PROTEIN REKOMBINAN
6.1 PENDAHULUAN
Protein adalah bahan yang paling penting dari semua bahan yang membentuk
organisme
hidup. Protein terkandung dalam setiap sel hidup pada semua organisme, tanpa
pengecualian,
dan di dalam sel, protein berada dalam jumlah yang sangat banyak dengan berbagai
bentuk
Dalam biologi molekuler, yang disebut “Central Dogma”, menyatakan bahwa informasi
gen
Proses transfer dari DNA ke RNA disebut proses transkripsi, sedangkan proses transfer
dari
RNA ke protein disebut proses translasi. Kode-kode gen dalam protein disebut gen
struktural
karena mereka bertanggung jawab untuk mengekspresikan informasi gen ke dalam unit
6.3 DEFINISI
Rekombinan protein adalah suatu bentuk manipulasi dari protein, yang dihasilkan
dalam
berbagai cara untuk menghasilkan sejumlah besar protein, memodifikasi urutan gen
dan
dilakukan melalui perantara khusus yang dikenal sebagai vector. Teknologi rekombinan
69
6.3.1 Rekombinasi
kombinasi gen-gen yang berbeda dari gen-gen kedua orang tua nya, yang
menghasilkan satu
Ditunjukkan pada gambar 6.1 adalah proses dari rekombinasi protein, diadaptasi
dari
Istilah “protein” digunakan karena protein adalah struktur yang mendukung DNA
dan
merupakan blok bangunan materi hidup. Digunakan istilah “DNA rekombinan” untuk
menggambarkan urutan DNA baru yang telah dihasilkan dari rekombinasi gen dari
kedua
orang tuanya. Proses rekombinan tersebut menjadi landasan terhadap kejadian evolusi
dari
makhluk hidup.
Teknologi DNA rekombinan adalah salah satu cara mempelajari fungsi dan interaksi
dari
protein. Hal ini dilakukan dengan mengisolasi urutan DNA target dan kemudian
Urutan DNA dari vektor kloning berinteraksi dengan DNA target dan menghasilkan
cetak
biru informasi gen baru yang disebut DNA rekombinan. DNA rekombinan tersebut
memproduksi protein yang biasanya tidak dihasilkan oleh suatu organisme. Penelitian
di
bidang ini telah menghasilkan berbagai macam aplikasi dimana pada beberapa tahun
yang
lalu masih belum memungkinkan. Penderita diabetes yang biasanya bergantung pada
insulin
70
dari babi, dimana mirip dengan manusia tetapi tidak persis sama, sekarang dapat
memiliki
insulin dari manusia yang pada saat ini telah dapat diproduksi oleh bakteri. Penderita
hemophilia dapat menggunakan faktor pembekuan yang telah diproduksi dalam susu
kita perlu memahami bagaimana semua protein dibentuk. DNA berada didalam inti sel,
DNA
dengan itu rangkaian helai panjang dari DNA adalah suatu instruksi untuk terbentuknya
berbagai protein.
DNA adalah dasar genetik untuk semua makhluk hidup dan seluruh kehidupan pada
dasarnya
mempunyai struktur DNA yang sama. Untai panjang dari DNA pada dasarnya terdiri
dari
jutaan unit berulang yang disebut nukleotida. Setiap nukleotida memiliki tiga bagian:
gula,
gugus fosfat dan basa nitrogen. Struktur akhir DNA adalah dua helai yang terhubung di
bagian tengah, mirip sebuah tangga atau tangga spiral. Masing-masing sisi terdiri dari
fosfat
dan gula yang berulang-ulang terus dan penghubung diantaranya terdiri dari dua basa
nitrogen yang bergabung bersama-sama. Hanya ada empat basa nitrogen dan mereka
71
basa-basa panjang tetapi urutan dari Ts, Cs, As dan Gs yang membuat kita mempunyai
DNA yang kita miliki menentukan dengan tepat bagaimana kita akan terlihat dan
bagaimana
setiap sifat yang kita miliki, tetapi semua DNA hanya merupakan kode-kode sederhana
untuk
protein-protein yang berbeda. Sebenarnya protein tersebut yang membuat kita menjadi
bentuk seperti sekarang ini. Protein merupakan rangkaian rantai panjang dari asam
amino
sama seperti DNA yang juga merupakan rantai panjang dari nukleotida. Terdapat 20
asam
amino pada keberadaan protein dan setiap organisme menggunakan 20 asam amino
tersebut
Urutan asam amino ini sangat penting karena urutan tersebut memberikan
bentuk
akhir dari protein. Bentuk dari protein sangat penting, hal tersebut memberikan
karakteristik
insulin babi, yang memiliki struktur sedikit berbeda dengan insulin manusia, selalu
berisiko
asam amino yang persis sama seperti insulin manusia, kecuali yang dihasilkan oleh
bakteri.
