Disusun Oleh :
1. Al Bakdadi 2020201034
2. Mita Sofiani 2020201029
3. Hana Dila Sagita 2020201040
2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, ridha, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dalam rangka memenuhi tugas terstruktur Mata Kuliah Pembelajaran
IPA Sekolah Dasar.
Dalam makalah ini kami akan memaparkan mengenai Hakikat IPA (Sains)
Sebagai Ilmu-Objek IPA (Sains) Sebagai Ilmu. Kami mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Jumali, M.Pd., yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini bisa menambah kemampuan berfikir ilmiah bagi kami
dan memberi referensi pengetahuan bagi pembaca. Kami menantikan saran dan
kritik yang membangun agar makalah ini bias menjadi lebih baik.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
OKU Timur, November 2021
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
5
B. Deskripsi Singkat
6
5. Teori Belajar
Dunia pendidikan tidak terlepas dari teori belajar yang merupakan pondasi
dari tercapainya tujuan pendidikan yang tercermin dalam keberhasilan peserta
didik belajar. Setiap saat, teori belajar selalu berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman. Topik ini menjelaskan beberapa teori belajar terutama teori
yang sesuai dengan pembelajaran IPA bagi peserta didik sebagai hasil penelitian
dan pengalaman para praktisi pendidikan.
C. Rumusan Masalah
Bahan Ajar Hakikat IPA dan Pendidikan IPA diharapkan dapat dibahas
dengan model pembahasan seperti yang disarankan berikut. Dengan demikian,
diharapkan peserta didik dapat mencapai tujuan berikut.
7
BAB II
PEMBAHASAN
8
bersama-sama dalam suatu urutan terorganisasi. Misalnya, pengetahuan tentang
fisika, biologi, dan kimia.
Istilah sains secara umum mengacu kepada masalah alam (nature) yang
dapat diinterpretasikan dan diuji. Dengan demikian keadaan alam merupakan
keadaan materi yaitu atom, molekul dan senyawa, segala sesuatu yang
mempunyai ruang dan massa, sepanjang menyangkut 'natural law' yang
memperlihatkan 'behaviour' materi, merupakan pengertian dari sains, yaitu: fisika,
kimia, dan biologi.
Menelusuri definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli mengenai sains
atau IPA, ditemukan beragam bentuk dan penekanannya. Misalnya definisi sains,
yaitu sains merupakan rangkaian konsep dan skema konseptual yang saling
berhubungan yang dikembangkan dari hasil eksperimentasi dan observasi serta
sesuai untuk eksperimentasi dan observasi berikutnya (Jenkins &
Whitefield:1974; Conant: 1975).
Davis dalam bukunya On the Scientific Methods yang dikutip oleh
Chalmers menyatakan sains sebagai suatu struktur yang dibangun dari fakta-
fakta. Bronowski, seorang saintis dan juga filosof tentang sains, menyatakan sains
merupakan organisasi pengetahuan dengan suatu cara tertentu berupa penjelasan
lebih lanjut mengenai hal-hal yang tersembunyi yang ada di alam.
Batasan yang dikemukakan oleh Jenkins dan Whitefield, dan Bronowski
tentang sains sepertinya masih hanya berkisar kepada kumpulan konsep-konsep
dan prinsip-prinsip yang diperoleh oleh para saintis atau ahli Sains (Jenkins &
Whitefield:1974; Conant: 1975). Tetapi cara atau metode yang digunakan untuk
memperoleh konsep-konsep itu belum secara jelas-jelas dikatakan sebagai sains,
hanya dinyatakan sebagai cara-cara terstruktur dan sistematis. Dengan demikian,
lingkupnya hanya sebatas pada kumpulan konsep-konsep atau prinsip-prinsip.
Proses kreatif untuk memperoleh kumpulan konsep-konsep dan prinsip-prinsip
itu, tampak belum masuk di dalam batasan di atas.
Berdasarkan pengertian sains seperti tersebut di atas, seringkali kita
saksikan suatu pembelajaran sains yang hanya memungkinkan peserta didik
mengartikan sains hanya sebagai tubuh dari ilmu tanpa memahami proses dan
9
kualitas manusia yang melakukan inkuari ilmiah. Jadi sains hanya diapresiasikan
sebagai kumpulan fakta, konsep, dan prinsip ilmiah belaka.
Chalmers (1980:1) menyatakan sains didasari oleh hal-hal yang kita lihat,
dengar, raba, dan lain-lain. Pendapat atau pemikiran imajinatif tidak dapat
dikatakan sebagai sains. Sains bersifat objektif dan dapat dibuktikan. Dapat
dikatakan batasan ini lebih menekankan kepada cara memperoleh sains, yaitu
melalui observasi. Sains sebagai kumpulan konsep atau prinsip tidak secara jelas
dikemukakan.
B. IPA Sebagai Ilmu
1. Pengertian
a) Rasional
10
Merupakan proses pemikiran yang berpegang pada kaidah- kaidah logika.
b) Kognitif
c) Teleologis
11
pula bahwa sains merupakan satu sistem yang dikembangkan oleh
manusia untuk mengetahui diri dan lingkungannya.
