JUMLAH
NO JENIS TENAGA PNS CPNS HONORER TKS
( ORANG )

1 Dokter Umum 2 - - 1 1

2 Dokter Gigi 1 1 - - -

i
3 Apoteker 1 - - - 1

4 S1 Keperawatan 5 4 - 1 -

5 S1 Gizi Kesmas - - - - -

6 Kapus 1 1 - - -

7 Kasubbag TU. 1 1 - - -

8 DIV Kebidanan 3 3 - - -

9 DIV Elektromedik 1 1 - - -

10 D3 Keperawatan 6 3 - 1 2

11 D3 Kesling 1 - - 1 -

12 D3 Analis Kes. 2 2 - - -

13 D3 Farmasi 1 1 - - -

14 D3 Kebidanan 13 9 - 2 2

15 D3 Rontgen 1 1 - - -

16 D3 Gizi 2 2 - - -

17 D3 TIK - - - - -

18 Asisten Perawat 1 1 - - -

19 Perawat Gigi 1 1 - - -

20 Asisten Apoteker 2 2 - - -

21 Bidan 15 12 - 1 2

22 Administrasi - - - - -

23 S1 kesmas 3 1 - 2 -

Lain-lain - - - - -

Jumlah 45 33 0 6 6

i
Dari tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa jumlah tenaga kesehatan di

Puskesmas Perawatan Beringin Raya Sebanyak 31 orang, dengan rincian

1. Ka. Puskesmas : 1 orang

2. Kasubbag TU. : 1 orang

3. Perawat : 7 orang

4. Asisten Perawat : 1 orang

5. perawat Gigi : 1 orang

6. Bidan : 12 orang

7. Nutrisionis : 2 orang

8. D3 Farmasi : 1 orang

9. Asisten Apoteker : 2 orang

10. Analis Kesehatan : 2 orang

11. Radiolog : 1 orang

12. Tekhnisi Medis : 1 orang

13. S1 Kesmas : 3 orang

Ditambah dengan pegawai honorer:

1. Dokter umum : 1 orang

2. Perawat : 2 orang

3. Bidan : 2 orang

4. Tenaga Kesling. : 1 orang

5. CS : 1 orang

3.4 kelembagaan masyarakat terkait kesehatan

i
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal oleh

masyarakat posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu

kesehatan ibu dan anak,keluarga berencana,perbaikan gizi,imunisasi dan

penangulangan diare

Untuk memantau perkembangannya posyandu dikelompokkan menjadi 4

bagian yaitu:

 Posyandu pertama

 Posyandu madya

 Posyandu purnama

 Posyandu mandiri

Jumlah posyandu dipuskesmas perawatan beringin raya menurut hasil

kompilasi dari profil kesehatan tahun 2020,bahwa seluruh posyandu yang

ada sebanyak 11 posyandu.puskesmas pembantu 2 buah, dan puskesmas

keliling 1 buah dan puskesmas induk 1 buah.

3.5 identifikasi kelembagaan dan kepemimpinan setempat yang mendukung

program kesmas

1.identifikasi kelembagaan

Identifikasi kelembagaan hampir sama dengan pemberdayaan

masyarakat,dimana disini lembaga pemberdayaan masyarakat,seperti puskesmas

di kelurahan beringin raya menjadi tempat pelayanan masyarakat,sebagai pusat

pembangunan kesehatan masyarakat diwilayah itu,membina peran serta

masyarakat diwilayah itu dalam rangka kemampuan untuk mengetahui bagaimana

untuk hidup sehat,memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh disekitar

i
wilayah itu,puskesmas perlu ditunjang dengan puskesmas bantuan ,seperti

puskesmas keliling,disamping itu pergerakan peran serta masyarakat untuk

mengelola posyandu,adapun kegiatan pokok puskesmas yang dilaksanakan

KIA,keluarga berencana,kesehatan lingkungan,pencegahan dan pemberantasan

penyakit menular,penyuluhan kesehatan masyarakat,kesehatan sekolah,dan

pembinaan pengobatan tradisional.

