Produktivitas Starbucks
dan Maxx Coffee
Kelompok 2
Anggota Kelompok
Saat ini, Starbucks merupakan kedai kopi yang amat terkenal di kalangan
masyarakat, dengan puluhan ribu cabang yang tersebar di 76 negara. Di
Indonesia, Starbucks membuka 326 cabang.
Starbucks tidak hanya menjual kopi dan teh. Starbucks juga menawarkan
salad, sandwich, kue kering, camilan, tumbler, buku, tas, musik, bahkan film,
walaupun tidak semuanya ada di Indonesia.
Selain kopi, tersedia juga makanan khas yang kreatif mulai dari
sandwich artisanal seperti tenderloin 'kopi gosok' New Zealand
hingga favorit panggang seperti blueberry Scoffin.
Baik Starbucks maupun Maxx Coffee, kedua perusahaan tersebut tentu memiliki strategi masing-masing dalam meningkatkan produktivitas
pelayanan.
STARBUCKS
Dalam meningkatkan produktivitas pelayanan, Starbucks memiliki kiat-kiatnya sendiri, yaitu:
1. Starbucks terus berusaha dalam mengembangkan berbagai inovasi yang akan menarik
perhatian pasar. Hal ini ditunjukkan oleh pengembangan varian minuman maupun makanan
yang baru di hampir tiap musim atau event-event tertentu.
2. Menggunakan lean manufacturing atau lean production.
3. Memerhatikan para karyawan.
4. Di masa pandemi Covid-19, Starbucks berimprovisasi dalam strategi pemasaran perusahaan.
Hal ini berkaitan dengan pemberlakuan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.
Konsumen dapat memanfaatkan metode berbelanja online di gerai-gerai Starbucks, dengan
menggunakan Gojek atau Grab sebagai medianya.
MAXX COFFEE
Maxx Coffee tentu juga memiliki strategi-strateginya sendiri dalam meningkatkan produktivitas layanannya, yaitu:
1. Penyediaan fasilitas yang dapat memuaskan konsumen.
2. Melayani konsumen sepenuh hati.
3. Adanya sinergi antara pelayanan konsumen dan fasilitas.
4. Di masa pandemi Covid-19, Maxx Coffee telah menerapkan regulasi terbaru, terkait pembatasan penularan virus Covid-19, yaitu
menerapkan aturan 3M. Maxx Coffee juga menerapkan aturan pembatasan konsumen dan pelanggan guna mengurangi tingkat
penularan virus Covid-19.
TERIMA KASIH