Anda di halaman 1dari 9

HIDUP TENANG DENGAN MENGHINDARI PERGAULAN BEBAS

DAN PERBUATAN KEJI

PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pergaulan Bebas adalah salah bentuk perilaku menyimpang yang melewati batas
dari kewajiban, tuntutan, aturan, syarat, dan perasaan malu.atau pergaulan bebas
dapat diartikan sebagai perilaku menyimpang yang melanggar norma agama
maupun norma kesusilaan.

Pengertian Pergaulan Bebas diambil karna arti dari Pergaulan dan


bebas. Pengertian pergaulan adalah merupakan proses interaksi antara individu
atau individu dengan kelompok. Sedangkan bebas adalah terlepas dari kewajiban,
aturan, tuntutan, norma agama dan norma kesusilaan. Pergaulan berpengaruh
terhadap pembentukan kepribadian seorang individu baik pergaulan positif atau
negatif.

Pergaulan positif berupa kerja sama antara individu atau kelompok yang
bermanfaat. Sedangkan pergaulan negatif mengarah pada pergaulan bebas yang
harus dihindari oleh setiap masyarakat khususnya bagi remaja yang masih labil
atau masih mencari jati dirinya dan di usia remaja lebih mudah terpengaruh serta
belum dapat mengetahui baik atau tidaknya perbuatan tersebut.

Pergaulan Bebas Menurut Agama


Pengertian pergaulan bebas menurut agama adalah proses bergaul dengan orang
lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan. Pergaulan bebas tertuang dalam
Surat An-Nur ayat 30-31 bahwa hendaknya kita menjaga pandangan mata dalam
bergaul.

B. QS. Al Isra ayat 32


‫ا ا‬٣٢‫سبِّ ٗيٗلا‬
َ ‫سا َءا‬
َ ‫او‬ ِّ ‫لات َ ۡق َربُواْا‬
َ ‫ٱلزنَىاا ِّإنَّ اهۥُا َكانَ افَ ِّحش َٗة‬ ‫َو َ ا‬
“Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji.dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Israa’: 32)

1) Terjemah Kosa Kata/Kalimat(mufradat)


LAFAL ARTI
‫َو َلا‬ Dan janganlah
‫تَق َربُوا‬ ْ Kamu Mendekati
ُ‫الزنَاا ِإنَّ اه‬ ِ Zina
‫إِنَّه‬ Karena Sesungguhnya Zina itu
‫احشَةا‬ َ
ِ ‫كَانَااف‬ Adalah Perbuata Keji
‫سا َاء‬ َ ‫َو‬ Dan Seburuk-Buruknya
‫سبِيلا‬ َ Jalan
2) Penjelasan Makna Ayat

1
ِّ ْ‫َو َلاات َ ۡق َربُوا‬
‫اٱلزنَىا‬
Dan janganlah kalian mendekati zina.

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang ayat ini: “Allah subhanahu
wata’ala berfirman dalam rangka melarang hamba-hamba-Nya dari perbuatan zina
dan larangan mendekatinya, yaitu larangan mendekati sebab-sebab dan
pendorong-pendorongnya.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 5/55)

Asy-Syaikh As-Sa’di rahimahullah menjelaskan tentang ayat ini di dalam


tafsirnya, “Larangan mendekati zina lebih mengena ketimbang larangan
melakukan perbuatan zina, karena larangan mendekati zina mencakup larangan
terhadap semua perkara yang dapat mengantarkan kepada perbuatan
tersebut.Barangsiapa yang mendekati daerah larangan, ia dikhawatirkan akan
terjerumus kepadanya, terlebih lagi dalam masalah zina yang kebanyakan hawa
nafsu sangat kuat dorongannya untuk melakukan zina.” (Lihat Taisir Al-Karim
Ar-Rahman, hal.457)
‫ِّإنَّ اهۥُا َكانَ افَ ِّحش َٗةا‬
Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji.

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Maksudnya adalah dosa yang sangat
besar.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 5/55)

Asy-Syaikh As-Sa’di berkata, “Allah subhanahu wata’ala menyifati perbuatan ini


ِّ َ‫ )كَانَااف‬adalah perbuatan keji.
dan mencelanya karena ia (‫احشَةا‬

Maksudnya adalah dosa yang sangat keji ditinjau dari kacamata syariat, akal
sehat, dan fitrah manusia yang masih suci.Hal ini dikarenakan (perbuatan zina)
mengandung unsur melampaui batas terhadap hak Allah dan melampaui batas
terhadap kehormatan wanita, keluarganya dan suaminya.Dan juga pada perbuatan
zina mengandung kerusakan moral, tidak jelasnya nasab (keturunan), dan
kerusakan-kerusakan yang lainnya yang ditimbulkan oleh perbuatan tersebut.”
(Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal.457)
‫سبِّ ٗيٗلا‬
َ ‫سا َءا‬
َ ‫َو‬
Dan (perbuatan zina itu adalah) suatu jalan yang buruk.

Al-Imam Ath-Thabari rahimahullah mengatakan, “Dan zina merupakan sejelek-


jelek jalan, karena ia adalah jalannya orang-orang yang suka bermaksiat kepada
Allah subhanahu wata’ala, dan melanggar perintah-Nya.Maka jadilah ia sejelek-
jelek jalan yang menyeret pelakunya kedalam neraka Jahannam.” (Tafsir Ath-
Thabari, 17/438)

2
Asy-Syaikh As-Sa’di rahimahullah menafsirkan lafazh ayat (yang artinya) “suatu
jalan yang buruk” dengan perkataannya, “Yaitu jalannya orang-orang yang berani
menempuh dosa besar ini.” (Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 457)
Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah menyatakan bahwa Allah subhanahu
wata’ala mengabarkan tentang akibat perbuatan tersebut.Bahwasannya perbuatan
tersebut adalah sejelek-jelek jalan.Karena yang demikian itu dapat mengantarkan
kepada kebinasaan, kehinaan, dan kerendahan di dunia serta mengantarkan kepada
adzab dan kehinaan di akhirat. (Lihat Al-Jawab Al- Kafi, hal. 206)

3) Hal-Hal Yang Mengantarkan Kepada Perbuatan Zina:


 Memandang wanita yang tidak halal baginya
 Menyentuh wanita yang bukan mahramnya
 Berkhalwat (berduaan) di tempat sepi
 Berpacaran

C. QS. An Nur ayat 2

‫ةا‬ٞ َ‫اار ۡأف‬ ۡ


َ ‫او َل اتَأ ُخ ۡذ ُكما ِّب ِّه َم‬ َ ‫ااماْئَةَ ا َج ۡلدَ ٖة‬
ِّ ‫ام ۡن ُه َم‬ ِّ ‫او ِّح ٖد‬َ ‫ٱج ِّلد ُواْ ا ُك َّل‬
ۡ ‫ٱلزانِّي افَا‬ َّ ‫ٱلزانِّيَ اةُ ا َاو‬
َّ
‫امنَ ا‬ِّ ‫ة‬ٞ َ‫طائِّف‬
َ ‫عذَابَ ُه َماا‬ َ ‫ٱّللِّا َاو ۡٱليَ ۡو ِّاما ۡٱۡل ِّخ ِّارا َو ۡليَ ۡش َه ۡدا‬
‫ٱّللِّا ِّإنا ُكنت ُ ۡمات ُ ۡؤ ِّمنُونَ اِّاب َّا‬
‫ِّينا َّا‬
ِّ ‫فِّياد‬
‫ا ا‬٢‫ۡٱل ُم ۡؤ ِّمنِّينَاا‬
“Perempuan yang berzina dengan laki-laki yang berzina, hendaklah kamu dera
tiap-tiap satu dari keduanya itu dengan seratus kali deraan.Dan janganlah kamu
dipengaruhi oleh perasaan kasihan kepada keduanya di dalam menjalankan
(ketentuan) agama Allah yaitu jika kamu sebenarnya beriman kepada Allah dan
hari akhirat. Dan hendaklah hukuman keduanya itu disaksikan oleh sekumpulan
orang-orang yang beriman.”

1) Terjemah Kosa Kata/Kalimat(mufradat)


ARTI LAFAL ARTI LAFAL
Dalam ‫فِّى‬ Perempuan yang berzina ُ ‫ٱلزانِّيَ اة‬
َّ
Agama ‫ِّينا‬
ِّ ‫د‬ dan laki-laki yang berzina ‫ٱلزانِّى‬ َّ ‫َو‬
orang-orang yang beriman ‫ْٱل ُمؤْ ِّمنِّينَا‬ Maka deralah‫ا‬ ‫فَٱجْ ِّلد ُواا‬
Jika ‫إِّن‬ Tiap-tiap ‫ُك َّا‬
‫ل‬
kamu adalah ‫ُكنت ُ ْام‬ satu/seorang ‫َو ِّحدا‬

kamu beriman ‫تُؤْ ِّم ُنونَا‬ Dari keduanya ‫ِّم ْن ُه َما‬


Kepada Allah ‫بِّ َّا‬
ِّ‫ٱّلل‬ Seratus َ‫ِّمائ َ اة‬
Dan hari ‫َو ْٱليَ ْو ِّام‬ Deraan ‫َج ْلدَةا‬
Akhirat ‫اخ ِّار‬ِّ ‫ٱل َء‬ْ Dan janganlah ‫َو َ ا‬
‫ل‬

3
dan hendaklah ‫َو ْليَ ْش َه ْدا‬ mengambil/menjadikan ‫ت َأ ْ ُخذْ ُكم‬
menyaksikan kamu
siksaan/hukuman ‫َعذَابَ ُه َما‬ Kepada keduannya ‫بِّ ِّه َما‬
keduanya
golongan َ
‫طائِّفَ اة‬ Belas kasihan ‫َرأْفَ اة‬

2) Isi kandungan QS An-Nur (24) ayat 2 adalah :


 Perintah Allah SWT untuk mendera pezina perempuan dan pezina laki-
laki masing-masing seratus kali.
 Orang yang beriman dilarang berbelas kasihan kepada keduanya untuk
melaksanakan hukum Allah SWT.
 Pelaksanaan hukuman tersebut disaksikan oleh sebagian orang-orang
yang beriman.
D. Perilaku Orang Yang bergaul Bebas dan berbuat Keji
1) Memandang aurat wanita termasuk wajahnya
Memandang adalah pintu utama ke hati. Jika yang memandang adalah sesuatu
yang buruk maka hatipun akanmenjadi buruk.Allah mewajibkan mu`minin
dan mu`inat untuk menundukkan pandangannya terhadap lawan jenis karena
itu merupakan sarana yang mengantarkan kepada zina.
2) Pendengaran
Telinganya juga dijadikan jalan untuk mendekatkan zina.
3) Ikhtilat (perbauran atau pergaulan bebas laki-laki dan wanita)

E. Penyebab Pergaulan Bebas


1) Faktor Orang Tua
Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah berubah.System
komunikasi, pengaruh media masa, kebebasan pergaulan dan modernisasi di
berbagai bidang dengan cepat memepengaruhi anak-anak kita.Budaya hidup
kaum muda masa kini, berbeda dengan jaman para orang tua masih remaja
dulu.

2) Faktor agama dan iman.


Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa
agama hidup mereka akan kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan
hidup. Agama dan keimanan juga dapat membentuk kepribadian individu.
Dengan agama individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang
tidak. Tetapi pada remaja yang ikut kedalam pergaulan bebas ini biasanya
tidak mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak.
3) Perubahan Zaman
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau
yang lebih sering dikenal dengan globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik
untuk meniru kebudayaan barat yang berbeda dengan kebudayaan kita,
sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti orang barat yang lebih bebas.

4
F. Dampak Pergaulan Bebas
1) Terserang Penyakit HIV / AIDS
Itu dikarenakan melakukan hubungan gonta ganti pasangan yang tidak
menggunakan alat pengaman (kondom), sebagai akibat rasa ingin tahu atau
mungkin masalah ekonomi.

2) Hamil di Luar Nikah


Dikarenakan kurang pengetahuan masalah seksologi para remaja melakukan
tanpa memikirkan resiko yang terjadi hanya untuk mencari tahu bagaimana
rasanya berhubungan badan yang di akibatkan menonton film biru.

3) Ketergantungan Obat
Indonesia sekarang semakin buruk, karena banyak kasus obat obatan
terlarang yang menjadikan berita di televisi. Bila kita sudah terkontaminasi
dengan obat, bila tidak membeli akan sakit dan itu menguras uang akibatnya
bila tidak punya uang, kita akan mencuri atau melakukan tindakan kriminal
untuk mendapatkan obat tersebut. Dan akibat paling buruk adalah overdosis,
atau kelebihan kita menggunakan obat sehingga membuat kita meninggal.

4) Aborsi
Diakibatkan sering melakukan hubungan badan akan berakibat kita hamil di
luar nikah. Bila itu terjadi pasti akan membuat remaja bingung, karena belum
waktunya untuk menikah dan jeleknya kejadian itu tidak diketahui oleh orang
tua, sehingga jalan terbaik adalah melakukan aborsi untuk menutupi mata
pada orang tua dan masyarakat. Dan resiko yang paling parah bila aborsi
dilakukan tidak sesuai dengan prosedur berakibat kematian

5) Tawuran Remaja
Mungkin kita tiap hari melihat di televisi tentang berita tawuran antar pelajar
yang meresahkan masyarakat. Sampai diadakan sweeping oleh pihak
kepolisian kepada pelajar. Semua itu akibat pergaulan bebas yang membuat
emosi tinggi dan berakibat pada tawuran.

G. Cara Agar Terhindar Dari Pergaulan Bebas Dan Perbuatan Keji


1) Menjaga pergaulan yang sehat
Beruntunglah para pemuda dan remaja yang bisa menjaga pergaulan sesuai
dengan ajaran Islam. Islam mengajarkan pergaulan yang sehat, bernilai
positif, dan mengandung manfaat. Pergaulan yang sehat antara laki-laki dan
perempuan merupakan pergaulan yang terbebas dari nafsu yang bisa
mengarah kepada hubungan seksual di luar nikah.

Pergaulan remaja dan muda-mudi saat ini memang sudah sedemikian tipis
batasan-batasannya. Tidak mudah untuk membatasi pergaulan itu. Ditambah
lagi dengan berbagai kemudahan akses, baik melalui telpon, SMS, chatting,

5
dan situs jejaring sosial. Dengan berbagai sarana itu pergaulan remaja pada
umumnya saat ini menjadi begitu dekat dan mudah. Persoalan yang lebih
memprihatinkan adalah para remaja tidak paham dan kadang tidak peduli
mana batas-batas yang wajar, mana yang tidak wajar, dan mana yang sudah
kebablasan.

Lantas apa batasan pergaulan itu ? Dalam hal ini Rasulullah SAW
memberikan batasan berupa larangan berdua-duaan antara laki-laki dan
perempuan melalui hadis berikut :

Artinya : “Dari Ibnu Abbas; bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam


bersabda : "Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita
(yang bukan mahramnya), dan janganlah seorang wanita bepergian kecuali
bersama mahramnya” (HR Ahmad)

2) Menjaga aurat
Aurat merupakan bagian dari tubuh yang harus dijaga, dilindungi, dan
ditutupi agar terjaga dari pandangan lawan jenis. Perempuan memiliki aurat,
sebaliknya laki-laki juga memiliki aurat. Aurat perempuan adalah seluruh
bagian tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangan. Sedangkan aurat laki-
laki adalah bagian tubuh antara pusar sampai dengan lutut.

Agar aurat perempuan tertutup maka diwajibkan untuk menggunakan jilbab


dan pakaian yang bisa menutupi seluruh tubuhnya, termasuk menutupi
bagian dada. Kain kerudung dan pakaian itu pun merupakan kain yang
disyariatkan, misal kainnya tidak boleh tipis, tidak boleh sempit atau ketat,
dan bisa menyamarkan lekuk tubuh perempuan. Demikian juga dengan laki-
laki, agar terjaga dari pandangan maka bagian tubuh yang menjadi aurat itu
harus dijaga dari pandangan lawan jenis, caranya ditutup dengan pakaian
yang sesuai.

Perempuan wajib menjaga aurat dari pandangan laki-laki yang bukan


mahramnya. Demikian juga sebaliknya, laki-laki wajib menjaga auratnya dari
pandangan perempuan yang bukan mahramnya. Maksudnya mahram adalah
laki-laki dan perempuan yang haram untuk menikah. Yang tidak termasuk
mahram seperti teman sekolah, teman bermain, teman pena bahkan teman
dekat juga bukan mahram, sehingga kita wajib manjaga atau menutup aurat
agar tidak terlihat olehnya.

Firman Allah dalam QS. An-Nur (24) : 31


Artinya : “Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar
mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan
janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa)
terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya” (QS.
An Nur (24) : 31)

Sekarang menjadi jelas, bukan? Batasan atau standar aurat laki-laki dengan
perempuan itu berbeda. Allah SWT memang menciptakan laki-laki dan
perempuan dengan karakteristik fisik dan psikologis yang berbeda.
Perempuan diciptakan identik dengan keindahan dan perhiasan di dunia. Di

6
dalam diri wanita tersimpan keindahan, kehormatan, dan kemuliaan yang
harus dijaga. Bila keindahan, kehormatan, dan kemuliaan itu terjaga maka
peradaban dunia juga akan menjadi semakin indah. Namun jika keindahan,
kehormatan, dan kemuliaan wanita itu terkoyak, maka peradaban dunia juga
ikut terkoyak. Perhatikan Firman Allah dalam QS. Ali Imran (3) : 14 berikut
ini :

Artinya “Dijadikan terasa indah dalam pandang-an manusia cinta terhadap


apa yang diinginkan, berupa perempuan-perem-puan, anak-anak, harta
benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan
ternak ) dan sawah ladang.” (QS. Ali-Imran (3) :14)

3) Menjaga pandangan
Pandangan laki-laki terhadap perempuan atau sebaliknya termasuk celah bagi
syetan melancarkan strategi untuk menggodanya. Kalau cuma sekilas saja
atau spontanitas atau tidak sengaja, pandangan mata itu tidak menjadi
masalah. Pandangan pertama yang tidak sengaja diperbolehkan, tetapi jika
berkelanjutan maka haram hukumnya. Perhatikan Hadits Rasulullah berikut
ini :

Artinya : Dari 'Abdulah bin Buraidah dari ayahnya, bahwa Rasulullah


shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada 'Ali bin Abi Thalib: Hai 'Ali!
Janganlah kau ikuti pandangan pertama dengan pandangan selanjutnya,
karena yang pertama dimaafkan, tapi yang selanjutnya tidak." (HR Ahmad)

Pandangan pertama bisa dimaknai pandangan yang hanya mengandung unsur


semata-mata untuk melihat. Sedangkan pandangan kedua merupakan
pandangan yang tidak sekedar melihat, namun sudah mengandung unsur
‘nakal’ yang lain seperti menyukai, menikmati, atau sejenisnya.

Untuk menjaga agar pandangan pertama tidak disertai tujuan lain tersebut,
cepatlah kendalikan diri kita. Salah satunya dengan cara menundukkan
pandangan. Sebelum iblis memasuki atau mempengaruhi pikiran dan hati kita.
Segera mohon pertolongan kepada Allah agar kita tidak mengulangi
pandangan yang mengandung unsur ‘nakal’ itu.

4) Menjaga kehormatan
Organ paling pribadi manusia sering disebut atau diperhalus dengan kata
“kehormatan”. Jika direnungkan secara mendalam, sebutan ini sungguh
sangat arif dan tepat. Benteng paling akhir dari harga diri dan kehormatan
manusia baik laki-laki maupun perempuan adalah pada organ tubuh yang
paling pribadi tersebut. Terkadang organ vital manusia juga disebut dengan
“kemaluan”. Hal ini juga relevan karena palang pintu rasa malu terakhir
adalah pada bagian tubuh tersebut. Orang dewasa yang normal, baik laki-laki
maupun perempuan tentu sangat malu jika organ vitalnya itu terlihat oleh
pihak lain yang tidak mempunyai hak untuk memandangnya.

Firman Allah dalam QS. An-Nur (24) : 31

7
Artinya : “Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar
mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan
janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa)
terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya” (QS.
An Nur (24) : 31)

Namun seiring dengan perubahan, perkembangan, dan kemajuan zaman,


menjaga kemaluan menjadi perkara yang tidak mudah. Saat ini banyak sekali
pemuda, remaja maupun orang dewasa yang tidak malu-malu
mempertontonkan kemaluannya baik secara langsung, melalui kamera, foto,
atau video. Hal ini merupakan salah satu dampak negatif dari kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi yag harus diwaspadai bersama. Para
remaja dan pemuda itu bisa jadi tidak memahami bahwa tindakan ceroboh itu
bisa berakibat fatal bagi dirinya. Dengan kemudahan akses internet saat ini,
gambar-gambar diri yang tidak senonoh bisa menyebar dengan sangat cepat
kepada siapapun dan di manapun tanpa bisa dikendalikan. Cepat atau lambat
hal ini bisa menjadi fitnah, beban, dan aib bagi kehidupannya. Orang lain bisa
menggunakannya untuk keperluan pemerasan, eksploitasi, dan mencari
keuntungan dari gambar-gambar atau video yang tidak senonoh itu.

Wahai pemuda yang mulia. Sebagai muslim kita wajib tahu bagaimana
caranya menjaga kemaluan. Caranya antara lain dengan tidak memperlihatkan
aurat apalagi kemaluan baik secara langsung maupun melalui media lain.
Manfaatkan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi untuk hal-hal
yang bisa meningkatkan citra diri, kehormatan, dan mendapatkan nilai
tambah. Bukan sebaliknya menggunakannya untuk hal-hal yang negatif dan
menjijikkan.

