Anda di halaman 1dari 21

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena berkat dan


hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Buku
Besar dan Sistem Pelaporan Keuangan “. Makalah ini kami susun guna
memenuhi tugas Sistem Informasi Akuntansi. Kami berharap makalah ini dapat
dijadikan sebagai pembelajaran bagi berbagai pihak. Kami sebagai penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami
memohon bimbingan dan saran dari berbagai pihak agar dapat memperbaiki isi
makalah kami.

Makassar, 31 Oktober 2021

Kelompok 3

Kelompok 3 :
Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111),
Muradha Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143),
Alifia Hali A. Mardan (A031201164)
2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. 1

DAFTAR ISI …………………………………………………………………... 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………………. 3

B. Rumusan Masalah ……………………………………………….. 3

C. Tujuan …………………………………………………………….. 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Model Sistem Online Buku Besar dan Pelaporan Keuangan … 4

B. Prosedur Pengendalian dalam Sistem Buku Besar dan

Pelaporan Keuangan………………………………………………… 6

C. Aktivitas dalam Sistem Buku Besar ……………………………. 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………. 20

B. Saran …………………………………………………………….. 20

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 21

Kelompok 3 :
Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111),
Muradha Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143),
Alifia Hali A. Mardan (A031201164)
3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Siklus buku besar dan pelaporan terdiri atas kegiatan pengolahan data
yang berkaitan dengan proses pemutakhiran (updating) rekening-rekening buku
besar dan pembuatan laporan yang merupakan ikhtisar hasil operasi
perusahaan. Siklus ini berinteraksi dengan siklus lain dan berbagai pihak, baik
eksternal maupun internal. Di dalam pengimplementasiannya sistem buku
besar dan pelaporan ini memiliki tujuan yang dapat membantu perusahaan
seperti mencatat transaksi akuntansi dengan tepat dan akurat, memposting pada
rekening yang tepat, menjaga keseimbangan jumlah dalam sisi debit dan
kredit, dan lainnya. Sehingga sangat penting bagi sebuah perusahaan untuk
mengaplikasikan sistem buku besar dan pelaporan keuangan di dalam
berlangsungnya aktivitas perusahaan mereka.

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana model sistem online buku besar dan pelaporan keuangan?
b. Apa saja prosedur pengendalian dalam sistem buku besar dan pelaporan
keuangan?
c. Apa saja aktivitas dalam sistem buku besar?

C. Tujuan
a. Mengetahui bagaimana model sistem online buku besar dan pelaporan
keuangan.
b. Mengetahui apa saja prosedur pengendalian dalam sistem buku besar
dan pelaporan keuangan.
c. Mengetahui apa saja aktivitas dalam sistem buku besar.

Kelompok 3 :
Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111),
Muradha Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143),
Alifia Hali A. Mardan (A031201164)
4

BAB II

PEMBAHASAN

Sistem buku besar dan pelaporan keuangan memainkan peran penting


dalam sistem informasi akuntansi (SIA) perusahaan. Fungsi utama sistem buku
besar dan pelaporan keuangan adalah mengumpulkan dan mengorganisasi data
yang berasal dari sumber-sumber berikut:

 Tiap-tiap subsistem siklus akuntansi yang menyediakan informasi


mengenai transaksi rutin.
 Manajer keuangan yang menyediakan informasi mengenai aktivitas
pendanaan dan investasi.
 Departemen anggaran yang menyediakan angka-angka anggaran.
 Manajer akuntansi yang menyediakan ayat jurnal penyesuaian.

A. Model Sistem Online Buku Besar dan Pelaporan Keuangan

Diagram konteks berikut menunjukkan arus data yang masuk/keluar


ke/dari sistem buku besar dan pelaporan keuangan.

Gambar 1 Diagram konteks sistem buku besar dan pelaporan keuangan

Kelompok 3 :
Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111),
Muradha Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143),
Alifia Hali A. Mardan (A031201164)
5

Dari sumber-sumber tersebut, siklus buku besar dan pelaporan keuangan


melaksanakan aktivitas-aktivitas berikut:

1. Memperbaharui saldo-saldo buku besar


2. Membukukan ayat jurnal penyesuaian
3. Menyusun laporan keuangan
4. Menyusun laporan manajerial

Gambar 2 Sistem online buku besar dan pelaporan keuangan

Sistem buku besar dan pelaporan keuangan tidak hanya menghasilkan


laporan keuangan untuk pengguna eksternal, tetapi juga menghasilkan laporan-
laporan internal bagi para manajer.

Investor dan kreditor meminta laporan keuangan berkala serta informasi


baru dengan media lainnya secara tepat waktu untuk membantu menilai kinerja
organisasi. Berbagai instansi pemerintah juga menetapkan persyaratan-

Kelompok 3 :
Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111),
Muradha Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143),
Alifia Hali A. Mardan (A031201164)
6

persyaratan khusus terkait informasi yang harus dilaporkan. Para manajer


membutuhkan informasi mengenai hasil operasi yang menjadi tanggung
jawabnya secara rinci dan tepat waktu.

Gambar di atas mengilustrasikan sistem online buku besar dan pelaporan


keuangan, memberikan penekanan bahwa sistem buku besar dan pelaporan
keuangan bukan hanya melayani pelaporan keuangan kepada pihak luar, tetapi
juga digunakan oleh berbagai pihak internal. Semua aktivitas siklus buku besar
dan pelaporan keuangan yang diilustrasikan di atas tergantung pada database
terintegrasi.

B. Prosedur Pengendalian dalam Sistem Buku Besar dan Pelaporan


Keuangan

Gambar 3 Ancaman dan prosedur pengendalian dalam sistem buku besar

Penggunaan database terintegrasi dalam sistem online buku besar dan


pelaporan keuangan bisa menimbulkan ancaman berupa data buku besar yang
tidak akurat dan tidak valid. Ancaman data buku besar yang tidak akurat dan

Kelompok 3 :
Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111),
Muradha Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143),
Alifia Hali A. Mardan (A031201164)
7

tidak valid bisa diminimalisasi dengan berbagai prosedur pengendalian integritas


pemrosesan data. Pengendalian integritas pemrosesan data bisa meminimalisasi
kesalahan input data ketika manajer keuangan atau manajer akuntansi
menginput ayat jurnal secara langsung ke dalam sistem.

Akses ke buku besar juga harus dibatasi. Sistem harus dirancang


sedemikian rupa sehingga hanya karyawan pemilik otorisasi yang bisa
melakukan perubahan data master. Apa saja yang bisa dilakukan oleh pengguna
(operator) sistem harus didefinisikan. Sebagai contoh, para manajer, meskipun
diberi akses ke sebagian data buku besar, sifatnya cukup read-only. Pengecekan
atas perubahan data buku besar harus dilakukan secara rutin untuk memelihara
keakuratan database.

Penggunaan database terintegrasi dalam sistem online buku besar dan


pelaporan keuangan juga memungkinkan informasi keuangan terungkap tanpa
melalui proses otorisasi. Salah satu prosedur pengendalian untuk mengurangi
risiko terungkapnya laporan keuangan sebelum waktunya adalah penggunaan
pengendalian otentikasi multifaktor dan pengamanan secara fisik. Tujuannya
adalah membatasi akses ke buku besar. Buku besar hanya bisa diakses oleh
karyawan yang memang memerlukan akses untuk melaksanakan pekerjaan.

Prosedur pengendalian lainnya yang bisa memberikan proteksi agar


informasi keuangan tidak terungkap ke publik tanpa melalui proses otorisasi
adalah enkripsi database. Dengan enkripsi, informasi tidak bisa dibaca meskipun
seseorang berhasil mengakses database.

Sistem online dengan database terintegrasi juga rentan dengan


kehilangan dan kerusakan data master. Pengendalian yang bisa diterapkan
adalah prosedur pencadangan (backup) dan pemulihan bencana.

