Anda di halaman 1dari 45

 KOMPETENSI DASAR (HUDUD)

 Meyakini syariat Islam tentang hukum hudud


 Menunjukkan sikap adil dan tanggungjawab dalam penerapan materi hukum hudud
 Menunjukkan sikap adil dan tanggungjawab dalam penerapan materi hukum bughat
 Menjabarkan ketentuan Allah tentang hudud dan hikmahnya
 Memahami hukum Islam tentang bughat dan hikmahnya
 Menunjukkan contoh pelanggaran yang terkena ketentuan hudud
 Menunjukkan contoh pelanggaran yang terkena ketentuan bughat

 Oleh : Drs. Mariyani


KOMPETENSI DASAR
 Meyakini syariat Islam tentang hukum hudud
 Menunjukkan sikap adil dan tanggungjawab dalam
penerapan materi hukum hudud
 Menjabarkan ketentuan Allah tentang hudud dan
hikmahnya
 Menunjukkan contoh pelanggaran yang terkena
ketentuan hudud
JARIMAH
 Berbagai tindakan kejahatan yang diancam dengan
hukuman had diistilahkan jarimul hudut.
 Macam-macamnya;
1. Zina
2. Qodhaf
3. Mencuri
4. Mrtad
5. Bughot
6. Hirobah/merampok, menyamun
HUDUD DAN HIKMAHNYA
 Hadud/had secara umum adalah hukum-hukum
syara’ yang di syari’atkan Allah bagi hamba-Nya
yang berupa ketetapan hukum halal atau haram .
Hukum tersebut dinamakan hudud
 Hudud Arti khusus; yaitu hukuman tertentu yang
di tetapkan oleh syara’ sebagai sangsi hukum
terhadap perbuatan kejahatan selain pembunuhan
dan penganiayaan
Zina

Qadzaf

Minuman keras

Mencuri
Seperti ; Zina, qodzab, minuman keras, mencuri, penyamun atau
perampok dan bughot atau pembangkang
Bughah
PELAJARAN FIQIH KELAS XI SEMESTER 1
 Pengertian zina
 Dasar hukum
 Had zina
 Macam-macam zina
 Pengertian zina mukshon
 Pengertian zina ghoiru mukson
 Dasar hukuman zina
 Hikmah dilarangnya zina
QADZAF

 Pengertian Qadzaf
 Dasar hukum
 Pengertian Had Qadzaf
 Dasar hukum Qadzaf
 Hikmah Qadzaf
MINUMAN KERAS
 Pengertian Minuman keras
 Dasar hukum minuman keras
 Had minuman keras
 Bahaya / dampak minuman keras
 Hikmah dilarangnya minuman keras
MENCURI
Pengertian mencuri

Had mencuri Had menurut ulama

Dasar hukum Batas nishab barang yang di curi

Pengertian hirabah
Sayarat had pencuri

Macam macam pencurian Dasar hukum hirabah

Dasar had mencuri Hikmah


BUGHOH
Pengertian bughoh

Dasar hukum

Tindakan hukum

Status hukum

hikmah
PENGERTIAN ZINA

Zina adalah melakukan hubungan sex yang diharamkan,


yang dilakukan lewat kemaluan ataupun dubur, oleh dua
orang yang bukan suami istri.
Sedangkan menurut ulama, zina adalah memasukkan alat
kelamin laki-laki ke dalam kelamin perempuan (dalam
persetubuhan) yang haram menurut zat perbuatannya,
bukan karena syubhat dan perempuan itu mendatangkan
syahwat.
Dalam Islam, zina adalah perbuatan yang diharamkan dan
sangat melanggar hukum syari’at.
Dasar hukum penetapan perbuatan zina sebagai berikut :
1. Adanya kesaksian empat orang, laki-laki, baligh, berakal,
dan adil. Sebagaimana Firman Allah :

