Anda di halaman 1dari 48

Imunologi dalam Biokimia

Dr. Puji Lestari, M.Si


Jurusan Kimia FMIPA
Definisi
 Definisi ➔ imunologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang pertahanan tubuh terhadap makromolekul
asing atau respon tubuh terhadap invasi organisme
asing
 Antibodi (Ab) adalah senyawa yang dikeluarkan oleh
tubuh ketika tubuh diinjeksi dengan senyawa asing,
dan antibodi dapat bereaksi dengan senyawa asing
tersebut
 Antibodi berstruktur protein dan ditemukan dalam
aliran darah dan merupakan salah satu jenis protein
serum yang disebut imunoglobulin
 Senyawa yang dapat memacu produksi antibodi
disebut antigen (Ag)
Antibodi
Diproduksi oleh limfosit B
Dapat mengenali dan
menetralkan serangan
bakteri, virus, atau protein
asing dari spesies lain
(antigen)
Produksinya dipicu antigen
Sebuah komplek antibodi-
antigen sering dituliskan
dengan notasi Ab-Ag
Antibodi
 SEMUA MOLEKUL IMUNOGLOBULIN MEMPUNYAI 4 RANTAI
POLIPEPTIDA DASAR YANG TERDIRI DARI 2 MOLEKUL
RANTAI BERAT (heavy chain) DAN 2 RANTAI RINGAN (light
chain) YANG IDENTIK SERTA DIHUBUNGKAN SATU SAMA LAIN
OLEH IKATAN DISULFIDA
 ADA 2 JENIS RANTAI RINGAN (kappa dan lambda) YANG
TERDIRI DARI 230 ASAM AMINO SERTA 5 JENIS RANTAI
BERAT YANG TERGANTUNG PADA KELIMA JENIS
IMUNOGLOBULIN, YAITU IgG, IgM, IgD, IgA, DAN IgE. RANTAI
TERBERAT TERDIRI ATAS 450-600 ASAM AMINO, SEHINGGA
BERAT DAN PANJANG RANTAI BERAT TERSEBUT ADALAH
DUA KALI RANTAI RINGAN. MOLEKUL IMUNOGLOBULIN
MEMPUNYAI RUMUS BANGUN YANG HETEROGEN, MESKIPUN
HANYA TERDIRI ATAS 4 UNIT POLIPEPTIDA DASAR
Antibodi
Jenis:
1. monoklonal: hanya bereaksi dengan satu
jenis epitop
2. poliklonal: bereaksi dengan lebih dari
satu jenis epitop
Antibodi monoklonal digunakan dalam
imunoesai
Antibodi monoklonal dibuat dengan teknik
HIBRIDOMA
Antigen
 Setiap bahan (virus, bakteri, protein asing) yang dapat
menimbulkan respon imun spesifik pada manusia dan
hewan.
 Bereaksi secara spesifik dengan antibodi pada daerah
EPITOP

Epitop
JENIS ANTIGEN MENURUT EPITOP
JENIS ANTIGEN CONTOH

UNIDETERMINAN HAPTEN
UNIVALEN

UNIDETERMINAN POLISAKARIDA
MULTIVALEN

MULTIDETERMINAN PROTEIN
UNIVALEN

MULTIDETERMINAN PROTEIN
MULTIVALEN
Antigen
Non Imunogenik Imunogenik
~Hapten

sistem imun memicu sistem imun

BM< 2000 BM>2000

Contoh pestisida, toksin Contoh: bakteri, virus,


makromolekul
Preparasi Antibodi
Dapat diperoleh dengan cara mengambil
darah hewan yang telah diinjeksikan berulang-
ulang dengan suatu antigen yang sama
Darah hewan tersebut kemudian diambil
serumnya dengan sentrifugasi dan disebut
antiserum karena mengandung satu antibodi
tertentu
Pada beberapa keadaan, antiserum yang
diperoleh harus dimurnikan
Antihapten
Preparasi suatu antihapten →prosedur
khusus, karena hapten tidak bersifat
antigenik, perlu digandengkan ke molekul
antigenik kuat seperti bovine serum albumin
atau polipeptida sintetik tertentu, kemudian
diinjeksikan ke dalam tubuh kelinci
hapten harus mengandung gugus fungsional
yang dapat digunakan untuk menggandeng
gugus-gugus fungsional protein
Reaksi Antibodi-Antigen
Reaksi antibodi-antigen dapat dilakukan dengan
cara mencampurkan antibodi dan antigen dalam
buffer yang sesuai dan diinkubasi hingga reaksi
berjalan sempurna
Buffer yang digunakan adalah buffer pH netral
dan bersifat isotonik untuk mencegah denaturasi
protein antibodi
Reaksi antigen-antibodi akan menjadi lebih sulit
bila dalam campuran reaksi terdapat juga
protein-protein lain, molekul-molekul kecil,
polisakarida, lipida
• Reaksi Presipitin
• Reaksi Presipitin Gel-Difusi dan Imunodifusi
• Assay Fiksasi Komplemen
• bila sebuah antibodi ditambahkan ke dalam
larutan yang mengandung antigen, maka
kompleks antigen-antibodi akan terbentuk
dan mengendap
• Jumlah antibodi yang mengendap tergantung
dari rasio antibodi-antigen yang dinyatakan
dengan kurva presipitin
❑ PRESIPITASI TERJADI BILA ANTIBODI DICAMPUR DENGAN
ANTIGENNYA YANG LARUT DALM PERBANDINGAN YANG SEIMBANG.
PADA REAKSI INI DAPAT DITEMUKAN 3 DAERAH PENTING PADA
KURVA SEBAGAI BERIKUT:
✓ ZONA KELEBIHAN ANTIBODI
✓ ZONA EKUIVALEN
✓ ZONA KEBIHAN ANTIGE
❑ PRESPITASI HANYA TERJADI PADA ZONA EKUIVALEN YAITU BILA
PERBANDINGAN ANTIGEN-ANTIBODI SEIMBANG. PRESIPITASI
TERJADI TIDAK HANYA DALAM LINGKUNGAN LARUTAN, TETAPI JUGA
DALAM MEDIA SETENGAH PADAT SEPERTI GEL AGAR (radial
immunodiffusion)
• CARA Ouchterlony
DIGUNAKAN UNTUK
MEMBEDAKAN ANTIGEN
DALAM CAMPURAN.
REAKTAN DITEMPATKAN
DALAM SUMUR YANG
DIBUAT DI PLAT AGAR.
LENGKUNGAN
PRESIPITASI DAPAT
BERUPA 1 ATAU 3
BENTUK. PADA ANTIGEN
YANG IDENTIK AKAN
MENIMBULKAN
LENGKUNGAN YANG
BERSATU
Serum darah selain mengandung antibodi juga
mengandung suatu protein yang bukan
imunoglobulin yang disebut komplemen (C’)
Komplemen ini bereaksi tidak hanya dengan
antigen atau antibodi saja, tetapi juga bereaksi
dengan sejumlah komplek antigen-antibodi,
akan tetapi komplemen tidak bereaksi dengan
komplek hapten-antibodi
• Assay fiksasi komplemen untuk reaksi antigen-
antibodi berdasarkan pada fakta bahwa
komplemen dikonsumsi oleh komplek antigen-
antibodi
• Kegunaan reaksi ini adalah bila antigen berada
pada permukaan sel darah merah, maka
penambahan komplemen menyebabkan sel
mengalami lisis
• Lisis sel ini dapat dilihat dengan sel darah
merah, bila sel utuh disentrifugasi, pigmen
merah hemoglobin terbawa ke dasar tabung
sentrifus,bila lisis (hemolisis) terjadi,
hemoglobin tetap tinggal di supernatan dan
dapat dideteksi secara kuantitatif dengan
membaca absorbansinya pada panjang
gelombang 541 nm
• Assay fiksasi komplemen ini memiliki
sensitivitas kira-kira 50 sampai 100 kali
dibanding reaksi preisipitin, sehingga
memungkinkan untuk mendeteksi sejumlah
kecil antigen tertentu (0,01 μg)
B. HIBRIDOMA

Sejarah
➢ Cara memproduksi hibridoma pertama kali diperkenalkan oleh Georges
F. Kohler dan Cesar Milstein pada tahun 1975,dan mendapatkan nobel
tahun 1984
➢ Kohler dan Milstein memperkenalkan cara baru membuat antibodi
dengan mengimunisasi hewan percobaan, kemudian sel limfositnya
dihibridisasi dengan sel tertentu sehingga diperoleh sel hibridoma yang
lestari dan stabil dalam membentuk antibodi
➢ Antibodi monoklonal yang dihasilkan memiliki sifat yang spesifik dari
antibodi poliklonal karena hanya mengikat satu epitop serta dapat
dibuat dalam jumlah tak terhatas
Pengertian
Hibridoma : perkawinan 2 sel sejenis atau tidak sejenis, untuk
mendapatkan sel bastar yang dapat menghasilkan
sesuatu sel unggul atau optimal
Contoh : sel bastar sel limposit B dengan sel mieloma dapat
menghasilkan antibodi monoklonal seperti terhadap
interferon
Interferon : sekelompok molekul/ protein yang membatasi
penyebab virus (zat kebal terhadap infeksi virus
dihasilkan oleh sel leukosit & fibroblas menjadi IFNα
dan IFNβ yang IFNγ dihasilkan oleh sel T
Cara membuat hibridoma
Fusi sel dengan: * polietilen glikol
* dimetilsulfoksida
* kejutan listrik (electric cell fusion)
Fusi protoplas belum perna terjadi pada bakteri Gram negatif,
karena ada membran luar
➢ Interferon dihasilkan oleh berbagai sel:
▪ lekosit
▪ Fibrolas
▪ Sel-sel epitel tubuh
➢ Produksinya di induksi oleh:
▪ Virus
▪ Rickettsia
▪ Mikoplasma
▪ Protozoa
▪ Beberapa bakteri yang berkembang biak di dalam sitoplasma sel
➢ Bahan yang dapat menginduksi interferon:
▪ Polinukleotida
▪ Polimer
▪ Plastik tertentu
▪ Endotoksin
DARAH
Banyaknya darah manusia = 8% BB.
Tersusun atas:
• cairan plasma
• benda-benda korpuskuler
• eritrosit,
• lekosit, serta
• trombosit (pecahan sel).
FUNGSI DARAH
a. Mengangkut O2 dari paru-paru ke
jaringan, dan CO2 dari jaringan ke
paru-paru.
b. Mengangkut zat-zat gizi yang telah
diserap usus ke hati dan organ lain
c. Mengangkut produk akhir
metabolisme dari jaringan ke paru-
paru, hati dan ginjal (untuk
diekskresi).
d. Mendistribusikan hormon ke
sel-sel target.
d. Darah sebagai Homeostasis.
- Darah mempertahankan persedia-an
air didalam sistem pembuluh
darah, ruang intraseluler dan
ekstraseluler agar selalu balance
(seimbang).
- Darah mengatur keseimbangan asam-
basa. Pada umumnya proton (H+)
berasal dari 2 sbr:
(a) asam bebas dari bahan makanan
misalnya asam sitrat → akan melepaskn
proton dalam saluran usus yang memiliki
pH alkalis secara disosiasi.
(b) asam amino (S). Misal metionin dan
sistein yang dibebaskan dari pemecahan
protein.
- Darah juga mempertahankan suhu
tubuh tetap konstan, yaitu melalui
transpor panas.
f. Darah sebagai pertahanan tubuh
Ketika sel tubuh terpapar benda asing, maka tubuh segera
membentuk pertahanan melalui mekanisme non spesifik maupun
spesifik. Yang termasuk pertahanan tubuh spesifik adalah sel limfosit
(sel T[Th, Ts, Tc] & sel B) dan antibodi yang diproduksinya. Yang Non
spesifik: netrofil, eosinofil, basofil (NEB), monosit/makrofag
Mekanismenya kerja
sistem imun:

- ketika benda asing (virus, dll)