Kelompok 3 :
Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111),
Muradha Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143),
Alifia Hali A. Mardan (A031201164)
8

Gambar 4 DFD sistem buku besar

C. Aktivitas dalam Sistem Buku Besar

1. Memperbarui buku besar


DFD di atas menunjukkan bahwaAktivitas pertama dalam sistem
buku besar adalah memperbaharui (updating) buku besar, yang berarti
membukukan jumlah rupiah dari ayat jurnal ke akun-akun buku besar.
Hasil dari proses posting adalah jumlah saldo yang baru (up-to-date).
Rancangan sistem online yang digambarkan di atas mengindikasikan
adanya satu aplikasi (program) dalam sistem buku besar yang tujuannya
adalah sebagai terminal input ayat jurnal ke database terintegrasi. Selain
memperbaharui saldo akun-akun buku besar, aplikasi itu bisa
menampilkan daftar transaksi di layar dan mencetaknya dalam format
jurnal umum. Selama periode akuntansi, ayat jurnal berasal dari dua
sumber: (1) subsistem akuntansi; dan (2) manajer keuangan.

Kelompok 3 :
Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111),
Muradha Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143),
Alifia Hali A. Mardan (A031201164)
9

 Ayat jurnal dari subsistem akuntansi

Selain subsistem buku besar dan pelaporan keuangan, sistem


informasi akuntansi juga mencakup subsistem-subsistem lain:

 Siklus pendapatan (penjualan dan penerimaan kas)


 Siklus pengeluaran (pembelian dan pengeluaran kas)
 Siklus produksi
 Siklus manajemen sumber daya manusia dan penggajian

Sistem informasi akuntansi bisa dirancang sedemikian rupa agar dalam


satu periode tiap-tiap subsistem di atas menghasilkan satu ayat jurnal untuk
dibukukan ke sistem buku besar.

Secara teoretis, sistem informasi bisa saja dirancang agar tiap-tiap


transaksi dibukukan langsung ke buku besar pada saat terjadinya. Dalam
praktiknya, subsistem-subsistem akuntansi memperbaharui buku besar secara
periodik dengan sarana ayat jurnal ringkasan.

Ayat jurnal ringkasan merepresentasikan hasil penjumlahan dari semua


transaksi yang terjadi selama satu periode (hari, minggu, atau bulan). Subsistem
siklus pendapatan membuat satu ayat jurnal ringkasan yang mendebit piutang
usaha dan kas dan mengkredit penjualan yang terjadi selama satu periode
pembaharuan. Siklus pengeluaran membuat ayat jurnal ringkasan untuk
merekam pembelian bahan habis pakai dan persediaan serta merekam
pengeluaran kas untuk membayar pembelian itu.

Kelompok 3 :
Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111),
Muradha Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143),
Alifia Hali A. Mardan (A031201164)
10

 Ayat jurnal dari manajer keuangan

Manajer keuangan juga membuat ayat jurnal untuk


memperbaharui buku besar. Berbeda dengan ayat jurnal ringkasan,
transaksi yang berasal dari manajer keuangan bersifat non-rutin. Contoh
transaksi non-rutin adalah penerbitan atau penarikan obligasi, pembelian
atau penjualan efek/sekuritas, atau pembelian kembali saham perseroan
sendiri. Tiap-tiap ayat jurnal yang memperbaharui buku besar tersimpan
dalam file vocer jurnal. File vocer jurnal berisi informasi serupa dengan
yang ditemukan dalam jurnal umum sistem akuntansi manual. Kolom-
kolom file vocer jurnal akan terdiri dari tanggal, akun yang didebit dan
dikredit, serta jumlah-jumlahnya.

Meskipun demikian, file vocer jurnal dalam sistem online adalah


salah satu output sampingan, bukan input, proses posting. File vocer
jurnal bisa menjadi salah satu bentuk jejak audit. File vocer jurnal menjadi
salah satu bukti semua transaksi yang sah telah direkam secara akurat
dan lengkap.

Ancaman dan prosedur pengendalian dalam pembaharuan buku besar

Dua ancaman dalam pembaharuan buku besar adalah ayat jurnal tidak
akurat dan tidak diotorisasi dengan semestinya. Kedua ancaman tersebut bisa
berdampak pada pengambilan keputusan yang buruk yang didasarkan pada
informasi yang mengandung kesalahan. Prosedur pengendalian untuk mengatasi
ketidakakuratan proses pembaharuan buku besar di antaranya adalah:

 Pengendalian integritas pemrosesan input data


 Rekonsiliasi dan laporan kendali
 Pembuatan dan pengecekan jejak audit

Ayat jurnal yang mendasari pembaharuan buku besar berasal dari dua
sumber: (1) ayat jurnal ringkasan dari siklus-siklus SIA lain, dan (2) ayat jurnal
langsung yang dilakukan oleh manajer keuangan. Ayat jurnal ringkasan

Kelompok 3 :
Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111),
Muradha Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143),
Alifia Hali A. Mardan (A031201164)
11

sebenarnya merupakan output dari serangkaian tahapan pemrosesan. Tiap-tiap


tahapan pemrosesan itu telah melewati beragam prosedur pengendalian aplikasi
yang dirancang untuk memastikan keakuratan dan kelengkapan. Dengan
demikian, pengendalian edit input yang utama untuk ayat jurnal ringkasan adalah
dengan mengkonfigurasi sistem untuk melakukan verifikasi bahwa ayat jurnal
ringkasan merepresentasikan aktivitas dari periode yang paling baru.

Prosedur pengendalian edit input dan pengendalian pemrosesan untuk


memastikan keakuratan dan kelengkapan ayat jurnal langsung di antaranya
adalah sebagai berikut.

 Pengecekan validitas untuk memastikan keberadaan akun-akun buku


besar sesuai dengan kode-kode akun yang diacu dalam ayat jurnal.
 Pengecekan (format) field formulir elektronik untuk memastikan field
untuk mengisi jumlah hanya berisi data numerik.
 Pengecekan saldo nol untuk memverifikasi total debit sama dengan total
kredit.
 Uji kelengkapan untuk memastikan semua data relevan dimasukkan,
terutama data sumber ayat jurnal.
 Closed-loop verification yang mencocokkan kode akun dengan deskripsi
akun, untuk memastikan ketepatan akun buku besar yang sedang
diakses.
 Pengecekan tanda negatif/positif saldo akun buku besar setelah
pembaharuan selesai, untuk memverifikasi kesesuaian saldo normal
(debit atau kredit).
 Penghitungan run-to-run totals untuk memverifikasi keakuratan
pemrosesan batch (kolektif) vocer jurnal. Komputer menghitung saldo
baru akun buku besar, berdasarkan saldo awal serta total debit dan total
kredit akun, untuk kemudian dibandingkan dengan saldo sesungguhnya
yang dihasilkan dari pembaharuan buku besar. Adanya selisih
mengindikasikan kesalahan pemrosesan yang harus diinvestigasi.

Kelompok 3 :
Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111),
Muradha Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143),
Alifia Hali A. Mardan (A031201164)
12

Prosedur pengendalian untuk mengatasi tidak diotorisasinya ayat jurnal yang


masuk ke dalam sistem buku besar adalah:

 Pengendalian akses

Pengendalian akses harus diimplementasikan secara ketat. Prosedur


yang bisa digunakan di antaranya adalah otentikasi multifaktor dan uji
kompatibilitas berdasarkan matriks pengendalian akses. Pengendalian
akses mengurangi risiko tidak diotorisasinya ayat jurnal yang masuk ke
sistem buku besar.

 Rekonsiliasi dan laporan kendali

Rekonsiliasi dan laporan kendali bisa mendeteksi terjadinya kesalahan


selama proses pembaharuan buku besar. Salah satu bentuk rekonsiliasi adalah
penyusunan neraca saldo. Neraca saldo adalah laporan yang berisi saldo-saldo
seluruh akun buku besar. Istilah neraca saldo berarti total seluruh saldo debit dari
berbagai akun harus sama dengan total seluruh kredit, setelah semua aktivitas
direkam/dicatat sebagaimana mestinya. Ketidaksamaan debit dengan kredit
mengindikasikan terjadinya kesalahan proses posting.

