Anda di halaman 1dari 18

ANTIBODI

KELOMPOK 4

Alifia Nur’aini Puspita Salsabella


Ni’ma chusnatul Aufa Dwi Yuni Astuti
Ayu Anisa Julia Fahrunisya syabillah
Fanny Aulia Pratama Selvi Sanditia
Deswari Olivia Yustina Destria Nur Khasanah
Raihan Ghalluh Rakasiwi
APA ITU ANTIBODI?

Antibodi adalah sejenis protein berukuran


kecil yang beredar di aliran darah, dan termasuk
sebagai bagian dari sistem imunitas atau
kekebalan tubuh. Antibodi memiliki fungsi penting
bagi tubuh sebagai benteng pertahanan terhadap
berbagai penyebab penyakit.

Antibodi dibuat oleh sel darah putih


sebagai respons untuk membantu tubuh melawan
bakteri, virus, dan racun, serta menjaga tubuh dari
berbagai penyakit dan infeksi. Antibodi bekerja
spesifik dengan menempel pada antigen, yaitu
benda asing di dalam tubuh yang dicurigai sebagai
ancaman oleh sistem pertahanan tubuh.
ANTIBODI

POLIKLONAL ANTIBODI

MONOKLONAL
ANTIBODI MONOKLONAL

Antibodi monoklonal adalah antibodi monospesifik yang


dapat mengikat satu epitop saja, yang merupakan zat yang
diproduksi oleh sel gabungan tipe tunggal yang memiliki
kekhususan tambahan (Hamdani, 2013). Antibodi monoklonal
dapat mengenali dan mengikat ke antigen yang spesifik .
Antibodi monoklonal adalah antibodi sejenis yang diproduksi
oleh sel plasma klon sel-sel positif sejenis. Antibodi inidibuat
oleh sel-sel hibridoma (hasil fusi 2 sel berbeda; penghasil sel
positif limpa dan sel mieloma) yang dikultur. Ber tindak sebagai
antigen yang akan menghasilkan anti bodiadalah limpa. Fungsi
antara lain diagnosis penyakit dan kehamilan.
Antibodi monoklonal adalah zat yang diproduksi oleh sel
gabungan tipe tunggal yang memiliki kekhususan tambahan.
Inia dalah komponen penting dari sistem kekebalan tubuh.
Mereka dapat mengenali dan mengikatke antigen yang spesifik
(Sarmoko, 2010).
CARA PEMBUATAN
( Produksi Sel Hibridoma )
MEKANISME KERJA

Antibodi monoklonal menggunakan mekanisme kombinasi untuk


meningkatkan efek sitotoksik sel tumor.

Mekanisme komponen sistem imun adalah antibody dependent cellular


cytotoxicity (ADCC), complement dependent cytotoxicity (CDC), mengubah
signal transduksi sel tumor atau menghilangkan sel permukaan antigen.
Antibodi dapat digunakan sebagai target muatan (radioisotop, obat atau
toksin) untuk membunuh sel tumor atau mengaktivasi prodrug di tumor,
antibody directed enzyme prodrug therapy (ADEPT).

Antibodi monoklonal digunakan secara sinergis melengkapi mekanisme


kerja kemoterapi untuk melawan tumor (Hanafi dan Syahrudin, 2012).
MEKANISME KERJA

 Antibody dependent cellular cytotoxicity (ADCC)


Antibodi monoklonal berikatan
dengan antigen permukaan sel tumor
melalui Fc reseptor permukaan sel
NK. Hal ini memicu penglepasan
perforin dan granzymes untuk
menghancurkan sel tumor. Sel - sel
yang hancur ditangkap antigen
presenting cell (APC) lalu
dipresentasikan pada sel B sehingga
memicu penglepasan antibodi
kemudian antibodi ini akan berikatan
dengan target antigen. Sel cytotoxic T
lymphocytes (CTLs) dapat mengenali
dan membunuh sel target antigen.
MEKANISME KERJA

 Complement dependent cytotoxicity (CDC)


Pengikatan antibodi monoklonal dengan antigen
permukaan sel akan mengawali kaskade komplement.
Complement dependent cytotoxicity (CDC) merupakan
suatu metode pembunuh sel tumor yang lain dari
antibodi. Imunoglobulin G1 dan G3 sangat efektif pada
CDC melalui jalur klasik aktivasi komplemen. Formasi
kompleks antigen antibodi merupakan komplemen
C1q berikatan dengan IgG sehingga memicu
komplemen protein lain untuk mengawali penglepasan
proteolitik sel efektor kemotaktik / agen aktivasi C3a
dan C5a. Kaskade komplemen ini diakhiri dengan
formasi membrane attack complex (MAC) (Gambar 4c)
sehingga terbentuk suatu lubang pada sel membran.
Membrane attack complex (MAC) memfasilitasi keluar
masuknya air dan Na++ yang akan menyababkan sel
target lisis.
MEKANISME KERJA

 Antibodi Directed Enzyme Prodrug Therapy (ADEPT)

Antibodi directed enzyme prodrug therapy (ADEPT) menggunakan


antibodi monoklonal sebagai penghantar untuk sampai ke sel tumor
kemudian enzim mengaktifkan prodrug pada tumor, hal ini dapat
meningkatkan dosis active drug di dalam tumor. Konjugasi antibodi
monoklonal dan enzim mengikat antigen permukaan sel tumor
kemudian zat sitotoksik dalam bentuk inaktif prodrug akan mengikat
konjugasi antibodi monoklonal dan enzim permukaan sel tumor
akhirnya inaktivasi prodrug terpecah dan melepaskan active drug di
dalam tumor (Hanafi dan Syahrudin, 2012).
ANTIBODI MONOCLONAL GENERASI BARU

 Beberapa jenis antibodi monoklonal generasi baru yang telah


dikembangkan antara lain adalah :

1 . Murine Monoklonal Antibodies


Antibodi ini murni didapat dari tikus dapat menyebabkan human anti
mouse antibodies (HAMA) (Kumaji,2012).

2. Chimaric Monoklonal Antibodies


Antibodi ini dibuat melalui teknik rekayasa genetika untuk
menciptakan suatu mencit atau tikus yang dapat memproduksi sel
hibrid mencit-manusia. Bagian variabel dari molekul antibodi,
termasuk antigen binding site berasal dari mencit, sedangkan bagian
lainnya yaitu bagian yang konstan berasal dari manusia (Kumaji,2012).
ANTIBODI MONOCLONAL GENERASI BARU

3. Humanized Monoklonal Antibodies


Antibodi ini dibuat sedemikian rupa sehingga bagian protein yang
berasal dari mencit hanya terbatas pada antigen binding site saja.
Sedangkan bagian yang lainya yaitu bagian variabel dan bagian
konstan berasal dari manusia. Antibodi monoklonal yang struktur
molekulnya terdiri dari 90% manusia diantaranya adalah Alemtuzumab
(Kumaji,2012).

4. Fully Human Monoklonal Antibodies


Antibodi ini merupakan antibodi yang paling ideal untuk menghindari
terjadinya respon imun karena protein antibodi yang disuntikkan ke
dalam tubuh seluruhnya merupakan protein yang berasal dari manusia
(Kumaji,2012).
Salah satu pendekatan yang dilakukan untuk merancang pembentukan
antibodi ini adalah dengan teknik rekayasa genetika untuk
menciptakan mencit transgenik yang membawa gen yang berasal dari
manusia. (Kumaji,2012).
ANTIBODI POLIKLONAL

Antibodi poliklonal adalah


antibodi dimana di dalam suatu
populasi terdapat lebih dari satu
macam antibodi, atau campuran
antibodi yang mengenal epitop yang
berbeda pada antigen yang sama.

Dalam antibodi poliklonal


jumlah antibodi yang spesifik sangat
sedikit, sangat heterogen karena dapat
mengikat bermacam-macam epitop
dan sangat sulit menghilanagkan
antibodi lain yang tidak diinginkan
(Radji, 2010).
CARA PEMBUATAN

1. Antibodi poliklonal diproduksi pada kelinci


dengan cara mengimunisasi kelinci dengan
antigen (juga dikenal sebagai immunogen)
menggunakan dosis yang berkisar 10 ug-200 ug.
Imunisasi biasanya dilakukan secara intradermal
atau subkutan, tetapi juga dapat dibuat ke
dalam telapak kaki, intamuskular atau
intaperitonial. Antigen dapat disiapkan dengan
atau tanpa adjuvant lengkap seper ti Freund`s
atau Incomplete adjuvant yang dapat
meningkatkan respon imun.
2. Darah dikumpulkan dari telinga kelinci, (vena
jugularis) atau dari jantung kelinci ter sebut
3. Serum disiapkan dengan memisahkan sel-sel
dari darah melalui sentrifugasi dan per siapan
antibodi poliklonal dapat digunakan dalam
bentuk antisera yang distabilkan atau lebih
lanjut dimurnikan.
APLIKASI ANTIBODI POLIKLONAL

 Dalam pengobatan penggunaan paling umum dari


antibodi poliklonal adalah pemberian kekebalan pasif
terhadap penyakit tertentu. Pada pengobatan Ebola,
misalnya, adalah transfusi serum antibodi yang berasal
dari manusia.
 Dalam penyakit seperti Ebola ini efektif karena virus
mengalikan dan bertindak begitu cepat dalam tubuh
sehingga sistem kekebalan tubuh tidak punya waktu untuk
meningkatkan pertahanan sendiri. Ketika seseorang
terinfeksi virus Ebola, dia meninggal jauh sebelum sistem
kekebalan tubuh dapat memerangi virus. Oleh karena itu
pengobatan hanya efektif diberikan oleh antiserum dari
seseorang yang mengalami infeksi sebelumnya.
PERBEDAAN ANTIBODI MONOKLONAL DAN
POLIKLONAL
Antibodi Poliklonal Antibodi Monoklonal
Tidak mahal dalam produksinya Mahal dalam produksinya

Tidak butuh teknologi yang terlalu canggih Membutuhkan teknologi yang sangat canggih

Waktu produksi relatif singkat Waktu produksi lama karena harus membentuk
hibridoma

Menghasilkan antibodi nonspesifik dalam jumlah Menghasilkan antibodi spesifik dalam jumlah banyak
banyak

Mengenal beberapa epitop pada antigen Hanya mengenal satu epitop pada antigen

Kumpulan yang terbentuk bervariasi Setelah hibridoma dibuat konstan dan sumber yang
terbarukan dan semua kumpulan akan sama
JENIS-JENIS ANTIBODI

Antibodi IgA merupakan jenis antibodi yang paling umum


(IgA) \
Immunoglobulin A
ditemukan dalam tubuh, memiliki peran dalam timbulnya reaksi
alergi.

Immunoglobulin E Antibodi IgE ditemukan di paru-paru, kulit, dan selaput lendir.


(IgE) IgE juga berperan dalam reaksi alergi. Pemeriksaan IgE
seringkali menjadi pemeriksaan awal untuk alergi.

Antibodi IgG adalah jenis antibodi yang paling banyak dalam


Immunoglobulin G
darah dan cairan tubuh lainnya. Antibodi ini melindungi Anda
(IgG)
dari infeksi dengan "mengingat" kuman yang telah Anda hadapi
sebelumnya.

Immunoglobulin M Tubuh membuat antibodi IgM saat pertama kali terinfeksi bakteri
(IgM) atau kuman lainnya, sebagai garis pertahanan pertama tubuh
untuk melawan infeksi
KONDISI YANG MEMERLUKAN TES ANTIBODI

Manfaat dari tes antibodi adalah untuk membantu mendiagnosa


adanya infeksi pada berbagai organ tubuh, terutama infeksi saluran
pernapasan dan organ pencernaan, juga untuk mengetahui adanya
gangguan sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, tes antibodi juga dapat dilakukan jika Anda
memiliki beberapa gejala berikut ini:
1. Ruam kulit
2. Alergi
3. Sakit setelah bepergian
4. Diare yang tak kunjung hilang
5. Penurunan berat badan tanpa sebab
6. Demam yang tidak ditemukan penyebabnya
7. HIV/AIDS

Anda mungkin juga menyukai