&
Bughat
HUDUD
Kata hudud adalah bentuk jama’ dari kata had yang berarti pembatas antara dua hal atau pencegahan (al-
man'u).
Pengertian had:
Secara umum
Hukum-hukum syara’ yang disyari’atkan Allah Swt bagi hamba-Nya yang berupa ketetapan hukum halal
atau haram.
Secara istilah/khusus
hukuman-hukuman tertentu yang ditetapkan oleh syara’ sebagai sanksi hukum terhadap perbuatan
kejahatan selain pembunuhan dan penganiayaan, seperti hukuman berzina, qadzaf, mencuri, minum
minuman khamr, merampok dan bughat.
Tujuan inti dari hudud adalah tercapainya kemaslahatan bagi umat manusia berupa terjaganya agama,
terjaganya jiwa manusia, terjaganya keturunan, terjaganya akal dan terjaganya harta kekayaan.
Had tidak dapat gugur karena dimaafkan oleh pihak yang dirugikan
ZINA
Zina adalah masuknya kelamin laki-laki ke dalam farji terlarang karena zatnya tanpa ada syubhat dan disenangi menurut tabi'atnya Dari klausul
"'ke dalam farji" dalam definisi diatas dipahami bahwamelakukan persetubuhan namun bukan ke dalam farji (kemaluan perempuan)tidaklah
dinamakan zina, tetapi dinamakan liwat (sodomi), dan jikamemasukkannya ke dalam dubur (anal).
Sedangkan dari klausul "tanpa syubhat",dipahami bahwa tidak pula termasuk zina seperti bila melakukan hubungan intim dengan wanita lain
yang disangka isterinya sendiri, dan juga termasuk syubhat jika melakukan hubungan intim dengan wanita yang dinikahi melalui nikah mut'ah
(nikah yang menggunakan jangka waktu) atau pernikahan lain yang mengandung kesalahan prosedur, seperti nikahtanpa wali, atau nikah tanpa
saksi. Terhadap kasus pelanggaran seperti ini meskipun tidak masuk dalam kategori zina, namun tetap dikenakan hukuman yaitu berupa takzir
Takzir : hukuman yang tidak ditetapkan dalam dalil nash melainkan diserahkan pada keputusan pengadilan (kebijaksanaan hakim). Takzir ini
berlaku atas
kejahatan, baik yang menyangkut hak Allah Swt. maupun hak individu manusia.
Hukuman dalam bentuk had berbeda dengan hukuman dalam bentuk qisas, walaupun sebagian ada yang jenisnya sama, karena had merupakan
لَّز اِنَي ُة َو الَّز اِني َف اْج ِلُد وا ُكَّل َو اِح ٍد َو اّٰلِت ْي َيْأِتْي َن اْلَف اِح َش َة ِم ْن
ْم ُك ْذُخ ْأ ِم ْن ُه َم ا ِم اَئَة َجْل َد ٍة ۖ َو اَل َت ِّنَس ۤإِى ُكْم َف اْس َت ْش ِه ُد ْو ا َع َلْي ِه َّن
ٌة َفْأ َاْر َبَع ًة ِّم ْن ُكْم ۚ َف ِاْن َش ِه ُد ْو ا َو اَل َتْق َر ُبو۟ا ٱلِّز َنٰٓى ۖ َّنُه ۥ َكاَن َٰف ِح َش ًة
ْم ْنُتُك ْن ِف ي ِد يِن ِهَّللا ِإ ِبِه َم ا َر ِإ
ۖ ُتْؤ ِم ُنوَن ِبالَّلِه َو اْلَي ْو ِم اآْل ِخ ِر َف َاْم ِس ُكْو ُه َّن ِف ى اْلُبُي ْو ِت َحّٰت ى َوَس ٓاَء َس ِب يًل
َو ْلَي ْش َه ْد َع َذ اَبُه َم ا َط اِئَف ٌة ِم َن َيَت َو ّٰف ىُه َّن اْلَم ْو ُت َاْو َيْج َع َل ُهّٰللا
اْلُم ْؤ ِم ِنيَن َلُه َّن َس ِب ْي ًل
Akan tetapi Jumhur Ulama’ berpendapat bahwa kehamilan saja tanpa pengakuan
atau kesaksian empat orang yang adil tidak dapat dijadikan dasar penetapan zina.