Rekonsiliasi lainnya yang juga penting adalah membandingkan saldo akun


kontrol buku besar dengan total saldo buku pembantu yang sesuai. Sebagai
contoh, jumlah saldo-saldo akun pelanggan harus sama dengan saldo akun
kontrol piutang usaha di buku besar. Jika kedua jumlah itu tidak sama, selisihnya
harus diinvestigasi dan dikoreksi. Seluruh transaksi yang terjadi menjelang
periode akuntansi berakhir juga harus diperiksa. Transaksi-transaksi itu harus
diverifikasi sehingga tercatat dalam periode waktu yang tepat.

Verifikasi akun-akun temporer yang harus bersaldo nol pada akhir tahun
fiskal juga perlu dilakukan. Akun temporer yang dimaksud adalah akun suspensi
dan akun kliring. Akun suspensi dan akun kliring merupakan akun temporer yang
memastikan buku besar selalu seimbang.

Kelompok 3 :
Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111),
Muradha Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143),
Alifia Hali A. Mardan (A031201164)
13

 Pembuatan dan pengecekan jejak audit

Jejak audit (audit trail) adalah jalur yang bisa ditelusuri,


menunjukkan bagaimana satu transaksi mengalir melalui sistem informasi
hingga mempengaruhi saldo akun buku besar. Jejak audit menjadi salah
satu pengendalian detektif yang penting, menyediakan bukti mengenai
sebab-sebab perubahan saldo akun buku besar. Sistem buku besar harus
mencakup jejak audit yang dirancang dengan cermat. Jejak audit
menjadikan pekerjaan-pekerjaan berikut bisa dilaksanakan.

 Menelusuri transaksi dari dokumen sumber aslinya (berupa kertas atau


elektronik) ke ayat jurnal yang memperbaharui buku besar serta ke
laporan atau dokumen lain yang menggunakan data transaksi. Dengan
demikian, jejak audit menyediakan alat verifikasi bahwa semua transaksi
yang terekam dalam sistem telah diotorisasi.
 Menelusuri kembali pos/item yang disajikan dalam laporan ke buku besar
hingga ke dokumen sumber aslinya (berupa kertas atau elektronik).
Dengan begitu, jejak audit menjadi alat verifikasi bahwa seluruh transaksi
yang terekam memang diotorisasi dan dicatat sebagaimana seharusnya.

File vocer jurnal menjadi salah satu bagian penting jejak audit, menyediakan
informasi mengenai sumber seluruh ayat jurnal yang dibuat untuk
memperbaharui buku besar. Fitur arus kerja bisnis dalam sistem ERP masa kini
juga bisa memudahkan penelusuran setiap tahap pemrosesan tiap satu unit
transaksi.

Manfaat jejak audit juga tergantung pada integritasnya. Semua komponen


jejak audit harus dicadangkan (di-backup) secara berkala. Akses ke jejak audit
juga harus dikendalikan untuk memastikan bahwa jejak audit tidak bisa diubah-
ubah. Integritas jejak audit bisa dipelihara dengan merancang sistem buku besar
untuk menciptakan dokumen bernomor urut otomatis untuk setiap tindakan yang
dilakukan. Dokumen itu seharusnya tidak bisa dihapus oleh operator sistem,
sehingga jejak audit terpelihara dan aman.

Kelompok 3 :
Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111),
Muradha Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143),
Alifia Hali A. Mardan (A031201164)
14

2. Proses pembukuan ayat jurnal penyesuaian


Setelah memperbaharui buku besar, aktivitas kedua adalah
membukukan jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian disiapkan oleh
bagian akuntansi, setelah penyusunan neraca saldo. Jurnal penyesuaian
terdiri dari lima kategori berikut.

 Akrual adalah ayat jurnal akhir periode akuntansi untuk merefleksikan


peristiwa yang telah terjadi tetapi kas terkait peristiwa itu belum diterima
atau dibayarkan. Contoh akrual adalah pencatatan pendapatan bunga
yang diperoleh dan gaji yang terutang.
 Tangguhan adalah ayat jurnal akhir periode akuntansi untuk
merefleksikan serah terima kas yang mendahului terjadinya peristiwa
terkait. Contoh tangguhan adalah pengakuan pembayaran uang muka
pelanggan sebagai liabilitas dan pencatatan pembayaran-pembayaran
tertentu (sewa, bunga, dan asuransi) sebagai aset beban dibayar di
muka.
 Estimasi adalah ayat jurnal yang merefleksikan bagian dari beban yang
masih akan terjadi selama beberapa periode akuntansi di masa depan.
Contoh estimasi adalah penyusutan dan beban kerugian piutang.
 Revaluasi adalah ayat jurnal untuk merefleksikan perbedaan (selisih)
antara nilai sesungguhnya dengan nilai tercatat aset atau untuk
merefleksikan perubahan prinsip akuntansi. Contoh revaluasi adalah
perubahan metode penilaian persediaan, pengurangan nilai persediaan
untuk merefleksikan keusangan, atau penyesuaian catatan persediaan
untuk merefleksikan hasil penghitungan fisik (stock opname).
 Koreksi adalah ayat jurnal untuk mengembalikan pengaruh kesalahan
yang ditemukan dalam buku besar.

Informasi mengenai ayat-ayat jurnal penyesuaian di atas juga tersimpan


dalam file vocer jurnal. Setelah pembukuan ayat jurnal penyesuaian diselesaikan,
neraca saldo yang sudah disesuaikan bisa disiapkan. Neraca saldo yang telah

Kelompok 3 :
Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111),
Muradha Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143),
Alifia Hali A. Mardan (A031201164)
15

disesuaikan menjadi input bagi tahap selanjutnya dalam siklus buku besar dan
pelaporan keuangan, yaitu penyusunan laporan keuangan.

Ancaman dan prosedur pengendalian dalam pembukuan jurnal


penyesuaian

Seperti ayat jurnal lainnya yang memperbaharui buku besar, ayat jurnal
penyesuaian juga bisa tidak akurat dan masuk ke dalam sistem tanpa otorisasi.
Ayat jurnal penyesuaian yang tidak akurat dan tanpa otorisasi menghasilkan
laporan keuangan yang mengandung kesalahan yang pada akhirnya berakibat
pada pengambilan keputusan yang buruk.

Untuk mengurangi risiko input yang mengandung kesalahan, jenis


pengendalian integritas pemrosesan input data yang sama dengan yang sudah
dibahas sebelumnya untuk mencegah ancaman kesalahan ayat jurnal oleh
manajer keuangan juga harus diterapkan untuk ayat jurnal penyesuaian yang
dibuat oleh manajer akuntansi.

Ayat jurnal penyesuaian biasanya dihitung dalam spreadsheets. Berbagai


prosedur pengendalian proteksi kesalahan spreadsheet juga penting untuk
meminimalisasi risiko kesalahan.

File ayat jurnal standar untuk penyesuaian menjadi prosedur


pengendalian tambahan untuk ayat jurnal berulang yang dibuat pada tiap
periode. Salah satu contoh ayat jurnal penyesuaian yang berulang adalah beban
penyusutan. File ayat jurnal standar untuk penyesuaian bisa meningkatkan
keakuratan input dengan mengurangi keharusan mengetik berulang-ulang jenis
ayat jurnal yang sama. Ayat jurnal standar juga mengurangi risiko lupa membuat
ayat jurnal penyesuaian berulang, memastikan kelengkapan input. Pengendalian
akses yang ketat mengurangi risiko tidak diotorisasinya ayat jurnal penyesuaian.

3. Penyusunan laporan keuangan

Aktivitas ketiga sistem buku besar dan pelaporan keuangan


adalah penyusunan laporan keuangan. Entitas (organisasi) biasa

Kelompok 3 :
Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111),
Muradha Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143),
Alifia Hali A. Mardan (A031201164)
16

“menutup buku” untuk menghasilkan laporan keuangan bulanan dan


tahunan. Ayat jurnal penutup menolkan seluruh akun pendapatan dan
beban dalam neraca saldo yang sudah disesuaikan sebelumnya serta
memindahkan penghasilan (atau kerugian) neto ke laba ditahan.

Laporan laba-rugi berisi ringkasan kinerja selama satu periode


waktu (bulan atau tahun). Laporan posisi keuangan (neraca) menyajikan
informasi mengenai aset, liabilitas, dan ekuitas organisasi pada saat
tertentu. Laporan arus kas menyediakan informasi mengenai bagaimana
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan organisasi memengaruhi
saldo kas.

Ancaman dan prosedur pengendalian terkait penyusunan laporan


keuangan

Dua ancaman terkait penyusunan laporan keuangan adalah:

1. Laporan keuangan yang tidak akurat


2. Kecurangan pelaporan keuangan

Prosedur pengendalian untuk mengatasi ketidakakuratan laporan keuangan


di antaranya adalah:

 Pengendalian integritas pemrosesan


 Penggunaan perangkat lunak paket
 Pelatihan dan pengalaman dalam penerapan standar akuntansi keuangan
dan XBRL
 Audit laporan keuangan

Laporan keuangan yang dihasilkan oleh sistem buku besar dan pelaporan
keuangan bisa saja tidak akurat. Prosedur pengendalian integritas pemrosesan
data untuk ayat jurnal yang telah dibahas sebelumnya bisa diimplementasikan
bersamaan dengan penggunaan perangkat lunak paket untuk menghasilkan

Kelompok 3 :
Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111),
Muradha Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143),
Alifia Hali A. Mardan (A031201164)
17

laporan keuangan. Prosedur pengendalian gabungan itu bisa meminimalkan


risiko kesalahan data yang berupa angka.

Penerapan standar akuntansi berbasis IFRS dan XBRL sangat


memungkinkan penggunaan pertimbangan profesional yang bersifat subjektif
mengenai bagaimana mengelompokkan informasi. Hal ini memunculkan risiko
laporan keuangan merepresentasikan hasil operasi dengan tidak akurat. Sebagai
contoh, kesalahan dalam menentukan item apa saja yang termasuk aset tetap
akan mengakibatkan ketidakakuratan beban penyusutan dalam laporan
keuangan berbasis standar akuntansi.

Taksonomi standar XBRL memberikan banyak sekali pilihan. Satu konsep,


misalnya “Kas dan setara kas”, bisa didefinisikan dengan lebih dari 20 elemen.
Dengan fitur demikian, taksonomi standar XBRL berpotensi mengakibatkan
dipilihnya tag yang tidak tepat, kecuali jika orang yang melakukan pemetaan
memiliki pengetahuan yang luas, baik mengenai praktik bisnis organisasi
maupun taksonomi XBRL. Potensi masalah lainnya adalah pembuatan ekstensi
taksonomi XBRL yang sebenarnya tidak diperlukan, tidak menggunakan tag
standar. Pelatihan serta pengalaman akan mengurangi risiko dilakukannya
kesalahan-kesalahan tersebut. Pengendalian detektif berupa audit oleh pihak
eksternal yang independen juga diperlukan.

Potensi masalah lainnya terkait penyusunan laporan keuangan adalah


kecurangan. Manajer tingkat atas bisa secara sengaja terlibat dalam pembuatan
ayat jurnal, mengakibatkan laporan keuangan menyajikan pendapatan terlalu
tinggi atau liabilitas terlalu rendah. Manajer puncak secara inheren memiliki
kemampuan untuk mengesampingkan sebagian besar prosedur pengendalian.
Sebagai konsekuensinya, kecurangan laporan keuangan yang melibatkan
manajer puncak sulit dicegah. Prosedur pengendalian terbaik untuk
mengatasinya adalah dengan review atau audit oleh pihak eksternal yang
independen. Terkait kecurangan, review bisa difokuskan pada ayat-ayat jurnal
langsung yang dibuat oleh pejabat perusahaan, bukan ayat jurnal yang secara
otomatis dihasilkan oleh subsistem siklus akuntansi.

Kelompok 3 :
Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111),
Muradha Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143),
Alifia Hali A. Mardan (A031201164)
18

Selain melibatkan auditor eksternal, auditor internal juga secara rutin harus
melakukan review atas semua penyesuaian buku besar. Review dan pengujian
internal bisa efektif jika sistem akuntansi dirancang sedemikian rupa sehingga
setiap perubahan/mutasi akun buku besar terekam sebagai bagian dari jejak
audit.