2.kepemimpinan yang mendukung program kesmas

Adanya tokoh atau pimpinan masyarakat disebuah masyarakat apapun

baik pedesaan,perkotaan maupun pemukiman elite atau pemukiman kumuh,secara

alamiah akan terjadi kristalisasi adanya pimpinan atau tokoh

masyarakat.pemimpin atau tokoh masyarakat dapat bersifat format seperti

camat,lurah,ketua rt/rw dan maupun bersifat informal seperti ustadz

pendeta,kepala adat,pada tahap awal pemberdayaan masyarakat,maka petugas

atau provider kesehatan terlebih dahulu melakukan pendekatan-pendekatan

kepada tokoh masyarakat,selain itu organisasi dalam masyarakat juga

membantu,misalnya pkk,karang taruna,majelis taklim,koperasi-koperasi dan

sebagainya.

Puskesmas perawatan beringin raya melakukan kegiatan pembinaan

kesehatan seperti menggadakan posyandu,senam untuk lansia,kegiatan ini

dilakukan berdasarkan kesepakatan kerja sama antara kepala puskesmas

perawatan beringin raya dengan lurah yang ada di kelurahan beringin raya.

i
BAB IV

HASIL

4.1 Identifikasi Masalah

Dalam pelaksanaan pengalaman belajar lapangan (PBL 1)diwilayah kerja


UPTD puskesmas perawatan beringin raya,identifikasi masalah dilakukan dengan
melihat data penyakit tertinggi dari profil UPTD puskesmas perawatan beringin
raya 2020.

Data yang diperoleh didapat dari pelayanan-pelayanan yang ada


dipuskesmas yaitu dari program KIA,program gizi,program promkes,program
kesling dll.

Dari kegiatan pendataan yang telah di dapatkan di UPTD puskesmas


perawatan beringin raya selama beberapa hari,diperoleh beberapa masalah yang
saya anggap sebagai suatu hal yang penting berdasarkan pendapat saya yang
mengacu pada hasil pendataan yang kami peroleh.terdapat beberapa masalah dan
program di UPTD puskesmas perawatan beringin raya yang tidak berjalan atau
belum tercapai targetnya.

Adapun Masalah-masalah yang kami temukan diwilayah kerja UPTD puskesmas


perawatan beringin raya adalah :

Tabel 4.1

Tabel data penyakit Di UPTD Perawatan Puskesmas Beringin Raya tahun


2020

no Jenis penyakit Jumlah kasus Persentase(%)

1 Ispa 1.852 53
2 Kecelakaan dan roda paksa 300 8,6
3 Gastritis 479 13,7
4 Radang sendi serupa reumatik 168 4,7
5 Diare 150 4,3

i
6 Penyakit tekanan darah tinggi 175 5
7 Penyakit kulit alergi 145 4,14
8 Cepalgia 95 2,7
9 Gangguan gigi dan jaringan 90 2,56
penyangga lain
10 Vertigo 48 1,3
Jumlah 3.502 100
Sumber:data profil UPTD puskesmas perawatan beringin raya

1.ISPA
Adalah infeksi saluran pernapasan yang menimbulkan gejala
batuk,pilek,disertai dengan demam.ispa sangat mudah menular dan dapat dialami
siapa saja terutama anak2 dan lasia.
2.kecelakaan dan ruda paksa
Suatu keadaan kegawat daruratan yang harus memerlukan penanganan
secara optimum,yang bilamana tidak ditolong dengan segera akan berakibat
kecacatan bahkan kematian.
3.gastritis
gastritis merupakan proses inflamasi pada mukosa dan sumukosa lambung
adalah suatu peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat
akut,kronik,difus,atau local yang disebabkan oleh bakteri atau obat-obatan
4.radang sendi serupa reumatik
Adalah peradangan atau inflamasi didalam dan sekitar persendian
tubuh.adapun sendi adalah titik dimana dua atau lebih tulang berkumpul seperti
pinggul atau lutut.
5.diare
Adalah merupakan buang air besar sebanyak lebih 3 kali dalam sehari
dengan konstitensi tinja yang cair dan factor-faktor lainnya.
6.penyakit tekanan darah tinggi
Adalah kondisi ketika tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu
tinggi,cara menghitung tekanan darah tinggi yaitu tekanan saat jantung memompa
darah keseluruh tubuh.

