Anda di halaman 1dari 25

PRODUK BIOSIMILAR

Prodi Farmasi Matakuliah Bioteknologi Lisa Savitri, S.Si., M.Imun.


Pengertian Biosimilar menurut
badan kesehatan dunia (WHO)
adalah istilah yang dipakai untuk Kemiripan tersebut meliputi
obat biologis yang memiliki regulasi, proses produksi, kualitas,
karakteristik yang mirip dengan obat keamanan, kemurnian dan potensi
biologis yang sudah disetujui atau kemanjurannya (Kumar &
(originator) atau dapat dibuat ketika Singh, 2014;
ww.gelifesciences.com).
masa paten obat originatornya
sudah habis, namun tidak identik.

Obat biologis adalah zat aktif yang


terbuat atau diperoleh dari sel-sel
Biosimilar dapat berupa rekombinan hidup melalui proses biologi sebagai
protein terapetik,hormon dan contoh adalah insulin dapat
antibodi. diproduksi oleh mahluk hidup
(seperti bakteri dan yeast) melalui
teknik rekayasa genetika.

Efek produk biologis ini diyakini


lebih mudah dicerna tubuh karena
terbuat dari bahan-bahan makhluk
• Kemajuan penelitian bidang bioteknologi, memungkinkan
diproduksinya biosimilar dari beberapa sel hidup atau sistem
ekspresi (host) dengan memanfaatkan teknologi DNA
rekombinan.

• Sistem-sistem ekspresi tersebut diantaranya: bakteri, yeast,


tanaman, serangga dan mammalia.

• Albumin, interferon (roferon A dan intron A), insulin (insulin


glargin), dan eritropoietin (epoitin alfa) adalah beberapa
contoh produk biosimilar yang telah beredar di dunia industri
farmasi.
1. Karakter Protein Biosimilar

Karakteristik protein tidak hanya ditentukan oleh struktur


primer (urutan asam amino) atau konformasi spasialnya
(struktur sekunder sampai quartener), yang paling penting
agar protein berfungsi secara biologis adalah adanya suatu
proses seluler yang disebut ‘post translational modification’
yang mana proses ini tidak dikontrol oleh gen yang mengkode
protein, tetapi murni merupakan kondisi dari sel yang
memproduksinya (host)
Modifikasi meliputi:

• Glikosilasi

• Pembentukan ikatan
disulfide

• Gugus fosfat

• Oksidasi metionin dan


deaminasi asparagine
Protein terapetik yang penting dalam pengobatan dan
telah dikembangkan adalah glikoprotein, seperti:

Epoetin (EPO)

Granulocyte macrophage-colony
stimulating factor (GM-CSF)

Tissue-plasmonogen activator (t-PA)


2. Sistem Ekspresi Biosimilar

• Pemilihan sistem ekspresi protein dan vektor yang akan


membawa gen pengkode protein target menjadi faktor-faktor
yang harus dipertimbangkan

• Sifat dan karakter protein yang akan diproduksi akan


menentukan di mana ia akan diproduksi
Bagaimana membuat konstruk ekspresi rekombinan
DNA untuk biosimilar?
Pemilihan vektor ekspresi tergantung pada kualitas protein
rekombinan yang akan diproduksi, penggunaannya, dan biaya
produksi serta tahap purifikasi juga penting untuk
dipertimbangkan
1. Pemilihan Lokasi Ekspresi Protein
Lokasi protein dapat diekspresikan di dalam sel host
misalnya pada membran, badan inklusi, atau bisa juga
disekresikan ke dalam medium tumbuh
2. Sistem Ekspresi yang Paling Umum Digunakan
• Escherichia coli
• Yeast (Pichia pastoris)
• Baculovirus/serangga
• Mamalia
1. Escherichia coli

Bakteri Escherichia coli merupakan host pertama yang


digunakan untuk ekspresi protein-protein rekombinan dan
masih menjadi sistem yang dipertimbangkan dipakai sampai
saat ini

Escherichia coli
Keuntungan menggunakan sel bakteri sebagai sistem
ekspresi:
• Tingkat produksi tinggi dan mudah
diproduksi tinggi dan mudah diproduksi
skala besar (sampai 100 mg per liter
kultur)

