Anda di halaman 1dari 6

Nama : Hillary Lazarina M. A.

Riang Hepat

N I M : E622025

ANTIBODI MONOKLONAL
(Vid.1)

 Kohler dan Milsiem (1975)


Sel plasma akan dapat dikombinasikan dengan sel myeloma membentuk hibridoma dan
hibridoma itu memiliki sebuah kapasitas untuk membentuk sebuah antibody spesifik
yang disebut antibody monoclonal.

 7 Langkah Pembentukan Antibodi Monoklonal Kohler

1) Injeksi

Tikus diinjeksi antigen pada salah satu organ. Ketika antigen masuk maka akan
mengaktifkan sistem imun pada tikus.

2) Fusi

Ketika sistem imun aktif akan melepaskan sel B dari limfa dan sel B terdiri dari
beberapa antibody. Dan sel B yang normal akan dikombinasi dengan sel myeloma.
3) Pembentukan Hybridoma

Kombinasi sel B dan sel myeloma bagian sel B akan menyatu dengan sel
myeloma membentuk hybridoma yang terdiri dari beberapa antibody.

4) Divisi

Pembagian sel hybridoma dengan cara mitosis menghasilkan dua sel anak yang
identik dengan sel induk semula.

5) Testing

Dipisahhkan secara individu untuk menghasilkan antiibodi yang spesifik dengan


media HAT (Hypoxanthine Aminopteri Tymidine). Dimana media HAT berfungsi untuk
seleksi sel-sel yang berhasil berfusi atau membentuk sel hybridoma.

6) Cultur

Dengan kultur dan purifikasi didapatkan produk akhi.r

7) Ekstrasi
Produk akhir yakni antibody moloklonal diekstraksi.
ANTIBODI POLIKLONAL
(Vid.2)

