Anda di halaman 1dari 23

AntiBodi

Monoklonal
Dibuat oleh Kelompok 4 XII-MIPA.2
Agita Charina P. G. / 01
Frederick Gregorio S. / 13
Irene Gunawan Putri / 15
Natania Maria K. / 24
Nathanael Ryan W. / 25
Teman-teman
apakah kalian
melihat
sesuatu?

Dimanaa?

"Di sini!!"
Daftar Isi

Definisi

Sejarah

Tahap
Pembuatan

Dampak

Mekanisme

Kasus Nyata
Pengertian Antibodi
Antibodi adalah zat kimia yang ada di aliran darah. Ia
bekerja sebagai sistem imunitas tubuh. Fungsi antibodi
dalam tubuh penting, yaitu sebagai tembok pertahanan
terhadap antigen, seperti bakteri, virus, maupun zat
beracun yang menyebabkan penyakit

Antibodi
Zat kimia yang ada di aliran darah. Ia bekerja sebagai sistem
imunitas tubuh. Fungsi antibodi dalam tubuh penting, yaitu
sebagai tembok pertahanan terhadap antigen, seperti bakteri,
virus, maupun zat beracun yang menyebabkan penyakit.

Poliklonal Monoklonal
Antibodi monoklonal
Antibodi poliklonal
adalah antibodi yang
dihasilkan dari dihasilkan dari satu sel
penyuntikan imunogen yang sama dan spesifik
pada hewan. Antibodi terhadap satu antigen.
poliklonal memiliki Antibodi monoklonal
afinitas yang tinggi diperoleh melalui fusi sel
antara sel B dari hati dan
karena antibodi yang
sel penghasil tumor.
dihasilkan dapat
Antibodi monoklonal
berikatan dengan lebih bersifat spesifik pada
dari satu epitop. satu epitop.

1
Sejarah Ditemukan

Pada tahun 1972, César Milstein dan Georges


Köhler – para ilmuwan di Basel Institute
Roche Imunologi(yang kemudian meraih
Hadiah Nobel)- menemukan sebuah inovasi
dalam dunia kedokteran bernama teori
antibodi monoklonal.

Antibodi monoklonal adalah antibodi


monospesifik yang hanya mengikat satu
epitop saja yang merupakan komponen dari
imunitas tubuh.

Antibodi monoklonal dapat mengenali dan


mengikat antigen yang spesifik. Dibuat oleh
sel-sel hibridoma yang dikultur.

César Milstein Georges Köhler

2
Pembuatan sel hibridoma terdiri dari tiga tahap utama yaitu
imunisasi, fusi, dan kloning.

Imunisasi dapat dilakukan dengan imunisasi konvensional,


imunisasi sekali suntik intralimpa, maupun imunisasi in vitro.

Fusi sel ini menghasilkan sel hibrid yang mampu


menghasilkan antibodi seperti pada sel limpa dan dapat terus
menerus dibiakan seperti sel myeloma. Frekuensi terjadinya
fusi sel ini relatif rendah sehingga sel induk yang tidak
mengalami fusi dihilangkan agar sel hasil fusi dapat tumbuh.

Frekuensi fusi sel dapat diperbanyak dengan menggunakan


Polietilen glikol (PEG), DMSO, dan penggunaan medan listrik.
PEG berfungsi untuk membuka membran sel sehingga
mempermudah proses fusi. Sel hibrid kemudian ditumbuhkan
pada media pertumbuhan. Penambahan berbagai macam
sistem pemberi makan dapat meningkatkan pertumbuhan sel
hibridoma.

3
Antibodi Monoklonal
Murni
Antibodi yang penggunaannya tanpa
dikombinasikan dengan obat lain atau material
radioaktif. Antibodi ini akan meningkatkan pada
antigen spesifik yang dimiliki sel-sel kanker
dengan berbagai cara.
Contoh : trastuzumab, tuximab, dan
alemtuzumab

Antibodi Monoklonal
Kombinasi
Antibodi ini dikombinasikan dengan berbagai
jenis obat, toksin dan materi-materi radioaktif.
Contohnya ibritumomab tiuxetan (Zevalin). Obat
ini digunakan untuk terapi kanker B lymphocytes

4
Ciri-Ciri dan Karakteristik
Antibodi Monoklonal
dapat mengenal suatu molekul,
memberikan informasi tentang molekul
spesifik dan sebagai terapi target tanpa
merusak sel sehat sekitarnya.
dapat diproduksi dalam jumlah besar dan
bebas kontaminasi.
dapat diperoleh dari sel yang dikembangkan
di laboratorium, reagen tersebut sangat
berguna untuk penelitian terapi dan
diagnostik laboratorium.

