D061201050
TEKNIK GEOLOGI B
Ayat-Ayat Al-Quran, Terjemahan dan Tafsir Ayat-Ayat di Bawah Ini
صابَ او ْ ا
َاَل ْز اَلمَ ِر ْجسَ ِم ْن َٰيٓاايُّ اها الَّ ِذ ْيناَ ٰا امن ْٓوا اِنَّ اما ا ْل اخ ْمرَ اوا ْل ام ْيسِرَ او ْ ا
اَل ْن ا
َن فاا ْجتانِب ْوهَ لاعالَّك َْم ت ْف ِلح ْونا َِ ش ْي ٰط
َّ ع ام َِل ال ا
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya
minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan
mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji
dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-
perbuatan) itu agar kamu beruntung.”
Adapun Tafsiran dari Ayat Tersebut Yaitu:
Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan
rasulNya serta melaksanakan syariatNya, sesungguhnya
khamar, yaitu segala yang memabukkan dan menutup
kesadaran akal, dan maisir, yaitu perjudian, yang
mencakup seluruh jenis pertaruhan dan lainnya, yang di
dalam prakteknya terdapat taruhan dari kedua belah pihak
dan menghalangi dari mengingat Allah, dan anshab, yaitu
batu yang dahulu kaum musyrikin melakukan
penyembelihan di sisinya sebagai bentuk pengagungan
terhadapnya, dan semua ditegakkan untuk diibadahi demi
mendekatkan diri kepadanya, dan azlam, yaitu anak panah
yang dahulu orang-orang kafir mengundi nasib mereka
denganya, sebelum bergerak untuk melakukan sesuatu
atau mengurungkan niat darinya; sesungguhnya semua itu
merupakan perbuatan dosa dan tipu daya yang dibuat
indah oleh setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan dosa
tersebut, mudah-mudahan kalian akan meraih
keberuntungan dengan memperoleh surga.
َسناتِك َْم اوتاق ْول ْوناَ ِبا ا ْف اوا ِهك َْم َّما لا ْي ا
س لاك َْم ِبهَ ِع ْلمَ َّوتا ْح ا
سب ْوناهَ اه ِي ًنَا ِ اِ َْذ تالاقَّ ْوناهَ ِبا ا ْل
َاظ ْيم َِٰ َۚ َّوه اَو ِع ْن اَد
َِ ّللا ع
Artinya: “(Ingatlah) ketika kamu menerima (berita bohong) itu dari
mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang
tidak kamu ketahui sedikit pun, dan kamu menganggapnya
remeh, padahal dalam pandangan Allah itu soal besar.”
Adapun Tafsiran dari Ayat Tersebut Yaitu:
Ketika kalian menangkap berita bohong tersebut dan
menyebarluaskannya dari mulut ke mulut padahal itu
merupakan perkataan yang batil, dan kalian tidak memiliki
pengetahuan apa pun tentang (keakuratan) nya. Dan dua
perkara itu terlarang, yaitu mengucapkan kebatilan dan
berbicara tanpa dasar pengertahuan (yang benar). Dan kalian
mengasumsikannya sebagai perkara yang sederhana,
padahal di sisi Allah merupakan perkara besar. Di sini,
terkandung larangan tegas dari menyepelekan masalah
penyebarluasan kebatilan.
ص ٰلو َةا اواا ْنت َْم سك ٰاارى احتٰى َّ ٰيٓاايُّ اها الَّ ِذ ْيناَ ٰا امن ْوا اََل تا ْق اربوا ال
َْ تا ْعلام ْوا اما تاق ْول ْوناَ او اََل جنبًا ا َََِّل عاابِ ِر
ي
ضى اا َْو ٓ ٰ ِن ك ْنت َْم َّم ْر
َْ سبِ ْيلَ احتٰى تا ْغتاسِل ْواَ اَوا ا
ط اا َْو ع ٰالى ا
َِ سفارَ اا َْو اج ۤا اَء اا احدَ ِم ْنك َْم ِمناَ ا ْلغا ۤا ِٕى
ص ِع ْيدًاس ۤا اَء فالا َْم تا ِجد ْوا ام ۤا ًَء فاتايا َّمم ْوا ا
ستمَ النِ اْ ٰل ام
َن ٰا
ّللا ََّ ِسح ْوا بِوج ْو ِهك َْم اواا ْي ِد ْيك َْمَ ا طيِبًا فاا ْم ا
ا
كااناَ عاف ًّوا ا
َغف َْو ًرا
Artinya: “Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu
mendekati salat ketika kamu dalam keadaan mabuk,
sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan, dan
jangan pula (kamu hampiri masjid ketika kamu)
dalam keadaan junub kecuali sekedar melewati jalan
saja, sebelum kamu mandi (mandi junub). Adapun
jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan atau
sehabis buang air atau kamu telah menyentuh
perempuan, sedangkan kamu tidak mendapat air,
maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik
(suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan
(debu) itu. Sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha
Pengampun.”
Adapun Tafsiran dari Ayat Tersebut Yaitu:
Pada beberapa ayat yang lalu, Al-Qur'an
menggambarkan perilaku orang-orang yang
sombong dan membanggakan diri serta betapa
dahsyat siksa yang akan dijumpai mereka pada hari
berbangkit, sampaisampai mereka menginginkan
agar disamaratakan saja dengan tanah, sehingga
tidak mengalami perhitungan amal sama sekali.
Namun hal itu tidak akan terjadi, karena tidak ada
seorang pun yang dapat sembunyi dari pengawasan
Allah.
Oleh sebab itu, ayat ini dan ayat berikutnya
menjelaskan bagaimana seharusnya manusia hidup
di dunia agar selamat dari siksaan di hari berbangkit
tersebut. Caranya ialah dengan melaksanakan salat
dan bagaimana salat itu ditunaikan agar bisa
menyelamatkan diri dari siksa di hari berbangkit
tersebut. Wahai orang yang beriman kepada Allah
dan Rasul-Nya, janganlah kamu mendekati tempat
salat atau melaksanakan salat ketika kamu dalam
keadaan mabuk, yakni hilang ingatan karena
minuman keras. Dirikanlah salat jika kamu sudah
sadar apa yang kamu ucapkan, dan juga jangan pula
kamu hampiri masjid ketika kamu dalam keadaan
junub yang mengharuskan kamu mandi wajib,
kecuali hanya sekadar melewati jalan saja, boleh
kamu lakukan sebelum kamu mandi junub.
Adapun jika kamu sakit yang dikhawatirkan bila
menyentuh air penyakit itu akan bertambah parah
atau susah disembuhkan, atau kamu sedang dalam
perjalanan yang jaraknya jauh, sekitar 80 km atau
lebih, atau sehabis buang air, apakah itu buang air
kecil atau buang air besar, atau kamu telah
menyentuh perempuan, apakah itu hanya sekadar
bersentuh kulit atau berhubungan suami istri,
sedangkan kamu pada waktu itu tidak mendapat air,
maka bertayamumlah kamu, sebagai pengganti
wudu, dengan debu, atau tanah dan sejenisnya, yang
baik, yakni suci, dengan cara usaplah wajahmu satu
kali dan usap pula tanganmu, dengan
mempergunakan debu atau tanah itu. Sungguh,
Allah itu Maha Pemaaf, Maha Pengampun bagi
hamba-hamba-Nya yang mau bertobat.
9. QS. Al-Angkabut ayat 48