Hanya karena bakteri memiliki kode genetik didalamnya tidak berarti bahwa
bakteri
akan segera memulai membuat suatu protein rekombinan. Para ilmuwan harus
merekayasa
bagian promotor untuk melampirkan kode yang diinginkan sebelumnya dan kemudian
mereka dapat mengaktifkannya. Setelah semua ini ditambahkan ke dalam bakteri atau
organisme lain, sel-sel mulai membuat protein baru, karena urutan dari asam amino
yang
sama maka produk protein akan 100% identik dengan sumbernya dank arena itu lebih
aman
untuk digunakan.
Sistem host tersedia dalam beberapa bentuk termasuk fag, bakteri, ragi, tumbuhan,
jamur
berserabut, serangga atau sel mamalia yang tumbuh dalam kultur dan hewan
transgenik.
Pilihan terakhir dari host akan bergantung pada persyaratan yang spesifik dan aplikasi
untuk
protein rekombinan. Pemilihan host tidak hanya mempengaruhi amplifikasi dan isolasi
dari
protein, tetapi juga cara dimana produk kemudian dapat dimurnikan. Dalam rangka
untuk
memutuskan host mana yang paling cocok dalam jumlah dan tingkat kemurnian produk
serta
72
ekspresi bakteri tidak cocok jika modifikasi pasca-translasi diperlukan untuk
menghasilkan
Lokasi produk dalam host akan mempengaruhi pilihan metode untuk isolasi dan
pemurnian dari produk. Sebagai contoh, sebuah host bakteri dapat mensekresikan
protein ke
Mammalian cells Same biological activity as native proteins Cells can be difficult and expensive to grow
Can be grown in large scale cultures Manipulated cells can be genetically unstable
by IPTG
pKK223-3 For over-expression of proteins under the control of the strong tac promotor in prokaryotes
pSVK 3 For in vivo expression in mammalian cell lines
PSVL SV40 For high level transient expression in eukaryotic cells
pMSG For inducible expression in mammalian cells
6.4.7 Vektor untuk protein fusi
Tabel 6.4. Menunjukkan contoh dari vector untuk protein fusi bersama dengan produk
pemurnian yang diperlukan.
Vector family Tag Purification Products pGEX Glutathione S-transferase GST MicroSpinTM Purification
Module
GSTrapTM Glutathione SepharoseTM Fast Flow PQE 6 x Histidine His MicroSpin Purification Module
HisTrapTM HiTrapTM Chelating Chelating Sepharose Fast Flow pET 6 x Histidine His MicroSpin
Purification Module
IgG binding
HisTrap HiTrap Chelating Chelating Sepharose Fast Flow pEZZ 18 (non-inducible expression)
domain of protein A IgG Sepharose 6 Fast Flow
pRIT2T(expression inducible IgG binding domain of
protein A IgG Sepharose 6 Fast Flow by temperature change)
75
6.4.8 Pilihan tag fusi
Dua tag yang paling sering digunakan adalah glutathione S-transferase (GST tag) dan 6
x
residu histidine (His)6 tag. Adapun pemilihan dari host dan vector, keputusan untuk
menggunakan baik GST atau (His)6 tag harus dibuat sesuai dengan kebutuhan aplikasi
spesifik
Tabel 6.5. Menyoroti beberapa fitur kunci dari tag yang harus dipertimbangkan.
GST tag (His)6 tag Can be used in any expression system Can be used in any expression system
Purification
Purification procedure gives high yields of pure product product
procedure gives high yields of pure
Selection
Selection of purification products available for any scale scale
of purification products available for any
N.B. Enterokinase sites that enable tag cleavage without leaving behind extra amino acids are preferable
GST tag easily detected using an enzyme assay or (His)6 tag easily detected using an immunoassay an
immunoassay Simple purification. Very mild elution conditions Simple purification, but elution conditions
are not as minimize risk of damage to functionality and mild as for GST fusion proteins. Purification can be
antigenicity of target protein performed under denaturing conditions if required.
N.B. Neutral pH but imidazole may cause precipitation Desalting to remove imidazole may be necessary
GST tag can help stabilize folding of recombinant proteins (His)6 - dihydrofolate reductase tag stabilizes
small
peptides during expression Fusion proteins form dimers Small tag is less likely to interfere with structure
and
function of fusion partner Mass determination by mass spectrometry not always accurate for some (His)6
fusion proteins*
76
6.4.9 Penanganan badan
inklusi
menguntungkan dari segi protein folding, kelarutan dan oksidasi sistein, hasilnya
umumnya
bentuk badan inklusi, agregat terlarut dari protein yang berkurang aktivitas biologisnya.
Jadi,
sementara kehadiran badan inklusi dapat membuat langkah awal dari isolasi menjadi
sangat
sederhana, isolasi protein dari badan inklusi sering menyebabkan kesulitan dengan
lipat-
ulang dari protein, mengembalikan reformasi yang benar dari ikatan disulfide dan
dengan
Tabel 6.6. Merangkum keuntungan dan kerugian dari bekerja dengan produk
rekombinan
Advantages Disadvantages
High expression levels can reduce fermentation costs Re-folding shifts difficulties and costs
downstream
by functional assays
Cytoplasmic proteins are easily washed away Minor contaminants are often hydrophobic, poorly
Major contaminants are oligomers and misfolded Can be difficult to separate multiple forms of the
pL promoter with T induction often yields protein If the protein does not fold well, another expression
6.5 APLIKASI
Proses rekombinan protein digunakan untuk berbagai tujuan penelitian secara
komersial,
medis dan ilmiah. Dapat juga digunakan pada peternakan secara komersial untuk
melawan
mengobati gangguan system kekebalan tubuh, dan masih banyak fungsi-fungsi lainnya.
77
Sebagai contoh, Erythropoietin, sebuah protein hormone yang diproduksi dengan
teknologi
eritropoietin; yang merangsang produksi sel darah merah dalam sumsum tulang, dan
insulin;
digunakan untuk mengobati diabetes tipe 1. Protein rekombinan juga dapat digunakan
di
organ manusia di laboratorium dan produksi dari tanaman yang dapat menghasilkan
pestisida
sendiri. Meskipun masih banyak perdebatan etis dan pertanyaan, teknologi rekombinan
memiliki potensi untuk merevolusi produksi pangan, perawatan kesehatan dan proses
penuaan. Protein Rekombinan di mulai dari pertama kali saat Insulin diproduksi oleh E.
coli
oleh Herbert Boyer di San Fransisco Amerika dibawah perusahaan Genentech Inc
1978.
Peristiwa ini begitu mengagetkan dunia karena dengan keberhasilan produksi protein
Bayangkan sebelum dapat diproduksi oleh E. coli insulin didapatkan dengan cara
membantai sekian ribu sapi dan babi, proses penjagalannya pun harus khusus demi
menjamin
kualitas insulin yang akan disolasi dari hewan ternak tersebut. Dengan keberhasilannya
diproduksi pada E. coli maka ini akan mengurangi biaya produksi Insulin menjadi jauh
bioteknologi karena bakteri inilah organisme pertama yang dipelajari secara lengkap
baik dari
E.Coli melainkan juga karena kemudahannya untuk di kulturkan dan cepatnya proses
pertumbuhannya berlangsung dibandingkan dengan berbagai macam organisme yang
lain.