Antibodi adalah makromolekul yang diproduksi oleh sel-sel tubuh kita dan sel-sel
organisme lain dan mereka menyediakan fungsi pelindung sehingga mereka adalah bagian dari
sistem kekebalan organisme tertentu. Sehingga setiap kali agen pathogen, beberapa jenis agen
infeksius misalnya suatu sel bakteri membuat jalan masuk ke dalam organisme,maka organisme
merespon dengan menggunakan sistem imun itu untuk pada dasarnya menghasilkan molekul
khusus yang kita sebut antibody.
Pada dasarnya antibody adalah jenis protein yang sangat terspesialisasi yang memiliki
afinitas tinggi untuk suatu jenis spesfik dari antigen pathogen. Antigen adalah setiap jenis dari
molekul yang berasal dari agen infeksius yang menyerang tubuh, sehingga suatu antigen bisa
menjadi misalnya molekul gula yaitu polisakarida yang berasal dari agen infeksius bisa juga
menjadi asam nukleat atau bisa menjadi sebuah protein. Dan dalam perkuliahan ini kita
menganggap antigen kita adalah sebuah protein.
Dalam tubuh kita memiliki lima kategori antibody dan antibody juga dikenal sebagai
immunoglobulin, hal itu karena imuno berarti bagian dari sistem imun kita dan globulin berarti
bentuk bulat globe seperti bentuk dari antibody tertentu jadi immunoglobulin G adalah salah satu
dari lima kategori antibody yang berbeda yang kita miliki dalam tubuh kita. Immunoglobin G
terdiri dari 4 rantai polipeptida, 2 rantai besar dan disebut rantai berat yang berwarna ungu dan
dua rantai ringan yang berwarna biru, sehingga rantai biru terhubung dengan rantai ungu,
dihubungkan dengan ikatan disulfide dan dua rantai berat yang saling terhubung juga
dihubungkan dengan ikatan disulfide.
Dalam antibody kita memiliki suatu bagian spesifik yang disebut tempat pengikatan
antigen dan tempat pengikatan antigen berisi urutan tertentu dari asam amino yang memiliki
afinitas tinggi untuk antigen. Dan jika antigen juga termuat dalam urutan asam amino, maka pada
dasarnya terikat untuk tempat pengikatan antigen di antibody,sehingga setiap antigen
mengandung suatu epitop dimana urutan spesifik asam amino yang terikat pada tempat
pengikatan antigen dari immunoglobulin atau antibody.
Sekali proses pengikatan terjadi membentuk kompleks antigen antibody, dan sekali
proses pengikatan terjadi memunculkan serangkaian respon yang berbeda dari sistem imun kita,
salah satu cara sistem imun kita merespon adalah dengan menggunakan suatu tipe khusus dari
ragam immune yang dikenal dengan sel plasma yang pada dasarnya membuat dan menghasilkan
antibody yang mengikat antigen spesifik itu dan antibody itu juga terikat jadi jika ini adalah
antigen itu dan antibody terikat lalu sel plasma akan menghasilkan lebih banyak antibody untuk
dapat mengikat antigen spesifik itu.
Setiap individual sel plasma hanya akan menghasilkan satu jenis antibody, jadi kita
memiliki korelasi satu lawan satu antara sel plasma dan antibody yang menghasilkan juga, jadi
hanya satu jenis antibody. Banyak antigen mengandung banyak epitop jadi banyak bagian
dimana antibody sebenarnya dapat terikat, dalam permasalahan tertentu kita hanya menunjukan
satu epitop tapi dalam kasus ini kita menunjukan 3 jenis epitop yang berbeda dan sel plasma
tubuh kita menyadari itu dan sel imun kita yang dilakukan pada dasarnya membuat lebih banyak
efek respon, sekali kompleks antigen antibody membentuk tanda jenis sel plasma yang berbeda
untuk berkembang biak dan membentuk lebih banyak sel plasma dan ini adalah jenis sel plasma
berbeda yang memulai untuk menghasilkan jenis antibody yang berbeda dimana mungkin
memiliki sedikit perbedaan jenis masa dan sedikit perbedaan sifat tetapi semua antibody yang
diproduksi akan mengikat antigen dengan jenis yang sama dan hal itu dikenal dengan antibody
poliklonal.
Arti sederhana dari poliklonal adalah, poli yang berarti banyak perbedaan jenis sel
plasma dan menghasilkan banyak jenis antibody yang berbeda tetapi semua antibody itu akan
tetap mengikat antigen dengan jenis yang sama,perbedaannya hanyalah mereka akan mengikat
antigen pada lokasi yang berbeda, itu yang kita maksudkan dengan antibody poliklonal. Jadi
proses pengikatan terjadi itu memberitahukan sel plasma kita bahwa setiap jenis antibody yang
dihasilkan memberitahukan mereka apa tipe epitop yang tepat yang ditemukan pada antigen lalu
jenis sel plasma yang berbeda menghasilkan antoboi. Antibodi 1,2, dan 3 lalu antibody 1
mengikat pada epitop 1, antibody 2 mengikat pada epitop 2, dan antibody 3 mengikat pada
epitop 3, jadi ketiga antibody ini adalah antobodi poliklonal kita. Begitu banyak antigen
memiliki beberapa epitop antibody poliklonal yang merupakan campuran dari berbagai jenis
antibody berbeda yang memiliki sedikit perbedaan sifat untuk mengikat semua antigen spesifik
tetapi mereka mengikat pada lokasi yang berbeda setiap epitop dalam antigen tertentu.
Untuk menghasilkan dan mempelajari tentang antibody monoclonal pada dasarnya kita
memerlukan organism dengan fungsi sistem imun,contohnya tikus. Kita menginjeksi tikus
tersebut dengan cairan yang mengandung antigen contohnya satu jenis antigen dua DNA rafino,
kemudian kita injeksi cairan pertama tersebut kedalam darah tikus dengan menggunakan jarum
suntik,kita menunggu selama 3 minggu kemudia kita injeksi lagi cairan kedua ditunggu tiga
minggu lagi dan setelah enam minggu kita mengambil jarum suntik lain dan kita mengeluarkan
darah dari tikus maka sekarang darah tikus itu akan mengandung antibody poliklonal melawan
antigen tersebut kemudian sekarang kita dapat menggunakan jenis teknik purifikasi yang berbeda
yang kita bicarakan sebelumnya tentang mengisolasi dan mempelajari antibody poliklonal
contohnya kita dapat menjalani fraksinasi sel dan sentrifugasi berbeda yang pada dasarnya
mengisolasi semua protein dari campuran darah lalu kita dapat menggunakan beberapa tipe
teknik purifikasi misalnya kita dapat menggunakan kromatografi afinitas dan gel elektroforesis
untuk mengisolasi antibody poliklonal tersebut dan mempelajarinya.
ANTIBODI POLIKLONAL
(Vid.3)

