Anda di halaman 1dari 6

e-ISSN : 2622-4690

Abditani : Jurnal Pengabdian Masyarakat 3 (1) 38-43 p-ISSN : 2622-4682


PKM KELOMPOK USAHA PENGOLAHAN PEPAYA DI DESA SIMORO
KECAMATAN GUMBASA KABUPATEN SIGI
PROVINSI SULAWESI TENGAH
Rukhayati1* dan Awaludin1
1
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palu
Jalan Hang Tuah No.114 Palu Sulawesi Tengah Indonesia
Email: rukhayatiumar@gmail.com

ABSTRAK
Masyarakat desa Simoro memiliki potensi dalam mengembangkan usaha melalui pemanfaatan
tanaman buah pepaya, hanya saja keterbatasan pengetahuan dan modal usaha yang menjadi kendala, oleh
karena itu tujuan pelaksanaan kegiatan PKM yang dilaksanakan di Desa Simoro ini, untuk memberikan
solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh mitra melalui pelatihan dan keterampilan bagi kedua
kelompok usaha wanita tersebut dalam mengolah tanaman buah pepaya menjadi produk olahan seperti
kripik, selai pepaya dan gohu (asinan pepaya) yang merupakan salah satu kuliner masyarakat kota Palu.
Sedangkan manajemen usaha diberikan kepada kedua kelompok usaha wanita seperti pemasaran produk
hasil olahan, pengadministrasian kegiatan usaha kelompok untuk menciptakan kemandirian kelompok
usaha, dan melakukan pendekatan secara terpadu agar dapat meningkatkan nilai ekonomis tanaman buah
pepaya yang belum termanfaatkan secara optimal, menjadi produk olahan rumah tangga yang berkualitas.
setelah mengikuti pelatihan peserta dapat memahami nilai jual dan manfaat dari bahan olahan pepaya,
demikian juga pemahaman manajemen bagi kelompok usaha wanita yakni yang semula mereka tidak
melakukan pencatatan atas biaya-biaya baik pemasukan atau pengeluaran, melalui pelatihan mereka
memperoleh pengetahuan akan pentingnya melakukan pencatatan untuk mengetahui kondisi usaha yang
mereka jalankan.

Katakunci : Kelompok usaha; pengolahan pepaya

Pendahuluan tanaman buah pepaya sebagai bahan olahan,


Pepaya merupakan tanaman yang kedua kelompok ini hanya membuat bahan
tumbuh subur di Desa Simoro dimana olahan dari pisang, ubi untuk diolah menjadi
sebagian besar lahan ditanami pohon pepaya kripik, itupun dengan peralatan yang
dan merupakan tanaman primadona yang sederhana, kemudian dipasarkan
sangat diharapkan dapat meningkatkan dilingkungan desa simoro saja, berdasarkan
penghasilan masyarakat melalui olahan informasi yang diperoleh dari ketua
pepaya karena usaha pengolahan pepaya kelompok wanita Nosarara dan Lestari
merupakan kegiatan yang sangat berpotensi Indah, mereka belum pernah mengolah
untuk dikembangkan, terutama dalam pepaya sebagai produk olahan karena
mengisi peluang ekonomi yang terbuka minimnya informasi yang mereka peroleh,
lebar, dengan melalui pengolahnya maka hanya sekedar pernah mendengar atau
nilai ekonomi pepaya tersebut dapat membaca bahwa pepaya dapat diolah
ditingkatkan, disamping itu semula pepaya menjadi kripik, selai dan gohu (asinan) yang
dianggap tidak layak jual/ hanya untuk merupakan salah satu kuliner masyarakat
konsumsi langsung. kota Palu, tidak adanya kegiatan sosialisasi
Kelompok usaha wanita Nosarara dan ataupun pelatihan terkait dengan
kelompok usaha wanita Lestari Indah, pemanfaatan buah pepaya, baik dari
selama ini belum pernah memanfaatkan pemerintah maupun lembaga terkait baik

