Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“PEMAKAIAN HURUF YANG BAIK DAN BENAR”

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah PEDOMAN EJAAN BAHASA

Dosen Pengampu : Arum Gati Ningsih ,M.Pd

Disusun Oleh:

Della Saputri :2020201041

Albakdadi :2020201034

Singgih Pradana :2020201058

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU KEGURUAN (STKIP)


MUHAMMADIYAH OKU TIMUR

2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
penulisan makalah yang berjudul“PEMAKAIAN HURUF YANG BAIK DAN
BENAR ”.
Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi
Muhammad SAW serta keluarga, sahabat, dan para penerus risalahnya yang
telah berjuang keras untuk umatnya menbangun mencapai jaman yang terang
benderang.
Terimakasih kepada beliau ibu Arum Gati Ningsih ,M.Pd. yang telah
memberikan tugas ini kepada kami sehingga kami bisa menambah pengetahuan.
Terimakasih kepada kedua orang tua kami yang telah banyak mendukung
kami, baik secara moral maupun materi.Terimakasih kepada teman-teman pula
atas kerjasamanya.
Makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca guna mendapatkan
wawasan dan pengetahuan terlabih untuk diri sendiri. Dari hati yang terdalam
penulis mengutarakan permintaan maaf atas kekurangan makalah ini. Karena
penulis tahu bahwa makalah ini masih banyak kurangnya.
Oleh karena itu kritikan, saran, dan masukan yang membangun dari
pembaca guna penyempurnaan kedepan. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih
dan semoga makalah ini bermanfaat sesuai dengan fungsinya. Amin
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Belitang,16 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

BAB I.....................................................................................................................1

PENDAHULUAN..................................................................................................1

1.Latar Belakang Masalah..................................................................................1

2.Rumusan Masalah...........................................................................................1

BAB II....................................................................................................................2

PEMBAHASAN....................................................................................................2

1.PEMAKAIAN HURUF...................................................................................2

A. Huruf Abjad...............................................................................................2

B. Huruf Vokal...............................................................................................2

C. Huruf Konsonan.........................................................................................2

D. Huruf Diftong.............................................................................................2

E. Gabungan Huruf Konsonan........................................................................2

F. Huruf Kapital..............................................................................................2

G. Huruf Miring..............................................................................................5

H. Huruf Tebal................................................................................................6

BAB III...................................................................................................................8

PENUTUP..............................................................................................................8

1.Simpulan..........................................................................................................8

2.Saran................................................................................................................8

Daftar Pustaka........................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1 .Latar Belakang Masalah

Kemampuan berbahasa Indonesia adalah salah satu syarat yang harus


dipenuhimasyarakat Indonesia, tidak terkecuali murid sekolah dasar. Dalam
bidang pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar, bahasa Indonesia merupakan
mata pelajaran pokok. Pelajaran bahasa Indonesia diajarkan kepada murid
berdasarkan kurikulum yang berlaku, yang didalamnya (kurikulum pendidikan
dasar) tercantum beberapa tujuan pembelajaran.Salah satu tujuan pokoknya
adalah murid mampu dan terampil berbahasa Indonesia dengan baik dan benar
setelah mengalami proses belajar mengajar di sekolah. Keterampilan berbahasa
itutidak saja meliputi satu aspek, tetapi di dalamnya termasuk kemampuan
membaca, menulis,mendengarkan (menyimak), dan berbicara.Dalam proses
pemerolehan dan penggunaannya,keterampilan berbahasa tersebut saling
berkaitan. Bahasa tulis mencakup sejumlah unsur-unsur bahasa, salah satunya
adalah mengenai ejaan yang mencakup macam-macam huruf, berbagai kata, dan
aneka tanda baca. Ada beberapa hal yang perlu dikemukakan, khususnya
berbagai persoalan yang akan dibahas dalam makalah ini. Hal-hal yang
dimaksud adalah pemakaian huruf, dan penulisan kata pada bahasa Indonesia
yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan.

2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana pemakaian huruf pada bahasa Indonesia yang sesuai


dengan Ejaan Yang Disempurnakan?

1
BAB II

PEMBAHASAN

1.Pemakaian Huruf

A. Huruf Abjad

Huruf abjad ada dua puluh enam huruf, yaitu:


a, b, c, d, e, f, g, h, i, j,k, l, m, n, o, p, q, r, s, t, u v, w, x, y, z.

B. Huruf Vokal

Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia, terdiri atas


huruf a, e*, i, o, dan u.
* Untuk keperluan pelafalan kata yang benar, tanda aksen (‘) dapat
digunakan jika ejaan kata menimbulkan keraguan.
Di mana kecap itu dibuat?
Coba kecap dulu makanan itu.

C. Huruf Konsonan

Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia


terdiri atas huruf-huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z.