Adapun had zina itu sendiri dapat dijatuhkan terhadap pelakunya, jika telah
terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Pelaku zina sudah baligh dan berakal
2. Perbuatan zina dilakukan tanpa paksaan
3. Pelaku zina mengetahui bahwa konsekuensi dari perbuatan zina adalah had
4. Telah diyakini secara syara’ bahwa pelaku tindak zina benar-benar melakukan
perbuatan keji tersebut.
Zina terbagi atas 2 yaitu, zina muhsan dan zina ghairu muhsan
a. Zina muhsan yaitu perbuatan zina yang dilakukan oleh seorang yang sudah menikah. Maksud ungkapan “seorang yang sudah menikah” mencakup suami, istri, janda,
atau duda. Had (hukuman) yang diberlakukan kepada pezina mukhsan adalah rajam (melempari dengan batu).Batu yang digunakan tidak boleh terlalu kecil sehingga
Sebagaimana juga tidak dibolehkan merajam dengan batu besar hingga menyebabkan kematian seketika yang dengan itu tujuan “memberikan pelajaran” kepada pezina
b. Zina ghairu muhsan yaitu zina yang dilakukan oleh seseorang yang belum pernah menikah. Para Ahli Fikih sepakat bahwa had (hukuman) bagi pezina gairu muhsan baik
1) Imam Syafi'i dan Imam Ahmad berpendapat bahwa had bagi pezina gairu Muhsan adalah cambuk sebanyak 100 kali dan pengasingan selama 1 tahun.
2) Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa had bagi pezina ghairu muhsan hanya cambuk sebanyak 100 kali. Pengasingan menurut Abu Hanifah hanyalah hukuman
tambahan yang kebijakan sepenuhnya dipasrahkan kepada hakim. Jika hakim memutuskan hukuman tambahan tersebut kepada pezina gairu muhsan, maka pengasingan
3) Imam Malik dan Imam Auza’i berpendapat bahwa had bagi pezina laki-laki merdeka ghairu muhsan adalah cambukan sebanyak 100 kali dan pengasingan selama 1
tahun. Adapun pezina perempuan merdeka gairu Muhsan hadnya hanya cambukan 100 kali. Ia tidak diasingkan karena wanita adalah aurat dan kemungkinan ia dilecehkan
di luar wilayahnya.
4) Dalil yang menegaskan bahwa pezina ghairu muhsan dikenai had berupa cambuk 100 kali dan pengasingan terdapat pada surat An-Nur ayat 2
Hukuman rajam adalah hukuman mati dengan cara dilempari batu. Keberadaan hukuman rajam dalam ketentuan
hukum pidana Islam ini merupakan hukuman yang telah diterima oleh hampir semua fuqaha, kecuali kelompok
Azariqah dari golongan Khawarij. Menurut mereka hukuman untuk jarimah zina, baik muhshan maupun ghairu
muhshan adalah hukuman jilid seratus kali berdasarkan firman Allah dalam QS. al-Nur: 2, sehingga mereka tidak
menerapkan hukuman rajam bagi pelaku zina muhshan. Sedangkan fuqaha’ yang menyepakati hukuman rajam bagi
pelaku zina muhshan berpendapat bahwa hadits shahih yang berkenaan dengan hukuman rajam dapat mentakhsis
QS. al - Nur: 2 tersebut di atas.
