Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

ANALISA KELAYAKAN FINANSIAL

Proyeksi Benefit Cost Ratio (BCR)


Menurut Giatman (2007) bahwa metode benefit to cost ratio (BCR) adalah salah
satu metode yang sering digunakan dalam tahap-tahap evaluasi awal perencanaan
investasi atau sebagai analisis tambahan dalam rangka memvalidasi hasil evaluasi
yang telah dilakukan dengan metode lainnya, yaitu:

Benefit = AB – AC= Rp.151.646.923.747

Cost= I ( A/P, i, n ) = Rp.103.579.413.850

Maka, BCR = benefit /cost = 1,4

Pembayaran Pinjaman
Pinjaman dari bank :Bank Mandiri
Modal sendiri :
Pengembalian pinjaman dilakukan berdasarkan metode interest & diminishing
principal. Menurut Kuswadi (2007) bahwa biaya pinjaman adalah bunga dan biaya
lain yang harus ditanggung oleh suatu perusahaan sehubungan peminjaman dana,
yaitu:
Biaya keseluruhan = biaya investasi + biaya produksi

= Rp 120.721.927.564+ Rp 559.021.542 .619

= Rp 679.743.470.183

pinjaman 679.743 .470.183


a. Pokok pinjaman = =Rp
N 25
= Rp 27.189.738.807

b. Suku bunga 10% = sisa × suku bunga


=Rp. 679.743.470.183 × 7%

= Rp 47.582.042.913
c. Jumlah = sisa + suku bunga
= Rp. 679.743.470.183 + Rp 47.582.042.913

= Rp 727.325.513.096
d. Angsuran = pokok pinjaman + bunga bank
= Rp 27.189.738.807+ Rp 47.582.042.913

= Rp 74.771.781.720
e. Sisa = jumlah – angsuran
= Rp 727.325.513.096- Rp 74.771.781.720

= Rp 652.553.731.376

Tabel 6. Angsuran Pembayaran Pinjaman


TAHUN BUNGA 10% POKOK PINJAMAN JUMLAH ANGSURAN SISA
0 - - - - Rp 120.721.927.564
1 Rp 47.582.042.913 Rp 27.189.738.807 Rp 727.325.513.096 Rp 74.771.781.720 Rp 652.553.731.376
2 Rp 65.255.373.138 Rp 27.189.738.807 Rp 717.809.104.514 Rp 92.445.111.945 Rp 625.363.992.569
3 Rp 62.536.399.257 Rp 27.189.738.807 Rp 687.900.391.826 Rp 89.726.138.064 Rp 598.174.253.761
4 Rp 59.817.425.376 Rp 27.189.738.807 Rp 657.991.679.138 Rp 87.007.164.183 Rp 570.984.514.954
5 Rp 57.098.451.495 Rp 27.189.738.807 Rp 628.082.966.450 Rp 84.288.190.303 Rp 543.794.776.147
6 Rp 54.379.477.615 Rp 27.189.738.807 Rp 598.174.253.761 Rp 81.569.216.422 Rp 516.605.037.339
7 Rp 51.660.503.734 Rp 27.189.738.807 Rp 568.265.541.073 Rp 78.850.242.541 Rp 489.415.298.532
8 Rp 48.941.529.853 Rp 27.189.738.807 Rp 538.356.828.385 Rp 76.131.268.661 Rp 462.225.559.725
9 Rp 46.222.555.972 Rp 27.189.738.807 Rp 508.448.115.697 Rp 73.412.294.780 Rp 435.035.820.917
10 Rp 39.153.223.883 Rp 27.189.738.807 Rp 474.189.044.800 Rp 66.342.962.690 Rp 407.846.082.110
11 Rp 40.784.608.211 Rp 27.189.738.807 Rp 448.630.690.321 Rp 67.974.347.018 Rp 380.656.343.303
12 Rp 38.065.634.330 Rp 27.189.738.807 Rp 418.721.977.633 Rp 65.255.373.138 Rp 353.466.604.495
13 Rp 31.811.994.405 Rp 27.189.738.807 Rp 385.278.598.900 Rp 59.001.733.212 Rp 326.276.865.688
14 Rp 32.627.686.569 Rp 27.189.738.807 Rp 358.904.552.257 Rp 59.817.425.376 Rp 299.087.126.881
15 Rp 29.908.712.688 Rp 27.189.738.807 Rp 328.995.839.569 Rp 57.098.451.495 Rp 271.897.388.073
16 Rp 27.189.738.807 Rp 27.189.738.807 Rp 299.087.126.881 Rp 54.379.477.615 Rp 244.707.649.266
17 Rp 24.470.764.927 Rp 27.189.738.807 Rp 269.178.414.193 Rp 51.660.503.734 Rp 217.517.910.459
18 Rp 21.751.791.046 Rp 27.189.738.807 Rp 239.269.701.505 Rp 48.941.529.853 Rp 190.328.171.651
19 Rp 19.032.817.165 Rp 27.189.738.807 Rp 209.360.988.817 Rp 46.222.555.972 Rp 163.138.432.844
20 Rp 16.313.843.284 Rp 27.189.738.807 Rp 179.452.276.128 Rp 43.503.582.092 Rp 135.948.694.037
21 Rp 13.594.869.404 Rp 27.189.738.807 Rp 149.543.563.440 Rp 40.784.608.211 Rp 108.758.955.229
22 Rp 10.875.895.523 Rp 27.189.738.807 Rp 119.634.850.752 Rp 38.065.634.330 Rp 81.569.216.422
23 Rp 8.156.921.642 Rp 27.189.738.807 Rp 89.726.138.064 Rp 35.346.660.450 Rp 54.379.477.615
24 Rp 5.437.947.761 Rp 27.189.738.807 Rp 59.817.425.376 Rp 32.627.686.569 Rp 27.189.738.807
25 Rp 2.718.973.881 Rp 27.189.738.807 Rp 29.908.712.688 Rp 29.908.712.688 Rp 0

Perhitungan Rugi Laba


Perhitungan rugi laba ditujukan untuk memisahkan aliran dana keluar yang dapat
merugikan usaha dan sumber pemasukan dana yang dapat memberikan keuntungan
terhadap usaha seperti ditunjukkan pada tabel 10. Hal ini sesuai dengan pendapat
Gray dkk (2007) yang menyatakan bahwa perhitungan arus dana usaha sebagai hasil
investasi dilakukan melalui analisis perkiraan perhitungan rugi-laba. Dalam
perhitungan rugi-laba tergambar semua penerimaan dan pengeluaran perusahaan
selama jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun, baik yang berhubungan dengan
produksi atau kegiatan pokok perusahaan maupun yang tidak berhubungan, seperti
penerimaan atau pengeluaran bunga dan sebagainya.
1) Laba kotor = hasil penjualan – total biaya produksi
= Rp 710.668.466.366- Rp 559.021.542.619
= Rp 151.646.923.747
2) Laba bersih = laba kotor – (laba kotor × PPH 10%)
= Rp.151.646.923.747– (Rp. 151.646.923.747x10%)

= Rp 136.482.231.372
3) Cash flow = laba bersih – bunga bank (7%)
= Rp. 136.482.231.372– Rp 47.582.042.913
= Rp 88.900.188.459
Tabel 7. Perhitungan rugi laba
RERHITUNGAN LABA RUGI
a. Laba Kotor : Rp 151.646.923.747
b. Laba Bersih : Rp 136.482.231.372
c. Cash Flow : Rp 88.900.188.459

Perhitungan Cash Flow


Hal ini sesuai dengan pendapat Husnan dan Muhammad (2008), yang menyatakan bahwa
dalam menaksir aliran kas hendaknya memisahkan aliran kas yang terjadi karena keputusan
pembelanjaan dan aliran kas yang terjadi karena keputusan investasi. Selain aliran kas
haruslah didasarkan atas dasar setelah pajak, maka aliran kas ditaksir atas dasar
selisih.Penaksiran kas menjadi penting bagi penilaian proyek, khususnya kas, seperti
ditunjukkan pada Tabel 8
Tabel 8.Cash Flow
TAHUN CASH FLOW KOMULATIF
1 Rp 88.900.188.459 Rp 88.900.188.459
2 Rp 106.960.119.882 Rp 195.860.308.341
3 Rp 145.601.767.736 Rp 341.462.076.076
4 Rp 184.624.526.783 Rp 526.086.602.859
5 Rp 212.219.561.512 Rp 738.306.164.371
6 Rp 271.510.264.326 Rp 1.009.816.428.698
7 Rp 310.632.724.519 Rp 1.320.449.153.217
8 Rp 349.755.175.568 Rp 1.670.204.328.785
9 Rp 388.877.626.617 Rp 2.059.081.955.403
10 Rp 416.369.508.914 Rp 2.475.451.464.317
11 Rp 474.450.956.081 Rp 2.949.902.420.397
12 Rp 513.601.222.649 Rp 3.463.503.643.046
13 Rp 556.199.941.889 Rp 4.019.703.584.935
14 Rp 591.726.035.910 Rp 4.611.429.620.844
15 Rp 619.835.268.279 Rp 5.231.264.889.123
16 Rp 684.703.671.404 Rp 5.915.968.560.527
17 Rp 723.923.978.549 Rp 6.639.892.539.076
18 Rp 763.072.206.879 Rp 7.402.964.745.955
19 Rp 802.174.973.126 Rp 8.205.139.719.081
20 Rp 825.324.859.420 Rp 9.030.464.578.501
21 Rp 896.303.294.446 Rp 9.926.767.872.947
22 Rp 935.870.639.514 Rp 10.862.638.512.461
23 Rp 975.504.015.805 Rp 11.838.142.528.266
24 Rp 1.015.244.601.658 Rp 12.853.387.129.924
25 Rp 1.044.190.764.002 Rp 13.897.577.893.927

Proyeksi Pay Back Period


Menurut Kuswadi (2007) bahwa payback period (PBP) sering juga disebut pay
out time (POT) atau masa pulang (kembalinya) modal, adalah jangka waktu yang
diperlukan untuk mendapatkan kembali jumlah modal yang ditanam. Resiko yang
didapat semakin kecil jika modal semakin cepat kembali.Jadi metode ini menilai
proyek penanaman modal atas dasar kecepatan kembalinya modal yang ditanam pada
proyek. Perhitungan pengembalian modal didasarkan atas laba bersih ditambah
penyusutan = net cash flow.
Diketahui:

n = 25

investasi awal (a) = 120.721.927.564

flow cast ke 2 (b) = 106.960.119.882

flow cast ke 3 (c) = 145.601.767.736

a−b
PBP=n+ x1
c −b

Rp . 624,958,604,348−Rp . 477.280 .039.352


PBP=7+ x1
Rp. 752.506 .812.915−Rp . 477.280.039 .352
= 11 bulan

Minimum Atractive Rate Of Return


Menurut Giatman (2007), nilai MARR umumnya ditetapkan secara subjektif
melalui beberapa pertimbangan tertentu dari investasi tersebut. Pertimbangan yang
dimaksud adalah suku bunga investasi (i), biaya lain yang harus dikeluarkan untuk
mendapatkan investasi (Cc), dan faktor resiko investasi (α).
Faktor risiko dipengaruhi faktor risiko dari usaha, tingkat persaingan usaha
sejenis dan manajemen style dari pimpinan perusahaan.Berdasarkan hal itu, nilai
MARR biasanya ditetapkan secara subjektif dengan memperhatikan faktor-faktor di
atas.

Nilai MARR dapat pula dihitung berdasarkan estimasi cash flow investasi.
Diketahui:
Inflasi(F) = 0,81%
Investasi (I) = Rp. 120.721.927.564

Annual benefit (ab) = Rp.710.668.466.366

Annual cost (ac) = Rp.559.021.542.619

Waktu pengambilan modal (t) = 11


Nilai p/a = 11.654

MARR = {( 1 + i )} {( 1 + f)} – 1
=8%

Proyeksi Net Present Value (NPV)


Menurut Kuswadi (2007) bahwa net present value (NPV) atau nilai sekarang
bersih (nilai sekarang netto) adalah perbedaan antara nilai sekarang netto (NSN) atau
(total net cash flow) selama umur proyek dengan nilai sekarang dari besarnya
investasi (outlay / net investment).
NPV = (-I + AB (P/A, 10%, 25) – AC (P/A, 10%, 25))
=(-Rp.120.721.927.564+Rp.710.668.466.366×11,654)–(Rp. 559.021.542.619
11,654)
= Rp.1.646.571.321.779

Proyeksi Internal Rate Return (IRR)


Menurut Kuswadi (2007) bahwa internal rate of return (IRR) adalah suatu
tingkat bunga (bukan bunga bank) yang menggambarkan tingkat keuntungan proyek,
sehingga nilai sekarang netto dari seluruh ongkos investasi proyek (total net cash flow
setelah di-present-value-kan (nilai sekarang netto), jumlahnya sama dengan biaya
investasi.
Bunga 20% : 4,984
NPV1 = - I + AB (P/A, 20%, 15) – AC (P/A, 25%, 15)
=(-Rp. 120.721.927.564 +Rp. 710.668.466.366 × 4,948) –
(Rp.559.021.542.619× 3,985)

= Rp.1.167.571.321.779
Bunga 25% : 3,985
NPV 2= - I + AB (P/A, 25%, 15) – AC (P/A, 20%,15)

= (-Rp. 120.721.927.564 +Rp. 710.668.466.366 × 3,985) –


(Rp.559.021.542.619×4,948 = -Rp.54.746.681.976

NPV 1
Maka IRR = I1+ x ( I 2−I 1) = 30%
NPV 1−NPV 2
Rp. 1.167 .571.321 .779
= 20 %+ x (25 %−20 %)
Rp .1.167 .571 .321.779 —−Rp .54 .746 .681.976
= 25%

Anda mungkin juga menyukai