5
4 Jenis Antibodi
Monoklonal
1. Murine, murni didapat dari tikus dapat
menyebabkan human anti mouse
antibodies (HAMA) nama akhirannya
″momab″ (ibritumomab).
2. Chimeric, gabungan Fc antibodi human
dan Fab antibodi monoklonal tikus nama
akhirannya ″ximab″ (rituximab).
3. Humanized, hanya sebagian kecil Fab
antibodi tikus yang digabungkan dengan
antibodi human (95-98%) nama
akhirannya ″zumab″ (trastuzumab).
4. Fully human, keseluruhan antibodi
human nama akhirannya ″mumab″
(adalimumab).

6
Tahap Pembuatan
Antibodi Monoklonal
1 . Imunisasi Mencit
2 . Fusi Sel Kebal dan Sel
Mieloma
3 . Eliminasi Sel Induk yang
Tidak Berfusi
4 . Isolasi dan Pemilihan
Klon Hibridoma

7
1. Imunisasi Mencit

Antigen berupa protein atau polisakarida


yang berasal dari bakteri atau virus.

Kemudian disuntikkan secara subkutan pada


beberapa tempat atau secara intra
periotoneal

Setelah 23 minggu, mencit diberikan suntikan


antigen beberapa kali

Mencit dengan kekebalan terbaik dipilih

Limfa tikus dikeluarkan dari tubuh tikus dan


dibuat sebuah suspensi

Pembuatan suspense ini untuk memisahkan


sel B yang mengandung antibodi

8
2. Fusi Sel Kebal
dan Sel Mieloma
Agar sel limfa yang mengandung antibodi
tetap hidup, dilakukan fusi dengan sel
myeloma.

Fusi membran plasma

Menghasilkan sel heterokarion dalam


ukuran besar
a. Memiliki dua atau lebih inti sel
b. Dari kedua kedua induk sel yang
berbeda jenis.

Tumbuh dan membelah diri membentuk


sel hibridoma yang mengandung
kromosom kedua induk.

Dihasilkan sel hibrid yang terdiri dari:


Sel limfa
Membuat antibodi
Sel mieloma
Dapat dikultur terus menerus
dalam jumlah yang tidak terbatas
secara in vitro.

9
3. Eliminasi Sel Induk
yang tak berfusi
Sel yang tidak berhasil fusi dibuang, dan
yang berhasil akan tumbuh

Sel hibridoma yang terpilih akan dikultur


dalam media selektif yang mengandung
hyloxanthine, aminopterin, dan thymidine
(HAT) dalam labu kultur jaringan yang lebih
besar. Hal tersebut untuk memstimulasi
pertumbuhan sel hybridoma dan agar
penyediaan sel menjadi lebih banyak.

Setelah inkubasi kultur hibridoma, akan


dilakukan dengan skrining imunositokimia
hampir setiap hari.

Dilakukan uji antigen dan antibody pada


proses imnuhistokimia untuk menghasilkan
pewarnaan yang kuat.

10
4. Isolasi dan Pemilihan
Klon Hibridoma
Setiap sel hibridoma akan membentuk koloni
homogen, dan masing-masing dibiakkan
terpisah satu sama lain hingga antibodi hasil
ekskresi dapat diisolasi.

Pemilihan klon hibridoma


1. Memperoleh hibridoma yang dapat
menghasilkan antibodi
2. Memilih sel hibridoma penghasil antibodi
monoklonal yang potensial menghasilkan
antibodi monoklonal yang tinggi dan
stabil

Pembatasan pengujian; bagaimana antibodi


mengenali epitop targetnya dalam konteks
sistem pengujian yang digunakan.

11
Proses Pembuatan
Antibodi Monoklonal

Cara Pembuatan Antibodi. https://www.google.com/url?


sa=i&url=https%3A%2F%2Froboguru.ruangguru.com%2Fforu

12
Mekanisme Kerja
Antibodi Monoklonal
1 . antibody dependent cellular cytotoxicity
(ADCC),
2 . complement dependent cytotoxicity
(CDC),
3 . mengubah signal transduksi sel tumor
atau menghilangkan sel permukaan
antigen.
4 . membunuh sel tumor atau mengaktivasi
prodrug di tumor, antibody directed
enzyme prodrug therapy (ADEPT).

Antibodi monoklonal digunakan secara


sinergis melengkapi mekanisme kerja
kemoterapi untuk melawan tumor.

