DR Setiana - Diagnosis TB
DR Setiana - Diagnosis TB
Tatalaksana Tuberkulosis
Tri Setiana
outlines
• Situasi TBC di dunia dan Indonesia
• Patofisiologi TBC
• Update diagnosis & manajemen TBC-SO
• TBC ekstraparu
https://allkes.com/2017/04/04/10-penyakit-kematian-tertinggi-di-indonesia/
Visi: DUNIA BEBAS DARI TBC
Zero TB deaths
Zero TB disease
Zero TB suffering
Update Diagnosis dan Tatalaksana
Referensi
Karakteristik M. tuberculosis
• lymphatic
• hematogen
• Inokulasi langsung
https://www.researchgate.net/figure/Pathogenesis-of-TBM-and-
postulation-of-the-formation-of-Rich-foci-a-Aerosol_224831148
Spectrum of the disease
Uji Kepekaan Obat Uji kepekaan obat bertujuan untuk menentukan ada
tidaknya resistensi M.tb terhadap OAT.
Uji kepekaan obat tersebut harus dilakukan di
laboratorium yang telah lulus uji pemantapan
mutu/Quality Assurance (QA), dan mendapatkan sertifikat
nasional maupun internasional.
● Biakan/Kultur
● Uji Kepekaan
PEMERIKSAAN
MIKROSKOPIS
Pemeriksaan Mikroskopis BTA
• MTB dapat dibedakan secara visual dari organisme lain
dengan perwarnaan tahan asam.
• Pemeriksaan dengan dua spesimen sputum dapat
mengidentifikasi 95-98% pasien TB yang smear positif
• Rekomendasi WHO untuk negara dengan PME dan kualitas
mikroskop yang baik maka untuk diagnosis TB cukup
menggunakan dua sputum
Kelebihan Kekurangan
• Simpel, relatif murah, memungkinkan untuk deteksi cepat untuk • Relatif kurang sensitif. Untuk hasil positif diperlukan setidaknya
kebanyakan kasus infeksi TB paru. 5000 basil per ml.
• Cocok untuk semua tingkatan lab mulai dari yang paling rendah • Memerlukan program pemantapan mutu yang komprehensif.
sampai paling tinggi
• Tidak dapat membedakan antara:
• Dapat dilakukan dengan aman di lab dengan tingkatan keamanan o Mycobacterium tuberculosis complex atau MOTT.
lab TB yang terendah. o Organisme hidup atau mati
o Strain yang sensitif atau resisten obat
• Penting untuk follow up pengobatan pada pasien TB.
• Smear yang telah diwarnai dengan auramine perlu diwarnai ulang
bila hendak di uji silang
PEMERIKSAAN
BIAKAN DAN UJI
KEPEKAAN
Biakan Uji Kepekaan Fenotipik
• Menumbuhkan dan Deteksi: resistansi kuman MTB terhadap
mengidetifikasi kuman MTB OAT
menggunakan media padat Dalam bentuk paket SDP (tahun 2021
(Lowenstein Jensen / LJ) atau yang diperiksa adalah: INH high,
media cair (Mycobacteria Moxi high, Amk, PZA, Lzd, Cfz, Bdq,
Growth Indicator Tube / MGIT). Lfx)
• Media padat biakan Dikerjakan dalam media padat 3-4
membutuhkan waktu 3-8 minggu dan media cair 1-3 minggu
minggu
• Media cair biakan
membutuhkan waktu 1-2
minggu
Uji Kepekaan M.
tuberculosis
Kelebihan:
• Uji kepekaan M. tuberculosis menyediakan diagnosis definitif untuk TB resisten obat.
Kekurangan:
• Uji kepekaan yang non molekuler membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan hasil.
• Hanya cocok untuk dilakukan di lab rujukan karena memerlukan infrastruktur yang sesuai
terutama terkait biosafety dan kompleksitas metode dan teknik.
• Uji kepekaan dengan media cair gagal mendeteksi resistensi pada beberapa strain yang
resistensi Rifampisinnya borderline
Keterbatasan:
• Akurasi uji kepekaan fenotipik bervariasi tergantung obat anti TB yang diuji
Uji Kepekaan M. tuberculosis
Metode Kelebihan Kekurangan
Media padat konvensional (media •Lebih murah •Lama : 6 minggu
LJ) •Bisa untuk semua OAT lini •Memerlukan biakan yg positif
pertama dan kedua
Media cair (MGIT) •Lebih cepat: 7-12 hari •Lebih mahal
•Bisa untuk semua OAT lini •Memerlukan biakan yg positif
pertama dan hampir semua lini •Tingkat kontaminasi yang lebih
kedua tinggi
Molekuler •Sangat cepat- <1 hari •Lebih mahal
•Dapat dilakukan dari spesimen •Potensi untuk terjadinya
atau biakan kontaminasi lebih besar.
•Dapat digunakan untuk menguji
biakan yang terkontaminasi.
•RIF (+/- INH)
PEMERIKSAAN
MOLEKULER
Tes Cepat Molekuler (TCM)
• Assay diagnosis TB: Xpert MTB/RIF
• Fungsi: Deteksi MTB & resistansi terhadap rifampisin
• Prinsip kerja: Real time PCR, closed system
• Hasil pemeriksaan dapat diketahui dalam waktu 2 jam
Kekurangan:
• Harga alat dan pemeliharaan relatif mahal
• Memerlukan suplai listrik yang tidak terputus.
• Memerlukan suhu ruangan antara 15-30 °C ketika
beroperasi.
• Kartrid dan reagen harus disimpan pada suhu 2-28 °C.
• Masa berlaku/expired date cartridge harus dimonitor.
• Tidak bisa digunakan untuk follow up/pemantauan
pengobatan.
• Tidak menghilangkan kebutuhan pemeriksaan biakan
dan uji kepekaan
LINE PROBE ASSAY (LPA)
• LPA Lini Satu: Mendeteksi resistansi
terhadap INH dan Rifampisin Kelebihan
• LPA Lini Dua: Mendeteksi resistansi • Uji cepat (kurang dari 48 jam) untuk
terhadap gol Fluorokuinolon dan resistensi terhadap rifampicin dan
obat injeksi lini dua (individual INH
drug)
• High throughput technology,
• 2 hari pemeriksaan
• TAT 7 hari
Memungkinkan untuk menguji 48
spesimen pada saat yang
bersamaan dan dapat dikerjakan
beberapa batch setiap harinya.
Kekurangan
• LPAs tidak menghilangkan kebutuhan terhadap biakan dan uji kepekaan konvensional.
• LPA yang tersedia saat ini direkomendasikan hanya untuk spesimen smear positif dan isolat M.
tuberculosis
• LPA yang tersedia saat ini tidak bisa menggantikan uji kepekaan fenotipik untuk OAT lini kedua.
Keterbatasan
• LPA lebih cocok diterapkan di laboratorium level pusat/LRN
• Sensitifitas LPA untuk mendeteksi resistensi terhadap INH masih rendah (lebih kurang 85%)
Perbandingan
Pemeriksaan
Diagnosis TB
TCM vs diagnostik TB lainnya
Spesifisitas Sensitifitas*
MGIT TCM
Mikroskopis BTA
Assay Xpert MTB/RIF
12%
88% 35%
+23%
65%
Xpert
65%
MTB/RIF
88%
Pooled Microscopy
Sensitifity Pooled
Sensitifity
TB + TB -
Kelebihan Kekurangan
- Next genome sequencing - Harga alat sangat mahal
- Cepat dan efisien - Biaya operasional dan perawatan mahal
- Teknologi yang menjanjikan untuk investigasi - Kompleks dalam hal teknologi dan analisis data
epidemiologi, diagnosis dan uji kepekaan. - Bermanfaat digunakan pada daerah dengan insiden
yang tinggi dimana 10.000 kasus didiagnosis setiap
tahunnya.
Alur Diagnosis TB
di Indonesia
Surat Edaran Dirjen P2P No. 936 tahun 2021 tentang
Perubahan Alur dan Pengobatan Tuberkulosis di Indonesia
TBC
Pemeriksaan TCM
Pemeriksaan ulang
Pemeriksaan molekuler (LPA Pemeriksaan paket standar TCM***
lini dua / TCM XDR dll.) uji kepekaan fenotipik Pemeriksaan
Pemeriksaan ulang
TCM dan sesuaikan radiologis / antibiotik
Pemeriksaan uji kepekaan pengobatan spektrum luas
INH pada pasien dengan berdasarkan hasil
riwayat pengobatan TCM
sebelumnya
Sensitif terhadap Resistan terhadap Abnormalitas
obat gol. obat gol. paru yang Gambaran paru
flurokuinolon flurokuinolon mengarah TB / tampak normal/
Resistan INH Sensitif INH tidak ada perbaikan klinis
perbaikan klinis
Pengobatan
Pengobatan TBC Pengobatan TBC
Pengobatan TBC RO TBC Lanjutkan
RO paduan SO dengan OAT Bukan TBC
paduan individu monoresistan OAT lini satu
jangka pendek lini satu
INH
• Mencegah kekambuhan TB
• Mengurangi penularan TB kepada orang lain
• Ditelan secara teratur dan diawasi secara langsung oleh PMO (pengawas
menelan obat) sampai selesai masa pengobatan.
• Pengobatan diberikan dalam jangka waktu yang cukup terbagi dalam tahap
awal serta tahap lanjutan untuk mencegah kekambuhan.
Panduan Pengobatan
Panduan Pengobatan
TBC EKSTRAPARU
TBC pada organ
selain paru
Terimakasih