i
7.penyakit kulit alergi
Adalah reaksi alergi dapat terjadi ketika tubuh terpapar allergen,yaitu unsur
yand dianggap berbahaya oleh system kekebalan tubuh,seseorang yang memiliki
kulit sensitive umumnya akan sangat mudah mengalami alergi.
8.cepalgia
Adalah nyeri kepala atau sakit kepala yang menimbulkan rasa sensasi b
erdenyut-denyut dan kepala berputar-putar.
9.gangguan gigi dan gangguan jaringan lain
Adalah konsumsi gula berlebih makanan dan minuman yang mengandung
gula secara berlebihan dapat memicu terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan
pada gigi dan mulut.bakteri dalam mulut merubah gula menjadi asam yang dapat
mengikis enamel pada gigi.
10.vertigo
Adalah gejala yang menyebabkan seseorang mengalami sensasi pusing
berputar yang muncul secara tiba-tiba.pada kondisi yang parah,gejala vertigo bisa
mengganggu aktivitas sehari-hari,sebab vertigo bisa menghilangkan
keseimbangan dan disorientasi.serangan vertigo bahkan bisa menyebabkan
pengidapnya sampai terjatuh.

Tabel 4.2 penetapan prioritas masalah


dari hasi pengolahan data primer selanjutnya ditentukan prioritas
masalah,dengan menggunakan seluruh data yang di dapat di wilayah kerja UPTD
puskesmas perawatan beringin raya,dalam proses menentukan prioritas masalah
dengan menggunakan nilai antara 1(tidak penting)sampai dengan 5(sangat
penting) untuk setiap kriteria yang sesuai.

Tabel 4.2
penetapan Prioritas masalah

i
No Daftar P Jumlah
masalah P S R DU SB PB C T R 1xTxR urutan
I

1. Diare 4 4 3 3 4 2 2 3 1 131 1
2 Diare adalah 4 3 2 2 2 2 1 2 2 58 3
penyakit
kelima
tertinggi di
UPTD
puskesmas
perawatan
beringin raya
3 Cara 3 4 3 2 2 2 2 3 2 64 2
mengurangi
atau
mengatasi
masyarakat
yang terkena
diare

Keterangan:

Scoring untuk menentukan prioritas(m.bagas dkk 2018),untuk menentukan


scooring kriteria matrix:

I : pentingnya masalah(importancy)

P : besarnya masalah (prevalence )

S : akibat yang ditimbulkan oleh masalah(severity)

i
RI : prioritas pemecahan masalah

C : kecenderungan peningkatan masalah(rate of increase)

DU:derajat keinginan masyarakat yang tidak terpenuhi(degree of unmed need)

SB:keuntungan social karena selesainya masalah(social benefit)

PB:rasa perihatin masyarakat terhadap masalah(public concern)

PC:suasana politik(political climate)

T:teknologi yang tersedia(technical feasibility)

R:dana yang tersedia untuk menyelesaikan masalah(resoureses availability)

E:jumlah

Dengan penelitian :

