Anda di halaman 1dari 8

AKHTHAN AS-SYIRIK (bahaya syirik)

Kemusyrikan adalah dosa yang paling besar, paling berbahaya, merupakan tindakan
kezaliman yang paling zalim, kejahatan yang paling besar dan dosa yang tidak bakal
terampuni. Menyekutukan Allah adalah perbuatan menghancurkan rububiyyah dan
melecehkan uluhiyyah Allah serta berburuk sangka dengan pencipta alam semesta.

Kemusyrikan adalah menyamakan makhluk dengan Allah yang hal ini berarti
menyamakan makhluk yang tidak sempurna dan tidak punya apa-apa dengan zat yang
agung serta kaya raya.

a. Definisi Thagut.

Thagut adalah segala sesuatu yang diabdikan selain Allah dan dia ridha diibadahi.
Imam Malik mengatakan bahwa thaghut adalah segala sesuatu yang diibadahi selain
Allah SWT. Barangsiapa melihat dari zhahirnya maka dia mengatakan thaghut itu
adalah segala sesuatu yang diibadahi selain Allah SWT, dan barangsiapa melihat pada
hakikatnya maka dia mengatakan thaghut itu adalah syaithan. Karena sesungguhnya
syaithanlah yang mengajak untuk beribadah kepada selain Allah SWT, sebagaimana
syaithan jugalah yang mengajak untuk berbuat segala bentuk kekafiran.

Dalil :

Q. Al-Alaq : 6-8, Ingatlah, Sesungguhnya jenis manusia tetap melampaui batas (yang
sepatutnya atau yang sewajibnya). Dengan sebab ia melihat dirinya sudah cukup apa
yang dihajatinya. (Ingat lah) sesungguhnya kepada Tuhanmu lah tempat kembali
(untuk menerima balasan).

Q.AN-Naziat : 17, (Lalu diperintahkan kepadanya) : “Pergilah kepada Fir’aun,


sesungguhnya ia telah melampaui batas (dalam kekufuran dan kezalimannya)”.

b. Macam-Macam Thagut

1.Syaitan.
Syaitan adalah musuh manusia. Ia mempunyai jalan-jalan menuju jiwa setiap mahluk
dan memberikan kesan yang besar kecuali mereka yang dilindungi oleh Allah. Jalan-
jalan yang dimiliki itu adalah ruang-ruang kelemahan yang ada pada manusia itu sendiri
dalam bentuk keinginan dan juga syahwat (hissi) maupun maknawi iaitu jalan yang
tidak dapat dirasakan.

Dalil :

· QS.Yasin : 60, “Bukankah Aku telah perintahkan kamu wahai anak-anak Adam,
supaya kamu jangan menyembah syaitan ? Sesungguhnya ia musuh yang nyata
terhadap kamu”.

2.Pemerintah Zalim.

Antara bentuk thagut juga adalah penguasa-penguasa yang zalim tidak merujuk kepada
hukum-hukum dan panduan daripada Allah di dalam pemerintahannya.

Dalil :

· Q. Al-Maidah : 44, Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat, yang


mengandungi petunjuk dan cahaya yang menerangi, dengan Kitab itu nabi-nabi yang
menyerah diri (kepada Allah) menetapkan hukum bagi orang-orang Yahudi, dan
(dengannya juga) ulama mereka dan pendeta-pendetanya (menjalankan hukum Allah),
sebab mereka diamanahkan memelihara dan menjalankan hukum-hukum dari Kitab
Allah (Taurat) itu, dan mereka pula adalah menjadi penjaga dan pengawasnya (dari
sembarang perubahan). Oleh itu janganlah kamu takut kepada manusia tetapi
hendaklah kamu takut kepadaKu (dengan menjaga diri dari melakukan maksiat dan
patuh akan perintahKu), dan janganlah kamu menjual (membelakangkan) ayat-ayatKu
dengan harga yang sedikit (karena mendapat rasuah, pangkat dan lain-lain keuntungan
dunia), dan sesiapa yang tidak menghukum dengan apa yang telah diturunkan oleh
Allah (karena mengingkarinya), maka mereka itulah orang-orang kafir.
· Q.5:45, Dan Kami telah tetapkan atas mereka di dalam kitab Taurat itu, bahawa
jiwa dibalas dengan jiwa, dan mata dibalas dengan mata, dan hidung dibalas dengan
hidung, dan telinga dibalas dengan telinga, dan gigi dibalas dengan gigi, dan luka-luka
hendaklah dibalas (seimbang). Tetapi sesiapa yang melepaskan hak membalasnya,
maka menjadilah ia penebus dosa baginya, dan sesiapa yang tidak menghukum
dengan apa yang telah diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

· Q.5:47, Dan hendaklah Ahli Kitab Injil menghukum dengan apa yang telah
diturunkan oleh Allah di dalamnya, dan sesiapa yang tidak menghukum dengan apa
yang telah diturunkan oleh Allah, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.

3.Hukum Jahiliyah.

Diantara bentuk thagut juga adalah hukum-hukum yang melampaui batas yang telah
ditetapkan oleh Allah SWT. Jahiliyah terbesar adalah penyembahan kepada selain
Allah atau syirik. Ia adalah ciri paling dominan untuk kata jahiliyah. Karena itu, masa
sebelum pengutusan yang bergelimang kesyirikan disebut jaman jahiliyah.

Dalil :

Q.An-Nisa :60, Tidakkah engkau (heran) melihat (wahai Muhammad) orang-orang


(munafik) yang mendakwa bahawa mereka telah beriman kepada Al-Qur’an yang telah
diturunkan kepadamu dan kepada (Kitab-Kitab) yang telah diturunkan duhulu
daripadamu ? Mereka suka hendak berhakim kepada Thagut, padahal mereka telah
diperintahkan supaya kufur ingkar kepada Thagut itu. Dan Syaitan pula senantiasa
hendak menyesatkan mereka dengan kesesatan yang amat jauh.

Q.Al-Maidah :50, Sesudah itu, patutkah mereka berkehendak lagi kepada hukum-
hukum jahiliyah ? Padahal kepada orang-orang yang penuh keyakinan – tidak ada
sesiapa yang boleh membuat hukum yang lebih daripada Allah.
4.Dukun dan Tukang Sihir.-

amalan sihir adalah amalan yang bertentangan dengan ajaran Al-Qur’an karena
pergantungan di dalam amalan sihir adalah kepada selain Allah seumpama hantu raya,
polong, ilmu hitam dan sebagainya. Amalan sihir ini dipelopori oleh Iblis laknatullah. Ia
merupakan sebahagian bentuk thagut.

Dalil :

Q. Al-Jin :6, Dan bahwa sesungguhnya adalah (amat salah perbuatan) beberapa orang
dari manusia, menjaga dan melindungi dirinya dengan meminta pertolongan kepada
ketua-ketua golongan jin, karena dengan permintaan itu mereka menjadikan golongan
jin bertambah sombong dan jahat,

Q Al-Baqarah :102, Mereka (membelakangkan Kitab Allah) dan mengikut ajaran-ajaran


sihir yang dibacakan oleh puak-puak Syaitan dalam masa pemerintahan Nabi
Sulaiman, padahal Nabi Sulaiman tidak mengamalkan sihir yang menyebabkan
kekufuran itu, akan tetapi puak-puak Syaitan itulah yang kafir (dengan amalan sihirnya),
karena merekalah yang mengajarkan manusia ilmu sihir dan apa yang diturunkan
kepada dua malaikat : Harut dan Marut, di negeri Babil (Babylon), sedang mereka
berdua tidak mengajar seseorangpun melainkan setelah mereka menasihatinya dengan
berkata : “Sesungguhnya kami ini hanyalah cobaan (untuk menguji imanmu), oleh itu
janganlah engkau menjadi kafir (dengan mempelajarinya)”. Dalam pada itu ada juga
orang-orang mempelajari dari mereka berdua ilmu sihir yang boleh menceraikan antara
seorang suami dengan isterinya, padahal mereka tidak akan dapat sama sekali
memberi mudarat (atau membahayakan) dengan sihir itu seseorangpun melainkan
dengan izin Allah. Dan sebenarnya mereka mempelajari perkara yang hanya
membahayakan mereka dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan demi
sesungguhnya mereka (kaum Yahudi itu) telahpun mengetahui bahawa sesiapa yang
memilih ilmu sihir itu tidaklah lagi mendapat bahagian yang baik di akhirat. Demi
sesungguhnya amat buruknya apa yang mereka pilih untuk diri mereka, kalaulah
mereka mengetahui.
5.Berhala.

Berhala adalah suatu benda yang disakralkan kemudian dipuja atau disembah sebagai
barang suci. Disebut di dalam Al-Qur’an sebagai “awthaanan” atau “ashnaman” iaitu
setiap sesuatu yang mati tidak memiliki ruh samada dalam bentuk ketulan kayu maupun
batu-batu yang dibentuk.

Dalil :

Q. An-Nisa :117, Apa yang mereka sembah yang lain dari Allah itu, hanyalah berhala-
berhala (mahluk mahluk yang lemah), dan mereka (dengan yang demikian) tidak
menyembah melainkan Syaitan yang durhaka.

Q. Ibrahim :35-36, Dan (ingatlah) ketika Nabi Ibrahim berdoa dengan berkata: “Wahai
Tuhanku! Jadikanlah negeri Mekkah ini negeri yang aman, dan jauhkanlah daku dan
anak-anakku dari perbuatan menyembah berhala. Wahai Tuhanku, berhala-berhala itu
telah menyebabkan sesat banyak diantara manusia. Oleh itu, siapa yang menurutku
(dalam Islam yang menjadi peganganku) maka ia adalah dari golonganku; dan siapa
yang mendurhaka kepadaku (dengan menyalahi agamaku), maka sesungguhnya
engkau Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihi (kiranya ia insaf dan bertaubat).

C. Bahaya Syirik
Kebanyakan orang hanya tahu bahwa yang disebut syirik hanya ketika melakukan
penyembahan atau memberikan sesajen pada archa, berhala, matahari dan lain
sebagainya. Padahal kesyirikan juga dapat terjadi dalam hal lain yang bahkan mungkin
dianggap wajar oleh orang awam. Berbeda dengan berbagai jenis dosa lainnya,
perbuatan syirik adalah salah satu perbuatan dosa besar yang bila dibawa mati maka
tak akan mendapat ampunan.
• Kezaliman yang besar
Allah SWT telah memberikan peringatan kepada manusia bahwa apa yang mereka
kerjakan daripada amalan-amalan syirik itu merupakan perbuatan zalim yang besar dan
tidak ada ampunan dari Allah SWT. Oleh itu manusia perlu menjauni bahaya syirik ini
untuk mendapatkan keridhoan Allah SWT.
Allah berfirman dalam Q.S Luqman : 13
‫ظ ْلم َع ِظيْم‬
ُ َ‫الش ْركَ ل‬ ُ ‫َواِ ْذ قَا َل لُ ْقمٰ نُ ِل ْبنِه َوه َُو يَ ِع‬
ِ ٰ ‫ظه ٰيبُنَي َل ت ُ ْش ِر ْك ِب‬
ِ ‫اّلل ۗاِن‬

"Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran
kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.
• Tidak mendapat ampunan
Manusia pada hakikatnya bersifat pelupa dan Allah senantiasa membuka pintu
ampunan. Tetapi di dalam masalah syirik ini, Allah tidak memberikan pengampunan
kepada siapapun yang telah mensyirikkan Allah.

Allah swt berfirman dalam QS.An-Nisa : 116

‫ض ٰل اًل ۢ بَ ِع ْيداا‬ ِ ‫ّٰللا ََل يَ ْغ ِف ُر ا َ ْن يُّ ْش َركَ بِ ٖه َويَ ْغ ِف ُر َما د ُْونَ ٰذلِكَ ِل َم ْن يَّش َۤا ُء ۗ َو َم ْن يُّ ْش ِر ْك بِ ه‬
َ ‫اّٰلل فَقَ ْد‬
َ ‫ض َّل‬ َ ‫ا َِّن ه‬

“Allah tidak akan mengampuni dosa syirik (mempersekutukan Allah dengan sesuatu),
dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa
mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sungguh, dia telah tersesat jauh
sekali.”

• Dosa yang besar


Amalan syirik adalah tergolong di dalam dosa-dosa besar yang telah ditegaskan
dengan jelas oleh Allah di dalam Al-Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah Saw.
Allah swt berfirman :
‫ّللا َل َي ْغ ِف ُر أ َ ْن يُ ْش َركَ ِب ِه َو َي ْغ ِف ُر َما دُونَ َذلِكَ ِل َم ْن َيشَا ُء َو َم ْن يُ ْش ِر ْك ِباّللِ فَقَ ِد ا ْفت ََرى ِإثْ ًما َع ِظي ًما‬
َ ‫ِإن‬
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni
segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa
yang besar.” (QS. An Nisa: 48)

• Kesesatan yang jauh


Apabila manusia mensyirikkan Allah dengan sesuatu yang lain, maka manusia itu telah
berada jauh dari petunjuk yang sebenar dan suasana itu adalah kesesatan yang amat
jauh.
• Diharamkan syurga
Allah SWT telah berjanji bahwa siapa yang mempersekutukanNya dengan sesuatu
yang lain maka diharamkan untuknya syurga Allah.
• Masuk neraka
Bukan saja diharamkan syurga bagi mereka yang mempersekutukan Allah, bahkan
pastinya mereka ditempatkan oleh Allah di dalam neraka jahanam.
Allah swt berfirman dalam QS. Al-Maidah : 5

َ ‫ّٰللا ه َُو ْال َم ِس ْي ُح ا ْبنُ َم ْريَ َم َۗوقَا َل ْال َم ِس ْي ُح ٰيبَنِ ْْٓي اِس َْر ۤا ِء ْي َل ا ْعبُدُوا ه‬
‫ّٰللا َربِ ْي َو َربَّ ُك ْم ۗاِنَّهٗ َم ْن يُّ ْش ِر ْك بِ ه‬
‫اّٰللِ فَقَ ْد َح َّر َم‬ َ ‫لَقَ ْد َكفَ َر الَّ ِذيْنَ قَالُ ْْٓوا ا َِّن ه‬

َ ‫ظ ِل ِميْنَ ِم ْن ا َ ْن‬
‫صار‬ ُ َّ‫ّٰللاُ َعلَ ْي ِه ْال َجنَّةَ َو َمأ ْ ٰوىهُ الن‬
‫ار َۗو َما ِلل ه‬ ‫ه‬
Terjemahan
Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah itu dialah Al-
Masih putra Maryam.” Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, “Wahai Bani Israil!
Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya barangsiapa
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga
baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-
orang zalim itu.
• Dihapuskan amal
Mereka yang mempersekutukan Allah berada di dalam kerugian karena hitungan amal-
amal kebaikan yang mereka kerjakan selama ini akan terhapus dengan karena mereka
mensyirikkan Allah.
Allah swt berfirman dalam QS. Az-Zumar : 65
َ َ‫ي اِلَيْكَ َواِلَى الَّ ِذيْنَ ِم ْن قَ ْبل َِۚكَ لَ ِٕى ْن ا َ ْش َر ْكتَ لَيَحْ ب‬
َ‫ط َّن َع َملُكَ َولَت َ ُك ْون ََّن ِمنَ ا ْل ٰخ ِس ِريْن‬ َ ‫َولَقَ ْد ا ُ ْو ِح‬
Terjemahan
Dan sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu,
“Sungguh, jika engkau mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan
tentulah engkau termasuk orang yang rugi.
Juga dala QS. Al-An’am : 88
َ ‫ي ِب ٖه َم ْن يَّش َۤا ُء ِم ْن ِع َباد ِٖه َۗولَ ْو ا َ ْش َر ُك ْوا لَ َح ِب‬
َ‫ط َع ْن ُه ْم َّما كَانُ ْوا َي ْع َملُ ْون‬ ِ ‫ٰذلِكَ ُه َدى ه‬
ْ ‫ّٰللا َي ْه ِد‬

88. Itulah petunjuk Allah, dengan itu Dia memberi petunjuk kepada siapa saja di antara
hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Sekiranya mereka mempersekutukan Allah,
pasti lenyaplah amalan yang telah mereka kerjakan.

Anda mungkin juga menyukai