13
Mekanisme Antibodi
Monoklonal
1. Antibody dependent
cytotoxicity (ADCC)
cellular

Antibody dependent cellular cytotoxicity (ADCC)


terjadi jika antibodi mengikat antigen sel tumor dan
Fc antibodi melekat dengan reseptor Fc pada
permukaan sel imun efektor. Interaksi Fc reseptor ini
berdasarkan kemanjuran antitumor dan sangat
penting pada pemilihan suatu antibodi monoklonal.

2. Complement dependent cytotoxicity (CDC)


Pengikatan antibodi monoklonal dengan antigen
permukaan sel akan mengawali kaskade
komplement. Complement dependent cytotoxicity
(CDC) merupakan suatu metode pembunuh sel
tumor yang lain dari antibodi. Imunoglobulin G1 dan
G3 sangat efektif pada CDC melalui jalur klasik
aktivasi komplemen (gambar 6a).

14
Mekanisme Antibodi
Monoklonal
3. Perubahan transduksi signal
Reseptor growth factor merupakan suatu antigen
target tumor, ekspresinya berlebihan pada
keganasan. Aktivasi transduksi signal pada kondisi
normal akan menginduksi respons mitogenik dan
meningkatkan kelangsungan hidup sel, hal ini
diikuti dengan ekspresi perkembangan sel tumor
yang berlebihan yang juga menyebabkan tumor
tidak sentitif terhadap zat kemoterapi. Antibodi
monoklonal sangat potensial menormalkan laju
perkembangan sel dan membuat sel sensitif
terhadap zat sitotoksik dengan menghilangkan
signal reseptor ini.

4.Antibodi directed enzyme prodrug


therapy (ADEPT)
Antibodi directed enzyme prodrug therapy (ADEPT)
menggunakan antibodi monoklonal sebagai
penghantar untuk sampai ke sel tumor kemudian
enzim mengaktifkan prodrug pada tumor, hal ini
dapat meningkatkan dosis active drug di dalam
tumor

15
Dampak Positif
Antibodi Monoklonal

Mengikat virus agar tidak


menginfeksi sel dan
bereplikasi di dalamnya.

Melawan infeksi virus


(imunoterapi) dan patogen
berbahaya lainnya.

16
Dampak Negatif
Antibodi Monoklonal

Pemberian bamlanivimab tanpa etesevimab


menyebabkan hipersensitivitas, reaksi alergi
terkait infus, dan anafilaksis.

Pemberian keduanya menyebabkan munculnya


ruam, pusing, mual hingga muntah, dan
pruritus.

Sementara itu, penggunaan obat regdanvimab


yang digunakan sebagai terapi antibodi
monoklonal di Indonesia, masih terus dievaluasi.
Hingga saat ini, laporan yang sering muncul
adalah hipertrigliseridemia (2,8%) atau
peningkatan kadar trigliserida dalam tubuh.

Efek samping yang paling umum adalah demam,


menggigil dan gejala mirip flu lainnya, seperti
nyeri otot, nyeri kepala dan rasa letih.

17 Hipersensivitas
PENGGUNAANNYA
DALAM KEHIDUPAN
Antibodi monoklonal memiliki banyak sekali manfaat dalam
kehidupan kita sehari hari. Umumnya, antibodi monoklonal ini
digunakan dalam pengobatan berbagai macam kanker serta
menjadi pengobatan berupa vaksin, namun masih banyak
lagi kegunaan antibodi ini seperti :

Sebagai Pendeteksi Hormon Kehamilan


tes kehamilan di rumah masa kini dibuat menggunakan teknik
immunoassay dengan metode Enzym Linked Immunosorbent
Assay (ELISA), dengan menggunakan teknik lapis (sandwich
type immunoassay). Pada tipe tes ini, dibuat 2 macam
antibodi. Antibodi jenis monoklonal yang berguna untuk
mengikat β-hCG. Kemudian antibodi yang kedua berguna
untuk melapisi hCG yang telah terikat.

Terapi Indikasi Keganasan Kanker


Antibodi monoklonal bernama Rituxikal
merupakan terapi yang digunakan
untuk indikasi keganasan (kanker)
pada Limfoma Non-Hodgkin (NHL) dan
Leukemia Limfositik Kronik. Rituximab
merupakan produk antibodi
monoklonal yang mengikat antigen
transmembran CD20 pada limfosit sel
B yang dihasilkan oleh sel kanker
secara spesifik, sehingga
menimbulkan reaksi imunologi yang
memicu sel kanker lisis (pecah).
18
PENGGUNAANNYA
DALAM KEHIDUPAN
Radiomunotheraphy
Suatu jenis terapi radiasi di mana zat radioaktif dihubungkan
dengan antibodi monoklonal dan disuntikkan ke dalam tubuh.
Antibodi monoklonal dapat mengikat zat dalam tubuh,
termasuk sel kanker. Zat radioaktif mengeluarkan radiasi, yang
dapat membantu membunuh sel kanker. Radioimunoterapi
sedang digunakan untuk mengobati beberapa jenis kanker,
seperti limfoma.