1 : Tidak Penting

2 : Kurang Penting

4 : Penting

5 : Sangat Penting

Nilai = (P+S+Ri) x T x R

=1+T X R

Setelah melihat hasil tabel 1.4 diatas maka terlihat masalah utama yang
sangat berbahaya dipuskesmas perawatan beringin raya adalah

i
4.3 Akar Penyebab Masalah

Hasil dari kegiatan PBL 1 ini menyatakan bahwa DIARE penyakit paling
berbahaya setelah ispa,setelah dianalisis dilapangan khususnya kelurahan rawa
makmur ternyata penyakit DIARE banyak ditemukan Hal itu dikarenakan masih
kurangnya Pengetahuan masyarakat tentang kebersihan diri dan lingkungan,
melakukan kebiasaan dan perilaku yang buruk misalnya sesudah BAB,tidak
mencuci tangan pakai sabun,limbah yang tidak tertutup,jarak jamban dan sumber
air bersih yang berdekatan dan kurangnya pemahaman arti dari kebersihan diri
dan lingkungan sehat.

Dalam Menganalisis penyebab masalah utama mengapa seseorang itu


berperilaku hidup tidak sehat, terdapat beberapa factor, yaitu seperti gambar
tulang ikan dibawah ini:

Diagram Tulang Ikan

PERILAKU
1.kurangnya pengetahuan tentang kesehatan

2.tidak mencuci tangan dengan sabun sesudah bab

3.minum air yang kurang dimasak/mendidih


Masalah
Penyakit
DIARE
1. Media Sarana Promkes
1.kurangnya Tentang DIARE
sumber air bersih 2. Kurangnya Kesadaran
2.jamban& sumber air bersih berdekatan masyarakat untuk ke klinik
berdekatan sanitasi setelah pengobatan

3.limbah yang tidak tertutup


i

LINGKUNGAN
LAYANAN KESEHATAN
gambar 2.diagram tulang ikan

Terlihat dari diagram fishbone diatas menyatakan bahwa factor penyebab warga
kelurahan Rawa Makmur rt 21 terjangkit DIARE terutama anak-anak adalah
edukasi atau pengetahuan masyarakat yang masih minim Tentang Penyebab
DIARE dan Keadaan lingkungan Rumah Sehat.

4.4 Alternatif pemecahan masalah

Berdasarkan Dari data dengan menggunakan kuesioner pada masyarakat


kelurahan rawa makmur rt 21 kami menyimpulkan bahwa penyebab dari akar
masalah DIARE adalah kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat
terhadap pentingnya kebersihan.serta dampak yang nantinya akan ditimbulkan
bagi kesehatan.

Alternatif Pemecahan Masalah:

Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang Bahaya dan penyebab


DIARE serta dampak yang ditimbulkan dari kurangnya kebersihan lingkungan.

Tabel 1.5

Alternatif Pemecahan Masalah

No Masalah Alternatif
1 Perilaku a. Pemberian arahan dan penyuluhan

i
a. Kurangnya pengetahuan kepada masyarakat untuk mencuci
tentang kesehatan tangan sebelum makan
b. Tidak mencuci tangan pakai b. memberikan pemahaman dan
sabun setelah buang air pengertian kepada masyarakat untuk
besar mencuci tangan setelah melakukan
c. Minum air yang kurang aktifitas atau setelah bab
dimasak/mendidih c. pemberian Informasi Kepada
masyarakat tentang cara memasak air
dengan benar
2 Lingkungan a.memberikan pemahaman kepada
a. Kurangnya sumber air bersih masyarakat tentang menjaga air bersih
b. Jamban dan sumber air agar tidak terkontaminasi.
bersih yang berdekatan. b.memberikan penyuluhan tentang
c. Limbah yang tidak tertutup cara menjaga lingkungan bersih dan
sehat
c.memberikan penyuluhan cara
membersihkan penyiapan makanan yg
sehat
3 Layanan Kesehatan a. Melakukan Penyuluhan dan
a. Media Sarana Promkes Pendidikan kepada masyarakat
Tentang DIARE tentang penyakit diare

4.5 penetapan prioritas pemecahan masalah kesehatan

i
Dari hasil diskusi diharapkan dapat merumuskan alternatife pemecahan
masalah tersebut.dan masalah-masalah yang menjadi prioritas tersebut dapat
dilihat pada tabel.