38
e-ISSN : 2622-4690
Abditani : Jurnal Pengabdian Masyarakat 3 (1) 38-43 p-ISSN : 2622-4682
lembaga pemerintah atau swasta, bagi kedua 6. Perlunya pendampingan karena melihat
kelompok usaha wanita di desa simoro ini, kurangnya motivasi bisnis untuk
keinginan untuk membuat kripik, selai pengembangan usaha, yang berakibat
pepaya dan gohu, telah ada hanya saja kegiatan usaha yang selama ini telah
bagaimana cara membuatnya yang belum ada berjalan stagnan tanpa ada upaya
mereka ketahui ditambah lagi peralatan untuk pengembangan skala usaha yang
untuk membuat dua olahan pepaya tersebut lebih besar.
pun tidak mereka miliki.
Adapun beberapa permasalahan utama
yang dihadapi oleh kelompok usaha
Nosarara dan Lestari Indah, adalah:
1. Buah pepaya sebagai tanaman yang
tumbuh subur di Desa Simoro hanya
dimanfaatkan sebagai makanan
pelengkap saja dan dikonsumsi sebagai
sayur untuk buah pepaya yang masih
agak mengkal, jika pepaya dapat
dimanfaatkan sebagai produk olahan
tentu dapat mendatangkan keuntungan
Gambar 1. Pelatihan Kewirausahaan
bagi kedua kelompok usaha dan tentu
saja masyarakat sekitar desa Simoro Target yang dicapai dalam kegiatan
umumnya. PKM di desa Simoro kecamatan Gumbasa
2. Belum memperoleh pelatihan dalam ini agar dapat terukur, maka dijelaskan
pengolahan pepaya, mengingat target kegiatan sebagai
pentingnya pengetahuan dan berikut :
keterampilan dalam memanfaatkan 1. Memberikan informasi dan
pepaya sebagai produk olahan. meningkatkan motivasi berwirausaha
3. Tidak adanya peralatan yang akan yang dapat menjadi industri rumah
digunakan untuk membuat olahan tangga yang berkualitas melalui
pepaya, bahkan selama ini dalam tanaman buah pepaya yang banyak
pembuatan kripik pisang atau ubi, tumbuh di desa Simoro. Pelatihan dan
peralatan yang digunakan oleh kedua praktek pembuatan kripik dan selai
kelompok terbilang sederhana. pepaya. Kedua kelompok usaha
4. Kelompok Nosarara dan Lestari Indah Nosarara dan Lestari Indah diminta
dalam memasarkan hasil usaha mereka untuk secara langsung mempraktekkan
selama ini hanya pada lingkungan desa proses pembuatan olah makanan yang
Simoro saja, sehingga belum memenuhi diperagakan hingga tuntas.
standar prospek manajemen secara 2. Penyediaan peralatan penunjang
maksimal karena kemampuan kegiatan yang sangat dibutuhkan
menjaring bisnis masih lemah. misalnya kompor, penggoreng vakum
5. Belum adanya struktur organisasi yang sebagai alternatif pengganti kompor,
jelas, hanya penunjukan saja untuk wajan, sealer, alat pengering, tanpa
masing-masing ketua, sehingga tersedianya sarana dan prasarana
menimbulkan tumpang tindih tugas dan penunjang, maka program ini tidak akan
tanggung jawab. berjalan seperti yang diharapkan.

