PENDAHULUAN
mula batuan, dan hubungannya dengan proses – proses geologi serta sejarah
komposisi mineral dan susunan kimianya. Ilmu yang mempelajari tentang asal
larutansilika cair, liat, pijar, yang bersifat mudah bergerak yang disebut magma
baik di bawah permukaan bumi sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas
permukaan bumi sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal
dari batuansetengah cair ataupun dari batuan yang sudah ada, baik di mantel
maupun kerak bumi yang kemudian karena tekanan dan suhu akhirnya meleleh
bumi. Batuan beku dapat diklasifikasikan menurut berbagai kriteria dan salah
satunya adalah menurut kadar silikatnya. Ada empat macam batuan beku menurut
kandungan silikatnya yaitu Batuan Beku Ultrabasa, Basa, Intermediete dan Asam.
praktikum sebelumnya, dimana pada praktikum ini akan lebih spesifik membahas
mengenai cara mengetahui nama batuan beku intermediate, batuan beku basa, dan
praktikan dapat mengetahui dan cara mendeskripsi batuan beku secara garis besar
beserta contoh-contohnya.
1. Buku Petrologi
2. LKP
3. ATK
4. Lup
5. Komparator Beku
6. Pensil Warna
7. Klasifikasi Fenton
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Batuan beku (Igneous rock) berasal dari bahasa latin yaitu “ignis” yang
berarti api atau pijar. Batuan beku merupakan batuan yang berasal dari proses
pembekuan magma. Magma adalah bahan cair pijar didalam bumi, bersuhu tinggi
seperti :
b. Huang (1962)
Batuan beku (igneous rocks) adalah kumpulan mineral silikat sebagai hasil
material silikat yang panas dan pijar yang terdapat didalam bumi dengan
temperature berkisar 600oC sampai 1500oC. Magma disusun oleh bahan yang
berupa gas (volatile) seperti H2O dan CO2, serta bukan gas yang umumnya terdiri
dari Si, O, Fe, Al, Ca, K, Mg, Na, dan minor element seperti V, Sr, Rb, dan lain-
lain. Magma terdapat dalam rongga di dalam bumi yang disebut dapur magma
(magma chamber). Karena magma relatif lebih ringan dari batuan yang ada di
sekitarnya, maka magma selalu bergerak naik ke atas. Gerakan dari magma ke
atas ini kadang-kadang di sertai oleh tekanan yang besar dari magma itu sendiri
atau dari tekanan disekitar dapur magma yang menyebabkan terjadinya erupsi
gunung api. Erupsi gunung api terkadang hanya menghasilkan lelehan lava
akan bergerak bebas tak beraturan. Sebaliknya pada saat magma mengalami
pendinginan, pergerakan ion-ion yang tidak beraturan ini akan menurun dan ion-
ion tersebut akan mulai mengatur dirinya menyusun bentuk yang teratur. Ion-ion
tersebut akan membentuk ikatan kimia dan membentuk kristal yang teratur.
kristal yang kecil. Apabila pendinginan berlangsung sangat cepat maka tidak ada
akan menghasilkan atom yang tidak beraturan (hablur), yang dinamakan dengan
mineral gelas.
2.1.2 Mineral Penyusun Batuan Beku
halnya batuan beku yang telah di ketahui mempunyai variasi yang sangat besar,
maka dapat pula di asumsikan bahwa macam magmapun mempunyai variasi yang
besar pula. Para ahli geologi mengungkapkan bahwa satu gunung api mempunyai
mempunyai mineral yang berbeda, terutama pada gunung api yang mempunyai
periode letusan cukup lama. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa magma yang
penyelidikan terhadap proses kristalisasi magma pada awal abad ke 20 ini. Hasil
telah mengkristal dan masih terdapat dalam lingkungan magma yang masih cair
akan bereaksi dengan sisa cairan magma dan menghasilkan mineral berikutnya.
Bowen’s Reaction Series atau Deret Bowen. Dari deret Bowen tersebut dapat
dilihat bahwa pada bagian kiri terdapat mineral-mineral yang berwarna gelap atau
atau Felsik (Felsik: Feldspar, Silika) seperti kuarsa, orthoklas, plagioklas dan
muskovit.
Gambar 2.1 Deret Bowen
karena kelompok mineral ini paling banyak dijumpai. Yang terbentuk pertama
kali pada suhu tinggi adalah calcic plagioclase (bytownit), sedangkan pada suhu
dan kiri bertemu dalam bentuk potasium feldsfar kemudian menerus ke muskovit
dan berakhir dalam bentuk kuarsa sebagai mineral yang paling stabil. Dengan
asalnya, sehingga dari warna dapat diketahui jenis magma pembentuknya, kecuali
1. Batuan beku yang berwarna cerah umumnya adalah batuan beku asam
3. Batuan beku yang berwarna hitam kehijauan umumnya adalah batuan beku
mineral mafik.
butir mineral di dalamnya, yang meliputi derajat kristalisasi, ukuran butir, bentuk
butir, granularitas dan hubungan antar butir (fabric). Jika warna batuan berkaitan
erat dengan komposisi kimia dan mineralogi, maka tekstur berhubungan dengan
meliputi:
Derajat kristalisasi pada batuan beku tergantung dari proses pembekuan itu
sendiri. Bila pembekuan berlangsung lambat maka akan terdapat cukup energi
pertumbuhan kristal pada saat melewati perubahan dari fase cair ke fase padat
sehingga akan terbentuk kristal-kristal yang berukuran besar. Bila penurunan suhu
relatif cepat maka kristal yang dihasilkan kecil-kecil dan tidak sempurna. Apabila
pembekuan magma terjadi sangat cepat maka kristl tidak akan terbentuk karena
tidak ada energi yang cukup untuk pengintian dan pertumbuhan kristal sehingga
sempurna.
kristal sedangkan yang lain berbentuk mineral gelas. Hal ini menunjukkan
gelas. Pengertian gelas disini adalah mineral yang tidak mengkristal atau
2.2.5 Granularitas
Granularitas atau ukuran butir adalah sifat tekstural yang paling mudah
Granularitas atau ukuran kristal dalam masa batuan beku dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Fanerik
bentuk kristal, ukuran butir dan huungan antar butir. Singkatnya, batuan beku
2. Afanitik
Kenampakan butir individual mineral didalam batuan beku sangat halus halus
dalam jumlah yang sangat kecil. Batuan beku asam umumnya akan
granudiorite.
Warna dari batuan ini juga masih cerah, tetapi tidak secerah dari
dari magma asal yang bersifat basa. Warna dari batuan beku ini
diabas.
Pada batuan ini kandungan SiO2 lebih kecil dari 45% (< 45%).
Warna batuan ini gelap, lebih gelap dari batu beku basa. Batuan ini
satu atau dua macam mineral saja yang hadir pada suatu batuan.
peridotite, serpentinite.
3.1. Metodologi
Adapun tahapan praktikum yang akan dilakukan pada acara batuan beku
praktikum nanti
c. Persiapan alat dan bahan, praktikan mempersiapkan alat dan bahan yang
mendeskripsi sampel
dimasukkan
PERSIAPAN
PRAKTIKUM
PEMBUATAN LAPORAN
LAPORAN
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
kwarsa. Sedangkan biotit dan orthoklast dalam jumlah kecil. Warna dari
batuan ini juga masih cerah, tetapi tidak secerah dari batuan beku asam,
Batuan beku tersusun dari magma asal yang bersifat basa. Warna dari batuan
beku ini akan terlihat lebih gelap, karena mineral-mineral mafik sudah
sangat jarang terbentuk pada batuan golongan ini, Pada batuan beku
ultrabasa Warna batuan ini gelap, lebih gelap dari batu beku basa. Batuan ini
2. Dari deret Bowen tersebut dapat dilihat bahwa pada bagian kiri terdapat
5.2 Saran
Kurniasih A., Adha I., Nugroho H., Rachwibowo P. 2018. Petrogenesis Batuan