Hasil penelitian ini adalah jika dilihat dari setting historis, maka penetapan hukuman rajam bagi pelaku zina
muhshan itu didasarkan kepada hadits Nabi, baik secara qauliyah maupun fi‟liyah . Akan tetapi, ada kesulitan
dalam membedakan antara status teks sunnah mengenai apakah teks sunnah tersebut menjelaskan wahyu atau
tidak . Hal ini dapat disimpulkan bahwa hukuman rajam dalam hukum pidana Islam itu buk an berasal dari syari’at
Islam itu sendiri semata - mata, tetapi yang pasti bahwa hukuman rajam adalah berdasarkan nash atau ajaran
agama sebelumnya, yaitu nash dalam Kitab Taurat. Hal ini dapat dilacak dari dasar normatif yaitu hadits - hadits
Nabi yang menga cu kepada penerapan hukuman rajam bagi pelaku zina muhshan. Setidaknya Rasulullah saw.,
telah empat kali melaksanakan atau minimal memberitahukan pelaksanaan hukuman rajam bagi pelaku zina
muhshan .
Mendekati zina adalah hal yang dilarang secara tegas dalam islam. Hal ini secara lugas disebutkan dalam Surah Al-Isra’ ayat 32. Mendekati zina ini adalah perbuatan
yang besar kemungkinan akan mendorong dan menjerumuskan seseorang pada perbuatan zina yang sesungguhnya. Berikut adalah 10 contoh perilaku yang tergolong
mendekati zina:
At-Tamanniy, yakni menghayal atau membayangkan sesuatu yang bisa memunculkan gejolak syahwat
Berkhalwat atau berdua-duaan antara pria dan wanita yang bukan muhrim
Chatting atau berbagi pesan yang intensif antara lelaki dan wanita yang bukan muhrim
Menatap lawan jenis yang dikagumi dengan durasi lebih dari yang dibolehkan oleh syariat
Ikhtilath atau kondisi di mana lelaki dan perempuan dipercampurkan dalam satu ruang sehingga tidak ada batasan dalam interaksi.
Tabarruj, yakni menghias diri berlebih-lebihan yang bisa membangkitkan syahwat yang melihat.
Al-kalam Al-Faahisy, yakni sengaja berbicara hal-hal yang mesum atau berbau seksual.
Al-lams, yakni jima’ dengan menyentuh tangan mereka yang bukan muhrimnya.
Perempuan yang bepergian tanpa adanya dampingan dari mahramnya juga dikategorikan ulama sebagai perbuatan mendekati zina sebab mendatangkan mudharat
juga fitnah
Jenis zina yang banyak terjadi pada zaman millenial:
a) Zina Mata
Adalah zina yang dilakukan saat muslim/muslimah memandang lawan jenisnya,
menatap matanya dan berlama-lama bertatapan dengannya.
b) Zina Tangan
Adalah zina yang dilakukan oleh dua orang yang bergandengan tangan dengan
yang bukan mahramnya.
c) Zina kaki
Yaitu zina yang terjadi saat salah seorang muslim/muslimah melangkahkan
kakinya menuju perzinahan.
d) Zina Mulut
zina ini tidak hanya saat muslimin/muslimah berciuman dengan yang bukan
mahramnya tapi juga saat seorang muslimin/muslimah membicarakan lawan
jenisnya.
e) Zina Hati
Hampir sama dengan pikiran, yaitu saat muslim/muslihan berangan-angan atau
memikirkan tentang lawan jenisnya.
LGBT
LGBT adalah kepanjangan dari lesbian, gay, biseksual, dan transgender.
Liwath (Gay). Yaitu hubungan homoseksual antara laki-laki dengan laki-laki. Statusnya jauh lebih buruk dibandingkan zina. Salah
satu alasannya adalah Allah SWT menimpakan azab kepada kaum Nabi Luth AS, dengan azab yang tidak pernah ditimpakan
Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani
mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi (Q.S. Hud [11]: 82).
Azab berupa bumi yang terbalik, seolah mengisyaratkan bahwa perilaku kaum Nabi Luth AS memang “terbalik” dibandingkan
Menurut Imam Maliki, Syafi’i dan Hambali. Hukumannya sama dengan zina. Lalu dipilah lagi, Imam Maliki dan Hambali
berpendapat bahwa hukuman liwath adalah hukuman mati, baik pelakunya berstatus muhshan maupun ghairu muhshan.
Menurut Imam Syafi’i, disamakan dengan hukuman pezina, yaitu apabila berstatus muhshan, maka dihukum mati; apabila
berstatus ghairu muhshan, maka dipukul sebanyak 100 kali tanpa belas kasih. Sedangkan menurut Imam Hanafi yang menilai
bahwa pelaku gay (liwath) adalah dita’zir. Ta’zir berarti hukuman yang didasarkan pada kebijakan hakim yang berwenang. Dalam
Transgender. Pertama, jika Transgender dalam pengertian laki-laki yang berperilaku seperti wanita (waria)
atau sebaliknya, maka hukumnya diharamkan, berdasarkan Hadis yang melarang laki-laki berpenampilan
seperti wanita atau sebaliknya. Kedua, jika Transgender dikaitkan dengan operasi mengubah kelamin, dari laki-
laki menjadi wanita atau sebaliknya, maka hukumnya juga diharamkan, karena tergolong tabdil atau mengubah
ciptaan Allah SWT.
Biseksual adalah baik laki-laki atau perempuan yang orientasi seksualnya ke perempuan dan juga laki-laki.
Biseksual hukumnya haram karena melaksanakan dari sihaq atau liwath
DAMPAK NEGATIF LGBT
Pelakunya akan dibinasakan Allah Swt
Umat Nabi Luṭ yang melakukan penyimpangan tersebut tidak mau mendengarkan peringatan yang disampaikan oleh Nabi Lut, maka
mereka dibinasakan oleh Allah Swt. melalui hujan batu.
LGBT menimbulkan penyakit
Di antara penyakit jasmani yang ditimbulkan dari LGBT adalah penyakit kelamin dan HIV/AIDS. Adapun penyakit kejiwaan yang
ditimbulkan dari LGBT adalah hilangnya orientasi yang normal atas perilaku seksualnya yang dapat mendorong kepada
perbuatanperbuatan kejahatan lainnya. Orang yang mempunyai orientasi seks menyimpang biasanya sangat posesif terhadap pasangannya
sehingga mudah cemburu yang tidak terkendali, akhirnya mendorongnya untuk membunuh pasangannya.
Merusak tata kehidupan sosial
Kehidupan sosial semakin terpuruk karena banyaknya perilaku menyimpang, seperti tindak asusila, pelecehan seksual, perzinaan yang
merajalela, dan masih banyak lagi dampak lainnya
Qadzaf merupakan salah satu dosa besar yang diharamkan oleh syariat Islam.
B. Hukum Qadzaf
ۙ ِاَّن اَّلِذ ْيَن َيْرُم ْو َن اْلُم ْحَص ٰن ِت اْلٰغ ِف ٰل ِت اْلُم ْؤ ِم ٰن ِت ُلِع ُنْو ا ِفى الُّد ْنَي ا َو اٰاْلِخ َرِۖة َو َلُه ْم َع َذ اٌب َع ِظ ْي ٌم
"Sungguh, orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan baik, yang lengah
dan beriman (dengan tuduhan berzina), mereka dilaknat di dunia dan di akhirat,
dan mereka akan mendapat azab yang besar." (QS Nur: 23)
C. Had Qadzaf
Had (hukuman) bagi pelaku qadzaf adalah cambuk sebanyak 80 kali bagi yang
merdeka, dan cambuk 40 kali bagi budak, karena hukuman budak setengah
hukuman orang yang merdeka.
َو اَّلِذ ْيَن َيْرُم ْو َن اْلُم ْحَص ٰن ِت ُثَّم َلْم َيْأُتْو ا ِبَاْر َبَع ِة ُش َه َد ۤاَء َف اْج ِلُد ْو ُه ْم َثٰم ِنْي َن َجْلَد ًة َّو اَل َتْق َبُلْو ا َلُه ْم َش َه اَد ًة َاَبًد ۚا
ٰۤل
َو ُاو ِٕى َك ُه ُم ا ٰف ِس ُق ْو َن
ْل
"Dan orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan yang baik (berzina) dan
mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka delapan
puluh kali, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka untuk selama-lamanya.
Mereka itulah orang-orang yang fasik." (QS Nur: 4)
D. Syarat-Syarat Berlakunya Had Qadzaf
Tertuduh berzina adalah
muhsan. Penuduh baligh dan Tuduhan berzina benar-
berakal benar sesuai aturan syara’
D. Gugurnya Had Qadzaf E. Hikmah Diharamkannya Qadzaf
Penuduh dapat menghadirkan Menjaga kehormatan diri seseorang
empat orang saksi laki-laki adil di mata masyarakat
bahwa tertuduh benar-benar telah Agar seseorang tidak begitu mudah
berzina. melakukan kebohongan dengan
Li'an, jika suami menuduh istri cara menuduh orang lain berbuat
berzina sedang dirinya tak mampu zina
menghadirkan 4 saksi adil. Agar si penuduh merasa jera dan
Tertuduh memaafkan sadar dari perbuatannya yang tidak
terpuji
Menjaga keharmonisan pergaulan
antar sesama anggota masyarakat
Mewujudkan keadilan dikalangan
masyarakat berdasarkan hukum
yang benar
4. Meminum Minuman
Keras
A. Pengertian Khamr
Secara definisi bahasa khamr mempunyai arti penutup akal. Berpijak dari definisi
diatas, cakupan khamr tidak hanya terkait dengan minuman, akan tetapi segala
sesuatu yang dikonsumsi baik makanan atau minuman yang memabukkan dan
membuat manusia tidak sadar, seperti ganja, heroin, sabu sabu dan yang
sejenisnya.
B. Hukum Minuman Keras
Meminum minuman khamr (minuman keras) termasuk salah satu dosa besar
diharamkan oleh semua agama. Dalam ketentuan hukum Islam sendiri disebutkan
bahwa barangsiapa yang meminum minuman khamr atau minuman yang
memabukkan dihukum (had) empat puluh kali. Dan boleh melebihkan hukuman
tersebut hingga sebanyak delapan puluh kali dera dengan jalan dikenakan takzir.
ٰٓيَاُّيَه ا اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا ِاَّنَم ا اْلَخْم ُر َو اْلَم ْي ِس ُر َو اَاْلْنَص اُب َو اَاْلْز اَل ُم ِرْج ٌس ِّم ْن َع َم ِل الَّش ْي ٰط ِن َف اْج َت ِنُبْو ُه َلَع َّلُكْم
ِاَّنَم ا ُيِرْيُد الَّش ْي ٰط ُن َاْن ُّيْو ِق َع َبْي َنُكُم اْلَع َداَو َة َو اْلَبْغ َض ۤاَء ِفى اْلَخْم ِر َو اْلَم ْي ِس ِر َو َيُص َّد ُكْم َع ْن ِذ ْك ِر ِهّٰللا. ُتْف ِلُحْو َن
َو َع ِن الَّص ٰل وِة َف َه ْل َاْنُتْم ُّم ْنَت ُه ْو َن
Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi,
(berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah
perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-
perbuatan) itu agar kamu beruntung. Dengan minuman keras dan judi itu, setan
hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu,
dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan salat, maka
tidakkah kamu mau berhenti? (QS Al-Maidah: 90-91)
C. Had Meminum Khamr
Jumhur Ulama diantaranya Imam Abu Hanifah, Imam Malik, dan Imam Ahmad bin
Hambal berpendapat bahwa jumlah pukulan dalam had minuman keras 80 kali
Alasan mereka, bahwa para sahabat di zaman Umar bin Khatthab pernah
bermusyawarah untuk menetapkan seringan-ringannya hukuman had.
Imam Syafi’i, Abu Daud dan Ulama Dzahiriyyah berpendapat bahwa jumlah had
minum khamr adalah 40 kali cambuk, tetapi imam/hakim boleh
menambahkannya sampai 80 kali.