39
e-ISSN : 2622-4690
Abditani : Jurnal Pengabdian Masyarakat 3 (1) 38-43 p-ISSN : 2622-4682
3. Pembinaan manajemen usaha baik khususnya diberikan berbagai
Manajemen Produksi, Pengepakan, penyuluhan agar tujuan akhir dari
Distribusi, dan Pemasaran bagi kedua pelaksanaan kegiatan ini bisatercapai.
Kelompok usaha wanita Nosarara dan Pertama kali yang diberikan adalah
Lestari Indah.Terbentuknya produksi memberikanpenyuluhan mengenai
yang terstruktur dan terus menerus potensi tanaman buah pepaya yang
terhadap jenis usaha dan membuat trend tumbuh subur di desa mereka dan bisa
baru olahan berbahan dasar pepaya menghasilkan berbagai olahan industri
yang diminati oleh masyarakat rumah tangga yang inovatif dan
4. Penciptaan struktur organisasi yang bisa bercitarasa tinggi. Selain itu, diberikan
memisahkan tugas dan tanggung jawab pula penyuluhan mengenai kiat-kiat
secara tegas antar masing-masing sukses menjadi seorang enterprenuer.
anggota organisasi, dan dapat 3. Setelah itu dilanjutkan dengan pelatihan
mencerminkan sikap profesionalisme dan pendampingan berbagai
dengan menjalankan apa yang telah keterampilan. Tenaga ahli yang pernah
menjadi tugas dan tanggung jawab yang mengikuti kegiatan pelatihan
diberikan tanpa harus ada lagi saling pembuatan produk olahan buah pepaya
memerintah satu sama lain sesama dengan dibantu oleh dua orang
anggota kelompok. mahasiswa memberikan pelatihan dan
5. Tetap melakukan pendampingan pendampingan berupa pemanfaatan
sebagai tindak lanjut kegiatan yang buah pepaya menjadi produk olahan.
dilakukan secara berkala, dengan datang Diupayakan untuk menciptakan cita
langsung ke desa Simoro maupun rasa yang lain dari yang lain agar bisa
melalui media komunikasi telepon. cepat merebut pangsa pasar, pelatihan
dan praktik dengan materi olahan
Metode Pelaksanaan
tanaman buah pepaya.
Solusi yang ditawarkan untuk
4. Penyuluhan mengenai manajemen
mengatasi permasalahan yang terjadi dan
operasional dan pemasaran hasil produk
terkait dengan target luaran yang telah
industri, pengelolaan usaha kecil,
ditetapkan adalah:
pengembangan pangsa pasar dan
1. Persiapan kegiatan dilakukan untuk
strategi untuk meningkatkan pendapatan
menyesuaikan produk olahan yang
juga menjadi prioritas. Penyuluhan ini
diminati peserta, waktu pelaksanaan dan
diharapkan dapat menciptakan
tempat untuk melaksanakan kegiatan,
efektivitas kinerja untuk mencapai
sertapenyediaan sarana dan prasana
keuntungan kompetitif dengan biaya
untuk praktik. Peralatan praktik olahan
lebih rendah dan pelayanan lebih baik.
buah pepayadan bahan praktik
Penyuluhan mengenai strategi
disediakan terlebih dahulu agar
pemasaran, diakhiri dengan diskusi
pelaksanaan pelatihan berjalanlancar
untuk menyepakati strategi pemasaran
dan efisien, seperti kompor, pisau,
pada usaha agar mempercepat
baskom, penggorengan danperalatan
pemasaran. Selanjutnya untuk
pendukung lainnya.
memperluas jangkauan pasar, dibuka
2. Sebelum diberikan pelatihan dan