D. Huruf Diftong

Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan


dengan ai, au, dan oi.

E. Gabungan Huruf Konsonan

Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing


melambangkan satu bunyi konsonan.

2
F. Huruf Kapital

1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada
awal kalimat dan petikan langsung.
Misalnya:
Dia membaca buku
Adik bertanya, Kapan kita pulang?
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan
yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata
ganti untuk Tuhan.

Misalnya:

Islam, Kristen, Quran, Alkitab.

3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,


keturunan, dan keagamaan, jabatan, instansi yang diikuti nama orang atau
nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu.

Misalnya:

Wakil Presiden Adam Malik


Gubernur Jawa Tengah
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.

Misalnya:

Amir Hamzah

Catatan:

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti pada de, van, dan der
(dalam bahasa Belanda), von (dalam bahasa Jerman), atau da (dalam nama
Portugal). J.J de Hollander Vasco da Gama Dalam nama orang tertentu, huruf
kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata bin atau binti.

Abdul Rahman bin Zaini

Siti Fatimah binti Salim

3
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa,
dan bahasa. bangsa Eskimo bahasa Indonesia
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan
hari raya.

Misalnya:

tahun Hijriah bulan Maulid

bulan Agustus hari Galungan

7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama peristiwa


sejarah.

Perang Dunia I

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

8. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang
tidak digunakan sebagai nama dari geografi.

Misalnya:

ukiran Jepang

tari Melayu

9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi
negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama
dokumen resmi, kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau dan untuk.

Misalnya:

Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak

10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga
ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan judul karangan. Misalnya:

Perserikatan Bangsa-Bangsa

Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial

4
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua
unsur kata ulang sempurna) didalam judul buku, majalah, surat kabar,
dan makalah. Kecuali, kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk
yang tidak terletak pada posisi awal.Misalya:

Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.

12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri.Misalnya:

Dr. Doktor

Catatan: Gelar akademi dan sebutan lulusan perguruan tinggi, termasuk


singkatannya, diatur secara khusus dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 036/U/

13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang
digunakan dalam penyapaan atau pengacuan.

Misalnya:

Adik bertanya, itu apa, Bu?

Besok Paman akan datang.

14. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk
hubungan kekerabatan yang tidak digunakan dalam pengacuan ataun
penyapaan.Misalnya:

Kita harus menghormati bapak dan ibu.

15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan
dalam penyapaan.Misalnya

Sudahkah Anda tahu?

Surat Anda sudah kami terima dengan baik.

5
G. Huruf Miring

Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,


majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.

Misalnya:

Majalah Bahasa dan Sastra diterbitkan oleh Pusat Bahasa.

Catatan: Judul skripsi, tesis, atau disertasi yang belum diterbitkan dan dirujuk
dalam tulisan tidak ditulis dengan huruf miring, tetapi diapit dengan tanda petik.

Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau


mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.

Misalnya:

Bab ini tidak membicarakan pemakaian huruf kapital.

Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau


ungkapan yang bukan bahasa Indonesia. 

Misalnya:

Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana. ungkapan asing


yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya diperlakukan sebagai
kata Indonesia.

Misalnya:

Negara itu telah mengalami empat kali kudeta.

H. Huruf Tebal

Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab,
bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan
lampiran. Misalnya:

6
Judul : HABIS GELAP TERBITLAH TERANG

Bab : BAB I PENDAHULUAN

Bagian Bab : 1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Tujuan

Daftar, indeks, dan lampiran :

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema dan
sublema serta untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan polisemi.

Misalnya:

kalah v 1 tidak menang...2 kehilangan atau merugi...; 3 tidak lulus...; 4


tidak menyamai.

7
BAB III

PENUTUP

1.Simpulan

Simpulan Ejaan bahasa Indonesia menggunakan 26 huruf di dalam


abjadnya dari A sampai Z. Beberapa di disebut ejaan yang sempurna.antaranya
merupakan usaha memajukan ejaan bahasa Indonesia sehingga dapat mengikuti
perkembangan kosa katanya. Huruf-huruf tersebut terdiri dari huruf vokal, huruf
konsonan, huruf diftong, dan gabungan huruf konsonan. Dalam EYD, terdapat
aturan-aturan untuk dapat

2.Saran

Aturan dalam penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar dibuat

adalah untuk pandulan para orang yang sedang menulis sebuah karya atau
karangan, oleh karena itu dalam menulis harus disesuaikan dengan Ejaan Yang
Disempurnakan. Sebagai warga negara Indonesia tidak ada salahnya kita
menerapkan makalah ini dalam pemakaian huruf yang baik dan benar.

8
Daftar Pustaka

 Kushartanti dkk,2005.Pesona Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama.
 Depdikbub. (1987). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukkan Istilah. Jakarta:
Dapartemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai