Anda di halaman 1dari 3

A.

Instrumen Moneter Konvensional


Suatu otoritas moneter mempunyai pengaruh yang penting, walaupun secara tak langsung, terhadap
arah tingkat harga, output, dan nilai tukar uang suatu negara. Otoritas moneter, atau Bank Sentral,
melakukan hal tersebut melalui kemampuannya dalam mengendalikan penawaran uang dan kredit
bank, serta melalui pengaruhnya terhadap tingkat suku bunga, arus kredit, dan perkembangan sektor
finansial pada sebuah perekonomian. Pengaruh spesifik yang lain adalah kemampuan Bank Sentral
untuk mengendalikan jumlah maksimum suku bunga yang dapat dibayarkan terhadap jumlah simpanan
tertentu kepada bank-bank dan menentukan proporsi saham yang dapat dibeli melalui kredit.

Ketentuan cadangan minimum atau RR yang memengaruhi jumlah kewajiban minimum dana pihak
ketiga yang harus disimpan yang memengaruhi tindak-tanduk para bankir dan manajer senior institusi-
institusi finansial dalam kegiatan operasional keseharian bisnisnya agar searah dengan kepentingan
publik/pemerintah.
Dikarenakan adanya jeda waktu antara penerapan kebijakan moneter dengan akibat pada tujuan akhir
yang ingin dicapai di dalam menerapkan kebijakan moneter yang tepat untuk tujuan ekonomi tertentu,
maka harus digunakan suatu sasaran antara serta indikator antara.

Operi Market Operation

Definisi Open Market Operations atau Operasi Pasar Terbuka adalah pembelian dan penjualan sekuritas
pemerintah yang dilakukan oleh Bank Sentral. Sekuritas pemerintah tersebut biasanya berbentuk
obligasi. Jika kita mengambil contoh Amerika Serikat, maka kita akan melihat bentuk-bentuk sekuritas
yang dikeluarkan oleh pemerintah seperti Treasury Bill atau T-Bill, Treasury Notes , dan
Treasury Bonds .
Sentral sebagai objek OMO adalah sekuritas pemerintah jangka pendek saja.
Pada saat Bank Sentral melakukan kegiatan jual dan beli sekuritas pemerintah tersebut, perekonomian
akan terpengaruh dalam tiga hal yaitu: a. Perubahan jumlah giro cadangan institusi finansial. Jika Bank
Indonesia membeli RplO triliun obligasi pemerintah dari institusi penyimpanan finansial, maka BI
dianggap telah membayar dengan meningkatkan jumlah cadangan giro institusi tersebut. Artinya,
institusi penyimpanan finansial tersebut telah mengubah struktur aset dalam portofolionya. Institusi
tersebut sekarang mempunyai kurang RplO triliun dalam bentuk obligasi pemerintah, dan RplO triliun
lebih dalam bentuk giro cadangan pada BI. BI sekarang mempunyai kenaikan RplO triliun dalam bentuk
obligasi pemerintah pada asetnya dan kewajibannya meningkat RplO triliun dalam bentuk cadangan gir:
dari institusi penyimpanan finansial. Giro cadangan institusi finansial juga meningkat apabila BI membeli
obligasi pemerintah dari sektor swasta. Jarah dapat dikatakan bahwa apabila BI membeli obligasi
pemerintah, maka gir: cadangan institusi penyimpanan finansial akan meningkat sejumlah obligas.
pemerintah yang dibeli oleh BI tersebut. Lebih jauh dapat dikatakan bahwa jika hal-hal lainnya tetap,
maka jumlah penawaran uang akan meningkat dalam jumlah tertentu dari pembelian yang dilakukan
oleh BI tersebut di mana tingkat kegiatan perekonomian akan meningkat pula. Sebaliknya, jika BI
menjual obligasi pemerintah, maka akan terjadi hal-hal yang sebaliknya di mana akan terjadi kontraksi
pada penawaran uang yang akan berakibat pada turunnya tingkat kegiatan perekonomian.
b. Perubahan harga dan hasil dari sekuritas apabila terjadi perubahan harga obligasi, maka akan terjadi
perubahan dari hasil dari obligasi tersebut. Peningkatan pembelian obligasi akan mangakibatkan
peningkatan harga obligasi yang akan mengakibatkan sejumlah penurunan dari yield obligasi tersebut,
sebaliknya penurunan pembelian obligasi akan menyebabkan turunnya harga obligasi dan meningkatnya
yield dari obligasi tersebut. Karena
Bank Sentral adalah pembeli/penjual besar dari sekuritas pemerintah relatif dibanding pembeli/penjual
lainnya sehingga Bank Sentral dapat secara langsung memengaruhi tingkat harga dari obligasi
pemerintah tersebut, serta secara langsung memengaruhi tingkat bunga yang kemudian akan
memengaruhi tingkat suku bunga jangka pendek lainnya. Pada prinsipnya, Bank Sentral dapat
memengaruhi tingkat bunga jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang dengan
melakukan pembelian atau penjualan secara agresif pada pasar-pasar tersebut. Untuk memelihara suatu
tingkat harga tertentu dari suatu obligasi, Bank Sentral hanya perlu memiliki kesiapan untuk membeli
ataupun menjual sekuritas pemerintah dalam jumlah sebesar yang para pedagang lainnya bersedia
untuk menjual atau membelinya pada harga tersebut.
Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa Bank Sentral tidak dapat memagu tingkat suku bunga serta
sekaligus memagu pertumbuhan penawaran uang pada tingkat yang tidak konsisten dengan tingkat suku
bunga yang tertentu tersebut.
c. Perubahan perkiraan dari keseluruhan perekonomian. Terdapat suatu efek yang dinamakan
'announcement effect' dari kegiatan OMO yang dilakukan oleh Bank Sentral. Para ekonom dan analis
moneter yang bekerja di
Bank Sentral akan mengamati, menelaah, dan kemudian membuat suatu prediksi tentang bagaimana
efek dari OMO yang akan terjadi terhadap variabel-variabel ekonomi seperti tingkat suku bunga, tingkat
inflasi, dan juga pada kehidupan keseharian mereka sendiri. Sayangnya, tidak ada suatu kesepakatan
umum di antara para ekonom tentang bagaimana perkiraan perubahan khususnya jika terjadi
perubahan akibat OMO tertentu. Contohnya adalah jika Bank Sentral melakukan pembelian sekuritas
pemerintah yang di satu pihak dapat dianggap sebagai kebijakan moneter ekspansioner yang
mengakibatkan turunnya tingkat suku bunga, meningkatnya produksi dan investasi bisnis, serta
meningkatnya tingkat pembelanjaan konsumen. Di lain pihak, suatu kebijakan moneter yang
ekspansioner akan mendorong timbulnya harapan tentang akan tetap tingginya penawaran uang di
masa depan dan antisipasi terhadap inflasi. Perkiraan akar. tingginya tingkat inflasi akan mendorong
kreditor untuk menambahkan prem: inflasioner pada suku bunga riil yang akan mengakibatkan naiknya
tingkat suku bunga nominal. Lebih lanjut, perkiraan akan tingginya tingkat inflasi akan menghambat
terjadinya investasi bisnis dan pembelanjaan konsumen.
Biasanya kebijakan OMO ini dikeluarkan dan ditentukan melalui suatu komite operasi pasar terbuka. Jika
mengambil contoh Amerika Serikat, Federal Reserve Sys-tem atau 'The Fed' mempunyai suatu komite
yang dikenal dengan nama FOMC . FOMC inilah yang memberikan arahan kepada account managers dari
badan pelaksana. Arahan FOMC pada account managers tersebut terdiri dari tiga bagian yaitu: a. Bagian
A: Pernyataan kualitatif dari tujuan stabilisasi. Contohnya adalah, tingka: pengangguran yang rendah,
tingkat inflasi yang rendah, pertumbuhan outp---riil yang stabil, serta perbaikan neraca pembayaran;
b. Bagian B: Rentang sasaran yang spesifik untuk tahun depan. Sasaran-sasaran iri dapat berbeda-beda
setiap tahunnya, tetapi biasanya dinyatakan sebagai kondin kredit, tingkat suku bunga, dan agregat
moneter seperti Ml dan M2;
c. Bagian C: Daftar tujuan jangka pendek yang berkaitan dengan hari-hari besar/khusus tertentu, di
mana kebocoran uang besi: terjadi, yang konsisten dengan tujuan di Bagian B.
FOMC tidak menentukan tujuan tertentu untuk cadangan dalam sistem.

Reverse REPO tersebut telah digunakan secara rutin oleh berbagai institusi finansial baik bank maupun
non-bank dalam berbagai ukuran, sehingga New

York Fed cenderung menggunakan transaksi REPO dan Reverse REPO tersebut untuk
mengimplementasikan arahan kebijakan moneter dan menjadikannya sebagai suatu alat investasi untuk
institusi keuangan asing serta juga bagi oto-ritas moneter asing.

Melihat kepada rentang waktunya, dapat diindikasikan bahwa penggunaan

REPO dan Reverse REPO dalam OMO ini hanya pada saat The Fed ingin mengubah cadangan institusi
penyimpanan finansial secara temporer.
Dynamic OMO didesain untuk mengubah tingkat cadangan dari institusi penyimpanan finansial melalui
penjualan dan pembelian sekuritas secara menye-luruh. Sebaliknya, Defensive OMO penyesuai
penyeimbang yang ditujukan untuk memelihara tingkatan keseluruhan cadangan dari institusi
penyimpanan. Dari waktu ke waktu perekonomian menghadapi berbagai kejadian baik yang sudah
diperkirakan maupun yang tidak diperkirakan yang secara otomatis dan temporer mengubah cadangan
total dan atau penawaran uang.
Dalam rangka menjaga perekonomian pada tingkatan tertentu serta memeli-hara cadangan
keseluruhan, tindakan defensif jangka pendek sangat dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai