Anda di halaman 1dari 18

1

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia, serta
kekuatan, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Siklus Konversi” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas ke-9. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi kami selaku penyusun.

Kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr. Aini Indrijawati,


SE.,M.Si.,AK.,CA selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi yang telah
memberikan tugas sehingga kami dan para pembaca dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni juga kepada semua pihak
yang telah membagi pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun, kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 17 Oktober 2021

Kelompok 3

Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111), Muradha


Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143), Alifia Hali A.
Mardan (A031201164)
2

DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 1

DAFTAR ISI ......................................................................................................... 2

BAB I ................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN .................................................................................................. 4

A. Latar Belakang .......................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4

C. Tujuan ....................................................................................................... 5

BAB II .................................................................................................................. 6

PEMBAHASAN .................................................................................................... 6

A. Lingkungan Manufaktur Tradisional........................................................... 6

B. Perusahaan Kelas Dunia Dan Lean Manufacturing ................................. 10

C. Teknik Dan Teknologi Yang Mengembangkan Lean Manufacturing ........ 11

D. Akuntansi Di Lingkungan Lean Manufacturing......................................... 14

E. Sistem Informasi Yang Mendukung Lean Manufacturing ......................... 15

BAB III ............................................................................................................... 17

PENUTUP ......................................................................................................... 17

A. Kesimpulan ............................................................................................. 17

B. Saran ...................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18

Kelompok 3

Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111), Muradha


Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143), Alifia Hali A.
Mardan (A031201164)
3

Kelompok 3

Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111), Muradha


Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143), Alifia Hali A.
Mardan (A031201164)
4

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam perkembangan dunia perekonomian saat ini dan semakin
tingginya tingkat persaingan dalam dunia usaha menuntut perusahaan
mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus
berkompetisi. Tidak sedikit perusahaan yang terhenti laju operasionalnya
karena tidak mampu mempertahankan eksistensi perusahaannya. Sebagian
besar kegagalan tersebut biasanya disebabkan karena perusahaan tidak
konsisten dalam menjalankan operasi perusahaan, ditambah lagi dengan
kurangnya tenaga profesional di dalam perusahaan dan perusahaan tidak
dapat mengikuti perkembangan ekonomi yang terjadi saat ini, hal ini menuntut
adanya efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan kegiatan operasional
perusahaan. Semakin berkembangnya perusahaan tentunya diikuti dengan
semakin kompleks dan luasnya aktivitas serta permasalahan yang dihadapi
sehingga dibutuhkan sistem informasi akuntansi untuk memecahkan masalah
tersebut.

Dalam perusahaan, siklus konversi merupakan bagian yang penting


demi mendukung kemajuan perusahaan dalam meningkatkan keunggulan
kompetitif. Siklus konversi perusahaan mengubah berbagai sumber daya input,
seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead, menjadi produk jadi atau jasa
untuk dijual. Siklus konversi tersebut adalah yang paling formal dan tampak
jelas dalam perusahaan manufaktur.

B. Rumusan Masalah
1. bagaimana siklus konversi pada lingkungan manufaktur tradisional?

2. apa saja perusahaan kelas dunia dan apa dasar dari lean
manufacturing?

3. apa saja teknik dan teknologi yang mengembangkan lean


manufacturing?

Kelompok 3

Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111), Muradha


Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143), Alifia Hali A.
Mardan (A031201164)
5

4. bagaimana akuntansi di lingkungan lean manufacturing?

5. sistem informasi apa yang mendukung lean manufacturing?

C. Tujuan
1. untuk mengetahui bagaimana siklus konversi pada lingkungan
manufaktur tradisional.

2. untuk mengetahui apa saja perusahaan kelas dunia dan apa dasar dari
lean manufacturing.

3. untuk mengetahui apa saja teknik dan teknologi yang mengembangkan


lean manufacturing.

4. untuk mengetahui bagaimana akuntansi di lingkungan lean


manufacturing.

5. untuk mengetahui sistem informasi apa yang mendukung lean


manufacturing.

Kelompok 3

Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111), Muradha


Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143), Alifia Hali A.
Mardan (A031201164)
6

BAB II
PEMBAHASAN

A. Lingkungan Manufaktur Tradisional


Siklus konversi terdiri atas dua subsistem, yaitu aktivitas fisik (sistem
produksi) dan aktivitas informasi (sistem akuntansi biaya). berdasarkan tipe
produk yang diproduksi, perusahaan akan menggunakan salah satu dari
berbagai metode produksi berikut ini :

❖ Pemrosesan berkelanjutan membuat produk yang sama melalui


rangkaian berkelanjutan berbagai prosedur standar. Biasanya
dibawah pendekatan ini perusahaan mencoba menyimpan
barang jadi pada tingkat yang dibutuhkan untuk memenuhi
perkiraan permintaan penjualan.

❖ Pemrosesan berdasarkan pesanan melibatkan pembuatan


berbagai produk yang berbeda sesuai dengan spesifikasi
pelanggan. Proses ini diawali dengan pesanan, penjualan,
bukan oleh tingkat persediaan yang menurun.

❖ Pemrosesan batch menghasilkan berbagai kelompok yang


berbeda. tiap barang dalam batch hampir sama, yaitu
membutuhkan bahan baku serta operasi yang sama. Metode ini
digunakan untuk memproduksi berbagai produk.

1. Sistem Pemrosesan Batch

Kelompok 3

Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111), Muradha


Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143), Alifia Hali A.
Mardan (A031201164)
7

a. Dokumen dalam Sistem Pemrosesan Batch

● Jadwal produksi adalah rencana dan otorasi formal untuk


memulai produksi. Dokumen ini menjelaskan berbagai produk
yang akan dibuat, jumlah yang akan diproduksi dalam tiap batch
serta jadwal produksi untuk memulai serta menyelesaikan
produksinya.

● Daftar Kebutuhan Bahan Baku menspesifikasi jenis dan


kuantitas bahan baku dan bahan perakitan yang digunakan
dalam memproduksi satu unit barang jadi.

● Lembar proses kerja menunjukkan jalan produksi untuk


sekelompok produk tertentu selama proses manufaktur.
Biasanya menspesifikasikan urutan operasi (mesin atau
perakitan) serta waktu standar yang dialokasikan untuk tiap
pekerjaan.

● Perintah kerja, atau perintah produksi dibuat berdasarkan BOM


dan lembar proses kerja untuk menspesifikasikan bahan baku
dan produksi untuk tiap batch

Kelompok 3

Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111), Muradha


Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143), Alifia Hali A.
Mardan (A031201164)
8

● Lembar perpindahan, mencatat pekerjaan yang dilakukan di tiap


tempat kerja dan mengotorisasi perpindahan suatu batch ke
tempat kerja berikutnya.

● Permintaan bahan baku, mengotorisasi penjaga ruang


penyimpanan untuk melepaskan bahan baku kepada individu
atau pusat kerja dalam proses produksi.

b. Aktivitas Produksi Batch

➢ Rencana Produksi dan Pengendalian. Tahap ini melibatkan dua


prosedur aktivitas: (1) spesifikasi permintaan kebutuhan bahan
baku dan operasional serta (2) penjadwalan produksi.

➢ Kebutuhan bahan baku dan operasional. Kebutuhan bahan baku


untuk sebuah batch dalam perincian produk tertentu adalah
menganalisis apa yang dibutuhkan dibandingkan dengan apa
yang tersedia dalam persediaan bahan baku. Kebutuhan
operasional untuk batch meliputi pemasangan dan atau berbagai
aktivitas produksi yang akan diterapkan dalam produk.

➢ Penjadwalan Produksi. penjadwalan utama untuk pelaksanaan


produksi mengkoordinasi berbagai batch yang berbeda.
Penjadwalan dipengaruhi oleh waktu yang mendesak, ukuran
batch, dan spesifikasi yang berasal dari lembar BOM dan rute.

➢ Tempat kerja dan gudang (penyimpanan). Operasional produksi


aktual dimulai ketika para pekerja menerima bahan baku dari
staf gudang sebagai ganti dari permintaan bahan baku. Pada
akhirnya bersama dengan produk yang terselesaikan kemudian
dikirim ke barang jadi di gudang.

➢ Pengendali persediaan. Pengendalian persediaan terdiri atas


tiga aktivitas utama. Pertama, memicu keseluruhan proses
dengan menyediakan laporan. Status persediaan bahan baku

Kelompok 3

Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111), Muradha


Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143), Alifia Hali A.
Mardan (A031201164)
9

dan barang jadi bagi perencanaan dan pengendalian produksi.


Kedua, personel bagian pengendalian persediaan secara terus-
menerus terlibat dalam pembaruan record persediaan bahan
baku berdasarkan permintaan bahan baku, permintaan
tambahan bahan baku, dan lembar pengembalian bahan baku.
Terakhir, setelah menerima perintah kerja dari tempat kerja yang
terakhir, bagian pengendali persediaan akan mencatat produk
yang jadi dalam pencatatan persediaan barang jadi.

c. Aktivitas Akuntansi Biaya

Aktivitas akuntansi biaya dari sistem konversi mencatat berbagai


pengaruh finansial dari peristiwa fisik yang terjadi dalam proses
produksi. Penerimaan lembar perpindahan yang terakhir untuk suatu
batch menandakan selesainya proses produksi dan transfer produk dari
WIP ke persediaan barang jadi. Secara periodik, ringkasan informasi
mengenai berbagai beban (debit) ke WIP, mengurangi (kredit), dan
berbagai selisihnya akan dicatat dalam voucher jurnal serta dikirimkan
ke bagian buku besar untuk dicatat ke dalam akun pengendalinya.

2. Pengendalian Dalam Lingkungan Tradisional

Golongan Pengendalian Titik Pengendalian dalam sistem

otorisasi transaksi perintah kerja, lembar perpindahan, dan


permintaan bahan baku

pemisahan tugas A. pengendalian persediaan


terpisah dari bagian
penyimpanan persediaan RM

Kelompok 3

Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111), Muradha


Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143), Alifia Hali A.
Mardan (A031201164)
10

dan FG

B. bagian akuntansi biaya terpisah


dari tempat kerja

C. GL terpisah dari akuntansi


lainnya

supervisi supervisi mengawasi penggunaan


bahan baku dan pencatatan jam kerja

akses membatasi akses fisik ke barang jadi,


persediaan bahan baku dan proses
produksi, menggunakan prosedur formal
untuk mengeluarkan bahan baku bagi
produksi

pencatatan akuntansi file perintah, lembar biaya, lembar


perpindahan, pekerjaan, permintaan
bahan baku, record WIP, dan file
persediaan barang jadi.

verifikasi independen fungsi akuntansi biaya merekonsiliasi


semua biaya produksi. bagian buku
besar merekonsiliasi seluruh sistem

B. Perusahaan Kelas Dunia Dan Lean Manufacturing


1. Perusahaan berkelas dunia

a. secara berkelanjutan terus meningkat dalam semua aspek dari


operasionalnya termasuk prosedur produksi

Kelompok 3

Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111), Muradha


Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143), Alifia Hali A.
Mardan (A031201164)
11

b. orientasi pelanggan yang sangat tinggi

c. mengalami perubahan pokok dari model produksi tradisional

d. seringkali mengadopsi model lean manufacturing

2. Dasar dari Lean Manufacturing

a. Proses penarikan, meliputi penarikan produk dari pelanggan


akhir, lebih baik dari menarik produk dari produksi akhir

b. Kualitas sempurna, proses penarikan membutuhkan tidak ada


kerusakan dalam RM, WIP, dan persediaan FG

c. Mengurangi pemborosan, semua aktivitas yang tidak bernilai


tambah atau meningkatkan penggunaan sumber daya langkah
harus dieliminasi/dihapuskan.

d. Pengurangan persediaan. Tiga masalah berikut menjelaskan


mengapa pengurangan persediaan menjadi penting: (1) biaya
persediaan uang.; (2) masalah persediaan penyamaran
produksi; (3) ketidakinginan untuk memelihara persediaan dapat
dengan cepat membuat kelebihan produksi.
e. Fleksibilitas produksi. Mengurangi pengaturan waktu menjadi
minimum, yang akan memperbolehkan mereka untuk
memproduksi banyak produk yang berbeda dengan cepat tanpa
mengorbankan efisiensi saat mengurangi volume produksi
f. Adanya relasi dengan pemasok. Keterlambatan pengantaran,
berbagai bahan baku yang rusak, atau ketidaktepatan pesanaan
akan menutup produksi dengan segera karena model produksi
ini membuat tidak ada cadangan persediaan untuk dibuat.
g. Sikap tim. Setiap karyawan harus menjadi waspada terhadap
masalah yang mengancam keberlankutan aliran produksi.

C. Teknik Dan Teknologi Yang Mengembangkan Lean Manufacturing


Kelompok 3

Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111), Muradha


Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143), Alifia Hali A.
Mardan (A031201164)
12

1. Reorganisasi Fisik dari Fasilitas Produksi


Ketidakefisienan yang inhern dalam tata letak pabrik tradisional menambah
biaya penanganan,waktu konversi, dan bahkan persediaan dalam proses
produksi. Selain itu, karena aktivitas produksi biasanya diatur disepanjang
garis fungsional,terdapat tendensi adanya kecurigaan antarkaryawan,
Mendukung mentalitas “ kita vs mereka” yang berlawanan dengan sikap.

2. Otomatisasi dari Proses Produksi


a. Produksi Tradisional
Lingkungan produksi terdiri atas berbagai jenis mesin, yang masing-masing
dikendalikan oleh seseorang operator. Karena mesin – mesin ini
membutuhkan banyak waktu penyetelan, biaya penyetelan harus
disebarkan dalam operasi produksi berjumlah besar. Mesin-mesin ini dan
operatornya diatur menjadi berbagai bagian fungsional, seperti
pencampuran, pemotongan, dan pengelasan. WIP selalu mengikuti rute
yang rumit de sepanjang berbagai operasi yang berbeda melintasi ruang
pabrik.

b. Teknologi yang Berdiri Sendiri


Teknologi yang berdiri sendiri ini menggunakan mesin yang dikendalikan
numerik komputer (CNC-Computer Numeric Control) yang dapat
melakukan beberapa operasi dengan keterlibatan manusia yang lebih
sedikit.

c. Produksi yang Diintegrasikan dengan Komputer


Produksi yang diintegrasikan komputer adalah lingkungan yang
terotomatisasi secara penuh dengan tujuan untuk mengeliminasi berbagai
aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah.

Kelompok 3

Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111), Muradha


Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143), Alifia Hali A.
Mardan (A031201164)
13

Sistem Penyimpanan dan Penarikan Otomatis. Banyak perusahaan


dapat mening-katkan produktivitas dan profitabilitasnya dengan mengganti
forklift beserta operator manusianya dengan system penyimpanan
penarikan otomatis. Manfaat operational dari teknologi ini jika dibandingkan
dengan system manual meliputi penurunan kesalahan, perbaikan pengen-
dalian persediaan, dan biaya penyimpanan yang lebih rendah.

Robotika. Sangat berguna untuk lingkungan berbahaya atau melakukan


berbagai pekerjaan berbahaya dan monoton yang cenderung dapat
menyebabkan kecelakaan.

Desain Berbantuan Komputer. Sistem ini dapat meningkatkan


produktivitas teknisi, meningkatkan akurasi dengan otomatisasi pekerjaan
desain yang berulang, memungkinkan perusahaan untuk menjadi responsif
pada permintaan pasar.

Produksi Berbantuan Komputer. Sistem ini mengginakan komputer untuk


mengendalikan proses produksi secara fisik. Keuntungan dari penggunaan
sistem ini yaitu, peningkatan produktivitas proses, perbaikan perkiraan
biaya dan waktu, perbaikan pengawasan proses, perbaikan kualitas
proses, penurunan waktu penyetelan, dan pengurangan biaya tenaga
kerja.

Kelompok 3

Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111), Muradha


Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143), Alifia Hali A.
Mardan (A031201164)
14

D. Akuntansi Di Lingkungan Lean Manufacturing


1. Apa yang Salah Dengan Informasi Akuntansi Tradisional?
a. Alokasi biaya yang tidak akurat. Hubungan yang berubah antara biaya
tenaga kerja langsung, bahan baku, dan biaya overhead dalam berbagai
lingkungan manufaktur yang berbeda.
b. Meningkatkan perilaku nonlean. Mendorong untuk menghasilkan berbagai
batch dan berbagai persediaan yang besar dan menyembunyikan
pemborosan dalam alokasi overhead.
c. Ketinggalan Waktu. Data tertinggal dibelakang aktivitas produksi yang
sesungguhnya dengan asumsi bahwa pengendalian dapat diaplikasikan
setelah kejadian untuk memperbaiki masalah.
d. Orientasi keuangan. Data akuntansi menggunakan dollar sebagai unit
standar pengukuran dalam perbandingan antarberbagai bagian yang
dievaluasi.
2. Biaya Berdasarkan Aktivitas (ABC)
ABC adalah metode dari pengalokasian biaya ke produk dan jasa untuk
mendukung rencana dan pengendalian yang lebih baik. Aktivitas menjelaskan
pekerjaan yang dilakukan dalam perusahaan .membuat pesanan pemelian,
menyiapkan produk untuk dikirim, atau mengoperasikan mesin bubut adalah
contoh aktivitas. Objek biaya adalah alasan untuk melakukan aktivitas. Alasan
ini meliputi produk, jasa, pemasokan, dan pelanggan. ABC berasumsi bahwa
aktivitas menimbiulkan biaya dan produk (serta berbagai objek biaya lainnya)
membuat permintaan atas suatu aktivitas.
a. Kelebihan ABC: (1) Lebih akurasi dalam pembiayaan dari produk/jasa,
pelanggan, dan saluran distribusi; (2) Mengidentifikasi sebagian besar dan
kecil dari produk yang menguntungkan dan pelanggan; (3) dengan akurasi
jalur biaya dari aktivitas dan pelanggan; (4) melengkapi manajer dengan
keterangan-keterangan biaya untuk pengarahan peningkatan yang
berkelanjutan; (5) menfasilitasi pemasaran campuran yang lebih baik; (6)
mengidentifikas aktivitas yang boros dan tidak memiliki nilai tambah.

Kelompok 3

Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111), Muradha


Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143), Alifia Hali A.
Mardan (A031201164)
15

b. Kekurangan ABC: (1) begitu lambat-menghabiskan dan disulitkan untuk


aplikasi yang partial lebih dari periode pokok; (2) meningkatkan kerumitan
birokrasi dari konflik dengan filosofi lean manufacturing.
3. Akuntansi Aliran Nilai
Kerumitan ABC menyebabkan banyak perusahaan melepaskan metodi ini dan
mengubahnya dengan model akuntansi yang lebih simple yang disebut
akuntansi aliran nilai. Akuntansi aliran nilai memperlihatkan biaya dari aliran
nilai lebih baik dari departemen atau aktivitas, seperti dalam ilustrasi berikut:

E. Sistem Informasi Yang Mendukung Lean Manufacturing


1. Perencanaan Permintaan Bahan Baku (MRP)
MRP adalah pengotomatisian rencana produksi dan sistem pengendali yang
digunakan untuk mendukung manajemen persediaan. Operasional ini
bertujuan untuk:
 Menjamin bahwa bahan baku yang memadahi tersedia untuk proses
produksi.
 Mempertahankan level terendah yang mungkin untuk persediaan di
gudang
 Membuat skedul produksi dan pembelian dan informasi lain yang
dibituhkan untuk pengendali produksi.
2. Perencanaan Sumber Daya Produksi (MRP II)
Kelompok 3

Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111), Muradha


Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143), Alifia Hali A.
Mardan (A031201164)
16

MRP II adalah perluasan dari MRP yang mencakup kelebihan batas dari
manajemen persediaan. Sistem MRP II akan menghasilkan daftar kebutuhan
bahan baku untuk produk terkait, menyesuaikan produksi dari produk tersebut
dalam jadwal produksi induk, membuat perkiraan kasar perencanaan kapasitas
berdasarkan ketersediaan mesin dan tenaga kerja , dan lebih banyak lagi.
Produsen kelas dunia bias mewujudkan sejumlah manfaat dari system MRP II
yang sangat terintegrasi, dalam hal – hal berikut ini :

 Perbaikan layanan pelanggan


 Pengurangan investasi pada persediaan
 Peningkatan produktivitas
 Perbaikan arus kas
 Bantuan dalam mencapai tujuan strategis jangka panjang
 Bantuan dalam megelola perubahan
 Fleksibilitas dalam proses produksi
3. Sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (ERP)
MRP II telah berubah pelahanmenjadi peranti lunak canggih yang
disebut sistem perencanaan sumber daya perusahaan. Paket peranti lunak
komersial ini mendukung kebutuhan informasi keseluruhan perusahaan, tidak
hanya fungsi produksi. Perusahaan kelas dunia akan memiliki sistem ERP
yang berkomunikasi secara eksternal dengan para pelanggan dan
pemasoknya melalui pertukaran data elektronik (EDI).

Kelompok 3

Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111), Muradha


Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143), Alifia Hali A.
Mardan (A031201164)
17

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Siklus Konversi adalah sekelompok kegiatan berulang pada aktivitas bisnis
dan operasi pemrosesan data yang berhubungan dengan pengkonversian sumber
daya input, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead menjadi barang jadi atau
jasa untuk dijual (Romney, Steinbart, Cushing, 1997).

Siklus konversi berisi transaksi yang benar-benar ada ketika input diubah
menjadi barang atau pelayanan dapat dijual. Proses yang digunakan dalam siklus
konversi adalah bahan, tenaga kerja, dan ongkos eksploitasi. Siklus konversi
tradisional terdiri atas dua jenis, yaitu: sistem produksi dan sistem akuntasi biaya.
Sistem Produksi(production system) melibatkan perncanaan, penjadwalan, dan
pengendalian produk fisikdi sepanjang proses produksi. Sistem Akuntansi Biaya(cost
accounting system) memonitor arus informasi biaya yang berkaitan dengan produksi.

B. Saran
Penulis sangat berharap isi dari makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua. Selain itu, penulis juga berharap agar kedepannya penerapan dan
penggunaan SIA bisa dilakukan oleh semua entitas dengan optimal agar
memeperoleh hasil yang maksimal.

Kelompok 3

Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111), Muradha


Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143), Alifia Hali A.
Mardan (A031201164)
18

DAFTAR PUSTAKA

Krismiaji, 2005. Sistem Informasi Akuntansi , Edisi Kedua; Yogyakarta : Akademi


Manajemen. Perusahaan YKPN.

Mulyadi, 2005. Sistem Informasi Akuntansi , Edisi Ketiga; Jakarta : Bagian penerbitan
Salemba Empat.

La Midjan, 2006.Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta : Salemba Empat

Kelompok 3

Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111), Muradha


Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143), Alifia Hali A.
Mardan (A031201164)

Anda mungkin juga menyukai