4. Pembuatan laporan manajerial

Aktivitas terakhir dalam siklus buku besar dan pelaporan keuangan adalah
pembuatan laporan-laporan manajerial, termasuk anggaran.

Sistem ERP bisa dirancang untuk menghasilkan anggaran. Anggaran


membantu manajer dalam merencanakan dan mengevaluasi kinerja. Anggaran
operasi berisi rencana pendapatan dan rencana pengeluaran untuk tiap-tiap unit
organisasi. Anggaran pengeluaran modal menyajikan rencana arus kas masuk
dan arus kas keluar untuk tiap-tiap projek. Anggaran arus kas membandingkan
estimasi arus kas masuk dari operasi dengan rencana pengeluaran. Anggaran
arus kas bisa digunakan untuk menentukan kebutuhan pinjaman.

Sistem ERP bisa dirancang untuk memiliki kapabilitas pemrosesan inquiry


(permintaan informasi oleh pengguna). Kemampuan tersebut menjadikan
manajer mampu membuat banyak sekali laporan kinerja sesuai kebutuhan.
Sebagai contoh, penjualan bisa dirinci menurut produk, menurut tenaga penjual,
dan menurut pelanggan. Penyajian data dalam grafik bisa membantu manajer
mengidentifikasi tren dan hubungan-hubungan, serta aspek-aspek yang
memerlukan analisis lebih rinci. Akuntan harus memahami cara menggunakan
fleksibilitas pelaporan dan grafik sistem ERP sehingga mereka bisa memberikan
nilai tambah dengan menyarankan cara-cara alternatif untuk mengorganisasi dan
menganalisis data proses bisnis.

Ancaman dan prosedur pengendalian terkait pembuatan laporan manajerial

Manajer mungkin saja bersandar pada laporan dan grafik yang tidak
dirancang dengan baik ketika mereka mengambil keputusan . Sebagai akibatnya,
mereka mengambil keputusan yang bias dan mengandung kesalahan. Tiga

Kelompok 3 :
Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111),
Muradha Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143),
Alifia Hali A. Mardan (A031201164)
19

prosedur pengendalian bisa digunakan untuk mengurangi ancaman tersebut:


penggunaan pelaporan pertanggungjawaban dan anggaran fleksibel dalam
merancang laporan kinerja, pengukuran kinerja yang diseimbangkan, dikenal
dengan istilah balanced scorecard , serta pemahaman prinsip-prinsip
perancangan grafik yang tepat.

Kelompok 3 :
Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111),
Muradha Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143),
Alifia Hali A. Mardan (A031201164)
20

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Siklus buku besar dan pelaporan terdiri atas kegiatan pengolahan data
yang berkaitan dengan proses pemutakhiran (updating) rekening-rekening buku
besar dan pembuatan laporan yang merupakan ikhtisar hasil operasi
perusahaan. Pengaplikasian dan implementasi Sistem Pelaporan Dan Buku
Besar ini pun harus diterapkan pada perusahaan, karena dalam hal ini dapat
memberikan manfaat atau dampak positif seperti memudahkan perusahaan
dalam menampilkan informasi yang akurat pada laporan keuangan dan lainnya.

B. Saran

Kami menyarankan kepada semua pihak untuk memahami dengan baik


materi mengenai Sistem Buku Besar dan Pelaporan Keuangan. Tentunya dalam
makalah ini, terdapat kesalahan yang tidak disengaja. Untuk itu, kami memohon
bimbingan untuk memperbaiki isi dari makalah ini.

Kelompok 3 :
Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111),
Muradha Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143),
Alifia Hali A. Mardan (A031201164)
21

DAFTAR PUSTAKA

https://pajak.warsidi.com/buku-besar/

Kelompok 3 :
Fildzah Amimah Haerani (A031201052), Muh. Akmal Amanah (A031201111),
Muradha Tri Dewi Makmur (A031201118), Fadiyah Alifah Huriyah (A031201143),
Alifia Hali A. Mardan (A031201164)

Anda mungkin juga menyukai