Bab 1 KK
Bab 1 KK
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
botani Rusia, pada tahun 1906. Kromatografi berasal dari bahasa Yunani
‘Kromatos’ yang berarti warna dan ‘Graphos’ yang berarti menulis. Kromatografi
penyusun cuplikan antara dua fasa. Satu fasa tinggal pada sistem dan dinamakan
fasa diam. Fasa lainnya, dinamakan fasa gerak, memperkolasi melalui celah-celah
fasa diam. Gerakan fasa menyebabkan perbedaan migrasi dari penyusun cuplikan.
Umumnya telah diketahui bahwa proses isolasi biasanya dilakukan dengan cara
gerak yang membawa cuplikan dan fasa diam yang menahan cuplikan secara
selektif. Bila fasa gerak berupa gas, disebut kromatografi gas, dan sebaliknya
kalau fasa gerak berupa zat cair, disebut kromatografi cair (Harris, 2014: 56).
gerak yang membawa cuplikan dan fasa diam yang menahan cuplikan secara
selektif. Bila fasa gerak berupa gas, disebut kromatografi gas, dan sebaliknya
kalau fasa gerak berupa zat cair, disebut kromatografi cair (Melinda, 2015: 32).
senyawa dalam jumlah yang banyak berdasarkan adsorpsi dan partisi. Kemasan
adsorben yang sering digunakan adalah silika gel G-60, kieselgur, Al2O3, dan
Kecepatan elusi sebaiknya dibuat konstan. Jika kecepatan elusi terlalu kecil
maka senyawa-senyawa akan terdifusi ke dalam eluen dan akan menyebabkan pita
makin melebar yang akibatnya pemisahan tidak dapat berlangsung dengan baik.
merupakan tahapan yang paling sulit. Pengisian ini harus sehomogen mungkin
dan harus benar-benar bebas dari gelembung udara. Permukaan adsorben harus
benar-benar horizontal, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya cacat yang
kerja dari kromatografi kolom jenis ini adalah kecendrungan komponen kimia
untuk terdistribusi kedalam fase diam atau fase gerak dengan proses elusi
1. Maksud Percobaan
C. Prinsip Percobaan