2. Produk Sains
a. Fakta IPA
12
6) Logam tenggelam dalam air
7) Bentuk bulan yang terliahat dari bumi berubah-ubah
8) Katak berkembang biak dengan cara bertelur
b. Konsep IPA
c. Prinsip IPA
13
yang menghubungkan konsep-konsep udara, panas, dan pemuaian. Prinsip
ini menyatakan jika udara dipanaskan maka akan memuai. Contoh lainnya
yaitu semakin besar kuat cahaya, hasil fotosintesis semakin banyak. Selain
itu larutan yang bersifat asam bila yang dicampur dengan larutan yang
bersifat basa akan membentuk garam yang bersifat netral.
d. Hukum IPA
e. Teori IPA
14
Teori adalah generalisasi tentang berbagai prisip yang dapat
menjelaskan dan meramalkan fenomena alam.teori juga dapat berubah jika
ada bukti-bukti baru yang berlawanan dengan teori tersebut. Contoh
produk sains yang merupakan teori adalah :
Seorang ilmuan menggunakan cara khusus untuk memecahkan masalah yang
dihadipinya. Cara memecahkan masalah itu sering diberi nama “Metode Ilmiah”
seorang ilmuan umumnya bekerja secara ilmiah, yaitu menggunakan metoda
ilmiah. Berikut adalah langkah-langkah metoda ilmiah, yaitu :
15
a) Menyadari adanya masalah dan keinginan untuk memecahkan.
Masalah perlu dirumuskan dengan jelas, dan dibatasi ruang lingkupnya
agar pemecahannya lebih terfokus.
b) Mengumpulkan data yang ada hubungannya dengan masalah. data
yang terkumpul diolah/dianalisis atau disintesis untuk merumuskan
hipotesis.
c) Merumuskan hipotesis berdasarkanalasan atau pengetahuan yang
merupakan jawaban sementara terhadap suatu masalah. Hipotesis
bersifat tentative dan dapat diuji apakah benar atau diterima atau salah
atau ditolak.
d) Menguji hipotesis, dapat ditempuh dengan cara melakukan eksperimen
atau melakukan observasi tergantung dengan cara melakukan
eksperimen.
e) Menarik kesimpulan, kesimpulan dibuat berdasar data atau informasi
yang dikumpulkan dalam eksperimen atau observasi. Data atau
informasi yang dimaksud adalah data atau informasi dalam rangka
pengujian hipotesis.
Hasil belajar sains dari segi proses dapat dibedakan dari produk
dengan melihat proses yang dilakukan siswa dalam belajara. konsep air
membeku pada 0 dan mendidih pada 100 , misalnya dapat saja diketahu
siswa denga membaca buku atau diberitahukan oleh guru. akan
tetapi,kesan pengetahuan yang diperolehnya akan sangat berbeda jika
melihat sendiri dengantermometer pada suhu berapa air yang membeku
dan yang mendidih.
16
dipakai untuk kehidupan sehari-hari dan untuk bidang studi yang lain.
Keterampilan proses IPA adalah keterampilan yang dilakukan oleh para
ilmuan (Iskandar, 1997: 5) . Untuk melakukan proses sains dibutuhkan
berbagi macam keterampilan antara lain keterampilan:
a. Mongobservasi
c. Menyimpulkan
17
pengamatan terhadap perubahan kertas yang ditetesi dengan berbagai
macam larutan.
d. Mengiferensi
e. Mengukur
g. Mengkomunikasikan
18
Mengkomunikasikan adalah menyampaikan perolehan atau hasil
belajar atau penemuannya pada orang lain. Penyampaiannya dapat secara
lisan atau tertulis.Perwujudannya bisa dalam bentuk gambar, grafik,
diagram, atau skema dan cerita atu uraian yang mudah dipahami.
h. Merancang penelitian
i. Melakukan Eksperimen
19
3) Teliti, artinya cermat dalam melakukan observasi atau pengukuran.
4) Krisis atau gelisah terhadap permasalahan yang ada sehingga
timbul keingintahuan terhadap masalah tersebut dan terdorong
untuk menyelidikinya.
5) Tidak putus asa.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
IPA secara harafiah dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan alam atau
yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam (Srini M Iskandar,
1996/1997). Sedangkan Patta Bundu (2006) menyatakan bahwa IPA adalah proses
kegiatan yang dilakukan para saintis dalam memperoleh pengetahuan dan sikap
terhadap proses kegiatan tersebut. Hal ini mengandung makna bahwa IPA bukan
hanya kumpulan pengetahuan, tetapi merupakan proses pencarian yang sistematis
dan berisi berbagai strategi dimana menghasilkan kumpulan pengetahuan yang
dinamis.
Secara garis besar Ilmu Pengetahuan Alam memiliki tiga komponen yaitu
IPA sebagai produk, IPA sebagai Proses, dan IPA sebagai sikap ilmiah. Hal
tersebut sejalan dengan fungsi dan tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
yang bukan hanya kumpulan pengetahuan dan fakta untuk dihafal, tetapi ada
proses aktif menemukan menggunakan pikiran dan sikap dalam mempelajarinya
sehingga dapat mengembangkan keterampilan proses siswa untuk menyelidiki
alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. Pembelajaran IPA
di SD juga memiliki ruang lingkup bahan kajian yang secara umum meliputi dua
aspek yaitu kerja ilmiah dan pemahaman konsep.
B. Saran
21
2. Mahasiswa sebaiknya mengambil materi dari sumer-sumber
terpercaya baik berupa buku, jurnal maupun website yang jelas
dalam penulisan setiap makalah maupun karya ilmiah lainnya
22
DAFTAR PUSTAKA
Darmodjo, Hendro dan Jenny R.E Kaligis. (1992/1993). Pendidikan IPA II.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Materi Pelatihan Guru
Implementasi Kurikulum 2013 .Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Patta Bundu. 2010. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam
Pembelajaran Sains-SD. Jakarta: DEPDIKNAS.
23