sistem keagenan baik secara offline
pendampingan pengolahan produk,
masyarakat umumnya serta kedua maupun online bagi konsumen yang
tertarik memasarkan produk. Strategi
anggota kelompok usaha wanita
berikutnya adalah pemasaran dilakukan
40
e-ISSN : 2622-4690
Abditani : Jurnal Pengabdian Masyarakat 3 (1) 38-43 p-ISSN : 2622-4682
secara langsung ke mini market, toko- kegiatan pelatihan tersebut bermanfaat bagi
toko, warung, sistem pengemasan yang mereka.
sederhana, tetapi menarik minat Evaluasi pelaksanaan program melalui
konsumen untuk membeli produk pendampingan dan monitoring, untuk
tersebut karena konsumen merasa aman memahami bentuk pelatihan bagaimana
dan nyaman mengkonsumsi hasil meningkatkan hasil usaha, memantau dan
produk. mengukur kemajuan kegiatan yang telah
5. Mengembangkan Membentuk pola dilaksanakan, dan mengumpulkan data-data
kemitraan yang dikembangkan antara yang diperlukan dalam proses evaluasi serta
kelompok usaha Desa Simorodengan memberikan penilaian atas semua proses
kegiatan setelah melakukan monitoring.
instansi terkait maupun mitra lain.
Tujuan dari pelaksanaan evaluasi ini tentu
Untuk menciptakan iklim usaha yang saja untuk memantau pelaksanaan kegiatan
kondusif, bagiindustri kecil dan kelompok usaha wanita Nosarara dan
menengah maupun industri rumah Lestari Indah terhadap hasil pelaksanaan
tangga, pengembangan daya saing, kegiatan PKM.
sehingga diharapkan produk- produk
Hasil dan Pembahasan
sektor industri kecil mampubersaing di Sasaran dari program kegiatan
pasar global bisa mengenalkan produk- program kemitraan masyarakat ini adalah
produknyakepada khalayak ramai, dan ibu-ibu di Desa Simoro yang merupakan
membuka peluang yang lebih masyarakat yang secara ekonomis
besaruntuk mengembangkan usaha merupakan masyarakat biasa. Jumlah mitra
tersebut. ini ditetapkan dengan mempertimbangkan
efisiensi dan intensitas pelaksanaan
program.Mitra yang merupakan kelompok
ibu-ibu rumah tangga yang berasal dari 2
kelompok yaitu Kelompok Wanita Nosarara
dan Kelompok Wanita Lestari Indah Desa
Simoro.
Adapun permasalahan yang ditangani
dalam Program Kemitraan Masyarakat
meliputi aspek manajemen penguatan
Gambar 2. Suasan pelatihan kelompok, pengembangan usaha, dengan
melatih ibu-ibu dari kelompok usaha wanita
Kegiatan pelatihan menggunakan Nosarara dan Lestari Indahmembuat kripik,
Metode dengan cara pemberian materi selai dan asinan dari daun buah pepaya.
melalui ceramah, kemudian dilanjutkan Pada hakekatnya, kegiatan Program
dengan praktik langsung oleh kedua Kemitraan masyarakatini solusi terhadap
kelompok usaha wanita Nosarara dan permasalahan yang dihadapi mitra melalui
Lestari Indah. Cara ini dianggap efektif pendekatan secara terpadu, agar dapat
karena transfer pengetahuan yang diperoleh meningkatkan nilai ekonomis pepaya yang
selama pelatihan akan lebih tersampaikan masih belum termanfaatkan secara optimal.
dengan baik jika peserta pelatihan itu sendiri
yang menyampaikannya dan merasa bahwa