menyerang organisme → diambil
oleh makrofag melalui
endositosis,dan sebagian diantaranya
dihancurkan dalam retikulum
endoplasmik (1).
- virus yang terlanjur masuk akan
membentuk fragmen2 yang
kemudian dipaparkan pada
permukaan sel makrofag (2). Pada
permukaan sel tsb dipresentasikan
melalui suatu kelompok protein
membran yang disebut protein MHC
(Major Histocompatibility Complexs).
- Protein MHC merupakan bagian DNA
yang menyandikan protein yang
diekspresikan oleh semua sel
hewan bertulang belakang (=
merupakan protein membran yang
terglikosilasi).
Pada manusia, protein MHC dikenal sebagai antigen HLA (Human
Leucocyte-associated antigens) yang sangat bervariasi.
Polimorfismenya sangat besar, sehingga tidak mungkin 2 individu
membawa protein MHC sama, kecuali mereka kembar 1 telur.
Protein MHC dibedakan 2 kelompok, yaitu
(a) MHC kelas I (MHC I) → yang memberi tanda
permukaan hampir semua sel tubuh yang memiliki inti. Protein
MHC I ini merupakan dasar terjadinya penolakan
jaringan ketika terjadi transplantasi antar individu, shg dahulu
dinamakan antigen transplantasi. Tipe protein ini hanya terdapat
1 rantai-, yang didalamnya terdapat protein yang
lebih kecil yaitu 2- mikroglobulin.
(b) MHC kelas II (MHC II) mirip dengan MHC I,
tetapi protein ini terdiri atas 2 rantai yang terentang melalui
membran, yaitu 1 rantai- dan 1 rantai-. MHC II khusus
berada pada sel-sel imun, sehingga dapat dibedakan dari sel
tubuh lainnya.
• Kompleks Protein MHC tersusun atas
protein MHC dan fragmen virus yang
dapat mengenali sel T (dengan
bantuan reseptor spesifik dan
berikatan pada selT).
• Tetapi hanya ada beberapa sel T
yang memiliki reseptor yang cocok
dengan kompleks tersebut (3).
• Ikatan antara sel T dan kompleks
mengakibatkan teraktivasinya sel
T→ sehingga sel T akan mengalami
perbanyakan (diferensiasi) (4).
• Kejadian ini dibantu oleh bbg protein
bermarker mirip hormon, yaitu
interleukin (IL). IL ini disekresikan
oleh sel-sel imun yang diaktifkan,
misal IL-1 disekresikan oleh
makrofag (5).
• Di sisi lain, Sel T juga menstimulir
diferensiasinya sendiri secara klonal
dan juga proliferasi sel helper (Th)
melalui sekresi IL-2 (6).
Sel T yang teraktivasi dan mengalami
diferensiasi → mengambil alih
berbagai fungsi tergantung tipe
selnya (Tc, Th, Ts).
Misal Sel Tc (cytotoxic) (hijau)→
mampu mengenali perubahan
sel-sel tubuh yang diserang
virus, kemudian membawa 1
fragmen virus tersebut kepada
reseptor MHC nya, serta
mengikat sel-sel tersebut (7).
Selanjutnya sel-Tc
mensekresikan suatu protein
yang dapat melubangi membran
sel tubuh yang tersensititasi dan
membunuhnya (8). Oleh
karenanya banyak sel pembawa
fragmen virus yang asing bagi
tubuh, dapat dieliminasi oleh
sel-Tc.
Sementara itu sel-Th (biru)
terikat pada sel-B yang
mempresentasikan
fragmen virus yang terikat
pada MHC di
permukaannya (9), yang
selanjutnya akan
mengakibatkan proliferasi
sel-B. Melalui stimulasi
interleukin (10), sel-B
dimatangkan menjadi sel
plasma (11) yang
mensintesis dan
mensekresikan antibodi
(12).
ANTIBODI

-Darah yg dibiarkan beku menyisakan serum yg mengandung bbg


bahan larut, disebut antibodi (protein globulin) ➔ imunoglobulin (Ig).
-Ig dibentuk sel plasma yg berasal dari proliferasi sel B akibat terpapar
antigen (Ag).
-Semua molekul Ig mempunyai 4 rantai polipeptida dasar t.a. 2 rantai
berat (heavy chain, CH, jingga) + 2 rantai ringan (light chain, CL,
kuning) yg identik dan dihubungkan oleh ikatan disulfida (S-S) → Gb
-Ada 2 jenis CL (yaitu κ dan λ), 230 AA;
-Ada 5 jenis CH (, , , , dan ), 450-600 AA.
• Antibodi yang terdapat dalam
plasma memiliki bentuk paling
sederhana, merupakan
senyawa glikoprotein tetramer,
berbentuk Y.
• Contoh antibodi yang
terpenting adl imunoglobulin
tipe G (IgG).
• Struktur khas semua IgG
tersusun atas 2 rantai ringan
(L, light, kuning) yang identik,
dan 2 rantai berat (H, heavy,
jingga) yang identik.
• Rantai peptida ringan tersusun
atas 2 domain globuler (CL dan
VL), sebaliknya rantai berat
tersusun atas 4 domain
globuler, yaitu VH, CH1, CH2
dan CH3.
• Huruf C merupakan bagian
antibodi yang constan,
sedangkan huruf V merupakan
variable.
• Jembatan disulfida
menghubungkan kedua rantai
berat yang satu dengan
lainnya, demikian pula rantai
berat dengan rantai ringannya.
• Dalam domain juga terdapat
jembatan disulfida yang
menstabilkan struktur tersier.
Imunoglobulin manusia dikelompokkan dalam 5 kelas:
•IgA (2 subkelas),
•IgD,
•IgE,
•IgG (4 subkelas) dan
•IgM.
•Berdasar rantai beratnya (rantai H), IgM dinamai , , , , dan ,
•sedangkan menurut rantai ringannya (L), IgM hanya ada 2 jenis,
yaitu rantai  dan .
IgG

