Anda di halaman 1dari 8

Penerapan Bioteknologi dalam

Bidang Farmasi
• Bioteknologi merupakan ilmu pengetahuan yang sangat beraneka ragam
yang menggabungkan pengetahuan mikrobiologi, biokimia, genetika,
teknik kimia dan proses rekayasa menjadi satu ilmu.

• Bidang ilmu tersebut memiliki peran yang penting dalam pengembangan


bioteknologi di masa yang akan datang.

• Rekayasa genetik / kloning gen sangat memegang peranan penting dalam


bioteknologi.

• Banyak protein yang berguna dalam bidang pengobatan atau bidang


farmasi yang disintesis oleh hewan, tetapi sering kali hanya dalam jmlah
yang sedikit dan pemurniannya agak sukar serta biaya yang cukup besar.
Dengan kloning gen dan dengan pertumbuhan bakteri dalam skala besar
dalam kultur berkesinambungan memberikan cara yang lebih murah dan
lebih dapat dipercaya untuk menghasilkan protein – protein tersebut.
1. Produksi Hormon
• Banyak bentuk penyakit diabetes melitus dapat dikurangi dengan
melakukan penyuntikan hormon insulin terus – menerus sehingga dapat
mengantikan kekurangan insulin yang diproduksi dari pankreas babi atau
sapi.

• Namun terdapat perbedaan antara protein manusia dengan protein sapi


atau babi terutama urutan asam aminonya.

• Insulin sapi berbeda tiga asam amino dengan insulin manusia, sehingga
akan menghasilkan respon imunogenik pada manusia. Hal ini akan
menyebabkan terjadinya komplikasi apabila diberikan dalam jangka lama,
termasuk terjadinya resistensi insulin.
1. Produksi Hormon
• Pada tahun 1970-an insulin babi dapat diubah menjadi insulin dengan
urutan asam amino yang sama dengan manusia dengan cara melakukan
kombinasi perlakuan dengan enzim dan kimia.

• Masalah lainnya adalah prosedur pemurnian insulin hewan sukar dan


kemungkinan adanya kontaminasi yang berbahaya.

• Cara yang lebih baik adalah dengan menggunakan insulin dari manusia
sendiri.

• Insulin tidak dapat dibuat langsung, tetapi dapat dibuat gen insulin dari
manusia yang dilakukan kloning dan dapat diekspresikan di dalam bakteri
2. Somatropin – Human Growth Hormon (HGH)
• HGH merupakan komplemen somatostatin dan juga digunakan untuk
pengobatan gangguan pertumbuhan pada manusia, terutama kerdil.

• Tetapi sayangnya HGH bukan merupakan protein yang kecil karena


panjangnya 191 asam amino.

• Hal ini membutuhkan gen yang panjangnya hampir mencapai 600


nukleotida, suatu prospek yang sangat sulit untuk kemampuan sintesis
DNA.

• Namun pada kenyataannya telah dipakai kombinasi sintesis gen buatan


dan kloning cDNA untuk memperoleh strain E. Coli yang dapat
menghasilkan HGH.
3. Interferon
• Interferon merupakan golongan protein kompleks yang disintesis oleh sel
hewan sebagai respon terhadap virus.

• Sebenarnya telah berthun – tahun diharapkan adanya interferon murni


yang dapat digunakan sebagai agen antivirus dalam pengobatan, namun
terdapat masalah utama yang muncul dalam sintesis interferon pada
bakteri E.Coli yaitu protein tersebut belum dikarakterisasi secara rinci.
4. Vaksin rekombinan
a. Vaksin untuk penyakit mulut dan kuku
– Diperoleh dari gen tertentu yaitu, VP1 dan VP3. gen ini telah berhasil
diekspresikan ke dalam E.coli. Hanya VP3 yang dapat digunakan
untuk pembuatan vaksin.

b. Vaksin hepatitis B
– Telah berhasil diproduksi dalam jumlah besar di dalam E.coli
rekombinan.

Anda mungkin juga menyukai