Oleh karena itu E. Coli mendapatkan kehormatan menjadi organisme model yang
cukup
Proses regulasi gen yang telah lengkap dipelajari dan telah banyak dimanipulasi
telah
menyebabkan E. coli menjadi organisme model yang paling banyak mempunyai variasi
78
6.6 INSULIN REKOMBINAN
Para peneliti membuat insulin manusia rekombinan dengan struktur yang identik
Gambar 6.3. Bakteri Escherichia coli yang digunakan sebagai hospes pembuatan
protein
rekombinan
6.6.1 Bakteri Gram negatif, E. coli, penghuni alami saluran pencernaan
manusia
Sejak Banting dan Best menemukan hormon insulin pada tahun 1921, pasien diabetes
mellitus yang mengalami peningkatan kadar gula darah disebabkan gangguan produksi
insulin, telah diterapi dengan menggunakan insulin yang berasal dari kelenjar pankreas
hewan. Meskipun insulin sapi dan babi mirip dengan insulin manusia, namun
komposisinya
terhadap insulin babi dan sapi yang berusaha menetralkan dan mengakibatkan respon
inflamasi pada tempat injeksi. Selain itu efek samping dari insulin sapi dan babi ini
adalah
kekhawatiran adanya komplikasi jangka panjang dari injeksi zat asing yang
rutin.
memasukkan gen insulin ke dalam vektor yang cocok, yaitu sel bakteri E. coli, untuk
memproduksi insulin yang secara kimia identik dan dapat secara alami diproduksi. Hal
ini
79
6.6.2 Struktur insulin
Secara kimia, insulin adalah protein kecil sederhana yang terdiri dari 51 asam amino,
30 di
antaranya merupakan satu rantai polipeptida, dan 21 lainnya yang membentuk rantai
kedua.
Kode genetik untuk insulin ditemukan dalam DNA di bagian atas lengan pendek
dari
kromosom kesebelas yang berisi 153 basa nitrogen (63 dalam rantai A dan 90 dalam
rantai
B). DNA yang membentuk kromosom, terdiri dari dua heliks terjalin yang dibentuk dari
rantai nukleotida, masing-masing terdiri dari gula deoksiribosa, fosfat dan nitrogen. Ada
empat basa nitrogen yang berbeda yaitu adenin, timin, sitosin dan guanin. Sintesis
protein
Escherrichia coli (E. coli), penghuni saluran pencernaan manusia, adalah „pabrik‟ yang
digunakan dalam rekayasa genetika insulin. Ketika bakteri berreproduksi, gen insulin
direplikasi bersama dengan plasmid. E. coli seketika memproduksi enzim yang dengan
cepat
mendegradasi protein asing seperti insulin. Hal tersebut dapat dicegah dengan cara
menggunakan E. coli strain mutan yang sedikit mengandung enzim ini. Pada E. coli, B-
galaktosidase adalah enzim yang mengontrol transkripsi gen. Untuk membuat bakteri
80
pisau bedah biologi, hanya mengenali rangkaian nukleotida tertentu, misal salah
satunya
rangkaian kode untuk insulin. Hal tersebut memungkinkan peneliti untuk memutuskan
pasangan basa nitrogen tertentu dan menghapus bagian DNA yang berisi kode genetik
dari
adalah suatu enzim yang berfungsi sebagai perekat genetik dan pengelas ujung
nukleotida.
81
Langkah pertama pembuatan humulin adalah mensintesis rantai DNA yang
membawa
sekuens nukleotida spesifik yang sesuai karakteristik rantai polipeptida A dan B dari
insulin.
Urutan DNA yang diperlukan dapat ditentukan karena komposisi asam amino dari
kedua
rantai telah dipetakan. Enam puluh tiga nukleotida yang diperlukan untuk mensintesis
rantai
A dan sembilan puluh untuk rantai B, ditambah kodon pada akhir setiap rantai yang
awal rantai yang memungkinkan pemindahan protein insulin dari asam amino sel
bakteri itu.
