Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN MATERI MAPEL AL QUR AN HADITS KELAS XI

BAB VI
BERTANGGUNG JAWAB MENJAGA AMANAH
1. Q.S. At Tahrim: 6
ۤ
َ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا قُ ْٓوا اَ ْنفُ َس ُك ْم َواَ ْهلِ ْي ُك ْم نَارًا َّوقُوْ ُدهَا النَّاسُ َو ْال ِح َجا َرةُ َعلَ ْيهَا َم ٰل ِٕى َكةٌ ِغاَل ظٌ ِشدَا ٌد اَّل يَ ْعصُوْ نَ هّٰللا َ َمٓا اَ َم َرهُ ْم َويَ ْف َعلُوْ ن‬
َ‫َما يُْؤ َمرُوْ ن‬

Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan
keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka
dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Kandungan ayat ini adalah sebagai berikut:
a. Allah SWT memperingatkan manusia agar memelihara dan menjaga diri sendiri dan
keluarga dari api neraka.
b. Menjaga diri sendiri dan keluarga dari api neraka dengan mengajak seluruh anggota
keluarga untuk mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya .
c. Bahan bakar neraka adalah manusia dan batu. Neraka dijaga oleh malaikat-malaikat kasar
dan keras yang selalu taat kepada Allah SWT.
2. Q.S. Taha:132

‫ك ِر ْزقً ۗا نَحْ نُ نَرْ ُزقُ ۗكَ َو ْال َعاقِبَةُ لِلتَّ ْق ٰوى‬ َ َ‫َوْأ ُمرْ اَ ْهل‬
َ ُ‫ك بِالص َّٰلو ِة َواصْ طَبِرْ َعلَ ْيهَ ۗا اَل نَ ْسـَٔل‬

Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami
tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang
baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa.
Isi kandungan ayat ini adalah:
a. Perintah melaksanakan shalat dan bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah
SWT.
b. Menunjukkan bahwa Allah SWT adalah pemberi rizki bagi semua makhluq-Nya
c. Orang yang bertaqwa akan mendapatkan keberuntungan.
3. Q.S. Al An’am 70
‫ْس لَهَا ِم ْن ُدوْ ِن هّٰللا ِ َولِ ٌّي َّواَل‬
َ ‫ت ۖ لَـي‬ ْ َ‫َو َذ ِر الَّ ِذ ْينَ اتَّ َخ ُذوْ ا ِد ْينَهُ ْم لَ ِعبًا َّولَ ْه ًوا َّو َغ َّر ْتهُ ُم ْال َح ٰيوةُ ال ُّد ْنيَا َو َذ ِّكرْ بِ ٖ ۤه اَ ْن تُ ْب َس َل نَ ْفسٌ بِۢ َما َك َسب‬
َ‫ك الَّ ِذ ْينَ اُ ْب ِسلُوْ ا بِ َما َك َسبُوْ ا ۚ لَهُ ْم َش َرا بٌ ِّم ْن َح ِمي ٍْم َّو َع َذا بٌ اَ لِ ْي ٌم بِۢ َما َكا نُوْ ا يَ ْكفُرُوْ ن‬ َ ‫ولِٓئ‬
ٰ ُ‫َشفِ ْي ٌع ۚ  َواِ ْن تَ ْع ِدلْ ُك َّل َع ْد ٍل اَّل يُْؤ خ َْذ ِم ْنهَا ۗ ا‬

“Tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan senda-gurau,


dan mereka telah tertipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan al-Qur’an
agar setiap orang tidak terjerumus (ke dalam neraka ), karena perbua-tannya sendiri. Tidak
ada baginya pelindung dan pemberi syafaat (pertolongan) selain Allah. Dan jika dia hendak

1
menebus dengan segala macam tebusan apa pun, niscaya tidak akan diterima. Mereka itulah
orang-orang yang dijerumuskan (ke dalam neraka), karena perbuatan mereka sendiri. Mereka
mendapat minuman dari air yang mendidih dan azab yang pedih karena keka iran mereka
dahulu.” (QS al-An‘ām [6]: 70).
Dalam ayat ini, Allah swt. memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw. dan orang-
orang yang beriman agar meninggalkan dan memutuskan hubungan dengan orang-orang yang
menjadikan agama sebagai main-main dan bahan senda gurau,dengan memperolok-olokkan
agama.Kemudian Allah swt. memerintahkan agar Rasul dan kaum muslimin memberi
peringatan kepada mereka dengan ayat-ayat Al Qur'an, agar tiap-tiap diri mereka sadar dan
waspada. Jika tidak, mereka akan dijerumuskan ke dalam api neraka karena perbuatan mereka
sendiri, yang pada hari itu tidak sesuatu pun yang dapat menolong, membawa kebaikan atau
menolak kejahatan dan kesengsaraan yang mereka alami, selain dari Allah swt. Pada hari
itu,tidak ada suatu tebusanpun yang dapat dijadikan untuk membayar diri mereka agar dapat
terhindar dari azab Allah swt.
Isi kandungan ayat ini adalah;
a. Perintah untuk berpaling dari orang-orang yang menjadikan agama sebagai permainan
dan senda gurau dengan memperolok dan meremehkan ajarannya.
b. Perintah kepada Rasulullah untuk memberikan peringatan kepada kaumnya dengan ayat-
ayat Al Quran agar tidakmasuk neraka karena perbuatannya.
c. Hanya Allah SWT, yang kelak memberikan pertolongan kepaa umat manusia agar
terhindar dari api neraka.
d. Orang-orang yang meremehkan ajaran agama yang didakwahkan Nabi Muhammad SAW
akan mendapatkan azab di neraka. Mereka disediakan minuman air mendidih dan azab
yang sangat pedih akibat kekafirannya.
4. Q.S. An Nisa; 36

‫هّٰللا‬
ِ ُ‫ار ْال ُجن‬
 ‫ب‬ ِ ‫ار ِذى ْالقُرْ ٰبى َو ْال َج‬
ِ ‫َوا ْعبُدُوا َ َواَل تُ ْش ِر ُكوْ ا بِ ٖه َش ْيـًٔا َّوبِ ْال َوالِ َد ْي ِن اِحْ َسانًا َّوبِ ِذى ْالقُرْ ٰبى َو ْاليَ ٰتمٰ ى َو ْال َم ٰس ِك ْي ِن َو ْال َج‬

‫ت اَ ْي َمانُ ُك ْم ۗ اِ َّن هّٰللا َ اَل يُ ِحبُّ َم ْن َكانَ ُم ْختَااًل فَ ُخوْ ر ًۙا‬ ِ ‫ب بِ ْال َج ۢ ْن‬
ْ ‫ب َوا ْب ِن ال َّسبِ ْي ۙ ِل َو َما َملَ َك‬ ِ ‫َّاح‬
ِ ‫َوالص‬

“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun.
Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang
kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan
diri.”(QS an-Nisa’ [4]: 36)
Secara umum, ayat ini menjelaskan tentang kewajiban manusia kepada Allah swt. dan
kepada sesama. Perintah ibadah ini bukan hanya ibadah ritual (maḥḍah), tetapi ibadah yang
mencakup ibadah gairu maḥḍah. Atau dengan kata lain, mencakup segala aktivitas atau
perbuatan yang hendak dilakukan hanya karena Allah swt.
Adapun kandungan ayat ini adalah:

2
a. Perintah untuk menyembah Allah SWT, Karena telah mencipta,memberi rizki dan
memberikan segala karunia kepada manusia.
b. Larangan memepersekutukan Allah dengan apapun.
c. Perintah berbuat baik kepada orang tua, kerabat, anak-anak yatim, orang miskin, tetangga
dekat, tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya agar terbebas dari
kesulitan.
d. Larangan berperilaku sombong. Hanya Allah SWT yang pantas sombong, Allah SWT
tidak menyukai orang yang smbong dan membanggakan diri.

5. Q.S. Hud 117-119


١١٧ َ‫ك ْالقُ ٰرى بِظُ ْل ٍم َّواَ ْهلُهَا ُمصْ لِحُوْ ن‬
َ ِ‫َو َما َكا نَ َربُّكَ لِيُ ْهل‬

١١٨ َ‫س اُ َّمةً وَّا ِح َدةً َّواَل يَ َزا لُوْ نَ ُم ْختَلِفِ ْين‬
َ ‫َولَوْ َشٓا َء َربُّكَ لَ َجـ َع َل النَّا‬

ِ ‫ـَئن َجهَـنَّ َم ِمنَ ْال ِجنَّ ِة َوا لنَّا‬


١١٩ َ‫س اَجْ َم ِع ْين‬ َ ِّ‫ت َكلِ َمةُ َرب‬
َّ َ‫ك اَل َ ْمل‬ َ ِ‫ك ۗ َولِ ٰذل‬
ْ ‫ك َخلَقَهُ ْم ۗ َوتَ َّم‬ َ ُّ‫اِاَّل َم ْن َّر ِح َم َرب‬
“Dan Tuhanmu tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, selama pen-duduknya
orang-orang yang berbuat kebaikan (117). Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia
jadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih (pendapat) (118).
Kecuali orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan
mereka. Kalimat (keputusan) Tuhanmu telah tetap, ‛Aku pasti akan memenuhi neraka
Jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya (119).” (QS Hūd [11]:117-119)
Pada ayat 117, Allah swt. menjelaskan bahwa Dia tidak akan membinasakan suatu negeri
selama penduduk negeri itu masih suka berbuat kebaikan, tidak suka berbuat zalim, pada
ayat 118, dijelaskan bahwa jika Allah swt. mau berkehendak agar umat ini menjadi satu
dalam beragama, sesuai dengan asal fitrah kejadiannya, niscaya hal tersebut akan terjadi.
Tetapi Allah swt. menciptakan manusia itu dilengkapi dengan akal, sehingga mereka
berusaha berbuat dengan ikhtiar tanpa ada paksaan dan dijadikan berbeda-beda tentang
kemampuan dan pengetahuannya. Sekalipun pada mulanya manusia adalah umat yang satu,
dan tidak ada perselisihan di antara mereka, tetapi setelah berkembang biak timbullah
keinginan dan kemauan yang berbeda-beda,pada ayat 119, Allah swt. menjelaskan bahwa
perselisihan tidak hanya terjadi di antara para pemeluk agama yang berbeda saja, tetapi juga
sesama penganut agama yang sama pun sering berselisih,kecuali orang-orang yang
mendapatkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya. Mereka itu bersatu dan selalu mengupayakan
persatuan agar manusia tetap pada ketentuan Allah swt.Bagi manusia yang mendapatkan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, senantiasa tetap dalam persatuan dan kesatuan. Oleh
karenanya, mereka termasuk golongan manusia yang berbahagia di akhirat dan mereka akan
dimasukkan ke dalam surga. Namun bagi mereka yang tidak dianugerahi rahmat, taufiq dan
hidayah-Nya, mereka akan selalu berselisih. Karenanya mereka termasuk orang yang celaka
dan kelak akan dimasukkan ke dalam neraka.

3
Pada akhir ayat ini, Allah swt. menegaskan bahwa telah menjadi ketentuan-Nya akan
memenuhi neraka Jahanam dengan manusia dan jin, yaitu mereka yang selalu berbuat
keonaran dan kejahatan di muka bumi ini.
Isi kandungan dari ayat ini adalah;
a. Allah tidak akan membinasakan negeri jika penduduknya berbuat kebaikan,
b. Sesungguhnya orang yang dirahmati Allah SWT, adalah orang yang berpegang teguh
peda ajaran agama yang diperintahkan kepada mereka. Allah menciptakan mereka untuk
berselisih supaya mengetahui golongan yang berbahagia dan sengsara.

Hadits menjaga Amanah


1. H.R Bukhari dan H.R. Imam Muslim

Diceritakan kepada kami oleh Abul Yaman dari Syuaib dari az-Zuhri dari Salim bin Abdullah
dari Abdullah bin ‘Umar bahwa dia mendengar Rasulullah telah bersabda: ‚Setiap kalian
adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawaban atas yang
dipimpinnya. Imām (kepala Negara) adalah pemimpin yang akan diminta pertanggung
jawaban atas rakyatnya. Seorang suami dalam keluarganya adalah pemimpin dan akan
diminta pertanggung jawaban atas keluarganya. Seorang isteri adalah pemimpin di dalam
urusan rumah tangga suaminya dan akan diminta pertanggung jawaban atas urusan rumah
tangga tersebut. Seorang pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya dan akan
diminta pertanggung jawaban atas urusan tanggung jawabnya tersebut” (HR. al-Bukhārı ).
Hadits diatas menjelaskan bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab sebagai
pemimpin meskipun dalam urusan yang berbeda-beda. Seorang pemimpin brtugas menjadi
pemimpin bagi diri sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu, setiap manusia harus
bertanggung jawab atas hal yang dipimpinnya. Kita perlu benar hati-hati dan sungguh-
sungguh dalam melaksanakan setiap tanggung jawab.
2. H.R. Abu Dawud dari al-Rabi bin Sabrah

4
Hadits diatas menggambarkan tentang tanggung jawab orang tua kepada anak. Orang tua
bertanggung jawab memerintahkan anak salat apabila telah berusia tujuh tahun. Pada hadits
tersebut Rasulullah memerintahkan untukmemukul anak berusia sepuluh tahun yang
meninggalkan shalat. Pukulan tersebuat adalah sebagai upaya memperingatkan bukan untuk
menyiksa.
3. H.R Bukhari dan H.R. Imam Muslim dari Abu Hurairah

“Diceritakan kepada kami oleh Muhammad dari ‘Amr bin Abi Salamah dari al-Auzai’
dari Ibn Syihab dari Sa’id bin Musayyib bahwa Abu Hurairah telah berkata, Aku mendengar
Nabi Muhammad saw. berkata: "Hak seorang muslim kepada muslim lainnya ada lima, yakni
membalas salam, menjenguk yang sakit, mengantarkan jenazah, memenuhi undangan dan
mendoakan ketika bersin." (HR. Bukhari-Muslim)
Hadits diatas menjelaskan bahwa orang muslim memiliki kewajiban terhadap sesama
muslim lainnya. Rasulullah menjelaskan ada lima kewajiban yang harus dilakukan sesama
muslim terhadap muslim lainnya:
a. Menjawab salam
b. Mendo’akan orang yang bersin
c. Memenuhi undangan
d. Menjenguk orang sakit, dan
e. Mengantarkan jenazah sampai ke makam

Anda mungkin juga menyukai