41
e-ISSN : 2622-4690
Abditani : Jurnal Pengabdian Masyarakat 3 (1) 38-43 p-ISSN : 2622-4682
kreatifitas ibu-ibu dengan mengembangkan
produk olahan lainnya.

Kesimpulan
Berikut ini kesimpulan yang dihasilkan
adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan pelatihan wirausaha bagi
Gambar 3. Hasil olahan pepaya kelompok usaha wanita di Desa Simoro
dapat meningkatkan motivasi kelompok
Hasil yang diperoleh yakni adanya
dalam pengelolaan produk olahan
perubahan yang diharapkan setelah Program
pepaya.
Kemitraan Masyarakat yakni dari segi
2. Kegiatan pelatihan dan pendampingan
keterampilan dalam mengolah buah pepaya
Program Kemitraan masyarakat ini
menjadi produk olahan berupa kripik, selai
merupakan upaya peningkatkan
dan asinan (gohu), yang sebelumnya kedua
pengetahuan dan keterampilan
kelompok usaha wanita ini belum memiliki
kelompok usaha dimana pada awalnya
keterampilan pengolahan pepaya, setelah
belum mengetahui bahwa pepaya dapat
mengikuti kegiatan pelatihan
menjadi bahan olahan untuk kripik,
kewirausahaan, kelompok ibu-ibu peserta
selai dan asinan setelah mengikuti
pelatihan memiliki pengetahuan dan
pelatihan peserta dapat memahami nilai
keterampilan mengolah pepaya menjadi
jual dan manfaat dari bahan olahan
kripik, selai dan asinan.
pepaya, demikian juga pemahaman
Semula pepaya di Desa Simoro oleh
manajemen bagi kelompok usaha
masyarakat hanya sebagai makanan
wanita yakni yang semula mereka tidak
pelengkap biasanya dibuat sayur, setelah
melakukan pencatatan atas biaya-biaya
mengikuti kegiatan pelatihan maka ibu-ibu
baik pemasukan atau pengeluaran,
dapat mengetahui bahwa pepaya dapat
melalui pelatihan mereka memperoleh
diolah menjadi produk yang dapat
pengetahuan akan pentingnya
mendatangkan nilai jual, dari hasil pelatihan
melakukan pencatatan untuk
pun mereka memperoleh pengetahuan
mengetahui kondisi usaha yang mereka
bahwa nilai jual pepaya menjadi lebih besar
jalankan.
setelah diolah karena ada nilai tambah dari
produk hasil olahan pepaya tersebut.
Luaran yang diharapkan adalah Ucapan Terima Kasih
1. Direktorat Riset dan Pengabdian
kemandirian masyarakat dalam mengelola
Masyarakat Direktorat Jenderal
olahan buah pepaya, masyarakat mampu
Penguatan Riset dan Pengembangan
meningkatkan kreativitasnya dalam
Kementrian Riset, Teknologi, dan
pengembangan usaha, disamping itu produk
Pendidikan Tinggi yang telah mendanai
hasil olahan dapat ditingkatkan nilai jualnya.
pelaksanaan kegiatan Program
Terbinanya manajemen kelompok
Kemitraan Masyarakat ini.
dimana masing-masing kelompok
2. Rektor Universitas Muhammadiyah Palu
melakukan pencatatan keuangan dalam
3. Lembaga Penelitian dan Pengabdian
bentuk pembukuan sederhana dan diketahui
Pada Masyarakat Universitas
oleh seluruh anggota kelompok,
bertambahnya pengetahuan tentang Muhammadiyah Palu
4. Bapak Dekan Fakultas Ekonomi
kewirausahaan yang dapat memicu
Universitas Muhammadiyah Palu.
42
e-ISSN : 2622-4690
Abditani : Jurnal Pengabdian Masyarakat 3 (1) 38-43 p-ISSN : 2622-4682
5. Bapak Herry Pampow, SE selaku kepala Suryana, Yuyus, Bayu Kartib, 2008,
Desa Simoro yang telah mengizinkan Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik
dan memfasilitasi tim PKM selama Wirausahawan Sukses, Penada Media
pelaksanaan kegiatan. Grup, Jakarta
Suyanti, 2008, Pengaruh cara pengeringan dan
Daftar Pustaka lama penyimpanan terhadap daya terima
manisan papaya Semangka Paris dan
Badan Pusat Statistik Indonesia. Statistik Impor
Bangkok. Jurnal Agritek . 2008; 17(11):
Indonesia [Internet] 2012 [24 Februari
82-87 edisi khusus.
2012]. Tersedia di : http//www.bps.go.id.
Yayang Ade Suprana, 2012, Pembuatan Keripik
Kalie, M.B. 2008. Bertanam Pepaya. Penebar
Pepaya Menggunakan Metode
Swadaya, Jakarta.
Penggorengan Vacuum Dengan Variabel
Kasmir, 2011, Kewirausahaan (Edisi Revisi),
Suhu dan Waktu, Tugas Akhir, Program
Rajagrafindo Persada, Jakarta
Studi Diploma III Teknik Kimia Program
Suprapti, M.L. 2006. Aneka Olahan Pepaya
Diploma Fakultas Teknik Universitas
Mentah dan Mengkal. Kanisius,
Diponegoro Semarang.
Yogyakarta.

43

Anda mungkin juga menyukai