„Gen‟ sintetik rantai A dan B kemudian secara terpisah dimasukkan ke dalam gen untuk
enzim bakteri, B-galaktosidase, yang dibawa dalam plasmid vektor tersebut. Pada
tahap ini,
sangat penting untuk memastikan bahwa kodon gen sintetik kompatibel dengan B-
membutuhkan jutaan salinan plasmid bakteri yang telah digabungkan dengan gen
insulin
dalam rangka untuk menghasilkan insulin. Gen insulin diekspresikan bersama dengan
sel
82
6.8. Skema pembentukan insulin rekombinan pada kultur E.
coli
rantai insulin A atau B. Rantai insulin A dan rantai B kemudian diekstraksi dari fragmen
B-
Gambar 6.9. Struktur beta galaktosidase rantai A dan rantai B yang telah
dimurnikan
manusia sintetis).
Gambar 6.10. ikatan disulfida yang terbentuk pada dua rantai protein insulin A dan B
83
6.6.4 Implikasi biologis dari rekayasa genetika Humulin
rekombinan
Humulin merupakan protein hewani yang dibuat dari bakteri sedemikian rupa sehingga
strukturnya benar-benar identik dengan molekul alami. Hal ini akan mengurangi
studi kimia dan farmakologi, insulin rekombinan DNA manusia yang diproduksi secara
Awalnya, kesulitan utama yang dihadapi adalah kontaminasi produk akhir oleh
sel
inang, sehingga meningkatkan resiko kontaminasi dalam kaldu fermentasi. Bahaya ini
diatasi
dengan ditemukannya proses pemurnian. Ketika dilakukan tes pada produk akhir
insulin,
Seluruh prosedur, sekarang dilakukan dengan menggunakan sel ragi sebagai media
pertumbuhan, karena sel ragi dapat menghasilkan sebuah molekul insulin manusia
yang
hampir lengkap dengan struktur tiga dimensi yang sempurna. Ini meminimalkan
kebutuhan
(Osphronemus
gouramy)
untuk tujuan konsumsi dalam negeri, yang diharapkan produksinya terus meningkat
setiap
tahun. Target produksi ikan gurame nasional tahun 2007 belum tercapai (Nurdjana,
2008).
Rendahnya kualitas benih dan pakan yang digunakan petani ikan diduga merupakan
faktor
Kualitas benih ikan dapat ditingkatkan melalui aplikasi metode selektif breeding,
belum tersedia. Pendekatan lain yang bisa digunakan untuk memacu pertumbuhan ikan
gurame adalah pemberian pakan berkualitas tinggi; kadar protein tinggi. Pakan buatan
untuk
memacu pertumbuhan ikan gurame mulai dari benih hingga untuk pembesaran
disarankan
penyebab petani kurang tertarik untuk menggunakannya, karena pakan yang memiliki
protein
tinggi adalah lebih mahal dibandingkan dengan pakan dengan kandungan protein
rendah.
Umumnya petani memberi makan ikan gurame berupa pakan buatan yang
mengandung
protein <30% atau dengan daun talas saja. Pakan dengan kadar protein rendah, sekitar
28%,
84
yang ditambahkan bahan stimulan pemacu pertumbuhan ikan, atau pemberian pakan
alami
diperkaya dengan bahan stimulan tersebut diduga menjadi alternatif untuk mengatasi
masalah
6.8. REFERENSI
1. Anonim, The Recombinant Protein Handbook, Protein Amplification and Simple Purification,
Edition AA, Amersham Pharmacia Biotech, page 6-8; 57 2.
http://www.dnassequencing.com/category/recombinant-protein-images/ 3. Kayser, O., dan
Muller, R.H. (2004). Pharmaceutical Biotechnology; Drug Discovery and
Clinical Applications. Willey-VCH: German. 4. Production of Recombinant Protein,
http://www.ehow.com/about_5366348_production-
recombinant-protein.html 5. Recombinant Protein Definition,
http://www.ehow.com/about_5407160_recombinant-protein-
definition.html 6. Sudjadi. (2008). Bioteknologi Kesehatan. Kanisius: Yogyakarta. 151-178.
7. What Are Recombinant Proteins?, http://www.ehow.com/info_8131260_recombinant-
proteins.html
85