Table 1.6

Prioritas Pemecahan Masalah

no Penyelesaian M 1 V C total Urutan


masalah
1.penyuluhan 4 4 3 2 25 1
dan
mendatangi
setiap rumah
dan
2.pengecekan 3 2 2 2 7 2
air secara
berkala

Scoring untuk Penyelesaian Masalah yang terjadi:

M : Magnitude of the problems yaitu besarnya masalah

I : Importancy adalah kegawatan masalah

V : Vulnerability yaitu sensitive atau tidaknya penyelesaian masalah

P : prioritas pemecahan masalah

Dengan penilaian :

1 : Tidak Penting

2 : Kurang Penting

3 : Cukup Penting

i
4 : Penting

5 : Sangat Penting

Nilai : P = (M x V x I) : C

Setelah melihat hasil tabel diatas didapatkan penyelesaian masalah yang efektif
dan efisien adalah Penyuluhan

4.6 rencana kegiatan

dalam melaksanakan program edukasi program DIARE agar berjalan


dengan lancer maka akan dilakukan penyuluhan kepada masyarakat terutama
dikelurahan rawa makmur rt 21 yang mempunyai factor resiko tinggi terhadap
penyakit diare,.tetapi dikarenakan masih pandemi yang masih melanda pada saat
ini maka kegiatan yang akan dilakukan adalah pembagian brosur kepada
masyarakat dan mendatangi setiap rumah warga dan mengadakan pengecekan
kebersihan lingkungan,air, dan limbah yang bisa menyebabkan diare

rencana kegiatan edukasi DIARE pertama-tama membuat jadwal


penyuluhan, jadwal kunjungan rumah,

tabel 1.7

rencana kegiatan

kegiatan tujuan wakt sasaran metode Lokas


u i
Penyuluha Untuk memberikan Senin,tanggal masyara Penyuluha Rawa
n informasi dan 05/10/2021 kat n dan makm
Penyakit pemahaman kepada jam 8 sampai pakai ur rt
diare masyarakat,tentang selesai kuesioner 21
penyakit diare dan
cara pencegahannya

i
i
BAB V

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengumpulan data di rawa makmur rt 21 dari tanggal 04


agustus 2021-25 agustus 2021 dengan jumlah kk 20.178 ternyata ditemukan
masalah terbanyak di masyarakat setelah di kaji pada tahun 2021 adalah penyakit
diare.

5.1 pengertian diare

diare adalah merupakan buang air besar sebanyak lebih 3 kali dalam sehari

dengan konsistensi tinja yang cair (WHO 2013) tingginya kejadian diare
disebabkan oleh beberapa factor antara lain kesehatan lingkungan belum
memadai,social ekonomi,pengetahuan masyarakat,perilaku masyarakat dan
sebagainya yang secara langsung mempengaruhi kejadian diare(wijaya
2013).penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa factor kejadian diare antara lain
disebabkan oleh sumber air minum masyarakat ,kualitas fisik air bersih,dan
kepemilikan jamban(murtiana dkk,2014)

mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan


osmotic(makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic
dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit
kedalam rongga usus,isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare).selain itu
menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus,sehingga sekresi air
dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare.gangguan motilitas usus yang
mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik.akibat dari diare itu sendiri
adalah kehilangan air dan elektrolit(dehidrasi)yang mengakibatkan gangguan
asam basa(asidosis metabolic dan hypokalemia)gangguan gizi dan gangguan
sirkulasi (smeltzer & bare,2008 black &hawks,2014)

