Anda di halaman 1dari 16

KEBUTUHAN ASN

• Sesuai dengan Visi Misi dan Prioritas Kerja Presiden Joko Widodo dan
Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin, fokus pemerintah antara lain adalah
pembangunan SDM, Simplifikasi Regulasi, dan Penyederhanaan
Birokrasi untuk mewujudkan Indonesia Maju.
• . Komposisi ASN di Indonesia pada saat ini berjumlah 4.168.118
dengan rincian: a. Struktural 456.372 (11%); b. Teknis 257.800 dan
Kesehatan 329.138 (14%); c. Guru 1.418.266 dan Dosen 75.738 (36%);
d. Pelaksana/administrasi 1.630.804 (39%).
• Pemerintah melaksanakan implementasi kebijakan sistem merit
melalui strategi manajemen human capital ASN dalam Grand Design
pembangunan ASN 2020-2024.
• Strategi manajemen ASN ini meliputi:
• a. Perencanaan ASN sesuai arah pembangunan nasional dan potensi
daerah serta core business instansi berdasarkan analisis jabatan dan
analisis beban kerja;
• b. Perekrutan pegawai ASN melalui mekanisme seleksi yang obyektif,
transparan, akuntabel, dan bebas dari KKN, serta seleksi terbuka bagi
Jabatan Pimpinan Tinggi;
• c. Pengembangan kompetensi ASN melalui penetapan standar kompetensi
jabatan, melaksanakan kebijakan diklat 20 jam pelajaran per tahun, dan
perbaikan metode pengembangan kompetensi;
• d. Penilaian kinerja dan penghargaan melalui pemeringkatan hasil penilaian
kinerja dan penilaian perilaku secara 360 derajat sebagai dasar pemetaan
talenta, remunerasi dan penghargaan;
• e. Pengembangan karier ASN berbasis sistem merit dengan memperhatikan
kebutuhan nasional berdasarkan manajemen talenta; dan
• f. Peningkatan kesejahteraan ASN melalui reformasi kebijakan gaji,
tunjangan, fasilitas seperti perumahan, serta pensiun dan jaminan hari tua.
Mekanisme pengadaan ASN:
• a. Pemerintah daerah menyampaikan usulan kebutuhan ASN dengan
mempertimbangkan analisis jabatan dan analisis beban kerja;
• b. Menteri PANRB menetapkan kebutuhan ASN nasional dengan
mempertimbangkan masukan dari Menteri Keuangan dan Kepala BKN;
• c. Pengumuman seleksi, Pelaksanaan Seleksi Administrasi, Pelaksanaan
Seleksi Kompetensi Dasar dan Seleksi Kompetensi Bidang dilakukan oleh
BKN;
• d. Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) menetapkan hasil akhir seleksi;
• e. Penetapan Nomor Induk Kepegawaian oleh BKN;
• f. Pengangkatan pegawai.
Status pengusulan kebutuhan ASN 2021 (data
per tanggal 7 April 2021):
• a. Sebanyak 546 instansi (88%) yang terdiri dari 56 K/L, 34 Pemerintah
Provinsi, 456 Pemerintah Kabupaten/Kota telah mengusulkan
kebutuhan ASN disertai dengan dokumen pengusulan ASN yang
lengkap;
• b. Sebanyak 48 instansi (8%) yang terdiri dari 48 Pemerintah
Kabupaten/Kota sudah mengusulkan kebutuhan ASN namun
dokumen pengusulan kebutuhan ASN belum lengkap sehingga perlu
untuk melengkapi dokumen tersebut.
• c. Sebanyak 27 instansi (4%) yang terdiri dari 23 K/L, 4 Pemerintah
Kabupaten/Kota tidak mengusulkan kebutuhan ASN 2021;
• Total kebutuhan ASN 2021 sebanyak 1.275.387 dengan instansi di
pemerintah pusat sebanyak 83.669 dan instansi di pemerintah daerah
sebanyak 1.191.718
• Guru PPPK sebanyak 1.002.616,
• PPPK Non Guru sebanyak 70.008, dan
• CPNS sebanyak 119.094).
Rencana penetapan kebutuhan ASN 2021:
• a. Total kebutuhan ASN 2021 sebanyak 1.275.387 formasi;
• b. Pemerintah Pusat dengan jumlah kebutuhan 83.669 formasi,
jumlah rencana penetapan 69.684 formasi, dengan rincian sebanyak
61.129 formasi untuk 56 K/L, dan sebanyak 8.555 formasi untuk 8
sekolah kedinasan;
• c. Pemerintah Daerah dengan jumlah kebutuhan 1.191.718 formasi,
jumlah rencana penetapan 652.803 formasi, dengan rincian sebanyak
139.443 formasi untuk 34 Pemerintah Provinsi dan 513.360 formasi
untuk 504 Pemerintah Kabupaten/Kota;