- IgG mrpk komponen utama Ig serum


-BM 160000 Da
-Kadar IgG dalam serum = 13 mg/ml = 75% total Ig
-Dapat menembus plasenta masuk ke fetus, sehingga berperan sebagai
imunitas bayi hingga 6-9 bln
-Bersifat opsonin (siap untuk dimakan) krn sel fagosit (monosit &
makrofag) mempunyai reseptor untuk fraksi Fc (Fragmen crystallizable)
dari IgG.
-IgG banyak ditemukan dalam darah, cairan serebrospinal & peritoneal.
IgA

- dalam serum kadarnya sedikit, tetapi dalam cairan yg disekresi


saluran nafas, sal cerna, sal kemih, air mata, keringat, ludah, & air susu
kadarnya lebih tinggi (berbentuk IgA sekretori (sIgA)).
-IgA serum or sekretori dapat menetralisir toksin & virus
-BM 165 000 Da
-IgA serum dapat mengaglutinasi & mengganggu motilitas kuman shg
memudahkan fagositosis.
-IgA dapat meningkatkan fungsi sel polimorfonuklear (opsonisasi) krn
sel tsb punya reseptor Fc dari IgA
IgM

- merpk Ab pertama yg dibentuk dalam respon imun


-M = makroglobulin, BM 900000 Da.
-IgM adalah Ig terbesar, pentamer
-IgM dibentuk paling awal pada respon imun primer dibanding IgG, oki
kadar IgM >> → petunjuk infeksi dini
-Bayi baru lahir, kadar IgM=10% IgM orang dewasa, krn IgM ibu tidak
dapat menembus plasenta.
-Bayi Usia 12 minggu mulai membentuk IgM bila sel-B dirangsang oleh
infeksi intrauterin (sifilis, rubela, toksoplasmosis, virus sitomegalo).
-IgM anak mencapai kadar orang dewasa stlh usia 1 tahun.
IgD

- Kadarnya sangat rendah


-Krn tidak dilepas oleh sel plasma & rentan thd enzim proteolitik
-Mrpk komponen permukaan sel B, dan petanda diferensiasi sel B yang
lebih matang.

IgE
- BM 200000 Da
-Kadar paling sedikit dalam serum, mrpk antibodi reaginik.
-IgE mudah diikat sel mastosit, basofil & eosinofil yg permukaannya
punya reseptor Fc dari IgE.
-Dibentuk oleh sel plasma dalam selaput lendir saluran nafas & cerna.
-Kadarnya tinggi pada alergi, infeksi cacing, skistosomiasis, trikinosis, &
berperan pada imunitas parasit.
Kelima kelas imunoglobulin tersebut merupakan protein sekretorik yang
dikeluarkan oleh sel B yang matang (sel plasma) ke dalam plasma darah.
Antibodi memiliki bermacam-macam fungsi:
a) IgM merupakan Ig yang pertama kali terbentuk, setelah tubuh kontak
dengan antigen asing. Bentuk awal IgM berada pada permukaan sel B
sebagai dimer, sedangkan bentuk selanjutnya disekresikan oleh sel plasma
sebagai pentamer. IgM terutama untuk menyerang mikroorganisme.
b) IgG merupakan Ig terpenting secara kuantitatif. Ig ini terdapat dalam darah
dan cairan interstisial, yang dapat menembus plasenta dengan bantuan
reseptor, oleh karenanya Ig ini dapat dipindahkan dari ibu ke fetus.
c) IgA terdapat dalam saluran intestinal dan sekret (air liur, keringat, air mata,
air susu, sekret respiratorik, dan intestinal). Dalam hal transpor di dalam
sekret, IgA ini terikat dengan peptida khusus.
d) IgE hanya dijumpai dalam kadar kecil di dalam plasma darah orang sehat.
Kadarnya akan meningkat pada reaksi alergi dan pada infeksi karena
parasit.
e) IgD fungsinya belum jelas, kadarnya juga sangat rendah dalam plasma.

Sebagian besar protein plasma disintesis dalam sel-sel hati, kecuali


imunoglobulin dan proteohormon. Hampir seluruhnya berupa glikoprotein,
kecuali albumin. Glikoprotein membawa oligosakarida yang terikat pada
asam amino.

Anda mungkin juga menyukai