Minimnya ilmu, tipisnya iman, dan kuatnya dorongan hawa nafsu kerap kali
menutup pintu hati seseorang untuk memahami hakikat kehidupan dunia yang
sedang dijalaninya. Godaan syahwat dan syubhat di era globalisasi modern ini
tak jarang menjadikan seorang muslim jauh dari agama Islam yang murni.
Padahal agama Islam adalah bekal utama bagi seseorang dalam hidup ini.
Dengan Islam seseorang akan hidup bahagia dan terbimbing dalam menghadapi
pahit getirnya kehidupan. Sebaliknya, tanpa Islam hidup seseorang tiada berarti
dan di akhirat termasuk orang yang merugi. Namun sayang, di antara manusia
ada yang menggadaikan Islam yang merupakan agama dan bekal utamanya
demi kesenangan dunia yang sesaat. Betapa meruginya orang itu. Dia akan
menghadap Allah Subhanahu wata’ala di hari kiamat dengan tangan hampa dan
terhalang dari kebahagiaan yang hakiki. Setiap muslim berkewajiban
mempertahankan identitas muslimnya. Lebih dari itu, dia pun harus berupaya
untuk masuk ke dalam agama Islam secara total kemudian istiqamah di atasnya.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
ت ُ يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ا ْد ُخلُوا فِي الس ِْل ِم َكافَّةً َو ََل تَت َّ ِبعُوا ُخ
ِ ط َوا
ان ۚ ِإنَّهُ لَ ُك ْم َعد ٌُّو ُّم ِبين
ِ طَ ش ْي
َّ ال
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara total, dan
janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang
nyata bagi kalian.” (al-Baqarah: 208)