َّ‫ين ْال َفا ِح َش َة ِمن ِّن َسآِئ ُك ْم َفاسْ َت ْش ِه ُدو ْا َع َلي ِْهن‬ ‫ْأ‬
َ ‫َوالالَّ ِتي َي‬
‫ت‬ِ
‫ت َح َّت َى‬ ِ ‫عة مِّن ُك ْم َفِإن َش ِه ُدو ْا َفَأ ْم ِس ُكوهُنَّ ِفي ْال ُبيُو‬ ً ‫َأرْ َب‬
١٥﴿ ً‫ت َأ ْو َيجْ َع َل هّللا ُ َلهُنَّ َس ِبيال‬ ُ ‫﴾ َي َت َو َّفاهُنَّ ْال َم ْو‬
Dan (terhadap) para wanita yang mengerjakan perbuatan keji [275], hendaklah ada
empat orang saksi diantara kamu (yang menyaksikannya). Kemudian apabila mereka
Telah memberi persaksian, Maka kurunglah mereka (wanita-wanita itu) dalam rumah
sampai mereka menemui ajalnya, atau sampai Allah memberi jalan lain kepadanya.
(Q.S. An-Nisa (4) : 15).
2. Pengakuan pelaku yang sudah baligh dan berakal.
3. Qorinah atau tanda-tanda atau indikasi.
4. Qorinah yang dapat dianggap sebagai barang bukti perzinaan yang
sah adalah jelasnya kehamilan wanita yang tidak bersuami. (bukan
syubhat, bukan perkosaan)
HAD PEZINA
Hadnya dalam syari’at islam ada tiga macam :
1. Rajam yaitu jenis hukuman dengan cara
dilempari batu sampai mati.
2. Dera yaitu jenis hukuman dengan cara
dicambuk atau dipukul 100 kali atau 50 kali.
3. Taghrib : yaitu jenis macam hukuman dengan
cara pengasingan atau dipenjara.
Macam-macam pelaku zina ada dua macam :

 Zina mukhson‫صٌن‬
َ ْ‫ِزنَا حُم‬
Zina ghairu mukhshon‫صٌن‬ ْ‫حُم‬ ‫ر‬‫ي‬ ‫غ‬
َ ‫ا‬‫ن‬
َ ِ
‫ز‬
َ ُْ
PENGERTIAN ZINA MUKHSON
1. Zina mukhson‫ِزنَا حُمْ صن‬
ٌَ
Zina mukhshon yaitu zina yang dilakukan orang yang pernah terikat
tali ikatan perkawinan, artinya yang dilakukan baik suami, isteri
duda atau janda.
Hukuman (had) bagi pelaku zina mukhshon, yaitu dirajam atau
dilempari batu sampai ia mati. Sebagaimana sabda Nabi :

َ‫ص لَّى اهلل َعلَْي ِه َو َس لَّ َم َر َج َم ماَ ِعَّزا َوَر َج َم ْامَر ًَأة ِم ْن ُج َهْينَة‬
َ
ِ ‫اَ َّن رس و َل‬
‫اهلل‬ َُْ
) ‫َألزِد (اجر جه مسلم واترمذي‬ ْ َ ‫ا‬
ْ ‫ن‬ ِ
‫م‬ ٍ
‫ر‬ ِ
‫م‬ ‫ا‬ ‫ع‬ ِ ِ ِ
َ ْ َ ْ َ ‫َوَر َج َم َي ُه ْو نْي‬
‫ن‬ ‫َم‬ ‫َأة‬
‫ر‬ ‫ام‬‫و‬ ‫ي‬
َّ ‫د‬
“ Sesungguhnya Rasulullah saw. merajam seseorang yang
bernama Ma’iz dan merajam seorang perempuan dari kabilah
Juhainah serta merajam pula dua orang Yahudi dan seorang
perempuan dari kabilah Amir dari suku Azd ( H.R. Muslim dan
Tirmidzi )
PENGERTIAN ZINA GHOIRU MUKSON
Zina ghairu mukhshon‫صٌن‬ ْ‫حُم‬ ‫ر‬‫ي‬ ‫غ‬
َ ‫ا‬َ‫ن‬‫ز‬ِ
َ ُْ
Zina ghairu mukhson yaitu zina yang
dilakukan orang yang belum pernah
menikah.Had (hukuman) bagi pelaku zina
ghairu Mukhson di jilid atau di cambuk
sebanyak 100 kali dan dibuang ke daerah lain
selama 1 tahun.
َ ‫ِزنَا غَْيُر ُم ْح‬
DASARHUKUM ZINA GHOIRU MUKSON‫صٌن‬
Firman Allah:

‫ْأ‬ ‫ْأ‬
ِ ‫الزا ِني َفاجْ لِ ُدوا ُك َّل َوا ِح ٍد ِّم ْن ُه َما ِمَئ َة َج ْلدَ ٍة َواَل َت ُخ ْذ ُكم ِب ِه َما َر َف ٌة فِي ِد‬
‫ين‬ َّ ‫الزا ِن َي ُة َو‬
َّ
َ ‫ون ِباهَّلل ِ َو ْال َي ْو ِم اآْل ِخ ِر َو ْل َي ْش َه ْد َع َذا َب ُه َما َطاِئ َف ٌة م َِّن ْالمُْؤ ِم ِن‬
٢﴿ ‫ين‬ َ ‫﴾هَّللا ِ ِإن ُكن ُت ْم ُتْؤ ِم ُن‬
"Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka
deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera
( Q.S. an-Nur (24) : 2 )

Rasulullah SAW bersabda :


‫ص ْن‬ ‫حُي‬ ‫و‬
‫مَل‬ ‫ز‬ ‫ن‬‫م‬ ‫ي‬ِ‫عن زي ِدب ِن خا لِ ٍد ر ِضي اهلل عْنه قَا َل مَسِ عت النَّىِب صلَّى اهلل علَي ِه وسلَّم يْأ مر ف‬
َ
َ ْ ْ َ ‫ْ ُ َّ َ ُ َ ْ َ َ َ َ ُ ُ ْ َ ْ ىَن‬ ُ َ ُ َ َ َ ْ َْ ْ َ
) ‫ب َعا ٍم ( رواه البخا رى‬ ٍ ِ
َ ْ‫َج ْل َد ماَئة َوَت ْع ِري‬
“ Zaid bin Kholid ra. Berkata : “ Saya telah mendengar
Rasulullah SAW. memerintahkan supaya orang yang
zina ghoiru mukhsan didera seratus kali dan dibuang
satu tahun “ ( H.R. Bukhori )
MENJELASKAN MACAM HUKUMAN
BAGI PEZINA
Dasar Penetapan Zina
adanya kesaksian empat orang laki-laki yang baligh dan
berakal serta adil. Hal ini sesuai dengan Al-Qur’an surat An-
Nisaa ayat 15 yang artinya :
َ ‫َوالالَّ ِتي َيْأ ِت‬
َّ‫ين ْال َفا ِح َش َة ِمن ِّن َسآِئ ُك ْم َفاسْ َت ْش ِه ُدو ْا َع َلي ِْهن‬
‫ت َح َّت َى‬ ِ ‫عة مِّن ُك ْم َفِإن َش ِه ُدو ْا َفَأ ْم ِس ُكوهُنَّ ِفي ْال ُبيُو‬ ً ‫َأرْ َب‬
١٥﴿ ً‫ت َأ ْو َيجْ َع َل هّللا ُ َلهُنَّ َس ِبيال‬ ُ ‫﴾ َي َت َو َّفاهُنَّ ْال َم ْو‬
“ Dan (terhadap) wanita yang melakukan perbuatan keji
(zina) hendaklah ada empat orang saksi diantara kamu (yang
menyaksikan kebenarannya)….
MENJELASKAN HIKMAH
DILARANGNYA ZINA
Hikmah Dilarangnya Zina
1. Membuat jera bagi pelaku dengan dilaksanakan hukuman
secara terbuka.
2. Agar laki-laki dan perempuan terhindar dari HIV
3. Mengangkat hakikat dan martabat manusia baik di hadapan
sesama
4. Manusia maupun dihadapan Allah SWT.
5. Memperjelas nasab (keturunan) karena kelahiran anak
akan jelas diketehui identitas ayahnya.
MENJELASKAN PENGERTIAN
QADZAF
Qodzaf dari segi bahasa berarti
melempar/melontar.
Sedangkan menurut istilah, qadzaf
adalah menuduh orang-orang baik-
baik berbuat zina dan tuduhan secara
terang-terangan.
Menuduh orang lain berbuat zina
tanpa dasar yang kuat, hukumnya
haram.
Dasar hukum qadzaf
Firman Allah SWT. Surat An-Nur ayat 23, yaitu :

  ‫ت لُ ِع ُنوا ِفي‬ِ ‫ت ْالمُْؤ ِم َنا‬ِ ‫ت ْال َغا ِفاَل‬ِ ‫ص َنا‬ َ ْ‫ُون ْالمُح‬ َ ‫ِإنَّ الَّ ِذ‬
َ ‫ين َيرْ م‬
٢٣﴿ ‫اب َع ِظي ٌم‬ ٌ ‫﴾ال ُّد ْن َيا َواآْل ِخ َر ِة َو َل ُه ْم َع َذ‬
 
Artinya :
“Sesungguhnya orang-orang ynag menuduh wanita
yang baik-baik, yang lengah (dari perbuatan keji)
lagi beriman (berbuat zina), mereka kena laknat di
dunia dan di akhirat bagi mereka azab ynag besar.”
MENJELASKAN
MENJELASKAN HAD
HAD QADZAF
Had/hukuman Qadzaf
QADZAF
Hukuman bagi orang yang menuduh orang lain berbuat zina
namun tidak mampu mendatangkan empat saksi adalah:
didera (dijihd) 80 kali.
didera (dijilid) 40 kali, bila penuduhnya hamba sahaya.
Orang yang menuduh seseorang berbuat zina, dapat dikenakan
hukuman dera/jilid seperti di atas, bila memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut.
Qadzif (orang yang menuduh zina) dengan syarat baligh, berakal,
dan tidak dipaksa pihak lain.
Maqdzuf (orang yang zina)dengan syarat : baligh, berakal, Islam,
merdeka, dan belum pernah atau menjauhi zina.
Maqdzuf bih (sesuatu yang digunakan menuduh zina). Dengan
syarat pernyataan tuduhan baik lisan maupun tulisan
MENYEBUTKAN SYARAT GUGURNYA HAD QADZAF
1.Seseorang yang menuduh ornag lain berbuat zina dapat bebas
dari had (hukuman) qadzaf apabila terjadi salah satu hal di
bawah ini.
2. Penuduh dapat mengemukakan empat orang saksi, bahwa
tertuduh benar-benar berbuat zina. Syarat saksinya adalah laki-
laki, adil memberikan kesaksian yang sama tentang tempat
berzina, waktu, dan cara melakukannya.
3. Dengan Li’an, jika suami menuduh istri berzina tanpa
mengemukakan empat orang saksi ( Li’an adalah sumpah
suami yang menuduh istrinya berzina. Sumpah itu diucapkan
empat kali ).
4. Jika orang yang dituduh membenarkan tuduhan penuduh
(pengakuan si pelaku)
MENJELASKAN HIKMAH QODZAF
Hikmah Had Qadzaf
a. Orang lebih berhati-hati dalam
berbicara
b. Terpelihara keharmonisan Pergaulan
di antara sesama manusia
c. Pembohong merasa jera dan
menyadari perbuatan yang tidak
terpuji.
MENJELASKAN DEFINISI MINUMAN KERAS DAN
MENGAITKANNYA DENGAN NARKOBA

Pengertian khamr dari segi bahasa artinya penutup


akal.
Sedangkan menurut istilah, khamr adalah jenis
minuman atau lainnya yang dapat memabukkan
atau menghilangkan kesadaran.
Sesuatu yang bisa memabukkan dapat berbentuk
minuman, rokok untuk dihisap, cairan, cairan yang
disuntikkan, dapat juga berupa makanan serta tablet
adalah termasuk khamr. Menjelaskan definisi
minuman keras dan mengaitkannya dengan
narkoba
DASAR HUKUM BAGI PELAKU DAN DAN PENGEDAR MINUMAN
KERAS

Dasar hukum diharamkanya khamr


1. al-Maidah ayat 90, yaitu :

ٌ ْ‫نصابُ َواَأل ْزالَ ُم ِرج‬


‫س مِّنْ َع َم ِل‬ َ ‫ين آ َم ُنو ْا ِإ َّن َما ْال َخمْ ُر َو ْال َمي ِْس ُر َواَأل‬
َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّ ِذ‬
٩٠﴿ ‫حُون‬ َ ِ‫ان َفاجْ َت ِنبُوهُ َل َعلَّ ُك ْم ُت ْفل‬ َ ‫﴾ال َّشي‬
ِ ‫ْط‬
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) arak, berjudi, berkorban
(untuk berhala), mengadu nasib dengan panah adalah perbuatan keji ynag termasuk
perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapatkan
keberuntungan”.
2. Rosulullah juga bersabda, yang artinya :

‫هللا َصىَّل هللا عَلَ ْي ِه َو َسمَّل ِ ق َا َل َم ْن رَش ِ َب الْ َخ ْم َر ىِف ُّاذل ِني َا مُث َّ لَ ْم يَتُ ْب ِمهْن َا ىِف اَأل ِخ َر ِة ( رواه‬
ِ ‫هللا ْب ُن مُع َ َر َا َّن َر ُس َل‬
ِ ‫َع ْن َع ْب ِد‬
) ‫البخارى‬
“Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah saw. bersabda: “Barang siapa minum khomer dan ia
tidak bertaubat, maka ia tidak akan memperolehnya di akhirat”
( H.R. Bukhari )
Had Minuman Keras