Jabatan dengan alokasi penetapan kebutuhan
terbanyak tahun 2021 pada Pemerintah Pusat:
• a. Dosen; b. Penjaga Tahanan; c. Penyuluh KB; d. Analis Perkara
Peradilan; e. Pemeriksa; f. Perawat; g. Analis Hukum Pertanahan; h.
Jaksa; i. Dokter; j. Statisi; k. Pranata Komputer; l. Pranata Barang
Bukti; m. Pengawas Farmasi dan Makanan; n. Penyuluh Perikanan; o.
Perencana.
Jabatan dengan alokasi penetapan kebutuhan
terbanyak tahun 2021 pada Pemerintah Provinsi:
• a. Jabatan Guru: Guru BK, Guru TIK, Guru Matematika, Guru Seni
Budaya, Guru Bahasa Indonesia. b. Jabatan Tenaga Kesehatan:
Perawat, Dokter, Asisten Apoteker, Perekam Medis Apoteker. c.
Jabatan Teknis: Pranata Komputer, Polisi Kehutanan, Pengawas Benih
Tanaman, Pengelola Keuangan, Pengelola Barang dan Jasa.
Jabatan dengan alokasi penetapan kebutuhan terbanyak
tahun 2021 pada Pemerintah Kabupaten/Kota:
• a. Jabatan Guru: Guru Kelas, Guru Penjasorkes, Guru BK, Guru TIK,
Guru Seni Budaya. b. Jabatan Tenaga Kesehatan: Perawat, Bidan,
Dokter, Apoteker, Pranata Laboratorium Kesehatan. c. Jabatan Teknis:
Penyuluh Pertanian, Auditor, Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa,
Pengelola Keuangan, Verifikator Keuangan.
.Penetapan persetujuan prinsip seleksi
sekolah kedinasan tahun 2021;
• a. Politeknik Keuangan Negara (STAN) sebanyak 275 formasi; b.
Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) sebanyak 1.164 formasi; c.
Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) sebanyak 250 formasi; d.
Politeknik Siber dan Sandi Negara sebanyak 100 formasi; e. Politeknik
Statistika (STIS) sebanyak 600 formasi. f. Poltekip dan Poltekim
sebanyak 600 formasi; g. 21 Sekolah kedinasan Kementerian
Perhubungan sebanyak 3.210 formasi; h. Sekolah Tinggi Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (STMKG) sebanyak 265 formasi;
• d. Jumlah kebutuhan untuk Guru PPPK sebanyak 1.002.616 formasi
dan jumlah rencana penatapan sebanyak 547.026 formasi;
• e. Jumlah kebutuhan untuk PPPK Non Guru sebanyak 70.008 formasi
dan jumlah rencana penetapan sebanyak 21.495 formasi;
• f. Jumlah kebutuhan untuk CPNS seanyak 119.094 formasi dan jumlah
rencana penetapan sebanyak 84.282 formasi;
• Dikatakan dalam Pasal 55 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparataur Sipil Negara (UU 5/2014) bahwa salah satu
kegiatan manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah Penyusunan
dan Penetapan Kebutuhan;
• Di Pasal 56-57 serta Pasal 94 UU 5/2014 dijelaskan secara singkat
mengenai Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan ASN, terkait
ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyusunan dan penetapan
kebutuhan diatur dengan Peraturan Pemerintah.
• Penyusunan Kebutuhan PNS dijelaskan lebih lanjut dalam Pasal 4-11
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil (PP 11/2017).
• Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan ASN dalam pelaksanaanya tidak
lepas dari Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja, maka untuk
melaksanakan hal tersebut serta menjalankan amanat Pasal 56 dan Pasal
94 UU 5/2014 serta Pasal 6 PP 11/2017, di mana ketentuan lebih lanjut
mengenai pedoman pelaksanaan analisis Jabatan dan analisis beban
kerja diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2020 tentang
Pedoman Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja.
• Pasal 11 PP 11/2017 mengatakan terkait ketentuan lebih lanjut
mengenai tata cara pelaksanaan kebutuhan PNS diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Kepala BKN, dalam hal ini adalah Peraturan
Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 19 Tahun 2011
tentang Pedoman Umum Penyusunan Kebutuhan Pegawai Negeri
Sipil.

Anda mungkin juga menyukai