hubungan ketersediaan air bersih dengan kejadian diare

i
berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan air bersih
bagi warga kelurahan rawa makmur rt 21 masih sangat kurang.hasil penelitian
lebih lanjut menjelaskan bahwa sebagian besar warga rawa makmur yang terkena
diare berhubungan dengan kurangnya ketersediaan air bersih.hasil analisa lebih
lanjut menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara ketersediaan air bersih
dengan kejadian diare di rawa makmur rt 21.hal ini menjelaskan bahwa,kurangnya
ketersediaan air bersih akan meningkatkan cakupan kejadian diare,begitu juga
sebaliknya ketersediaan air bersih yang cukup akan menurunkan cakupan kejadian
diare.hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang
menjelaskan bahwa factor sumber air minum masyarakat dan factor kualitas fisik
air bersih berperan dalam kejadian diare(murtiana dkk,2014)

ketersediaan air bersih sangat berpengaruh terhadap kejadian diare,sehingga


sangat diperlukan air bersih untuk mengurangi terjadinya penyakit diare.hasil riset
juga menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara kualitas mikrobiologis air
sumur gali dengan kejadian diare(hayati dkk,2014)bakteri infeksius penyebab
diare ditularkan melalui jalur fekal oral.proses penularan antara lain mencuci
peralatan masak dengan menggunakan air yang tidak bersih,minum air tidak
dimasak lebih dahulu dan sebagainya(depkes ri 2010)penelitian sebelumnya juga
menjelaskan bahwa ketersediaan air yang tercemar dapat menyebabkan
diare(primadani,dkk 2012)

sarana air bersih dalam kehidupan sehari-hari yang digunakan sebagai


minum,memasak,membersihkan atau mencuci,mandi,wajib memenuhi syarat
kualitas dan syarat fisik agar vector penyakit yang dapat berkembang biak atau
dapat menularkan melalui air dapat dikurangi khususnya pada penyakit diare
sehingga angka kesakitan penyakit diare menurun(agus &febriani dkk 2012)

kualitas air rumah tangga yang baik harus memenuhi beberapa syarat antara
lain syarat fisis air rumah tangga yaitu harus jernih,tidak berwarna,tidak
berasa,tidak berbau.syarat kimiawi adalah tidak mengandung zat-zat racun,serta
tidak mengandung mineral serta zat organic lebih tinggi dari jumlah yang
ditentukan.syarat bakteriologi air tidak boleh mengandung bibit penyakit yang
sering menular dengan perantaraan air adalah penyakit yang tergolong dalam

i
golongan watwr borne disease,salah satunya seperti penyakit diare(DEPKES
ri,2010)

hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian diare

berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sanitasi lingkungan di


kelurahan rawa makmur rt 21 masih sangat kurang.hasil penelitian lebih lanjut
menjelaskan bahwa sebagian besar warga kelurahan rawa makmur yang
mengalami diare berhubungan dengan sanitasi kurang.

Sanitasi lingkungan merupakan status kesehatan lingkungan yang mencakup


perumahan,pembuangan kotoran,penyediaan air bersih dan sebagainya.lingkungan
yang sanitasinya buruk akan berdampak buruk pula bagi kesehatan(Chandra
2010)

Hasil penelitian yang lain menjelaskan bahwa salah satu factor yang
berhubungan dengan kejadian diare yaitu sanitasi lingkungan.semakin bagus
sanitasi lingkungan maka semakin rendah pula angka kejadian penyakit pada
masyarakat tersebut terutama yang berhubungan dengan penyakit diare.buruknya
sanitasi lingkungan mempengaruhi keberlanjutan lingkungan hidup yang
ada.kebiasaan masyarakat melakukan pola hidup sehat seperti memanfaatkan
sungai sebagai sarana mck dan air bersih untuk kebutuhan hidup,serta kebiasaan
membuang limbah rumah tangga langsung ke sungai yang berpotensi sebagai
penyebab wabah penyakit terutama diare.(godana&wardani 2012)

Hubungan ketersediaan jamban dengan kejadian diare

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan jamban di


kelurahan rawa makmur masih kurang .hasil penelitian lebih lanjut menjelaskan
bahwa sebagian besar warga kelurahan rawa makmur yang mengalami diare
berhubungan dengan ketersediaan jamban.hasil analisa lebih lanjut menjelaskan

i
bahwa tedapat hubungan antara ketersediaan jamban dengan kejadian diare di
kelurahan rawa makmur.hal ini menjelaskan bahwa kurangnya ketersediaan
jamban akan meningkatkan kejadian cakupan kejadian diare,begitu juga
sebaliknya ketersediaan jamban yang cukup akan menurunkan angka cakupan
kejadian diare,

Salah satu proses penularan diare adalah kurangnya ketersediaan


jamban.pada pasien diare yang tidak memiliki jamban maka mereka akan
bab(buang air besar) disembarang tempat hal ini akan menyebabkan penularan
diare melalui tinja penderita yang mengandung bakteri penyebab diare yang akan
ditularkan secara tidak langsung oleh lalat.(pebrianti 2012)

Syarat pembuangan kotoran yang memenuhi aturan kesehatan adalah tidak


mengotori permukaan tanah disekitarnya,tidak mengotori air dalam tanah di
sekitarnya,kotoran tidak boleh terbuka sehingga dapat dipakai sebagai vector
bertelur dan berkembang biak.

Pembuangan tinja yang tidak sanitasi dapat menyebabkan berbagai


penyakit,karenanya perilaku buang air besar sembaran gan,sebaiknya segera
dihentikan ,dan keluarga masih banyak yang berperilaku tidak sehat dan buang air
besar disungai dipekarangan rumah atau tempat-tempat yang tidak layak,selain
menggangu udara segar karena bau yang tidak sedap juga menjadi peluang awal
tempat berkembangnya vector penyebab penyakit akibat kebiasaan perilaku
manusia sendidri.(DEPKES RI,2010)

Hubungan hygiene perseorangan dengan kejadian diare

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hygiene perorangan di


kelurahan rawa makmur masih sangat kurang dan hasil penelitian lebih lanjut
menjelaskan bahwa sebagian besar warga rawa makmur yang mengalami diare
berhubungan dengan hygiene perorangan .hasil analisa lebih lanjut terdapat
hubungan antara hygiene perorangan dengan kejadian diare di kelurahan rawa
makmur,

i
Penelitian lainnya menjelaskan bahwa pola hygiene sanitasi berpengaruh
terhadap kejadian diare,kebiasaan masyarakat yang tidak cuci tangan merupakan
port de entry bakteri,cuci tangan sebaiknya menggunakan sabun dan dilakukan
pada lima waktu penting yaitu sebelum makan,sesudah buang air besar,sebelum
memegang bayi,sesudah menceboki anak dan sebelum menyiapkan
makanan(DEPKES RI 2010)

Hygiene perorangan sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan


kebudayaan.kebersihan perorangan meliputi:1 kebersihan kulit untuk selalu
memelihara kebersihan kulit kebiasaan-kebiasaan yang sehat harus selalu
memperhatikan 2.menjaga kebersihan pakaian dan lingkungan 3.memperhatikan
kebersihan rambut sekurang-kurangnya 2 kali 1 minggudan menjaga kebersihan
gigi dengan mengosok gigi dengan benar dan teratur dianjurkan setiap sesudah
makan dan menghindari makan makanan yang dapat merusak gigi,

Kebersihan diri merupakan kunci utama tentang terjadinya suatu


penyakit.kebersihan diri merupakan factor penting dalam usaha pemeliharaan
kesehatan,agar kita selalu hidup sehat .menjaga kebersihan diri juga menjaga
kesehatan umum.

Hubungan perilaku buang tinja dengan kejadian diare

Berdasarkan hasil penelitian menun jukkan bahwa perilaku buang tinja


masyarakat kelurahan rawa makmur masih sangat kurang .hasil penelitian lebih
lanjut menjelaskan bahwa sebagian besar warga rawa makmur mengalami diare
berhubungan dngan perilaku buang tinja,hasil analisa lebih lanjut menjelaskan
bahwa terdapat hubungan antara perilaku buang tinja dengan kejadian diare di
rawa makmur ,menjelaskan perilaku buang tinja yang kurang baik akan
meningkatkan cakupan diare,begitu juga sebaliknya akan menurunkan cakupan
kejadian diare.

i
Sarana jamban merupakan bagian dari usaha sanitasi yang cukup penting
peranannya,ditinjau dari sudut kesehatan lingkungan,pembuangan kotoran yang
tidak sanitaiser akan dapat mencemari lingkungan terutama tanah dan sumber
air,pembuangan tinja yang tidak sanitaiser akan menyebabkan berbagai macam
penyakit terutama diare.jika akses buang tinja jauh atau bahkan tempat yang akan
mudah bagi vector membawa penyakit dan menularkan kepada orang lain
terutama penularan penyakit diare.tinja atau kotoran manusia merupakan media
sebagai tempat berkembang dan berinduknya bibit penyakit menular
missal(kuman,atau bakteri,virus dan cacing).apabila tinja tersebut dibuang
disembarang tempat missal kebon,kolam,sungai dan lain sebagainya maka bibit
penyakit tersebut akan menyebarluas ke lingkungan dan akhirnya akan masuk
ketubuh manusia ,dan beresiko menimbulkan penyakit pada seseorang dan bahkan
menjadi wabah penyakit pada masyarakat yang lebih luas(surawict,etel 2010)

Hubungan sanitasi makanan dengan kejadian diare

hasil penelitian menunjukkan bahwa sanitasi makanan kelurahan rawa


makmur masih kurang,karena sebagian besar warga rawa makmur yang
mengalami diare berhubungan dengan sanitasi makanan yang kurang.analisa lebih
lanjut menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara hubungan antara sanitasi
makanan dengan kejadian diare de kelurahan rawa makmur,hal ini menjelaskan
bahwa sanitasi makanan yang kurang baik akan meningkatkan cakupan kejadian
diare.begitu juga sebaliknya sanitasi makanan yang baik akan menurunkan
cakupan kejadian diare.

Prinsip hygiene sanitasi makanan dan minuman adalah pengendalian


terhadap empat factor yaitu tempat atau bangunan,peralatan,orang, dan bahan
makanan, dan terdapat 6(enam)prinsip hygiene sanitasi makanan dan minuman

1.pemilihan bahan makanan

2.penyimpanan bahan makanan

3.pengolahan makanan

4.penyimpanan makanan jadi

i
5.pengangkutan makanan dan

6.penyajian makanan

Kebersihan sanitasi makanan sangat berpengaruhterhadap kejadian diare


sehingga sangat diperlukan sanitasi yang baik untuk mengurangi terjadinya
penyakit diare.sanitasi makanan berarti suatu usaha pencegahan yang
menitikberatkan kegiatan dan tindakan untuk membebaskan makanan dan
minuman dari segala bahaya-bahaya yang dapat menggangu atau merusak
kesehatan,mulai dari pemilihan bahan makanan,penyimpanan bahan
makanan,proses pengolahan,penyimpanan makanan,pengangkutan,penjualan
sampai pada penyajian makanan untuk dikonsumsi oleh masyarakat.peneliti
berharap agar masyarakat melakukan suatu usaha pencegahan yang
menitikberatkan kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan
dan minuman dari segala bahaya yang dapat menggangu atau merusak kesehatan
mulai dari sebelum makanan di produksi,selama dalam proses
pengolahan,penyimpanan,pengangkutan,sampai pada saat makanan dan minuman
tersebut siap untuk dikonsumsikan kepada masyarakat atau konsumen.sanitasi
makanan ini bertujuan untuk menjamin keamanan dan kemurniaan
makanan,mencegah konsumn dari penyakit,mencegah penjualan makanan yang
akan merugikan pembeli.mengurangi kerusakan atau pemborosan makanan.
(indan &fauzi 2008)

Anda mungkin juga menyukai