Ulama sepakat bahwa dasar penetapan hukuman bagi


peminum khamr adalah:
•Pengakuan pelaku bahwa dia benar meminun khamr
•Kesaksian dua orang laki-laki yang adil
•Ada tanda (aroma minuman keras)

Syarat-syarat peminum yang dapat dijatuhi


had minuman keras adalah : (a) Baligh; (b)
berakal; (c) minum dengan sengaja dan
kehendaknya sendiri; (d) peminum tahu bahwa
yang diminum adalah sesuatu yang
memabukkan.
Bahaya atau Dampak Minuman Keras

1. Menurunkan kesadaran, dan menurunnya


konsentrasi.
Menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
a. Gangguan metabolisme, merusak hati, kegagalan
fungsi hati dan kanker.
b. Meningkatkan infeksi saluran napas, hati.
c. Dapat menyebabkan kerusakan susunan saraf.
2. Menimbulkan ketergantungan fisik.
3. Melupakan untuk mengingat Allah SWT, karena akal
dan hatinya tertutup dengan sesuatu yang haram.
Hikmah Dilarangnya Minuman Keras
1. Terjaga kesehatan jasmani dan rohani khususnya
terhindar dari sakit paru-paru, liver, gangguan syaraf.
2. Terhindar dari sifat permusuhan dan kebencian akibat
pengaruh buruk minum minuman keras.
3. Mempersiapkan generasi penerus yang sehat jasmani
dan rohani.
Pengertian dan Hukum Mencuri.
Mencuri (sariqah) secara bahasa adalah mengambil barang milik
orang lain secara sembunyi-sembunyi tanpa adanya amanat untuk
menjaga barang tersebut.
Sedangkan arti secara syara’ adalah :

َ َ َ َ ً َ ْ ُ َْ ْ َ َ َْ َ ْ َ ّ َ َّ َ ُ ‫َ َ ْ ُ مْل‬
‫ف ا ِى البا ِل ِغ ال ِعا ِق ِل ما ل الغي ِرخفية ِاذابا لغ‬ ِ ‫ِهى اخذا كل‬
ْ‫صا ًبا م ْن ح ْر زم ْن َغير‬
َ ‫ن‬
ٍِ ِ ِ ِ ‫َ مْل َ َمْل َْأ‬
ْ‫َا ْن َي ُك ْو َن َل ُه ُش ْب َه ٌة فى َهذا ا ا ل ا ُخوذ‬
ِ ِ ِ

Mencuri adalah perbuatan orang mukallaf (baligh dan“


berakal)mengambil harta orang lain secara sembunyi-sembunyi,
mencapai jumlah satu nishab dari tempat simpannya, dan orang-
orang yang mengambil itu tidak mempunyai andil pemilikan
”.terhadap barang yang diambil
HAD MENCURI
Menurut Syafi’i, Abu tsur dan Dawud had minum khamr
adalah 40 (empat puluh) kali, . Sabda Rasulullah saw :
ِ ٍ ِ ‫يِت‬ ‫يِب‬ َّ ِ ٍ ِ
‫س بْ ِن َمال‬ ٍ َ‫َع ْن اَن‬
‫ب‬
َ ‫ر‬ ‫ش‬
َ ‫ل‬ ُ َ َ ‫م ُأ‬.‫ص‬
‫ج‬ ‫ر‬ ‫ب‬ ‫ن‬ ‫َأن‬ ‫ه‬
َّ َ ُ َْ ُ َ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫اهلل‬ ‫ي‬ ‫رض‬ ‫ك‬
) ‫جلَ َدهُ جِب َ ِريْ َد َتنْي ِ حَنْ َو اَْربَعِنْي َ ( متفق عليه‬ ‫ف‬
َ
َ َْ ‫ر‬ ‫م‬ َ‫خْل‬ ‫ا‬
”Dari Anas bin Malik ra. Dihadapkan kepada Nabi SAW
seseorang yang telah meminum khamr, kemudian beliau
menjilidnya dengan dua tangkai pelapah korma kira-kira
40 kali”. (Mutafaq alaih)
Sedangkan menurut Imam Abu Hanifah, Imam Malik
dan Imam Ahmad bin Hambal had minum-minuman keras
adalah 80 (delapan puluh) kali.
DASAR HUKUM MENCURI
mengambil milik orang lain tanpa seijin pemiliknya sebagaimana firman
Allah :

‫اط ِل َو ُت ْدلُو ْا ِب َها ِإ َلى ْال ُح َّك ِام لِ َتْأ ُكلُو ْا‬ ِ ‫َوالَ َتْأ ُكلُو ْا َأم َْوا َل ُكم َب ْي َن ُكم ِب ْال َب‬
١٨٨﴿ ‫ُون‬ َ ‫اس ِباِإل ْث ِم َوَأن ُت ْم َتعْ َلم‬ ِ َّ
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ال‬
ِ ‫مْو‬
َ ‫َأ‬ ْ‫﴾ َف ِريقا ً مِّن‬
“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain
diantara kamu dengan cara bathil (QS. Al Baqarah (2) : 188)

Dalam hadits diterangkan bahwa perbuatan mencuri dikutuk/dilaknat oleh


Allah SWT. Sabda Rasulullah :

َ ‫السا ِر ُق يَ ْس ِر ُق الَْبْي‬
) ‫ضةَ َفَت ْقطَ ُع يَ ُدهُ َويَ ْس ِر ُق احْلَْب َل َفَت ْقطَ ُع يَ ُدهُ (متغق عليه‬ َّ ‫لَ َع َن اللّه‬
“ Allah mengutuk pencuri telur lalu dipotong tangannya, dan pencuri tali lalu
dipotong tangannya( Mutafaqun ‘alaihi dari Abu Hurairah )
SYARAT HAD PENCURI

1. Pelaku/pencuri adalah mukallaf (baligh dan


berakal)
2. Pelaku mengakui perbuatannya.
3. Pencuarian itu dilakukan dengan sembunyi-
sembunyi.
4. Orang yang memcuri sama sekali tidak mempunyai
andil kepemilikan terhadap barang yang dicuri.
5. Barang yang dicuri milik orang lain dan mencapai
jumlah satu nishab dan berada di tempat
penyimpanan.
Macam-Macam Pencurian
Pencurian dibagi menjadi dua macam :
1. Pencurian sughra (pencurian kecil/biasa) yaitu
pengambilan harta orang lain secara diam-diam
yang hukumannya adalah potong tangan;
2. Pencurian kubra (pencurian besar) yaitu
pengambilan harta orang lain secara terang-
terangan dengan kekerasan, pencurian ini disebut
hirabah
DASAR HAD MENCURI
Adapun had/hukuman mencuri jika sudah memenuhi syarat pelakunya wajib
potong tangan.

Firman Allah SWT :


‫ار َق ُة َفا ْق َطعُو ْا َأ ْي ِد َي ُه َما َج َزاء ِب َما َك َس َبا َن َكاالً م َِّن هّللا ِ َوهّللا ُ َع ِزي ٌز َح ِكي ٌم‬
ِ •‫ار ُق َوال َّس‬
ِ •‫َوال َّس‬

“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan


keduanya (sebagai) pembalasan apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan
dari Allah Maha Perkasa dan Bijaksana” (QS. Al Maidah(5) : 38)

Sedangkan had secara rinci pelaksanaan diterangkan dalam hadits Nabi :