Mempermudah Aktivasi Transplantasi


Antibodi monoklonal dapat digunakan untuk mempermudah
dalam aktivitas transplantasi. Antibodi monoklonal dapat
membantu proses penggabungan jaringan yang asli dengan
jaringan hasil transplantasi di dalam tubuh.

Vaksinasi Covid-19
Selama masa pandemi, antibodi monoklonal banyak
digunakan untuk pengobatan covid-19. Nama antibodi
monoklonal yang digunakan dalam pengobatan covid-19
adalah Regdanvimab. Regdanvimab merupakan antibodi
monoklonal rekombinan untuk pengobatan covid-19 yang
didapatkan dari sel darah putih penyintas covid-19. Terapi
dengan antibodi monoklonal dianggap lebih spesifik, murni,
dan memiliki risiko kontaminasi patogen
lewat darah yang lebih rendah daripada
terapi imunoglobulin intravena dan
terapi serum.

19
Daftar Pustaka
Kőhler G, Milstein C. Continous cultures of fused cells secreting antibody of predifined specificity.
Nature 1975; 256: 495-7.
Waldmann TA. Immunotherapy: past, present and future. Nature Medicine 2003; 9: 269-77.
VonMehren M, Adams GP, Weiner LM. Monoclonal antibody therapy for cancer. Annu Rev Med
2003; 54: 343-69.
Adams GP, Weiner LM. Monoclonal antibody therapy of cancer. Nature Biotechnology 2005; 23:
1147-57.
Jusuf A, Harryanto A, Syahruddin E, Endardjo S, Mudjiantoro S, Sutandio N. Kanker paru jenis
karsinoma bukan sel kecil pedoman diagnosis dan penatalaksanaan di Indonesia. Jusuf A,
Syahruddin E, penyunting. Jakarta: PDPI, 2005; 14-5.
Alberts B, Johnson A, Lewis J, Raff M, Robert K, Walter P. Manipulating proteins, DNA, and RNA. In:
Anderson MS, Dilernia B, editors. Molecular biology of the cell. 4th ed. New York: Garland Science;
2002. p. 469-78.
Abbas AK, Lichtman AH. Antibodies and antigens. In: Schmitt WR, Krehling H, editors. Cellular and
molecular immunology. 5th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2005. p. 43-64.
Nelson PN, Reynolds GM, Waldron EE, Ward E, Giannopoulos K, Murray PG. Demystified
monoclonal antibodies. J Clin Pathol: Mol Pathol 2000; 53: 111-7.
https://www.halodoc.com/artikel/bingung-antara-antigen-dan-antibodi-ini-
penjelasannya#:~:text=Sementara%20itu%2C%20antibodi%20adalah%20zat,zat%20beracun%20
yang%20menyebabkan%20penyakit.
https://gudangilmu.farmasetika.com/sejarah-dan-pentingnya-obat-monoklonal-antibodi-
untuk-tingkatkan-kekebalan-tubuh/
https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Course-23487-
Modul%2011%20bioteknologi%20kedokteran.pdf
https://www.alomedika.com/cme/efektivitas-antibodi-monoklonal-pada-covid19
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/mengenal-terapi-antibodi-
monoklonal-cara-baru-bantu-pulih-dari-covid-19-lebih-cepat
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/mengenal-terapi-antibodi-
monoklonal-cara-baru-bantu-pulih-dari-covid-19-lebih-cepat
https://www.alomedika.com/akurasi-tes-kehamilan-di-rumah
https://www.jawapos.com/kesehatan/30/01/2023/bpom-terbitkan-izin-edar-antibodi-
monoklonal-untuk-terapi-kanker/
https://www.cancer.gov/publications/dictionaries/cancer-terms/def/radioimmunotherapy
https://www.google.com/urlsa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.klikdokter.com%2Finfo-sehat%
http://www.klikpdpi.com/jurnal-warta/jri-01-07/jurnal-7.html

Gambar
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fberanisehat.com%2Fhipersensitivitas

Anda mungkin juga menyukai