Anda di halaman 1dari 91

PRODUK DNA REKOMBINAN

Beberapa produk DNA


rekombinan untuk penggunaan
dalam bidang farmasi :
1. Antibodi rekombinan
2. Protein terapeutik
3. Vaksin Hepatitis B, Herpes,
Influenza
4. Vaksin DNA
5. Terapi gen
- Antibodi adalah bagian pertahanan tubuh yang
digunakan untuk menghilangkan atau
mengurangi zat asing yang masuk ke dalam
tubuh.

- Mekanisme kerja antibodi dalam tubuh dimulai


dengan diikatnya epitope (bagian antigen) oleh
antibodi.

-Ikatan ini akan membentuk kompleks antigen-


antibodi yang berukuran besar dan akhirnya
mengendap.
- Kompleks antigen-antibodi ini juga dapat dikenali
oleh sel makrofag, yang akan mendegradasi kompleks
ini.

- Pada perkembangannya antibodi banyak digunakan


sebagai alat deteksi di bidang klinis dan biomedisinal.

-Deteksi ini dapat berupa deteksi protein atau deteksi


mikroorganisme. Sebagai contoh penentuan golongan
darah, penentuan jumlah mikroorganisme
menggunakan ELISA (Enzyme Linked
Immunosorbent Assay ) atau penentuan ukuran
protein menggunakan teknik western bloth
-Selama ini antibodi yang sering digunakan dalam
deteksi adalah poliklonal antibodi. Pada larutan
antibodi ini terdapat bermacam-macam molekul
antibodi. Satu molekul antibodi, biasanya mengenali
satu macam epitope, sehingga larutan poliklonal
antibodi mengenali lebih dari satu macam epitope

- Hal ini menyebabkan larutan poliklonal antibodi


kurang spesifik jika digunakan sebagai alat deteksi.
- Masalah ketidakspesifikan pada poliklonal antibodi
diatasi menggunakan monoklonal antibodi, jenis
antibodi yang merupakan pengembangan poliklonal
antibodi.

- Antibodi monoklonal , hanya mengandung satu


macam molekul antibodi, sehingga larutan ini hanya
mengenali satu macam antigen.

-Antibodi monoklonal sangat spesifik ketika


digunakan sebagai alat deteksi.
- Banyak kendala teknis dalam penyiapan
monoklonal
antibodi ini. Laboratorium kultur sel mamalia untuk
pembuatan hibridoma penghasil monoklonal antibodi,
memerlukan peralatan yang rumit dan keterampilan
tinggi.

- Masalah utama pada penyiapan monoklonal antibodi


adalah pada saat seleksi sel hibridoma. Sel hibridoma
disiapkan dengan melakukan fusi sel B dari bagian
limpa hewan yang diimunisasi dengan sel kanker.
- Satu macam sel B akan menghasilkan satu macam
antibodi. Pada saat dilakukan fusi sel B, akan
didapatkan 6x106 sel hibridoma yang berbeda .

-Pada pembuatan monoklonal antibodi, harus diseleksi


satu macam hibridoma dari sejumlah hibridoma
tersebut.

-Hal ini pekerjaan yang sulit dan memakan waktu


lama.
PENGERTIAN ANTIBODI MONOKLONAL

 Antibodi monoklonal merupakan senyawa yang homogen,


sangat spesifik dan dapat diproduksi dalam jumlah yang
sangat besar sehingga sangat menguntungkan jika digunakan
sebagai alat diagnostik
 Antibodi monoklonal adalah antibodi sejenis yang diproduksi
oleh sel plasma klon sel-sel positif sejenis
 Antibodi ini dibuat oleh sel-sel hibridoma (hasil fusi 2 sel
berbeda; penghasil sel positif limpa dan sel mieloma) yang
dikultur
 Teknologi antibodi monoklonal yaitu teknologi
menggunakan sel-sel sistem imunitas yang membuat
protein yang disebut antibodi.

 Sistem kekebalan kita tersusun dari sejumlah tipe sel


yang bekerja sama untuk melokalisir dan
menghancurkan substansi yang dapat memasuki tubuh
kita. Tipe-tipe sel mempunyai tugas khusus. Beberapa
dari sel tersebut dapat membedakan dari sel tubuh
sendiri (self) dan sel-sel asing (non self).

 Salah satu dari sel tersebut adalah sel limfosit B yang


mampu menanggapi masuknya substansi asing dengan
spesivitas yang luar biasa.
Proses pembuatan antibodi monoklonal
 1. Meninjeksi tikus dengan antigen sehingga di dalam
tubuh tikus diproduksi sel B limfosit.
2. Mengambil sel B-limfosit dari organ limpa tikus.
 3. Mengabungkan sel B lomfosit dengan sel mieloma Ns-
1 terbentuk sel hibrid.
 4. Sel hibrid hasil penggabungan akan diseleksi terlebih
dahulu sebelum diperbanyak menjadi antibodi
monoklonal. Ini salah satu pekerjaan yang sulit dan rumit
serta memakan waktu yang lama.
 5 Kesulitan dalam pembuatan antibodi monoklonal ini
dibuatlah antibodi rekombinan dengan metoda PCR.
 Antibodirekombinan dibuat melalui rangkaian
proses PCR, seleksi dan

 Ekspresiantibodi. Ada dua bagian besar


pembuatan antibodi rekombinan yaitu
1.Produksi plasmid yang mengandung gen
antibodi yang diinginkan .
2.Produksi antibodi rekombinan yang terlarut.
 Adadua jenis antibodi rekombinan yaitu Fab dan
ScFv.

 Fabmerupakan fragmen antibodi yang terdiri dari


rantai ringan dan CH1 34serta bagian variabel rantai
berat.

 Fab ini mempunyai sifat stabilitas yang sama besar


terhadap panas dibandingkan dengan antibodi utuh
(struktur Y). Disamping itu Fab juga mempunyai
fungsi dan efektifitas yang sama dalam
menghilangkan antigen dari dalam tubuh.
 ScFv(single chain variable fragment
hanya terdiri dari bagian variabel antibodi yang
berasal dari rantai berat dan rantai ringan,
sehingga ScFv merupakan molekul terkecil yang
masih mempunyai aktifitas antibodi untuk
mengikat antigen.

 Afinitas dan aviditas ScFv terhadap antigen


masih menyerupai antibodi utuh padananya.
 Pada ScFv diperlukan penghubung berupa asam
amino hidrofobik berjumlah 14-16 asam amino.
Panjang dan komposisi asam
amino penghubung ini berpengaruh terhadap
afinitas dan stabilitas ScFv
Pemanfaatan antibodi rekombinan
 Antibodi rekombinan sangat spesifik, karena
antibodi ini hanya mengenali epitope tertentu dari
suatu antigen. Teknologi antibodi rekombinan
memungkinkan kita memilih epitope tertentu yang
spesifik dimiliki
oleh suatu antigen. Menggunakan antibodi yang
sangat spesifik tersebut, kesalahan deteksi positif
dapat dikurangi.
 Antibodi rekombinan juga memungkinkan
pembuatan antibodi terhadap zat yang sangat toksik
Pemanfaatan antibodi rekombinan
 Teknik antibodi rekombinan memungkinkan
penyuntikan zat toksik yang kecil, tetapi gen
pengkode antibodi terhadap zat tersebut telah
tersimpan pada sel B di jaringan limpa hewan
percobaan. Selanjutnya gen ini dapat diisolasi dan
produksi antibodi untuk tujuan komersial (masal)
dapat dilakukan secara
in vitro.
 Antibodi yang ditempelkan pada obat kenker akan
membantu mengenali sel kanker, sehingga
pengobatan dapat berlangsung lebih efektif
Protein Terapeutik Rekombinan
Produk protein terapeutik :
1.Insulin
2.Interferon
3.Hormon pertumbuhan manusia
4.Albumin serum manusia
5.Aktivator plasminogen
6.Antithrombin
7.Faktor pembekuan darah
8.Limfokin
9.Faktor nekrosis hormon
10.Desmutase superoksida
 Insulin merupakan hormon yang diproduksi sel dalam
pankreas yaitu sel beta
 Salah satu fungsinya menstimulasi pengambilan
glukosa ke dalam sel tubuh, ex: sel otot (pemecahan glukosa
menghslkan ATP)
Type 1 (insulint-dependent)
 Terjadi ketika sel2 beta tidak dapat
memproduksi insulin
 Kekurangan insulin mengakibatkan
konsentrasi gula darah tinggi
 Akibatnya terjadi gangguan kesehatan tekanan darah tinggi,
katarak, gangguan syaraf, peredaran darah terganggu
Penderita diabetes type 1
 Harus injeksi rutin untuk mengontrol gula
darah
 Sel beta tidak dapat menghasilkan insulin
 Dahulu insulin dipurifikasi dari pankreas
babi dan sapi
 Proses purifikasi mahal, sering juga mengalami kesulitan dalam
purifikasi, dan sering menghasilkan insulin tdk murni
 Tidak
efektif, sering terjadi alergi pada individu yang
menggunakan insulin dari sapi
 1978 : insulin berhasil diklon ke dalam
vektor plasmid dan diekspresikan dalam
sel bakteri oleh scientist di Genentech
(perusahaan bioteknologi dkt San
Francisco, California)
 1982 : ber hasil memproduksi Recombinant Human Insulin yang
disebut HUMULIN, DNA rekombinan pertama
yang diaplikasikan pada manusia oleh U.S Food and Drugs
Administration (FDA)
 Bakteri secara normal tidak mampu
memproduksi insulin
 Insulin berhasil diproduksi melalui bakteri
rekombinan (microbial biotechnology)
 Insulinmerupakan protein pertama yang berhasil di ekspresikan
dalam bakteri rekombinan dan telah dibuktikan pada manusia
Struktur insulin manusia
 Insulin terdiri dari 2 rantai protein (A: 21 AA
dan B: 30 AA), dengan ikatan disulfida
 Insulin rekombinan dibuat dg mengklon gen insulin ke dalam
plasmid yg terdapt gen lacZ (mengkode ß-galaktosidase)
• Interferon :

• Adalah protein yang diproduksi oleh sel-sel


eukariotik yang akan merespons terhadap infeksi
virus, tumor dan pemicu biologis lainnya. Interferon
mengawali pembentukan antivirus dan juga
membantu untuk mengatur respon imun.
• FUNGSI INTERFERON
• Interferon, terutama alfa dan beta memiliki peranan
penting dalam pertahanan terhadap infeksi virus.

• Senyawa interferon adalah bagian dari sistem imun


non-spesifik dan senyawa tersebut akan terinduksi
pada tahap awal infeksi virus, sebelum sistem imun
spesifik merespon infeksi tersebut.

• Aktivasi protein interferon terkadang dapat


menimbulkan kematian sel yang dapat mencegah
infeksi lebih lanjut pada.
• C.                 JENIS – JENIS INTERFERON
• Terdapat tiga kelas interferon yaitu, alfa, beta, dan gamma.

• a.   Interferon-α, dihasilkan oleh leukosit dan berperan


sebagai molekul anti-viral.Penggunaan interferon-α untuk
perawatan penderita hepatitis B dan hepatitis C dapat
menginduksi hipotiroidisme atau hipertiroidisme, tiroiditis
maupun disfungsi kelenjar tiroid. IFN-α memiliki efek anti-
proliferatif dan anti-fibrosis pada sel mesenkimal.

• b. Interferon-β, dihasilkan oleh fibroblas dan dapat bekerja


pada hampir semua sel di dalam tubuh manusia.

• c.  Interferon-γ, dihasilkan oleh limfosit sel T pembantu dan


hanya bekerja pada sel sel tertentu, seperti makrofaga, sel
endotelial, fibroblas, sel T sitotoksik, dan limfosit B.
•  
• .                MEKANISME KERJA INTERFERON
•  
• IFN-α dan IFN-β, merupakan family IFN tipe I, yang bersifat tahan asam
dan bekerja pada reseptor yang sama. IFN biasanya diinduksi oleh infeksi
virus. IFN-γ merupakan IFN tipe II yang tidak tahan asam dan bekerja pada
reseptor yang berbeda. IFN-γ biasanya dihasilkan oleh limfosit T.

• Setelah berikatan dengan reseptor selular spesifik, IFN mengaktivasi jalur


transduksi sinyal JAK-STAT, menyebabkan translokasi inti kompleks
protein seluler yang berikatan dengan interferon-specific response element.
Ekspresi aktivasi transduksi sinyal ini adalah sintesis lebih dari dua lusin
protein yang berefek antivirus.

• Efek antivirus melalui hambatan penetrasi virus, sintesis mRNA virus,


translasi protein virus dan/atau assembly dan pelepasan virus. Virus dapat
dihambat oleh IFN pada beberapa tahap, dan tahapan hambatannya
berbeda pada tiap virus. Namun beberapa virus juga dapat melawan efek
IFN dengan cara menghambat kerja protein tertentu yang diinduksi oleh
IFN. Salah satunya adalah resistensi HCV terhadap IFN yang disebabkan
oleh hambatan aktivitas protein kinase oleh HCV.
•                  

.                 MANFAAT INTERFERON

  
                
• 1.  Sebagai Antivirus

• Interferon merupakan sistem kekebalan tubuh


kelompok sitokin yang diproduksi oleh tubuh bila
mengetahui ada virus yang menempel pada
permukaan sel sebelum virus tersebut masuk untuk
menginfeksi. Antibodi dalam sirkulasi darah akan
mencegah virus untuk menempel. Bila virus tersebut
lolos dan menginfeksi, sel tubuh akan melepas
interferon untuk meresponnya.
•                  
•              
•                  
• .               

•                  
• 2. Pengobatan Hepatitis B dan C
• Saat ini obat Hepatitis C standar adalah kombinasi Interferon dengan
Ribavirin. Kombinasi obat Hepatitis C ini memiliki kemampuan untuk
menghasilkan respon yang tinggi melawan virus pada penderita Hepatitis
C kronis.

• Obat Hepatitis C bentuk terpegilasi dari interferon-α dibuat dengan


menggabungkan suatu molekul besar yang larut air, yaitu Polietilenglikol
(PEG) dengan molekul interferon-α. Penggabungan tersebut
memperbesar ukuran interferon-α sehingga dapat bertahan dalam tubuh 
lebih lama. Hal tersebut juga dapat melindungi molekul interferon agar
tidak dirusak oleh enzim tubuh. Selain itu, obat ini juga memiliki waktu
paruh yang lebih panjang sehingga tidak perlu sering-sering dikonsumsi.

• Interferon-α standar biasa disuntikkan tiga kali dalam seminggu,


sedangkan interferon-α  bentuk terpegilasi cukup disuntikkan sekali
dalam seminggu.
• Obat Hepatitis C ini diberikan pada pasien sesuai dengan berat badan
dengan dosis 1,5μg/ kg berat badan.
• Obat yang direkomendasikan untuk terapi Hepatitis B kronis adalah PEG
Interferon α-2a dan PEG Interferon α-2b.
•              
•                  
• 3. Pengobatan Penyakit  Lain
• · Interferon alfa-2a (Roferon-A) disetujui FDA untuk
mengobati Leukemia , AIDS-terkait Sarkoma Kaposi, dan
Leukemia Myelogenous kronis.
• · Interferon alfa-2b telah disetujui untuk pengobatan
Sarkoma (tumor yang timbul dari jaringan ikat), hepatitis
C kronik, dan  hepatitis B kronik.
• · Interferon beta-1b (Betaseron) dan interferon beta-1a
(Avonex) disetujui untuk pengobatan multiple sclerosis
(peradangan pada otak dan sumsum tulang belakang).
• · Interferon-alfa n3 (Alferon-N) disetujui untuk
pengobatan genital dan perianal kutil yang disebabkan
oleh human papilloma virus (HPV).
• ·Interferon gamma-1B (Actimmune) disetujui untuk
pengobatan penyakit granulomatosa (pembentukan
granuloma multiple) kronis dan malignant osteopetrosis
(kepadatan tulang abnormal)
Interferon rekombinan
3.Hormon Pertumbuhan (GH)
Definisi
• Hormon pertumbuhan manusia (hGH, somatropin)
adalah 191-amino acid polypeptide yang dihasilkan
oleh kelenjar anterior pituitari. Hormon ini memiliki
efek metabolik penting termasuk stimulasi sintesis
protein dan ambilan asam amino.
• Hormon pertumbuhan eksogen digunakan untuk
mengobati berbagai gangguan di mana hormon
pertumbuhan endogen tidak mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan pasien.
Kegunaan HGH
A. NICE Guideline untuk anak-anak.
NICE merekomendasikan somatropin merupakan pilihan
pengobatan untuk anak-anak dengan kegagalan
pertumbuhan. Sebagai berikut :
Defisiensi GH
Sindrom Turner
Prader-Willi syndrome
insufisiensi ginjal kronis
anak pendek lahir SGA dengan pertumbuhan berikutnya
kegagalan pada usia 4 tahun atau lebih
Defisiensi SHOX
NICE Guideline unutk dewasa
NICE merekomendasikan somatropin untuk
pengobatan orang dewasa dengan defisiensi GH
jika memenuhi kriteria berikut :
 Pasien memiliki defisiensi GH parah, GH
puncak kurang dari 9 mU / liter (3 ng / ml) selama
tes toleransi insulin atau crossvalidated GH
threshold.
 Pasien sudah menerima berbagai pengobatan
defisiensi hormon hipofisis sebagai pemulihan.
Contoh produk dan Device
proses produksi

Pada awalnya produksi GH eksogen dilakukan dengan


mengisolasi hormon tersebut dari jaringan kelenjar
pituitari yang diambil dari mayat manusia.
•Proses ini tidak efisien
•mahal dan
•tidak aman karena masih terdapat kontaminan dari
mayat.
Hingga ditemukan teknik DNA rekombinan yang
dapat memproduksi lebih banyak dan dapat
menghindari potensi kontaminasi dari mayat manusia.
Albumin serum manusia
Pendahuluan
• Larutan albumin adalah larutan protein dalam air yang
diperoleh dari plasma, serum, atau plasenta normal dan
segera dibekukan setelah dikumpulkan. Plasma, serum, atau
plasenta diperoleh dari donor sehat. (Farmakope
Indonesia edisi V, 2014, Depkes RI)

• Albumin merupakan protein plasma dalam darah yang utama


yang paling banyak dalam tubuh manusia, yaitu sekitar 55-60
% dari protein serum yang terukur. Albumin terdiri dari rantai
polipeptida tunggal dengan berat molekul 66,4 kDa dan terdiri
dari 585 asam amino.
Pendahuluan
• Pada molekul albumin terdapat 17 ikatan disulfida yang
menghubungkan asam-asam amino yang mengandung sulfur.

• Molekul albumin berbentuk elips sehingga bentuk molekul


seperti itu tidak akan meningkatkan viskositas plasma dan
terlarut sempurna.

• Kadar albumin serum ditentukan oleh fungsi laju sintesis, laju


degradasi dan distribusi antara kompartemen intravaskular
dan ektravaskular. Cadangan total albumin sehat (70 kg)
dimana 42% berada di kompartemen plasma dan sisanya
dalam kompartemen ektravaskular.
Sintesis albumin serum manusia
• Sintesis albumin terjadi di hepar dengan kecepatan
pembentukan 12-25 gram/hari.
• Pada keadaan normal hanya 20-30% hepatosit yang
memproduksi albumin. Akan tetapi laju produksi ini
bervariasi tergantung keadaan penyakit dan laju nutrisi
karena albumin hanya dibentuk pada lingkungan osmotik,
hormonal dan nutrisional yang cocok.
• Tekanan osmotik koloid cairan interstisial yang membasahi
hepatosit merupakan regulator sintesis albumin yang penting.
Selain di hepar, sintesis albumin juga terjadi di ginjal.
Albumin berikatan dengan reseptor sel di permukaan yang
disebut reseptor Albondin.
Degradasi albumin serum manusia
• Degradasi albumin total pada dewasa dengan berat 70 kg
adalah sekitar 14 gram/hari atau 5% dari pertukaran protein
seluruh tubuh per hari.

• Albumin dipecah di otot dan kulit sebesar40-60%, di hati 15%,


ginjal sekitar 10% dan 10% sisanya merembes ke dalam
saluran cerna lewat dinding lambung.

• Produk degradasi akhir berupa asam amino bebas. Pada orang


sehat, kehilangan albumin lewat urine biasanya minimal tidak
melebihi10-20 mg/hari karena hampir semua yang melewati
membran glomerolus akan diserap kembali.
Produksi albumin serum manusia
rekombinan
• Human Serum Recombinant yaitu serum albumin
rekombinan manusia yang diproduksi pada ragi
Saccharomyces Cervisiae atau ragi Pitchia

• Albumin yang dihasilkan merupakan suatu rantai polipeptida


single non-glicosylated yang mengandung 585 asam amino
dan mempunyai berat molekul 66441 Dalton.

• Serum ini dimurnikan dengan teknik kromatografi. Albumin


ini stabil pada penyimpanan dibawah suhu 30o C (Catatan:
tidak boleh dibekukan).
Fungsi albumin serum manusia
• Mengangkut molekul-molekul kecil melewati plasma dan
cairan sel. Albumin mampu mengikat air, kation (seperti Ca2+,
Na+, dan K+), asam lemak, hormon, bilirubin dan obat-obat
yang menjadi fungsi utama untuk mengatur tekanan koloid
osmotik darah (tekanan onkotik).
Fungsi ini erat kaitannya dengan bahan metabolisme asam
lemak bebas dan bilirubin, serta berbagai macam obat yang
kurang larut dalam air tetapi harus diangkat melalui darah
dari satu organ ke organ lainnya agar dapat dimetabolisme
atau diekskresi.

• Memberi tekanan osmotik di dalam kapiler.


Fungsi albumin serum manusia
• Albumin bermanfaat dalam pembentukan jaringan sel baru.
Karena itu di dalam ilmu kedokteran, albumin dimanfaatkan
untuk mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang
terbelah, misalnya karena operasi, pembedahan, atau luka
bakar.

• Albumin bisa menghindari timbulnya sembab paru-paru dan


gagal ginjal serta sebagai carrier faktor pembekuan darah.
Selama proses dialysis, albumin dalam darah membantu
pembuangan cairan dengan cara menarik cairan yang berlebih
dalam jaringan kembali ke dalam darah untuk kemudian
disaring oleh ginjal buatan (dialyzer).
Fungsi albumin serum manusia
• Membantu keseimbangan asam basa karena banyak memiliki
anoda bermuatan listrik.
• Antioksidan dengan cara menghambat produksi radikal bebas
eksogen oleh leukosit polimorfonuklear.
• Mempertahankan integritas mikrovaskuler sehingga dapat
mencegah masuknya kuman-kuman usus ke dalam pembuluh
darah, agar tidak terjadi peritonitis bakterialis spontan.
• Memiliki efek antikoagulan dalam kapasitas kecil
melaluibanyak gugus bermuatan negatif yang dapat mengikat
gugus bermuatan positif pada antitrombin III (heparin like
effect). Hal ini terlihat pada korelasi negatif antara kad Zar
albumin dan kebutuhan heparin pada pasien heemodialisis.
Contoh produk albumin serum manusia
rekombinan
• Oryzogen
Asal dari negara China

• CellPrime® rAlbumin AF-S produk PT Merck


Aktivator plasminogen jaringan
(Tissue plasminogen activator)
(tPA)
Pendahuluan
merupakan protein yang bertanggung jawab pada
pemecahan bekuan darah.

Protein ini merupakan serine protease (EC


3.4.21.68) yang terdapat dalam sel endotel, sel yang
mengelilingi pembuluh darah. Sebagai sebuah
enzim, tPA mengkatalisis perubahan plasminogen
menjadi plasmin, enzim yang memecah bekuan
darah.
Pendahuluan
Karena enzim ini bekerja pada sistem pembekuan
darah, sehingga sering digunakan dalam
pengobatan stroke trombogenik atau embolik,
tetapi dikontraindikasikan pada stroke hemoragik.

tPA adalah. Obat ini adalah obat intravena atau IV


yang biasanya diberikan melalui kateter yang
dimasukkan ke pembuluh darah di lengan.
Fungsi
Dalam sistem pembekuan darah, tPA berfungsi untuk
mengkatalis perubahan plasminogen menjadi plasmin.
Mekanismenya dengan cara memecah satu rantai plasminogen
menjadi dua rantai yang dihubungkan oleh ikatan disulfida
dan menghasilkan senyawa yang disebut plasmin.

Peningkatan aktivitas enzim ini berakibat hiperfibrinolisis


yang manifestasinya adalah perdarahan hebat. Tissue
plasminogen aktivator juga berperan pada migrasi sel dan
perubahan jaringan
Aplikasi klinis
tPA digunakan pada pengobatan penyakit-penyakit yang
terdapat penggumpalan darah, seperti emboli paru, infark
myocard, dan stroke.

Agar penggunaannya efektif dalam pengobatan stroke iskemia,


tPA harus digunakan sesegera mungkin setelah muncul gejala.
Menurut pedoman, tPA digunakan secara intravena pada 3
jam pertama setelah muncul gejala, karena lebih dari itu
mungkin efek sampingnya lebih besar daripada manfaatnya.
AGEN TROMBOLITIK REKOMBINAN
Trombolisis cepat dan
GENERASI
lebih unggul KEDUA klirens yang cepat rt- Infus
dibanding Alteplase PA dari sirkulasi
streptokinase dan intravena
sistemik oleh hati
urokinase

fibrinogenolisis

Strategi:
a.domain deletion
b.perubahan glikosilasi
Pengembangan dan Varian yang spesifik
c. subtitusi site-directed amino
perbaikan lanjut terhadap fibrin,
acid.
terhadap efikasi dan rejimen lebih
keamanan alteplase sederhana
1. Reteplase
 Varian t-PA (tissue plasminogen activator) dengan
penghapusan residu 355-asam amino.
Reteplase mengandung protease dan kringle 2
domain dari t-PA manusia, diekspresikan di bakteri E.
coli sebagai rantai tunggal dan tidak terglikosilasi.
Reteplase dapat mengkonversi plasminogen menjadi
plasmin sehingga menyebabkan trombolisis.
Faktor pembekuan darah
Koagulasi dalam darah dibagi menjadi 2 yaitu, ekstrinsik
(bergantung pada jaringan) dan intrinsik, yang mengarah pada
trombin (ditunjukkan pada gambar).
Kelainan yang mengakibatkan keterlambatan dalam
pembekuan darah dan menyembabkan kecenderungan terjadi
pendarahan disebut hemofilia. Hemofilia adalah gangguan
resesif kromosom X-linked. Insiden hemofilia diperkirakan
sekitar 5-6 orang pada 100.000 laki-laki.
Ada beberapa jenis hemofilia yang dapat terjadi:
Hemofilia A (hemofilia klasik)  pasien ketika mengalami
penurunan, rusak, atau tidak ada produksi faktor VIII
Hemofilia B  pasien dengan kekurangan faktor IX
Hemofilia C (jarang terjadi)  defisiensi faktor XI
Adanya faktor koagulasi rekombinan untuk mengatasi
hemofilia, memberikan beberapa keuntungan, diantaranya
kemudahan dalam penggunaan, meningkatkan keamanan, dan
mengurangi risiko infeksi menular melalui transfusi darah.
Faktor VIII
Faktor VIII (faktor antihemofilia) adalah protein plasma
yang berfungsi sebagai kofaktor dengan meningkatkan
kapasitas katabolik maksimum (Vmax) dalam aktivasi
faktor X oleh faktor IXa dengan adanya ion kalsium dan
fosfolipid bermuatan negatif (Jackson dan Nemerson,
1980 ). Tidak adanya kongenital dari faktor VIII disebut
hemofilia A dan menimpa sekitar 1 dari 10.000 laki-laki
(Antonarakis et al., 1987).
Struktur
Faktor VIII disintesis sebagai polipeptida rantai
tunggal dari 2332 asam amino (Eaton et al., 1987).
Setelah disintesis, terjadi pembelahan dan sebagian
plasma faktor VIII bersirkulasi sebagai rantai kecil
80-kDa yang dikaitkan dengan serangkaian rantai
besar 210-kDa pada ion logam.
 Rekombinan faktor VIII (rFVIII) tersedia dari tiga
sumber: Baxter Hyland, Bayer Corporation, dan
Wyeth
VAKSIN

bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan


kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat
mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh
organisme alami atau "liar"
Virus hepatitis B hanya hidup di dalam sel dan plasma
manusia (dan simpanse). Virus ini tidak dapat berkembang
biak pada media biakan standar yang biasa digunakan
membiakkan virus untuk pembuatan vaksin konvensional.
Kesulitan ini sedikit menghambat perkembangan pembuatan
vaksin hepatitis B.
Penyakit Hepatitis
Virus ini berasal dari genus Orthohepadnavirus, dan familinya
adalah Hepadnaviridae. Mula-mula, virus ini dikenal sebagai
serum hepatitis. Bila dibandingkan dengan virus AIDS (HIV),
HBV seratus kali lebih ganas dan sepuluh kali lebih banyak
menularkan. Di bawah mikroskop elektron, HBV tampak sebagai
partikel dua lapis berukuran 42 nm yang disebut partikel Dane.
Lapisan luarnya terdiri atas antigen, yang disingkat HBsAg.
Antigen ini membungkus bagian dalam virus yang disebut
partikel inti atau core yang berukuran 27 nm. Masa inkubasi
HBV kira-kira selama 6 sampai 25 minggu. Virus ini juga tidak
dapat tumbuh dalam kultur jaringan, dan memiliki 7 genotip (A –
G), serta 9 serotype.
Sejarah pembuatan vaksin
Hepatitis
• Pada tahun 1965, Blumberg dan kawan- kawan di Philadelphia
menemukan suatu antibodi pada pasien yang ditransfusi yang
berasal dari suku Aborigin Australia, sehingga antigen tersebut
dikenal dengan nama Antigen Australia.
• Pada tahun 1977, Blumberg mendapat hadiah nobel untuk
penemuannya itu. Sekarang antigen tersebut dikenal dengan nama
hepatitis B surface antigen (HBsAg).
• pada tahun 1971 Vaksin hepatitis B pertama kali
diperkenalkan oleh Krugman dan koleganya.Mereka
menggunakan serum yang mengandung virus Hepatitis B.
Serum diencerkan dan diinaktivasi panas 90oC selama 1
menit. Vaksinasi dilakukan pada 29 orang anak, hasilnya
separuh dari anak terlindung dari infeksi Hepatitis B.
Pengembangan vaksin ini selanjutnya menggunakan antigen
lain untuk imunisasi aktif yaitu “Hepatitis B surface
antigen (HBsAg)” .

• Vaksin HBsAg ini merupakan partikel yang berukuran 22


nm, diinaktivasi panas, diadsobsialum dan bebas dari asam
nukleat. Dimurnikan melalui tahap presipitasi,
ultrasentrifusasi, gel filtrasi dan afinitas kromatografi.
•Tahun 1973 diketahui bahwa HBV dapat menginfeksi simpanse
•Tahun1981 dibuatlah vaksin hepatitis B yang berasal dari
plasma darah penderita, seiring dengan perkembangan
teknologi maka pada tahun 1986 dibuatlah vaksin rekombinan
dengan menggunakan yeast Saccharomyces cereviceae.
Penggunaan vaksin ini secara besar-besaran pada tahun 1991
dan dianjurkan pada bayi yang baru lahir dan tahun 1996
penggunaan vaksin secara umum untuk dewasa.
 
Pembuatan vaksin Hepatitis B
 
Vaksin HBsAg yang dimumikan dari plasma karier dan inaktifasi
formalin/panas telah diproduksi di beberapa laboratorium. Namun
dengan terbatasnya persediaan plasma, perlunya seleksi dan kontrol
yang ketat untuk mendapatkan vaksin murni dan bebas sumber
infeksi lain, maka pendekatan lain terus dicari. Problem ini akhirnya
dapat teratasi dengan pendekatan rekombinan DNA. S
Salah satu sintesis HBsAg yang telah berhasil dari sel ragi (yeast)
rekombinan. Partikel ini memperlihatkan sifat imunogenik pada
binatang percobaan; pengujian pada manusia telah berhasil
menginduksi anti HBs dan melindungi dari infeksi virus hepatitis B
Saat ini setidaknya ada 3 sumber partikel HBsAg yang digunakan
untuk vaksinasi hepatitis B. Terutama HBsAg dimumikan dari plasma
karier.
Pembuatan vaksin Hepatitis B
 
Metode ini telah berhasil dan efikasinya tidak disangsikan. Dua sumber lain
yaitu melalui pendekatan teknologi rekombinan DNA, dengan memasukan
gen virus hepatitis B pengkode HBsAg ke dalam sel ragi dan sel mamalia.
Selain itu, HBsAg juga dapat disekresi oleh E coli, namun jumlahnya relatif
kecil, demikian juga sifat antigeniknya.
Vaksin DNA rekombinan
 
Vaksin hepatitis B yang diproduksi sel ragi rekombinan telah
menjalani pengujian keamanan, imunogenisitas dan evaluasi klinis.

Hasil menunjukkan bahwa vaksin ini aman, antigenik dan relatif


bebas efek samping yang merugikan, bahkan vaksin ini telah
dilisensikan dan diproduksi di berbagai negara.

Salah satu keuntungan vaksin dari sel ragi dibanding dari plasma
yaitu siklus produksinya dapat dikurangi, dan konsistensi dari batch
ke batch lebih mudah diperoleh.
Jenis-jenis vaksin Hepatitis B
• Vaksin Hepatitis yang terbuat dari darah
manusia yang telah kebal Hepatitis B,
disuntikkan kepada orang sehat sekali sebulan
sebanyak 3 kali (Immunoglobulin Hepatitis B)
• Vaksin Hepatitis yang dibuat dari perekayasaan
sel ragi (Recombivax HB® dan Engerix-B),
diberikan kepada penderita sebulan
sekalisebanyak 2 kali, lalu suntikan yang ketiga
diberi 5 bulan kemudian.
DEFINISI
• Terapi gen adalah suatu tehnik untuk
memperbaiki gen yang cacat/ rusak sehingga
dapat menimbulkan penyakit
• Clinical trial terapi gen sudah dimulai sejak
tahun 1990
• Gen itu terdapat dalam kromosom merupakan
dasar fungsional dan fisik dari keturunan
• Perintahnya berupa sandi untuk membuat
protein pada struktur seluler.
• Bila terjadi perubahan dari gen, maka protein
yang terbentuk tidak lagi dapat melakukan
fungsi yang normal, sehingga akan
menimbulkan kelainan genetik
• Selama ini obat dibuat dari tumbuhan, hewan
dan dari bahan kimia
• Para ilmuwan sekarang sudah dapat menentukan
gen yang dapat menimbulkan penyakit/kelainan .
Dan sedang dipelajari pula bagaimana cara
memperbaiki atau mengganti gen tersebut,
dengan menggunakan bakteri, virus yang sudah
dimodifikasi secara genetik , dan dipakai sebagai
obat bahkan dapat menggantikan organ tubuh
Usaha para peneliti untuk
memperbaiki gen yang cacat
• 1. Memasukkan gen yang normal kedalam lokasi
non spesifik diantara genom untuk pengganti
gen yang tidak berfungsi
• 2. Gen yang cacat diganti dengan gen yang
normal melalui rekombinasi homolugus
• 3. Gen yang cacat diperbaiki dengan mutasi
balik yang selektif sehingga gen kembali ke
fungsi yang normal
Terapi gen adalah tehnik untuk mengoreksi gen
yang cacat yang bertanggung jawab terhadap
suatu penyakit.
Misalnya untuk mencegah kematian dengan
penyakit kanker
Pengobatan dengan terapi gen meliputi
1. Imunoterapi Menggunakan sel yang telah
dimodifikasi secara genetik dari partikel virus
untuk menstimulir sistem imun tubuh sehingga
mampu mengalahkan keganasan sel kanker.
2. Viro onkolitik Menggunakan partikel sel
virus yang bereplikasi didalam sel kanker dan
menyebabkan sel kanker menjadi mati.
3. Transfer gen Teknik ini relatif baru, dengan
cara memasukkan gen baru kedalam sel kanker
atau jaringan kanker sehingga dapat
menghentikan pertumbuhan dan
menghancurkan sel kanker.
• KERJA TERAPI GEN
Dalam terapi gen ini kita memerlukan satu
molekul yang berfungsi sebagai karier disebut
sebagai vektor . Vektor inilah yang membawa
gen /DNA yang normal ke sel target pasien , dan
yang biasa dipakai sebagai vektor adalah virus
yang telah diubah secara genetik.
BEBERAPA JENIS VIRUS YANG
DIGUNAKAN UNTUK TERAPI GEN
• 1. Retro virus
Golongan virus yang dapat membuat rantai
ganda DNA dari genomnya dan disatukan
dengan kromosom sel inangnya mis: HIV
(human defisiensi virus)
• 2. Adeno virus
Golongan virus dengan rantai DNA gandanya
dapat menyebabkan infeksi pada saluran
pernapasan, saluran pencenaan dan
menimbulkan kematian
mis: virus influenza
• 3.Adeno-assosiated virus.
Virusnya kecil mempunyai single strandid DNA
dan dapat memasukan material genetik di
tempat spesifik pada kromosom 19.
• 4. Herpes simpleks
Golongan virus dengan rantai ganda DNA yang
menginfeksi sebagian dari sel seperti sel neuron
Penyakit yang menggunakan terapi
gen

a). Terapi gen untuk hemofilia


dengan menyuntikkan gen faktor pembekuan yang
hilang sehingga dapat memenuhi jebutuhan pasien
akan protein pembeku darah
b). Gen Terapi untuk Kanker
c). Terapi gen untuk Muscular Dystrophy
adalah kelainan genetik yang ditandai oleh kelemahan
otot
d). Ujicoba Terapi AIDS dengan Rekayasa Genetika
Tahap uji coba pengobatan HIV-AIDS menggunakan
terapi rekayasa genetika.
Kendala terapi gen
• 1. Terapi gen akan efektif bila gangguan terjadi
pada gen tunggal
• 2. Virus yang berfungsi sebagai vektor , dalam
tubuh manusia bisa berubah sifatnya sehingga
menimbulkan penyakit
• 3. Masih banyak terapi gen yang
keberhasilannya pendek sehingga perlu diulang
• 4. Sistem imun tubuh akan mengurangi efek
terapi gen . Begitu pula terapi gen yang berulang
akan menyebabkan sistem imun tubuh akan
meningkat daya tolaknya

Anda mungkin juga menyukai