‫السا ِر ِق اِ ْن َس َر َق َف ْقطَعُ ْوا يَ َد ُه ثُ َّم‬
َّ ‫قَا َل فِى‬. ‫ م‬.‫اهلل ص‬ ِ ‫ضى اهلل َع ْنهُ اَ َّن رس َل‬
ُ َ ُ َ
ِ ‫َعن اَبِى ُهر ْيرةَ ر‬
َ َ َ ْ
)‫َه ثُ َّم اِ ْن َس َر َق َف ْقطَ ُع ْوا ِر ْجلَهُ (رواه الشا فعى‬ ِ ِ
ُ ‫ا ْن َس َر َق َف ْقطَعُ ْو ِر ْجلَهُ ثُ َّم ا ْن َس َر َق َف ْقطَ ُع ْوا يَ َد‬
“ dari Abu Hurairah r.a.sesungguhnya Rasulullah saw. bersabdamengenai
pencuri:”Jika ia mencuri (kali pertama) potonglah salah satu tangannya; kemudian
jika mencuri (yang kedua kali) potonglah salah satu kakinya, kemudian jika ia
mencuri ( yang ketiga kali) potonglahlah (tangannya yang lain), kemudian jika
mencuri (keempat kali) potonglah kakinya (yang lain).” ( H.R. Syafi’I )
HAD MENCURI MENURUT ULAMA
Imam Malik dan Imam Syafi’i berpendapat bahwa had
mencuri sbb :
1. Had mencuri yang dilakukan pertama kali adalah
dipotong tangan kanannya dari sendi pergelangan;
2. jika ia melakukan kedua kali, dipotong kaki kirinya;
3. jika ia melakukan ketiga, dipotong tangan kirinya;
4. jika ia melakukan keempat, dipotong kaki kanannya;
5. jika ia melakukan kelima kalinya, dan seterusnya
hukumnya adalah di ta’zir dan dipenjara sampai
menunjukkan tanda-tanda taubat (jera)
Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad, had potong
tangan dan kaki hanya sampai pada pencurian
kedua (potong tangan kanan dan kaki kiri) dan
selebihnya dita’zir dan dipenjara sampai dia
bertaubat.
Batas Nishab Barang yang Dicuri
Nishab adalah jumlah tertentu dari barang yang dicuri. Tentang
nishab barang yang dicuri ada beberapa pendapat antara lain :
1. Menurut madzab Hanafi, nishab barang curian adalah sepuluh
dirham.
2. Menurut madzhab Syafi’i nishab barang yang dicuri adalah
seperempat dinar, atau sekitar emas 3,34 gram.
3. Menurut pendapat madzab Maliki dan Hambali nishab barang
yang dicuri adalah seperempat dinar atau tiga dirham. Jika
diukur dengan emas sekitar 3,34/3,36 gram.
Sabda Rasulullah :
‫السا ِرِق ىِف‬ ‫د‬ ‫ي‬ ‫ع‬ ‫ط‬ ‫ق‬‫ي‬ ‫ن‬ ‫ا‬ ‫ك‬ .‫م‬.‫ص‬ ِ
‫اهلل‬ ‫ل‬ ‫و‬ َّ ِ ‫ِئ‬
َ
َّ َ َ ُ ْ َ َ َ َ ْ ُ َ َ َ َْ َ َ َ َ ‫َع ْن َعا‬
‫س‬ ‫ر‬ ‫ن‬ ‫ا‬ .‫ا‬ ‫ه‬‫ن‬ ‫ُع‬ ‫اهلل‬ ‫ي‬ ‫ض‬ ‫ر‬ ‫ة‬ ‫ش‬
)‫ُربْ ِع ِديْناَ ٍر فَصاَ ِعداً ( روه امحدومسلم وابن ما جه‬
“Dari Aisyah, bahwa Rasulullah SAW. Menjatuhkan had potong
tangan pada pencuri seperempat dinar atau lebih.” ( H.R. Ahmad,
Muslim dan Ibnu Majah )
Pengertian Hirabah dan hukumannya
Menyamun, merampok dan merompak (Hirabah) dari segi bahasa diambil
dari kata‫َحٌْرب‬ yang artinya adalah perang. Sedangkan menurut istilah
hirabah berarti mengambil harta orang lain dengan kekerasan/ancaman
senjata dan kadang-kadang disertai dengan pembunuhan. Dalam bahasa
Arab kata hirabah sama artinya dengan ‫قَ طْ ُع ا لطَّ ِرِْيق‬
(penghadangan di
jalan). Istilah pengadangan di jalan tidak hanya berarti menyamun tetapi
merampok dan merompak, hanya perbedaannya terletak pada tempat
kejadian.
Istilah menyamun terjadi di darat tempatnya sepi dan jauh dari keramaian,
merampok terjadi di darat dan tempatnya ramai sedangkan merompak
terjadi di laut atau yang terkenal dengan bajak laut.
DASAR HUKUM HIRABAH

Hirabah termasuk perbuatan yang mewajibkan had bagi pelakunya . Hal ini
dijelaskan dalam al-Qur’an.

ِ ْ‫اربُو َن• هّللا َ َو َر •ُس و َل ُه َو َي ْس• َع ْو َن ِف•ي اَألر‬


‫ض• َف َس•اداً َأ ن ُي َق َّتلُو ْا‬ ِ ‫ِإ َّن َم•ا َج َزاء الَّ ِذي َن• ي َُح‬
•‫ك• َله ُْم‬ َ ِ‫ض• َذل‬ِ ْ‫الف• َأ ْو يُن َف ْو ْا ِم َن• اَألر‬
ٍ ‫يه ْم• َوَأرْ ُجلُهُ•م م ِّْن• ِخ‬ ِ ‫ُص•لَّبُو ْا َأ ْو ُت َق َّط َع• َأ ْي ِد‬
َ ‫َأ ْو ي‬
﴾٣٣﴿ ‫اب َع ِظي ٌم‬ ٌ ‫ي فِي ال ُّد ْن َيا َو َل ُه ْم ِفي اآل ِخ َر ِة َع َذ‬ ٌ ‫ِخ ْز‬

“Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah


dan rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh
atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik[414],
atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). yang demikian itu (sebagai)
suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan
yang besar .” (Q.S. al-Maidah/5 : 33)
Hikmah Dilarangnya Mencuri

1. Menjauhkan seseorang dari tindak kejahatan


baik mencuri, merampok, dan juga merompak.
2. Melindungi hak milik orang lain dengan aman.
3. Mendorong manusia untuk mamiliki harta
dengan cara sah dan halal
4. Terwujudnya lingkungan yang aman dan
damai.
Pengertian Bughah

Menurut bahasa kata bughah ‫ب غا ة‬ ( adalah bentuk


jama’ dari isim fa’il ( َ‫ )ب ا غ‬yang fi’ilnya ( ‫ي ْبغِى‬-‫)ب غَى‬
َ َ َ
berarti maksiat, melampuai batas, berpaling dari
kebenaran, zalim.
Sedangkan menurut istilah syara’ bughah berarti
pemberontakan orang-orang Islam terhadap imam
(pemerintah yang sah) dengan cara tidak mentaati dan
ingin melepaskan diri atau menolak kewajiban dengan
memiliki kekuatan, argumentasi dan pemimpin.
DASAR HUKUM BUGHOT

Hukum bughah adalah haram, sesuai dengan firman Allah SWT :

‫ت‬ ْ ‫ين ا ْق َت َتلُوا َفَأصْ لِحُوا َب ْي َن ُه َما َفِإن َب َغ‬ َ ‫ان ِم َن ْالمُْؤ ِم ِن‬
ِ ‫َوِإن َطاِئ َف َت‬
ِ ‫ِإحْ َدا ُه َما َع َلى اُأْل ْخ َرى َف َقا ِتلُوا الَّ ِتي َت ْب ِغي َح َّتى َت ِفي َء ِإ َلى َأ ْم ِر هَّللا‬
ُّ‫طوا ِإنَّ هَّللا َ ُيحِب‬ ُ ‫اءت َفَأصْ لِحُوا َب ْي َن ُه َما ِب ْال َع ْد ِل َوَأ ْق ِس‬
ْ ‫َفِإن َف‬
٩﴿ ‫ين‬ َ ‫﴾ ْال ُم ْق ِس ِط‬
“Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mu’min berperang maka
damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat
aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat
aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah; jika golongan itu
telah kembali (kepada perintah Allah) maka damaikanlah antara keduanya
dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang berlaku adil.” (QS. Al Hujurat/49 : 9)
Tindakan Hukum Terhadap Bughah

Secara tertib pelaksanaan tindakan tersebut ialah sebagai


berikut.
1. Mengirim utusan kepada mereka untuk mengetahui
sebab-sebab mereka melakukan pemberontakan.
2. Menasehati mereka dan mengajak untuk kembali
mentaati imam yang syah.
3. Memberikan ultimatum atau ancaman akan diperangi.
4. Memerangi mereka sampai sadar dan kembali taat.
Status Hukum Bughah
Pembangkang pemerintah harus diperangi, jika telah
memenuhi syarat, yaitu :
1. Mereka memiliki kekuatan hingga berani
menentang pemerintah yang syah, atau mereka
telah kuat mengalahkan satu daerah di Negara itu.
2. Mereka benar-benar telah keluar dan tidak
mengakui pemerintahan yang syah dan adil.
3. Mempunyai alasan mengapa mereka keluar dari
pemerintah yang syah.
4. Mereka mempunyai pemimpin yang mereka taati
5. Mereka mempunyai pengikut dan setuju terhadap
alasan mereka.
Hikmah Dilarangnya Bughah
1. Mengajak mereka ke jalan yang benar
sesuai dengan Al Qur’an dan Hadits
2. Menyadarkan mereka betapa pentingnya
persatuan dan kesatuan
3. Mendidik mereka agar senantiasa
mengamalkan perintah Allah khususnya
taat kepada pemerintah yang sah.

Anda mungkin juga menyukai