Anda di halaman 1dari 11

ANTIBODI

MONOKLONAL
KELOMPOK 5
ANTIBODI MONOKLONAL

Antibodi monoklonal adalah antibodi buatan identifik karena diproduksi oleh salah satu jenis sel
imun saja dan semua klonnya merupakan sel single parent.

Antibodi monoklonal mempunyai sifat khusus yang unik yaitu dapat mengenal suatu molekul,
memberikan informasi tentang molekul spesifik dan sebagai terapi target tanpa merusak sel
sehat sekitarnya.

Antibodi monoklonal dapat diciptakan untuk mengikat antigen tertentu kemudian dapat mendet
eksi atau memurnikannya. Manusia dan tikus mempunyai kemampuan untuk membentuk antibo
di yang dapat mengenali antigen. Antibodi monoklonal tidak hanya mempertahankan tubuh unt
uk melawan organisme penyakit tetapi juga dapat menarik molekul target lainnya di dalam tubu
h seperti reseptor protein yang ada pada permukaan sel normal atau molekul yang khas terdapa
t pada permukaan sel kanker.

Spesifisiti antibodi yang luar biasa menjadikan zat ini dapat digunakan sebagai terapi. Antibodi
mengikat sel kanker dan berpasangan dengan zat sitotoksik sehingga membentuk suatu komple
ks yang dapat mencari dan menghancurkan sel kanker.
JENIS ANTIBODI MONOKLONAL

Antibodi monoklonal mempunyai 4 jenis yaitu:

1. Murine, murni didapat dari tikus dapat menyebabkan human anti mouse an


tibodies (HAMA).

2. Chimeric, gabungan Fc antibodi human dan Fab antibodi monoklonal tikus.

3. Humanized, hanya sebagian kecil Fab antibodi tikus yang digabungkan den


gan antibodi human (95-98%).

4. Fully human, keseluruhan antibodi human.


PEMBUATAN ANTIBODI MONOKLONAL

Proses pembuatan antibodi monoklonal melalui 5 tahapan yaitu:

1. Imunisasi Tikus: Pengembangan sel hybridoma

2. Penyaringan produksi antibody tikus

3. Persiapan sel myeloma

4. Fusi sel myeloma + sel imun limpa

5. Pengembangan kloning sel hybridoma


PEMBUATAN ANTIBODI MONOKLONAL
MEKANISME KERJA ANTIBODI MONOKLONAL

Antibodi monoklonal menggunakan mekanisme kombinasi u


ntuk meningkatkan efek sitotoksik sel tumor.

 Mekanisme kerja antibodi monoklonal meliputi:

 Antibody Dependent Cellular Cytotoxicity (ADCC)

 Complement Dependent Cytotoxicity (CDC)

 Perubahan transduksi signal

 Imunomodulasi
APLIKASI TERAPI ANTIBODI MONOKLONAL

Terapi menggunakan antibodi monoklonal telah banyak diaplikasikan dalam be


berapa perawatan seperti:

 Terapi Kanker

 Penyakit autoimun

 Penyakit menular

 Gangguan metabolisme
APLIKASI TERAPI ANTIBODI MONOKLONAL

Terapi Kanker

Tubuh manusia tidak dapat menyerang sel kanker karena antibodi alami yang terdapat dalam tu
buh manusia tidak mengenali sel-sel tersebut sebagai protein asing (antigen). Sehingga, fungsi u
tama antibodi monoklonal adalah untuk mengenali molekul khas yang terdapat pada permukaan
 
sel kanker. Setelah mengenali sel abnormal tersebut, antibodi monoklonal akan mengikat sel
kanker.

Beberapa contoh antibodi monoklonal:

• Cetuximab adalah obat yang digunakan dalam pengobatan beberapa jenis kanker payudara
dan
• limfoma dengan memblokir HER-1.
• Trastuzumab diketahui memblokir reseptor HER-2 pada kanker payudara.
• Gemtuzumab dan Alemtuzumab untuk terapi anti-kanker terhadap leukemia.
• Nimotuzumab dan Cituximab untuk karsinoma.
APLIKASI TERAPI ANTIBODI MONOKLONAL

Terapi Penyakit Autoimun

Infliximab dan Adalimumab adalah antibodi monoklonal yang digunakan untuk penyakit kekebal
an tubuh, dan efektif terhadap rheumatoid arthritis, penyakit Crohn dan kolitis ulserativa. Mereka
memiliki kecenderungan untuk mengikat dan memblokir tumor necrosis factor (TNF), TNF-α, dan
Interlukin-2 (IL-2) pada sel-T yang diaktifkan yang juga dihambat oleh Basiliximab dan Daclizuma
b, dan dengan demikian membantu mencegah penolakan akut pada transplantasi ginjal.

Terapi Gangguan Metabolisme

Salah satu area di mana terapi mAbs diterapkan termasuk pada gangguan metabolisme.
Reseptor berpasangan protein G (GPCR), terlibat dalam berbagai macam penyakit metabolisme.
Dengan demikian, para ilmuwan telah menggunakan fraksi membran GPCRs sebagai target untu
k menghasilkan mAb untuk penyembuhan gangguan metabolism.

Antibodi monoklonal telah diproduksi melawan human glucagon receptor (GCGR) dari garis sel
yang stabil melalui platform XenoMouse transgenik. Calon mAb ini ditunjukkan untuk menampil
kan aktivitas antagonis potensial dalam mengurangi kadar glukosa darah dengan penghambatan
jangka panjang dari pensinyalan GCGR dalam model tikus, membuatnya efektif untuk mengenda
likan hiperglikemia diabetikum.
KESIMPULAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai