adalah glikoprotein dengan struktur tertentu yang disekresi dari pencerap limfosit-B yang telah teraktivasi menjadi sel plasma, sebagai respon dari antigen tertentu dan reaktif terhadap antigen tersebut. Antibodi merupakan protein globulin gamma dalam darah yang digunakan oleh sistem kekebalan tubuh untuk mengidentifikasi dan menetralisir antigen.
Antigen adalah zat-zat asing yang pada
umumnya merupakan protein yang berkaitan dengan bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh. ASAL KATA Mono: Satu Klon: strain sel yang diturnkan dari satu sel. Antibodi monoklonal diproduksi dari fusi sel B dan sel myeloma membentuk hibridoma. Antibodi monoklonal hanya mengenal satu epitop. SEJARAH ANTIBODI KLON TUNGGAL
Setelah sekian lama para ilmuwan mengeksplorasi
imunoterapi kanker, akhirnya pada dekade terakhir (menjelang tahun 2000), produk berbasis antibodi di bidang onkologi mulai digunakan dalam tatalaksana berbagai macam kanker. Terapi antibodi monoklonal merupakan bentuk pasif dari imunoterapi (imunoterapi pasif), karena antibodi dibuat dalam kuantitas besar di luar tubuh. Jadi terapi ini tidak membutuhkan sistem imun pasien untuk bersikap aktif melawan kanker. Antibodi Monoklonal (MAb) adalah antibodi homogen yang dengan spesifitas yang sama diproduksi dari klon tungal dari sel yang menghailkan antibodi. Klon adalah segolongan sel yang berasal dari satu sel karena secara gentiknya identik. Antibodi diproduksi secara masal dalam laboratorium dengan menggabungkan sel myeloma (tipe kanker sumsum tulang) dari sel B mencit yang menghasilkan antibodi spesifik. Sel hasil penggabungan ini disebut hibridoma. Kombinasi sel B yang bisa mengenali antigen khusus dan sel myeloma yang hidup akan membuat sel hibridoma menjadi semacam pabrik produksi antibodi yang tidak ada habisnya. Karena semua antibodi yang dihasilkan identik, berasal dari satu (mono) sel hibridoma, mereka disebut antibodi monoklonal (disingkat MAb). Imunisasi Mencit 1. Antigen berupa protein atau polisakarida yang berasal dari bakteri atau virus, disuntikkan secara subkutan pada beberapa tempat atau secara intra peritoneal. 2. Setelah 23 minggu disusul suntikan antigen secara intravena, mencit yang tanggap kebal terbaik dipilih. 3. Pada hari ke-12 hari suntikan terakhir antibodi yang terbentuk pada mencit diperiksa dan diukur titer antibodinya. 4. Mencit dimatikan dan limfanya diambil secara aseptis. 5. Kemudian dibuat suspensi sel limfa untuk memisahkan sel B yang mengandung antibodi. FUSI LIMFA KEBAL DAN SEL MIELOMA
Pada kondisi biakan jaringan biasa, sel limfa yang membuat
antibodi akan cepat mati, sedangkan sel mieloma dapat dibiakkan terus-menerus. Fusi sel dapat menciptakan sel hibrid yang terdiri dari gabungan sel limfa yang dapat membuat antibodi dan sel mieloma yang dapat dibiakkan secara terus menerus dalam jumlah yang tidak terbatas secara in vitro. 1. Fusi sel diawali dengan fusi membran plasma sehingga menghasilkan sel besar dengan dua atau lebih inti sel, yang berasal dari kedua induk sel yang berbeda jenis yang disebut heterokarion. 2. Pada waktu tumbuh dan membelah diri terbentuk satu inti yang mengandung kromosom kedua induk yang disebut sel hibrid ELIMINASI SEL INDUK YANG TIDAK BERFUNGSI
Frekuensi terjadinya hibrid sel limfa-sel mieloma
biasanya rendah, karena itu penting untuk mematikan sel yang tidak fusi yang jumlahnya lebih banyak agar sel hibrid mempunyai kesempatan untuk tumbuh dengan cara membiakkan sel hibrid dalam media selektif yang mengandung hyloxanthine, aminopterin, dan thymidine (HAT). ISOLASI DAN PEMILIHAN KLON HIBRIDOMA 1. Sel hibrid dikembangbiakkan sedemikian rupa, sehingga tiap sel hibrid aka membentuk koloni homogen yang disebut hibridoma. 2. Tiap koloni kemudian dibiakkan terpisah satu sama lain. 3. Hibridoma yang tumbuh diharapkan mensekresi antibodi ke dalam medium, sehingga antibodi yang terbentuk bisa diisolasi. 4. Pemilihan klon hibridoma dilakukan dua kali, pertama adalah dilakukan untuk memperoleh hibridoma yang dapat menghasilkan antibodi, dan yang kedua adalah memilih sel hibridoma penghasil antibodi klon tunggal yang potensial menghasilkan antibodi klon tunggal yang tinggi dan stabil. Umumnya untuk menetukan antibodi yang diinginkan dilakukan dengan cara Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) atau radioimmunoassay (RIA). MANFAAT 1. mengidentifikasi agen infeksi 2. mengidentifikasi tumor, antigen dan antibodi auto 3. mengukur protein dan level drug pada serum, mengenali darah dan jaringan 4. mengidentifikasi sel spesifik yang terlibat dalam respon kekebalan 5. mengidentifikasi serta mengkuantifikasi hormon. NO Efek Samping Umum Efek Samping yang jarang terjadi namun berbahaya
1 Demam, menggigil dan gejala Perdarahan hebat
mirip flu lainnya, seperti nyeri otot, nyeri kepala dan rasa letih.
2 Kadang-kadang, pasien Gangguan jantung
merasakan flushing mendadak dan merasa panas di wajah. 3 Beberapa pasien mengalami mual Reaksi anafilaksis (hipersensitif) (mual) atau muntah
4 Diare Penurunan jumlah hitung darah
5 Kadang-kadang, pasien merasakan nyeri pada bagian tubuh yang merupakan lokasi limfoma. ANTIBODI MONOKLONAL DI MASA DEPAN UNTUK KESEHATAN
Fully Human Monoclonal Antibodies
Antibodi ini merupakan antibodi yang paling ideal untuk menghindari terjadinya respon imun karena protein antibodi yang disuntikkan ke dalam tubuh seluruhnya merupakan protein yang berasal dari manusia. Salah satu pendekatan yang dilakukan untuk merancang pembentukan antibodi ini adalah dengan teknik rekayasa genetika untuk menciptakan mencit transgenik yang membawa gen yang berasal dari manusia. Sehingga mampu memproduksi antibodi yang diinginkan . Pendekatan lainnya adalah merekayasa suatu binatang transgenik yang dapat mensekresikan antibodi manusia dalam air susu yang dikeluarkan oleh binatang tersebut