5) Meningkatkan aktivitas dan rajin berpuasa


Bagi para pemuda dan remaja yang belum menikah disarankan untuk
memperbanyak aktivitas atau kegiatan yang positif. Hal ini bisa membuat
mengalihkan perhatian dan pikiran yang berbau mesum. Ikutlah kegiatan olah
raga, ekstrakurikuler, kursus, bimbingan belajar, pekerjaan sambilan,
pekerjaan tambahan dan lain-lain. Dengan sibuk dengan berbagai aktivitas
dapat menyebabkan perhatian kita selalu ke arah yang positif.

Cara lain yang bisa ditempuh untuk menahan nafsu bagi para emuda dan
remaja yang belum menukah adalah dengan berpuasa sunah. Islam itu indah
dan sehat, dengan taat beribadah dan rajin puasa maka otomatis pikiran dan
hati menjadi bersih dan jernih. Tidak akan terlintas di pikiran kita untuk
melakukan hal yang melanggar kesusilaan. Berpikir kotor saja tidak apalagi
melakukan hal-hal yang dilarang agama yang dosa besar apabila dikerjakan.
Perhatikan hadis Rasulullah berikut ini :

َّ ‫سو ُل‬
‫اَّللاِّا‬ ُ ‫َاار‬َ ‫ل قَا َل الَن‬ ‫اَّللاِّ اقَا َا‬
َّ ‫ع ْب ِّد‬َ ‫ع ْن ا‬
َ ‫االر ْح َم ِّن اب ِّْن ا َي ِّزيدَ ا‬َّ ‫ع ْب ِّد‬ َ ‫ع ْن ا‬ َ
ْ ‫ام ْن ُك ْم‬
‫االبَا َءة َا‬ ِّ ‫ع‬َ ‫طا‬َ َ‫ب ا َم ْن اا ْست‬ ِّ ‫شبَا‬َّ ‫سلَّ َم ايَاا َم ْعش ََر اال‬َ ‫او‬ َ ‫علَ ْي ِّه‬ َّ َّ‫صل‬
َ ‫ىاَّللاُا‬ َ
َ ِّ‫ص ُن ا ِّل ْلفَ ْرج‬
‫او َم ْن الَ ْم ايَ ْستَ ِّط ْعا‬ َ ‫اوأَ ْح‬ َ ‫ص ِّر‬َ َ‫َض ا ِّل ْلب‬
ُّ ‫فَ ْليَتَزَ َّوجْ افَإِّنَّهُ اأَغ‬
‫ص ْو ِّمافَإِّنَّهُالَهُا ِّو َجاءا‬ َّ ‫فَ َعلَ ْي ِّها ِّبال‬

8
Artinya : “Dari Abdurrahman bin Yazid dari Abdullah ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan kepada kami: "Wahai para pemuda,
barangsiapa di antara kalian mampu ba`ah maka menikahlah karena hal itu
dapat menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan, barangsiapa yang
tidak mampu, hendaklah berpuasa karena hal itu dapat menekan hawa
nafsunya." (HR Ahmad)

KESIMPULAN
1) Pergaulan Bebas Menurut Agama adalah proses bergaul dengan orang lain
terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan. Pergaulan bebas tertuang dalam
Surat An-Nur ayat 30-31 bahwa hendaknya kita menjaga pandangan mata
dalam bergaul.

2) Perilaku Orang Yang bergaul Bebas dan berbuat Keji


a. Memandang aurat wanita termasuk wajahnya
Memandang adalah pintu utama ke hati. Jika yang memandang adalah
sesuatu yang buruk maka hatipun akan menjadi buruk. Allah mewajibkan
mu`minin dan mu`inat untuk menundukkan pandangannya terhadap
lawan jenis karena itu merupakan sarana yang mengantarkan kepada
zina.
b. Pendengaran
Telinganya juga dijadikan jalan untuk mendekatkan zina.
c. Ikhtilat (perbauran atau pergaulan bebas laki-laki dan wanita)

3) Dampak Pergaulan Bebas


a. Terserang Penyakit HIV / AIDS
b. Hamil di Luar Nikah
c. Ketergantungan Obat
d. Aborsi
e. Tawuran Remaja

4) Cara Agar Terhindar Dari Pergaulan Bebas Dan Perbuatan Keji


a. Menjaga pergaulan yang sehat
b. Menjaga aurat
c. Menjaga pandangan
d. Menjaga kehormatan
e. Meningkatkan aktivitas dan rajin berpuasa

Anda mungkin juga menyukai