Seleksi Klonal
Klon adalah segolongan sel yang berasal dari satu sel dan memiliki genetik yang
identik. Selama perkembangannya dalam jaringan limfoid primer, sel B dan sel T
Macfarlane Burnet pada tahun 1957, dalam upaya untuk menjelaskan keragaman
besar antibodi yang terbentuk selama inisiasi respon imun . Teori ini telah menjadi
Teori ini menyatakan bahwa dalam kelompok limfosit yang sudah ada
biak, menghasilkan klon identik untuk produksi antibodi. Aktivasi ini terjadi pada
organ limfoid sekunder seperti limpa dan kelenjar getah bening. Singkatnya, teori
ketika Gustav Nossal dan Joshua Lederberg menunjukkan bahwa satu sel B selalu
hanya menghasilkan satu antibodi. Gagasan itu ternyata menjadi dasar imunologi
permukaan mereka " rantai samping " yang berbeda (yaitu antibodi yang terikat
membran) yang mampu bereaksi dengan antigen yang berbeda. Ketika antigen
hadir, ia berikatan dengan rantai samping yang cocok. Kemudian sel berhenti
memproduksi semua rantai samping lainnya dan mulai sintesis intensif dan sekresi
rantai samping yang mengikat antigen sebagai antibodi yang larut. Meskipun
berbeda dari seleksi klon, ide Ehrlich adalah teori seleksi yang jauh lebih akurat
berikutnya.
dalam serum sebelum infeksi apa pun. Pintu masuk antigen ke dalam tubuh
menghasilkan pemilihan hanya satu jenis antibodi yang cocok dengan itu. Ini
diduga terjadi oleh sel-sel tertentu yang memfagositosis kompleks imun dan entah
darinya.
pada antibodi pada permukaan sel yang memproduksi antibodi dan "hanya sel-sel
yang dipilih untuk perkalian yang produk sintesisnya memiliki afinitas untuk
antigen". Perbedaan utama dari teori Ehrlich adalah bahwa setiap sel dianggap
hanya mensintesis satu jenis antibodi. Setelah antigen mengikat sel berkembang
imunoglubulin permukaan (Surface IgM) pada sel B dapat berubah oleh mutasi
somatik. Hal tersebut dapat dilihat dari pengalihan produksi imunoglobulin bila
sel terpejan dengan antigen spesifik. Sel yang berikatan dengan antigen spesifik
akan berproliferasi, berdiferensiasi dan menjadi sel efektor yang matang. Sel yang
dirangsang antigen dan berproliferasi akan menurunkan sel-sel yang yang genetik
Sel memori merupakan sel B dan sel T yang pernah dirangsang antigen
dan hidup lama. IgG ditemukan pada permukaan sel memori B yang berfungsi
sebagai reseptor antigen dengan afinitas yang lebih besar dibandingkan dengan
IgD dan IgM. Sel memori T memiliki molekul CD45RO dan menunjukkan
Sel baru yang belum dirangsang antigen terpajan dengan antigen yang
dipresentasikan APC akan berkembang menjadi sel efektor. Sebagian sel yang
baru terpajan antigen tersebut beserta sel memori tersebut disebar ke seluruh
jaringan tubuh melalui sirkulasi darah dan limfa sehingga dapat memantau
jaringan tubuh terhadap serangan mikroorganisme. Proliferasi sel efektor dan sel
Akhirnya sel B berkembang menjadi sel plasma. Sel plasma jarang terlihat
dalam sirkulasi (kurang dari 0,2% seluruh jumlah leukosit) dan biasanya terbatas
pada organ limfoid sekunder dan jaringan. Imunoglobulin yang dibentuk sel
plasma dapat ditemukan dalam sitoplasma dan permukaan sel dengan teknik
Keterangan :
4) Limfosit yang tidak aktif Sebagian besar tidak pernah menemukan antigen
5) Tetapi limfosit yang aktif jika terjapan akan menghasilkan klon sendiri.
Baratawidjaja KG dan Rengganis I., 2010, Imunologi Dasar Edisi Ke-9, FKUI,
Jakarta
https://en.Wikipedia.org/wiki/clonal_selection