Antibodi monoklonal adalah antibodi yang homogen
atau mempunyai sifat yang spesifik karena dapat mengikat 1 epitop antigen dan dapat dibuat dalam jumlah tidak terbatas. Antibodi monoklonal dibuat dengan cara penggabungan atau fusi dua jenis sel yaitu sel limfosit B yg memproduksi antibodi dengan sel kanker (sel mieloma) yang dapat hidup dan membelah terus menerus. Hasil fusi antara sel B dengan sel kanker secara in vitro disebut dengan Hibridoma. Antigen (imunogen) Antigen merupakan zat yang merangsang respons imunitas, terutama dalam menghasilkan antibodi. Antibodi yang dihasilkan berupa zat molekul besar seperti protein dan polisakarida, contohnya permukaan bakteri. Antigen dapat berupa bakteri, virus, protein, karbohidrat, sel-sel kanker, atau racun. Antigen memiliki 2 bagian yang harus kamu ketahui. Kedua bagian tersebut adalah epitop dan hapten. 1. Determinan antigen (epitop) Epitop merupakan bagian antigen yang dapat membangkitkan respons imunitas, atau dengan kata lain, dapat menginduksi pembentukan antibodi. Satu antigen tersusun dari 2 atau lebih molekul epitop. 2. Hapten Hapten adalah molekul kecil yang hanya bisa menginduksi produksi antibodi jika bergabung dengan carrier yang bermolekul besar. Oleh karena itu, hapten memiliki sifat imunogenik. Hapten dapat berupa obat, antibiotik, dan kosmetik. Antibodi (imunoglobulin) Antibodi atau imunoglobulin adalah protein larut yang dihasilkan oleh sistem imunitas sebagai respons terhadap keberadaan suatu antigen dan akan bereaksi dengan antigen tersebut. Ada lima kelas imunoglobulin IgG IgG berjumlah paling banyak (80%) dan akan lebih besar pada kontak ke 2, 3, dan seterusnya. IgG dapat menembus plasenta dan memberikan imunitas pada bayi. Selain itu, IgG juga merupakan pelindung terhadap mikroorganisme dan toksin, dapat mengaktivasi komplemen, dan dapat meningkatkan efektivitas sel fagositik. IgA Berjumlah 15%, IgA dapat ditemukan pada zat sekresi seperti keringat, ludah, air mata, ASI, dan sekresi usus. IgA berfungsi untuk melawan mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh. IgM IgM adalah antibodi yang pertama kali tiba di lokasi infeksi, menetap di pembuluh darah dan tidak masuk ke jaringan. IgM berumur pendek dan berfungsi untuk mengaktivitasi komplemen dan memperbanyak fagositosis. IgD IgD memiliki fungsi memicu respons imunitas dan banyak ditemukan di limfosit B. Meskipun demikian, IgD berjumlah sedikit pada limpa dan serum darah. IgE Antibodi ini terikat pada reseptor sel mast dan basofil. IgE menyebabkan pelepasan histamin dan mediator kimia lainnya. Selain itu, IgE banyak ditemukan dalam darah dengan konsentrasi rendah dan kadarnya meningkat ketika bereaksi terhadap alergi. Pembuatan antibodi monoklonal
Pd tahun 1975 Kohier dan Milstein memperkenalkan
cara baru utk membuat antibodi dg mengimunisasi hewan percobaan kemudian sel limfositnya difusikan dg sel mieloma,shg sel hibrid dpt dibiakan terus menerus (immortal) dan membuat antibodi yg homogen yg diproduksi oleh satu klon sel hibrid. Fusi Sel / Teknologi Hibridoma
Fusi sel/teknologi hibridoma = peleburan/fusi dua sel yang berbeda
menjadi kesatuan tunggal yang mengandung gen-gen dari kedua sel asli.
Sel yang dihasilkan dari fusi ini dinamakan hibridoma (hibrid = sel asli yang dicampur, oma = kanker).
Hibridoma ini sering digunakan untuk memperoleh antibodi dalam
pemeriksaan kesehatan dan pengobatan. Apabila sel-sel sekali melebur menjadi satu, maka sel-sel ini akan menghasilkan protein yang sangat baik.
Misalnya, antibodi monoklonal dapat digunakan untuk
mendiagnosis penyakit, tes kehamilan, dan mengobati kanker.
Contoh fusi sel =
a. Fusi sel manusia dengan tikus Fusi sel manusia dengan tikus
Sel limfosit manusia mampu menghasilkan antibodi, tetapi jika
dikultur dan dipelihara proses pembelahannya sangat lambat.
Sel manusia tersebut difusikan dengan sel kanker tikus dengan
tujuan dapat membelah dengan cepat karena sel tikus mengandung mieloma yang mempunyai kemampuan untuk membelah dengan cepat.
Hibridoma yang terbentuk akan mendapatkan antibodi (sifat sel
manusia) dan mampu untuk membelah dengan cepat (sifat sel kanker tikus). Tahap-tahap pembentukan Ab Monoklonal
1. Imunisasi mencit dengan antigen yang akan dibuat Ab
monoklonalnya 2. Limpa mencit diambil dan dibuat suspensi termasuk sel B yg mengandung Ab terhadap Ag yang disuntikan 3. Fusi sel limpa dengan sel mieloma 4. Seleksi sel dengan membiakkan sel dalam media selektif, dimana hanya sel hibrid saja yang bisa tumbuh 5. Sel hibrid berproliferasi membentuk klon yang disebut Hibridoma 6. Seleksi sel hibridoma unggul yang menghasilkan Ab monoklonal. Pembentukan & Seleksi Sel Hibrid
Hybridoma: Sel limfosit B X sel myeloma
Dihasilkan menggunakan polyethylene glycol (PEG) untuk terjadi fusi sel Sel myeloma : mempunyai kemampuan pertumbuhan yang tidak ada hentinya Sel B : membantu memberikan informasi genetik untuk sintesis antibodi spesifik Seleksi dilakukan dengan medium HAT (hypoxanthine, aminoprotein, and thymidine) Sel Myeloma tidak dapat tumbuh Sel B cells dapat survive, namun tdiak dalam waktu lama Aplikasi terapi Antibodi monoklonal
Induksi imunisasi pasif
Diagnostik imaging. Antibodi monoklonal dapat digunakan untuk melihat protein tertentu dalam tubuh, misal antibodi monoklonal dikonjugasikan dengan logam inert pasien yang dirontgen. Dari hasil rontgen tersebut dapat dikenali protein tertentu yang terlibat dalam penyakit. Cara ini juga diterapkan dalam melihat metastasis sel kanker. Diagnostik molekular. Antibodi monoklonal dapat diaplikasikan untuk identifikasi penyakit yang lebih dikenal dengan imunologikal diagnostik. Di mana deteksi imunologik merupakan deteksi imunologik merupakan sistem deteksi yang sensitif, spesifik, dan sederhana. Misal: membedakan DHF dan tifus. Monitoring terapi obat (untuk live-saving drug) Sistem penghantaran obat (Drug delivery system/DDS) Isolasi dan atau purifikasi obat baru Terapi kanker. Para ahli bisa membuat antibodi monoklonal yang mampu bereaksi dengan antigen spesifik berbagai jenis sel kanker. Dengan ditemukannya lebih banyak lagi antigen kanker, berarti akan semakin banyak antibodi monoklonal yang bisa digunakan untuk terapi berbagai jenis kanker.Bila antibodi berikatan dengan antigen tumor spesifik yang terdapat di permukaan sel, maka ia juga bisa menginduksi sel mengalami apoptosis. ANTIBODI MONOKLONAL GENERASI BARU
1. Chimaric monoclonal antibodies
Antibodi ini dibuat melalui teknik rekayasa genetika untuk menciptakan suatu mencit atau tikus yang dapat memproduksi sel hibrid mencit-manusia. Bagian variabel dari molekul antibodi, termasuk antigen binding site berasal dari mencit, sedangkan bagian lainnya yaitu bagiany ang konstan berasal dari manusia. Salah satu contohnya antibodimonoklonal yang struktur molekulnya terdiri dari 67% manusia adalah Rituximab 2. Humanized monoclonal antibodies
Antibodi ini dibuat sedemikian
rupa sehingga bagian protein yang berasaldari mencit hanya terbatas pada antigen binding site saja. Sedangkan bagian yang lainya yaitu bagian variabel dan bagian konstan berasal dari manusia. Antibodi monoklonal yang struktur molekulnya terdiri dari 90% manusia diantaranya adalah Alemtuzumab 3. Fully human monoclonal antibodies
Antibodi ini merupakan antibodi yang paling ideal
untuk menghindari terjadinya respon imun karena protein antibodi yang disuntikkan kedalam tubuh seluruhnya merupakan protein yang berasal dari manusia. Salah satu pendekatan yang dilakukan untuk merancang pembentukan antibodi ini adalah dengan teknik rekayasa genetika untuk menciptakan mencit transgenik yang membawa gen yang berasal dari manusia. Sehingga mampu memproduksi antibodi yang diinginkan Contoh lain Ab monoklonal :
Trastuzumab (herceptin) digunakan untuk kanker
payudara stadium lanjut Cetuximab digunakan untuk terapi kanker kolorektal metastatik. Gemtuzumab ozogamicin Acute Myelogenous Leukimia (AML) Ibritumomab tiuxetan Limfoma Non-Hodgkin Tositumomab Limfoma Non-Hodgkin Bevacizumab Kanker kolon. Penggunaan antibodi monoklonal untuk terapi kanker dibagi dalam 2 tipe yaitu :
1. Antibodi monoklonal murni tanpa
dikombinasikan dg senyawa lain. - Trastuzumab menyerang protein HER2 merupakan protein yang terdapat dalam jumlah besar pada sel kanker payudara 2. Antibodi monoklonal yang dikombinasikan dengan beberapa senyawa lain (Conjugated monoclonal antibodies) antara lain kemoterapi, toksin dan senyawa radioaktif. obat ini berperan sebagai wahana yang akan menghantarkan substansi2 obat, racun, dan materi radioaktif menuju langsung ke sasaran yakni sel kanker. Ab monoklonal yg dikombinasikan dg obat kemoterapi chemolabeled Ab monoklonal yg dikombinasikan dg senyawa radioaktif Radioimmunotherapy (RIT) Ab monoklonal yg dikombinasikan dg racun immunotoksin