Anda di halaman 1dari 26

ANTIBODI

MONOKLONAL

Sony Eka Nugraha, S.Farm.,M.Si.,Apt


Pendahuluan

 Antibodi monoklonal adalah antibodi yang homogen


atau mempunyai sifat yang spesifik karena dapat
mengikat 1 epitop antigen dan dapat dibuat dalam
jumlah tidak terbatas. Antibodi monoklonal dibuat
dengan cara penggabungan atau fusi dua jenis sel yaitu
sel limfosit B yg memproduksi antibodi dengan sel
kanker (sel mieloma) yang dapat hidup dan membelah
terus menerus. Hasil fusi antara sel B dengan sel kanker
secara in vitro disebut dengan Hibridoma.
 Antigen (imunogen)
 Antigen merupakan zat yang merangsang respons
imunitas, terutama dalam menghasilkan antibodi.
Antibodi yang dihasilkan berupa zat molekul besar
seperti protein dan polisakarida, contohnya
permukaan bakteri. Antigen dapat berupa bakteri,
virus, protein, karbohidrat, sel-sel kanker, atau racun.
 Antigen memiliki 2 bagian yang harus kamu ketahui. Kedua
bagian tersebut adalah epitop dan hapten.   
 1. Determinan antigen (epitop)
 Epitop merupakan bagian antigen yang dapat membangkitkan
respons imunitas, atau dengan kata lain, dapat menginduksi
pembentukan antibodi. Satu antigen tersusun dari 2 atau lebih
molekul epitop. 
 2. Hapten
 Hapten adalah molekul kecil yang hanya bisa menginduksi
produksi antibodi jika bergabung dengan carrier yang
bermolekul besar. Oleh karena itu, hapten memiliki sifat
imunogenik. Hapten dapat berupa obat, antibiotik, dan
kosmetik.
 Antibodi (imunoglobulin)
 Antibodi atau imunoglobulin adalah protein larut yang
dihasilkan oleh sistem imunitas sebagai respons
terhadap keberadaan suatu antigen dan akan
bereaksi dengan antigen tersebut. Ada lima kelas
imunoglobulin
IgG
 IgG berjumlah paling banyak (80%) dan akan lebih besar pada
kontak ke 2, 3, dan seterusnya. IgG dapat menembus plasenta
dan memberikan imunitas pada bayi. Selain itu, IgG juga
merupakan pelindung terhadap mikroorganisme dan toksin,
dapat mengaktivasi komplemen, dan dapat meningkatkan
efektivitas sel fagositik.
IgA
 Berjumlah 15%, IgA dapat ditemukan pada zat sekresi seperti
keringat, ludah, air mata, ASI, dan sekresi usus. IgA berfungsi
untuk melawan mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh.
IgM
 IgM adalah antibodi yang pertama kali tiba di lokasi infeksi, menetap di
pembuluh darah dan tidak masuk ke jaringan. IgM berumur pendek dan
berfungsi untuk mengaktivitasi komplemen dan memperbanyak
fagositosis.
IgD
 IgD memiliki fungsi memicu respons imunitas dan banyak ditemukan di
limfosit B. Meskipun demikian, IgD berjumlah sedikit pada limpa dan
serum darah.
IgE
 Antibodi ini terikat pada reseptor sel mast dan basofil. IgE
menyebabkan pelepasan histamin dan mediator kimia lainnya. Selain
itu, IgE banyak ditemukan dalam darah dengan konsentrasi rendah dan
kadarnya meningkat ketika bereaksi terhadap alergi.
Pembuatan antibodi monoklonal

 Pd tahun 1975 Kohier dan Milstein memperkenalkan


cara baru utk membuat antibodi dg mengimunisasi
hewan percobaan kemudian sel limfositnya difusikan
dg sel mieloma,shg sel hibrid dpt dibiakan terus
menerus (immortal) dan membuat antibodi yg
homogen yg diproduksi oleh satu klon sel hibrid.
Fusi Sel / Teknologi Hibridoma

Fusi sel/teknologi hibridoma = peleburan/fusi dua sel yang berbeda


menjadi kesatuan tunggal yang mengandung gen-gen dari kedua sel asli.

Sel yang dihasilkan dari fusi ini dinamakan hibridoma (hibrid = sel asli
yang dicampur, oma = kanker).

Hibridoma ini sering digunakan untuk memperoleh antibodi dalam


pemeriksaan kesehatan dan pengobatan.
Apabila sel-sel sekali melebur menjadi satu, maka sel-sel ini
akan menghasilkan protein yang sangat baik.

Misalnya, antibodi monoklonal dapat digunakan untuk


mendiagnosis penyakit, tes kehamilan, dan mengobati kanker.

Contoh fusi sel =


a. Fusi sel manusia dengan tikus
Fusi sel manusia dengan tikus

 Sel limfosit manusia mampu menghasilkan antibodi, tetapi jika


dikultur dan dipelihara proses pembelahannya sangat lambat.

 Sel manusia tersebut difusikan dengan sel kanker tikus dengan


tujuan dapat membelah dengan cepat karena sel tikus
mengandung mieloma yang mempunyai kemampuan untuk
membelah dengan cepat.

 Hibridoma yang terbentuk akan mendapatkan antibodi (sifat sel


manusia) dan mampu untuk membelah dengan cepat (sifat sel
kanker tikus).
Tahap-tahap pembentukan Ab Monoklonal

1. Imunisasi mencit dengan antigen yang akan dibuat Ab


monoklonalnya
2. Limpa mencit diambil dan dibuat suspensi termasuk sel
B yg mengandung Ab terhadap Ag yang disuntikan
3. Fusi sel limpa dengan sel mieloma
4. Seleksi sel dengan membiakkan sel dalam media
selektif, dimana hanya sel hibrid saja yang bisa tumbuh
5. Sel hibrid berproliferasi membentuk klon yang disebut
Hibridoma
6. Seleksi sel hibridoma unggul yang menghasilkan Ab
monoklonal.
Pembentukan & Seleksi Sel Hibrid

 Hybridoma: Sel limfosit B X sel myeloma


 Dihasilkan menggunakan polyethylene glycol (PEG) untuk
terjadi fusi sel
 Sel myeloma : mempunyai kemampuan pertumbuhan yang
tidak ada hentinya
 Sel B : membantu memberikan informasi genetik untuk
sintesis antibodi spesifik
 Seleksi dilakukan dengan medium HAT (hypoxanthine,
aminoprotein, and thymidine)
 Sel Myeloma tidak dapat tumbuh
 Sel B cells dapat survive, namun tdiak dalam waktu lama
Aplikasi terapi Antibodi monoklonal

 Induksi imunisasi pasif


 Diagnostik imaging. Antibodi monoklonal dapat
digunakan untuk melihat protein tertentu dalam
tubuh, misal antibodi monoklonal dikonjugasikan
dengan logam inert pasien yang dirontgen. Dari
hasil rontgen tersebut dapat dikenali protein
tertentu yang terlibat dalam penyakit. Cara ini  juga
diterapkan dalam melihat metastasis sel kanker.
 Diagnostik molekular. Antibodi monoklonal dapat
diaplikasikan untuk identifikasi penyakit yang lebih
dikenal dengan imunologikal diagnostik. Di mana
deteksi imunologik merupakan deteksi imunologik
merupakan sistem deteksi yang sensitif, spesifik,
dan sederhana. Misal: membedakan DHF dan tifus.
 Monitoring terapi obat (untuk live-saving drug)
 Sistem penghantaran obat (Drug delivery
system/DDS)
 Isolasi dan atau purifikasi obat baru
 Terapi kanker. Para ahli bisa membuat antibodi
monoklonal yang mampu bereaksi dengan antigen
spesifik berbagai jenis sel kanker. Dengan
ditemukannya lebih banyak lagi antigen kanker,
berarti akan semakin banyak antibodi monoklonal
yang bisa digunakan untuk terapi berbagai jenis
kanker.Bila antibodi berikatan dengan antigen
tumor spesifik yang terdapat di permukaan sel,
maka ia juga bisa menginduksi sel mengalami
apoptosis.
ANTIBODI MONOKLONAL GENERASI BARU

1. Chimaric monoclonal antibodies


Antibodi ini dibuat melalui teknik
rekayasa genetika untuk menciptakan
suatu mencit atau tikus yang dapat
memproduksi sel hibrid mencit-manusia.
Bagian variabel dari molekul antibodi,
termasuk
antigen binding site berasal dari mencit, 
sedangkan bagian lainnya yaitu bagiany
ang konstan berasal dari manusia. Salah
satu contohnya antibodimonoklonal
yang struktur molekulnya terdiri dari
67% manusia adalah Rituximab
2. Humanized monoclonal antibodies

 Antibodi ini dibuat sedemikian


rupa sehingga bagian protein
yang berasaldari mencit hanya
terbatas pada antigen binding site
saja. Sedangkan bagian
yang lainya yaitu bagian
variabel dan bagian konstan
berasal dari manusia. Antibodi
monoklonal yang struktur
molekulnya terdiri dari 90%
manusia diantaranya adalah
Alemtuzumab
3. Fully human monoclonal antibodies

 Antibodi ini merupakan antibodi yang paling ideal


untuk menghindari terjadinya respon imun karena
protein antibodi yang disuntikkan kedalam tubuh
seluruhnya merupakan protein yang berasal dari
manusia. Salah satu pendekatan yang dilakukan untuk
merancang pembentukan antibodi ini adalah dengan
teknik rekayasa genetika untuk menciptakan mencit
transgenik yang membawa gen yang berasal dari
manusia. Sehingga mampu memproduksi antibodi
yang diinginkan
Contoh lain Ab monoklonal :

 Trastuzumab (herceptin) digunakan untuk kanker


payudara stadium lanjut
 Cetuximab digunakan untuk terapi kanker kolorektal
metastatik.
 Gemtuzumab ozogamicin  Acute Myelogenous
Leukimia (AML)
 Ibritumomab tiuxetan  Limfoma Non-Hodgkin
 Tositumomab  Limfoma Non-Hodgkin
 Bevacizumab  Kanker kolon.
Penggunaan antibodi monoklonal untuk
terapi kanker dibagi dalam 2 tipe yaitu :

1. Antibodi monoklonal murni  tanpa


dikombinasikan dg senyawa lain.
- Trastuzumab  menyerang protein HER2 merupakan
protein yang terdapat dalam jumlah besar pada sel
kanker payudara
2. Antibodi monoklonal yang dikombinasikan dengan
beberapa senyawa lain (Conjugated monoclonal
antibodies) antara lain kemoterapi, toksin dan
senyawa radioaktif.
obat ini berperan sebagai wahana yang akan
menghantarkan substansi2 obat, racun, dan materi
radioaktif menuju langsung ke sasaran yakni sel
kanker.
 Ab monoklonal yg dikombinasikan dg obat
kemoterapi  chemolabeled
 Ab monoklonal yg dikombinasikan dg senyawa
radioaktif  Radioimmunotherapy (RIT)
 Ab monoklonal yg dikombinasikan dg racun 
immunotoksin

Anda mungkin juga menyukai