Tempat asal dan tempat pematangan darl limfosit B terjadi di dalam sumsum tulang dan
sel B yang telah matang ini dilepaskan ke dalam darah dimana mereka menjaga sirkulasi diantara
getah bening, darah dan jaringan limfoid cadangan. Sel B ini memiliki reseptor spesifik dalam
membrane untuk pengenalan antigen, reseptor ini dikenal dengan sel B reseptor dimana sel B
reseptor ini adalah membrane immunoglobulin terikat dimana struktur mereka mirip dengan
antibody.
Setiap hari sekitar satu juta sel B di produksi di dalam tubuh kita, hadirnya sel-sel ini
sudah ada sebelumnya oleh karena itu sel B dapat mengenali dan dapat bereaksi kepada setiap
kemungkinan antigen yang akan ditemui100.000 sel B reseptor. Setiap sel B dapat menampilkan
tentang setiap sifat sel B yang spesifik terhadap setiap epitop pada antigen di permukaan. Ketika
sel B bertemu antigen itu akan mengaktifkan perkembang biakan sel B menjadi klon yang besar,
beberapa dari mereka di diferensiasi kedalam produksi sel plasma yakni antibody dan yang
lainnya menjadi sel memori jangka panjang, kedua plasma sel dan sel memori akan menjadi
spesifik untuk antigen atau spesifik kepada epitope yang akan ditemui.

 Antibodi Poliklonal

Antigen yang menyerang tubuh misalnya infeksi bakteri,dimana mikroba mempunyai


banyak molekul yang bervariasi dalam sifat kimianya mereka bisa menjadi
protein,karbohidrat,lipid. Permukaan molekul ini dikenali oleh sel B reseptor, setiap epitop
akan diikat oleh sel B reseptor dan diaktifkan ketika ada invasi oleh antigen kemudian setiap
sel B ini akan berkembangbiak dan mengahasilkan klon sel-sel yang besar. Beberapa sel ini
akan berdiferensiasi menjadi sel plasma dan setiap sel plasma ini akan mensekresikan
antibodi spesifik terhadap epitop yang memicu diferensiasinya. Sehingga sebagai hasil untuk
antigen ini sistem kekebalan tubuh kita menghasilkan empat jenis antibodi dimana setiap
jenis antibody spesifik untuk depe depandi yang berbeda dengan antigen yang sama.
Antibodi yang berasal dari beberapa klon sel B dikenal sebagai antibody poliklonal.

Antibodi poliklonal adalah campuran heterogen dari antibodi yang masing-masing


mengenali perbedaan depe DePalma dengan antigen yang sama.
 Antibodi poliklonal muncul dari banyaknya klon sel-B, dan
 Memiliki kumpulan tempat pengikatan yang heterogen.
Produksi antibodi poliklonal dalam merespon pathogen atau antigen memiliki
keuntungan yang sangat penting secara in vivo. Antibodi ini mempunyai berbagai cara untuk
menyerang patogen seperti dengan memfasilitasi komplemen fagositosis, dll. Antibodi
adalah suat alat yang hebat dalam diagnostic immunologi, hal ini karena reaksi antigen dan
antibody sangat spesifik. Suatu antibody dapat mendeteksi satu molekul antigen di antara
108 molekul-molekul lain. Antibodi digunakan untuk menemukan dan mengidentifikasi,
untuk memurnikan, mencirikan dan menghitung antigen.
Diagnostik immunologi pada Antibodi Poliklonal:
 Metode Aglutinasi, dan
 Metode berbasis Presipitasi dasar
Metode ini melibatkan antibody dan antigen besar atau pembentukan kompleks imun
antibodi poliklonal yang efisien karena mereka memiliki banyak cara untuk mengikat antigen
target.
Sumber utama antibody poliklonal adalah darah manusia atau hewan. Misalnya kelinci
disuntik dengan antigen sebanyak satu kali atau lebih, sistem kekebalan kelinci akan
merespon antigen ini dengan memproduksi antibodi setelah beberapa waktu antibodi ini
diisolasi dan diekstraksi dari serum kelinci. Dengan cara ini akan mendapatkan anti serum
yang mengandung antibodi poliklonal yang ditargetkan terhadap antigen yang ditargetkan.
Antibodi Poliklonal (in vitro) memiliki beberapa kelemahan:
1. Untuk penelitian dan penggunaan diagnostic, memerlukan antibodi dalam jumlah besar
tetapi dalam campuran antibodi poliklonal antibodi yang diinginkan dapat dalam
konsentrasi rendah.
2. Antibodi poliklonal mungkin memiliki reaktivitas silang ini akan mengurangi sensitivitas
dan spesifisitasnya .
3. Isolasi antibodi yang diinginkan dari campuran poliklonal memakan waktu, mahal dan
kurang efisien .
Solusi alternatif untuk hal ini diberikan oleh George's color dan Ceaser Milstein mereka
mengembangkan Antibodi Monoclonal.

Anda mungkin juga menyukai