Bertakwalah kalian kepada Allah dan ketahuilah bahwa setiap hamba itu memikul amanah antara
dia dengan Allah, antara dia dengan pemerintahnya, dan antara dia dengan manusia yang lain.
Karena itu hendaknya dia menjadi orang yang terpercaya dan senantiasa menjaga amanahnya.
pemiliknya.”
Amanah itu sangat banyak lagi berat, dan akan dihisab di sisi Allah Azza wa Jalla pada hari
kiamat. Karenanya siapa saja yang menelantarkan amanahnya di dunia lalu dia lolos dari
hukuman, maka dia tidak akan lolos dari hukuman Allah di akhirat.
Maka jagalah amanah-amanah kalian dan tunaikanlah ia sebagaimana yang Allah Azza wa Jalla
(َ سو َل َوت َُخونُوا َأ َمانَاتِ ُك ْم َوَأ ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُمونَ * َوا ْعلَ ُموا َأنَّ َما َأ ْم َوالُ ُك ْم َوَأ ْوال ُد ُك ْ'م ِف ْتنَةٌ َوَأنَّ هَّللا
ُ يَا َأيُّ َها الَّ ِذينَ آ َمنُوا ال ت َُخونُوا هَّللا َ َوال َّر
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan RasulNya dan
mengkhianati amanah-amanah kalian sementara kalian mengetahui. Dan ketahuilah bahwa harta-
harta kalian dan anak-anak kalian adalah ujian, dan bahwa di sisi Allah terdapat pahala yang
besar.”
Allah menguji hamba-hambaNya dengan amanah ini, agar nampak siapa yang bisa menjaganya
Amanah dalam menunaikan pekerjaan yang diamanahkan oleh pemerintah kepada sebagian
rakyatnya, baik secara individu maupun perusahaan, maka mereka wajib untuk menjaga amanah
tersebut. Siapa saja yang diserahi pekerjaan oleh pemerintah maka itu adalah amanah yang
menjaga dan menunaikannya, niscaya dia akan meraih balasan dari Allah Azza wa Jalla. Dan
siapa yang mengkhianatinya maka sebenarnya dia telah mengkhianati dirinya sendiri, karena
bahaya khianat akan kembali kepada dirinya dan dia akan dihisab karenanya pada hari kiamat.
Karenanya wajib atas setiap orang yang diserahi pekerjaan dan tugas untuk menunaikannya
secara lengkap dan sempurna, dan senantiasa menjaga jam kerja resminya. Jangan dia absen
kecuali jika ada uzur yang dibenarkan syariat, itupun setelah meminta izin kepada atasannya,
agar dia tidak memiliki tanggungan dan selamat dari celaan dan teguran. Jika dia absen dari jam
kerjanya maka itu akan dicatat dan akan diperhitungkan atasnya. Terkadang seseorang sering
absen sehingga itu mempengaruhi karir masa depannya, dimana dia bisa dipecat dari
pekerjaannya sehingga yang dia dapatkan hanya kemalangan dan kerugian. Jangan kalian
menjaga jam kerja karena takut kepada manusia (baca: atasan), namun jagalah ia karena takut
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena jika atasanmu tidak mempermasalahkannya atau
kamu berdusta kepadanya dalam mengemukakan alasan-alasan, maka sungguh Allah Subhanahu
Demikian halnya bagi orang yang memegang tanggung jawab mengurusi harta kaum muslimin,
dia wajib memeliharanya, menjaganya, dan menunaikannya secara lengkap dan sempurna, tanpa
korupsi sedikit pun. Orang-orang yang korupsi uang rakyat adalah orang-orang yang melakukan
ghulul, sementara ghulul adalah salah satu di antara dosa-dosa besar. Karenanya dia wajib untuk
menjaga harta yang diamanahkan kepadanya, serta menunaikannya secara lengkap dan
sempurna. Jangan dia bergampangan dalam menjaganya dan dalam penyalurannya, karena dia
akan dimintai pertanggungjawaban atasnya di dunia dan akhirat. Kalaupun dia lolos dari
tanggung jawab di dunia, maka dia tidak akan lolos dari hisab di akhirat. Dahulu ada seorang
sahabat yang diserahi tugas, lalu beliau didatangi oleh pemeriksa dan pengawas untuk meminta
dan di akhirat juga akan dihisab. Tarik kembali tugas yang kalian (serahkan kepadaku).” Beliau
Maka bertakwalah kalian kepada Allah wahai hamba Allah. Dahulu ada seorang sahabat yang
berjihad bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, dan dia adalah seorang yang pemberani
dalam medan perang, sampai para sahabat kagum dengannya. Mereka berkata, “Wahai
Rasulullah, tidak ada yang tertimpa ujian yang lebih berat dibandingkan si fulan.” Beliau
menjawab, “Dia di dalam neraka.” Maka sahabat bingung dengan sabda beliau sehingga mereka
memeriksa barang-barang orang itu. Akhirnya mereka menemukan sebuah jubah hasil mencuri
dari ganimah. Mereka kemudian berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah benar.”