• Biaya untuk media dan reagen-reagen


yang dibutuhkan tidak mahal

• Kondisi pertumbuhan cepat (1 sampai 2


hari dari kultur awal ke sel pellet)

• Ekspresi protein di E. coli merupakan


metode yang paling cepat, mudah, dan
paling murah
Kelemahan menggunakan sel bakteri sebagai host:

Keterbatasan dalam mengekspresikan protein-protein


eukariotik, disebabkan ketidakmampuan melakukan sebagian
dari proses modifikasi post-translasional, karena tidak
memiliki enzyme-mediated N-linked glycosylation, O-linked
glycosylation, amidation, hydroxylation, myristoylation,
palmitation, atau sulfation
2. Yeast

• Yeast juga telah diterima sebagai host untuk


mengekspresikan protein-protein eukariotik
• Saccharomyces cerreviseae dan Pichia pastoris
adalah host yang paling atraktif dalam memproduksi
jenis protein ini

Pichia pastoris
Keuntungan menggunakan yeast sebagai
sistem ekspresi:
•Kemudahan dalam teknik-teknik pengembangan dan akses informasi genetiknya

•Pertumbuhan yang cepat

•Media kultur sederhana dan murah

•Proses seluler dan metabolismenya juga ditemukan pada eukariot tingkat tinggi

•Dapat memproduksi protein rekombinan baik secara intraseluler maupun direkayasa untuk masuk ke jalur sekretori yeast, sehingga akan disekresikan pada medium kulturnya

•Kemampuan dalam proses post-translasional, yaitu menambahkan glycan pada residu asparagine (N-linked) dan residu serin/threonine (O-linked)
Kelemahan menggunakan sel yeast sebagai
host:
• Ekspresi rendah
• Hiperglikosilasi
• Protein mengandung residu-residu mannose,
sehingga mengubah fungsi dan protein yang
disekresikan menjadi antigenic
• Terkadang protein dipertahankan dalam permukaan
periplasma, sehingga meningkatkan biaya purifikasi
• Menghasilkan methanol yang bersifat toksik untuk
sel
3. Baculovirus/Sel Serangga

Sel serangga adalah sistem eukariotik yang lebih tinggi


daripada yeast serta mampu melaksanakan modifikasi pasca-
translasi yang lebih kompleks dibandingkan dengan dua
sistem sebelumnya

Spodoptera frugiperda
Keuntungan menggunakan sel serangga sebagai sistem
ekspresi:

Sistem ini memiliki mesin terbaik untuk melakukan proses


pelipatan protein mamalia, sehingga memberi kesempatan
terbaik dalam mendapatkan protein yang larut ketika kita
mengekspresikan protein yang berasal dari mamalia
Kelemahan menggunakan sel serangga sebagai host:

• Biaya lebih tinggi


• Durasi lebih lama untuk memperoleh protein target (biasanya
2 minggu)
Jika dibandingkan dengan sel mamalia, sel serangga
memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

• Mudah dikultur
• Solubilitas dan toleransi terhadap osmolalitas tinggi
• Level ekspresi tinggi ketika diinfeksikan dengan rekombinan
baculovirus
4. Mamalia

• Kultur sel mamalia menjadi metode yang semakin popular di


kalangan akademis laboratorium dalam memproduksi protein
terapeutik
• Sistem ekspresi mamalia seperti sel Chinese Hamster Ovary
(CHO) dan Baby Hamster Kidney (BHK) adalah sistem-sistem
yang sering dipilih dalam memproduksi protein terapeutik
manusia
Kultur sel CHO
• Sel CHO dan BHK merupakan sel yang ideal karena memiliki
kemampuan dalam proses glikosilasi protein pada sisi yang
tepat
• Adanya proses modifikasi setelah translasi memungkinkan
pola glikosilasi dari protein yang diekspresikan lebih tepat dan
konsisten jika dibandingkan dengan sel lain, seperti bakteri
dan yeast
~sekian

Prodi Farmasi Matakuliah Bioteknologi Lisa Savitri, S.Si., M.Imun.

Anda mungkin juga menyukai