D. Hikmah Diharamkannya Minuman Keras
Masyarakat terhindar dari kejahatan seseorang yang diakibatkan pengaruh
minum khamr
Menjaga kesehatan jasmani dan rohani dari berbagai penyakit yang disebabkan
oleh pengaruh minum khamr seperti busung lapar, hilang ingatan, atau
berbagai penyakit berbahaya lainnya
Masyarakat terhindar dari siksa kebencian dan permusuhan yang diakibatkan
oleh pengaruh khamr
Menjaga hati agar tetap bersih, jernih, dan dekat kepada Allah ta’ala
Narkoba
َو ُيِح ُّل َلُه ُم الَّط ِّيَباِت َو ُيَحِّرُم َع َلْي ِه ُم اْلَخَباِئَث
"... dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi
mereka segala yang buruk ..." (QS Al-A'raf: 157)
B. Perbedaan
Perbedaannya hanya ada pada tempat kejadiannya
• menyamun dan merampok di darat
• sedangkan merompak di laut
C. Hukum
َف َل
ِاَّنَم ا َج ُؤ ا ا ِذ ْيَن ُيَحاِرُبْو َن َهّٰللا َو َرُس ْو ٗه َو َيْس َع ْو َن ِفى اَاْلْر ِض َس اًدا َّل ٰۤز
َاْن ُّيَق َّتُلْٓو ا َاْو ُيَص َّلُبْٓو ا َاْو ُتَق َّط َع َاْيِد ْيِه ْم َو َاْرُجُلُه ْم ِّم ْن ِخ اَل ٍف َاْو ُيْن َف ْو ا
ْي ٌم ِظ َع ٌب ا َذ َع ِةَر ِخ ٰاْلا ِفى ُه َل
َي َو ْم ا ْن الُّد ِفى ْز ِخ ْم ُهَل َك ِل ٰذ ِۗض ْرَاْلا َن ِم
ٌي
"Hukuman bagi orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat
kerusakan di bumi hanyalah dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki
mereka secara silang, atau diasingkan dari tempat kediamannya. Yang demikian itu
kehinaan bagi mereka di dunia, dan di akhirat mereka mendapat azab yang besar."
(QS. Al-Maidah [5]:33)
F. Hikmah
Kalangan bughat tidak dihukumi kafir. Namun hukuman bagi pelaku bughat
secara jelas telah disebutkan yaitu diperangi, Sebagaimana al-Quran
menegaskan dalam surat al-Hujurat [49]: 9
HUKUM
Memerangi
BUGHAH
a. Bughah wajib diperangi. Apabila:
1) 2) 3)
Menyerang wanita Mengambil bagian dari Tidak mau menyerahkan
dalam kawasan baitul mal kaum muslimin hak yang telah diwajibkan
ahlu al adli. secara tidak sah. atas mereka.
4)
Secara jelas melakukan pembangkangan untuk menjatuhkan Imam/
pemimpin yang telah sah dibai'at dan wajib ditaati. Sebagaimana
disebutkan dalam hadis:
َم اَت ِم يَت ًة َجاِه ِلَّي ًة, َو َم ْن َم اَت َو َلْي َس ِف ى ُع ُنِق ِه َبْي َع ٌة, َلِق َهَّللا َيْو َم اْلِق َي اَم ِة َال ُحَّجَة َلُه, َم ْن َخَلَع َيًد ا ِم ْن َط اَع ٍة
َى
Artinya : “Barang siapa yang menarik dirinya dari ketaatan kepada imam, maka pada hari kiamat dia tidak akan memiliki hujjah
dihadapan Allah. Dan barang siapa mati sementara ia tidak ikut serta dalam bai’at, maka kematiannya seperti mati jahiliyah.”
(H.R. Imam Muslim)
B. BUGHAH MUBAH (BOLEH) DIPERANGI
1 2 3 4 5
Mencegah adanya Agama islam Terhindar dari Menimbulkan efek Memberikan
pemeberontakan di melindungi tindakan yang jera bagi pelaku pemahaman pelaku
suatu negara. kedaulatan negara. melanggar bughah. bughah agar dapat
konstitusi. menyampaikan
pendapat dengan
baik bila ada
perbedaan.
Thank You For Nyimak :)
NGR
MES
AKF DAE FMH