“Dan barangsiapa yang melakukan ghulul, dia akan datang dengan membawa barang curiannya
Dia akan memikulnya di pundaknya walaupun itu seekor onta atau kambing atau harta. Dia akan
“Dan barangsiapa yang melakukan ghulul, dia akan datang dengan membawa barang curiannya
pada hari kiamat. Kemudian setiap jiwa akan dipertemukan dengan usahanya, dan mereka tidak
akan dizalimi.”
Siapa saja yang diserahi tugas untuk mengurusi harta lalu dia menganggap itu sebagai ghanimah,
maka dia akan mengambilnya karena dia tidak takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Demikian halnya orang-orang yang mendapatkan kontrak kerja proyek dengan pemerintah,
dalamnya. Bisa jadi mereka lolos dari jeratan hukum karena suatu sebab seperti menyogok para
pengawasnya, sehingga mereka semua bersekutu dalam melaksanakan dosa dan permusuhan.
Para pengawas yang memberikan persaksian/bukti (palsu) yang menunjukkan bahwa perusahaan
yang curang itu telah menyelesaikan kontrak kerjanya dengan sempurna, mereka semua telah
mengkhianati amanah dan kelak mereka akan dihisab akan hal itu. Kalaupun mereka lolos dari
hukuman di dunia karena mereka berdusta maka mereka tidak akan lolos di akhirat, karena tidak
ada sesuatu pun yang tersembunyi dari pengawasan Allah Jalla wa ‘Ala.
Setiap manusia mempunyai kitab yang di dalamnya tertulis semua amalan dan perbuatannya, dan
di antaranya adalah perbuatan mereka yang telah mengkhianati amanah dan juga berbuat curang
pada hak-hak orang lain. Hak-hak sesama makhluk tidak akan gugur kecuali jika mereka
memaafkan dan mentolerirnya. Maka kalaupun kamu dimaafkan dan ditolerir oleh pengawas,
maka rakyat tidak akan memaafkan dan mentolerir perbuatanmu, karena merekalah yang
mempunyai hak dalam rencana (pembangunan) itu, dimana engkau dituntun untuk memenuhinya
dengan lengkap dan sempurna. Maka orang-orang yang menerima kontrak kerja dari pemerintah
dan juga para pengawasnya, hendaknya mereka semua bertakwa kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala pada proyek yang diserahkan kepada mereka, dan hendaknya mereka berlaku amanah
atasnya.
Jangan mereka mengkhianati Allah dan ar Rasul, mengkhianati pemerintah, dan mengkhianati
kaum muslimin dengan mengkorupsi harta mereka. Mereka wajib bertakwa kepada Allah dan
menjalankan pekerjaan mereka sebagaimana yang telah mereka janjikan. Dan bagi para
mereka memberikan persaksian yang benar, apakah perusahaan itu melaksanakan kontrak kerja
mereka dengan sempurna atau tidak, dan apakah perusahaan itu sudah mengerjakan proyek
tersebut sesuai dengan yang tertulis di kontrak kerja atau belum. Jika mereka (para pengawas)
Subhanahu wa Ta’ala.
“Dan barangsiapa yang melakukan ghulul, dia akan datang dengan membawa barang curiannya
Penerima kontrak yang berkhianat ini akan datang dengan membawa semua harta yang telah dia
korupsi dan juga gratifikasi yang dia terima. Dia akan datang pada hari kiamat dengan
memanggul semuanya di atas pundaknya, sebagai bentuk penghinaan kepada dirinya dan
hukuman untuknya di hadapan Allah dan di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat. Maka
jangan sekali-kali dia berpikir bahwa jika korupsi yang dia lakukan itu tidak diketahui oleh
masyarakat maka Allah juga tidak akan mengetahuinya. Dan jangan dia berpikir bahwa jika
pengawas telah memberinya persaksian dan rekomendasi (palsu) dalam pekerjaannya, maka dia
akan lolos darinya. Karena Allah al Malik telah mencatat dan menulis semua pengkhianatannya
di dalam lembaran catatan amalannya. Kemudian pada hari kiamat, lembaran catatan itu akan
diserahkan kepadanya dan dia akan dihisab sesuai dengan dengan apa yang tertulis di dalamnya.
Maka hendaknya bertakwa kepada Allah, mereka yang telah menerima kontrak kerja lalu
menganggapnya sebagai kesempatan emas untuk mendapatkan harta, sehingga mereka tidak
menunaikannya sebagaimana mestinya, mereka berdusta dan menipu dalam pekerjaannya atau
melakukan korupsi di dalamnya. Mereka semua wajib bertakwa kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala.
Demikian pula orang yang diserahi tugas untuk mengurusi uang rakyat, maka dia wajib untuk
memeliharanya dengan baik. Siapa saja yang menjadi bendahara negara, maka itu merupakan
amanah yang sangat besar. Karena jika engkau mempunyai amanah walaupun hanya sebesar 10
rial atau kurang daripada itu, maka itu tetap merupakan amanah yang berat. Maka bagaimana
lagi dengan orang yang diberikan amanah untuk menjaga jutaan atau bahkan milyaran rial?!
“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima
takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang
Penerima kontrak kerja ini telah mencurangi takaran dan timbangan pekerjaan proyeknya. Bukan
Ta’ala.
( َاس لِ َر ِّب ا ْل َعالَ ِمين ٍ )َأال يَظُنُّ ُأولَِئ َك َأنَّ ُه ْم َم ْب ُعوثُونَ * لِيَ ْو ٍم ع َِظ
ُ َّيم* يَ ْو َم يَقُو ُم الن
“Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa Sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, pada
suatu hari yang besar, (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?”
Maka hendaknya mereka bertakwa kepada Allah. Dan bagi siapa saja yang diserahi tugas untuk
melakukan suatu pekerjaan, untuk negara atau untuk individu atau untuk perusahaan atau untuk
siapa pun, hendaknya dia menjaganya dan mengerjakannya secara lengkap dan sempurna.
Karena jika tidak maka pada hari kiamat dia akan datang dengan memanggulnya di atas
adalah ghulul.
“Gratifikasi adalah ghulul,” maksudnya: Hadiah yang diberikan oleh orang lain kepada mereka
karena mereka mengkhianati amanah, itu adalah ghulul, wal ‘iyadzu billah.
Hendaknya setiap muslim berlaku amanah dalam pekerjaan dan tugasnya. Dia amanah dalam
menjaga apa yang diamanahkan kepadanya, dia memeliharanya dengan baik dan menunaikannya
“Dan janganlah kalian merugikan orang lain pada hak-hak mereka, dan janganlah kalian
Betul, mereka ini adalah para perusak. Karenanya lembaga yang bertugas untuk mengawasi
tindak pidana pengkhianatan (baca: korupsi) ini dinamakan an nazahah (penyucian), karena
lembaga ini bertugas untuk menyucikan masyarakat dari pengkhianatan dan pencurian seperti
Wahai hamba Allah, bagaimana bisa koruptor ini memakan harta yang dia korupsi atau sogokan
yang diberikan kepadanya. Bagaimana bisa dia memakan harta seperti ini, padahal Nabi
“Yang berada dalam perjalanan panjang, rambutnya dan kakinya berdebu, seraya mengangkat
“Sementara makanannya haram, minumannya haram, dan pakaiannya haram, maka bagaimana
dalam merendah, dan dalam menampakkan kefakiran dan kebutuhannya kepada Allah, doanya
tetap tidak akan dikabulkan. Nabi shallallahu alaihi wasallam juga bersabda:
“Semua tubuh yang tumbuh dari harta yang haram, maka neraka pantas baginya.”
Maka mereka yang diuji (oleh Allah) dengan amanah untuk menjaga harta milik rakyat atau
milik individu, hendaknya mereka bertakwa kepada Allah di dalamnya, dan hendaknya mereka
memenuhinya secara lengkap dan sempurna agar mereka bisa selamat dari tanggung jawab dan
hisab di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hendaknya mereka tidak berkhianat dalam
pekerjaan mereka, tidak melakukan korupsi, dan tidak menampakkan seakan-akan pekerjaan
mereka sudah sempurna lalu memuji diri sendiri padahal mereka adalah orang-orang yang
curang lagi khianat di dalamnya. Jangan kamu menerima kontrak kerja atau yang semacamnya
kecuali jika kamu jujur mampu untuk mengerjakannya dengan benar dan adil. Jika kamu tidak
mampu maka tinggalkan pekerjaan itu, lalu carilah rezki dari pekerjaan yang lain. Jangan kamu
ikut-ikutan melakukan apa yang dilakukan oleh banyak orang, dengan alasan bahwa semua
orang melakukan hal itu (korupsi, penj) atau si fulan juga melakukan itu. Ingat bahwa kamu akan
dimintai pertangungjawaban untuk diri kamu sendiri, karenanya kamu sepatutnya memikirkan
keselamatan dirimu sendiri dan jangan tertipu dengan banyaknya orang yang mengkhianati Allah
dan ar Rasul, dan mengkhianati amanah mereka sementara mereka mengetahui. Jangan tertipu
dengan mereka, karena suatu hari kelak mereka akan berdiri di hadapan Rabb semesta alam.
Dan mereka akan dimintai pertanggungjawaban mengenai semua perbuatan mereka, yang rendah
(ًضراً َوال يَ ْظلِ ُم َربُّ َك َأ َحدا َ ص ِغي َرةً َوال َكبِي َرةً ِإالَّ َأ ْح
ِ صاهَا َو َو َجدُوا َما َع ِملُوا َحا ِ ) َما ِل َه َذا ا ْل ِكتَا
َ ب ال يُ َغا ِد ُر
“Ada apa dengan kitab ini?! Dia tidak menyisakan satu pun amalan yang kecil dan tidak pula
yang besar kecuali telah dia kumpulkan. Dan mereka mendapati semua yang telah mereka
lakukan ada di hadapan mereka. Dan Rabbmu tidak akan menzhalimi seorang pun.”
Semoga Allah memberkahi kalian dengan al Qur`an yang agung, dan memberikan manfaat
kepada kita dengan penjelasan dan zikir yang penuh kebijaksanaan. Aku ucapkan ucapanku ini
seraya aku memohon ampun kepada Allah untuk diriku, untuk kalian, dan untuk semua kaum
muslimin dari semua dosa. Karena itu minta ampunlah kalian karena sungguh Dia Maha