Anda di halaman 1dari 6

A.

Landasan Teori
PENGERTIAN
Keputihan merupakan masalah kesehatan reproduksi yang sering dialami oleh para wanita,
keadaan ini akan menimbulkan kondisi yang tidak nyaman serta dapat mengganggu aktivitas
sehari-hari. Meskipun beberapa keputihan bersifat normal, namun kita perlu mewaspadai beberapa
hal yang dapat menyebabkan keputihan menjadi abnormal.

Keputihan atau dalam istilah medis dikenal sebagai fluor albus, leucorrhea, white discharge,
merupakan istilah keluarnya cairan dari vagina selain darah haid. Cairan atau lendir yang
diproduksi dalam vagina dan leher rahim ini akan membawa sel-sel mati serta bakteri keluar dari
vagina sehingga vagina tetap bersih. Keputihan bukan merupakan penyakit melainkan salah satu
tanda dan gejala dari suatu penyakit organ reproduksi wanita.

PENYEBAB

Penyebab keputihan tergantung dari jenis keputihan yang terjadi. Keputihan dapat dibedakan
menjadi fisiologis (normal) dan patologis (abnormal).

Penyebab keputihan fisiologis (normal) adalah faktor hormonal. Keputihan normal dapat terjadi
pada masa subur, masa menjelang dan sesudah menstruasi, juga terjadi melalui rangsangan
seksual. Pada kondisi tersebut di atas, keputihan yang terjadi umumnya encer dan tidak lengket,
berwarna bening, tidak didapatkan rasa gatal dan tidak berbau.

Keputihan patologis (abnormal) mengindikasikan adanya penyakit tertentu. Salah satu penyebab


keputihan abnormal paling sering infeksi pada organ reproduksi wanita yang disertai gejala
keputihan yaitu infeksi bakteri (vaginitis), infeksi jamur (candidiasis) dan infeksi parasit
(trikomoniasis). Gejala keputihan abnormal yang perlu diperhatikan yaitu adanya peningkatan
volume atau jumlah lendir (menjadi berlebihan), perubahan warna (misalnya warna putih seperti
susu atau warna kuning atau hijau) dan perubahan kekentalan lendir, disertai rasa gatal dan berbau,
sedangkan pada beberapa kasus juga disertai nyeri pada perut. Keputihan abnormal jarang terjadi
pada remaja putri prapubertas dan wanita yang telah menopause.

PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN

Segera konsultasikan ke dokter apabila dirasakan mulai ada keluhan keputihan yang abnormal.
Jenis pengobatan keputihan sangat bergantung dari penyebab keputihan yang terjadi.

Keputihan dapat dihindari dengan berbagai cara, antara lain menghindari stress  dan selalu
menjaga kesehatan area genitalia kewanitaan dengan cara membersihkan vagina secara teratur.
Selain itu, bersihkan vagina dari arah depan ke belakang untuk mencegah bakteri masuk ke dalam
vagina.

Menggunakan pakaian dalam dari bahan katun yang lembut, sering mengganti pembalut saat
menstruasi, menghindari pemakaian panty liner apabila tidak diperlukan, akan sangat membantu
meminimalkan munculnya keluhan keputihan patologis.
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. R TENTANG
KESEHATAN REPRODUKSI
(KEPUTIHAN PATOLOGIS)

Hari/Tanggal : 6 Januari 2021


Jam : 08.00 WIB
Tempat : PMB safara

1. DATA SUBYEKTIF
a. Biodata
Ibu Suami

Nama : Ny. R Tn.S


Umur : 33 tahun 40 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP SMA
Pekerjaan : IRT SWASTA
Alamat : Kledokan C.164.b Surabaya
Keluhan Utama : Vagina keluar cairan kental berwarna kekuningan,berbau,
banyak dan gatal

b. Riwayat Menstruasi
1) Menarche : 13 tahun
2) Siklus menstruasi : 28 hari
3) Lama : 6 hari
4) Warna : kekuningan
5) Keluhan : tidak nyeri haid, tapi ada keputihan

c. Riwayat Perkawinan
1) Umur saat kawin : 18 tahun
2) Lama : 15 tahun
3) Perkawinan ke : Pertama
4) Jumlah anak :2 orang

d. Riwayat Kesehatan
Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit menurun menular maupun kronis baik dari
dirinya sendiri maupun keluarga

e. Riwayat Kontrasepsi
Ibu mengatakan pernah menggunakan alat kontrasepsi suntik

f. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari


1) Nutrisi
Makan : 3x/hari
Minum : 3x/hari
2) Eliminasi
BAK : 3x/hari
BAB : 2x/hari
3) Istirahat Tidur : 6jamx/hari
4) Aktifitas : setiap hari
5) Personal Hygiene
Mandi : 3x/hari
Gosok gigi : 3x/hari
6) Pola Seksual
Keluhan : tidak ada

g. Data Psikologi & Spritual : Ibadah : ibu mengatakan selalu sholat 5 waktu

2. DATA OBYEKTIF
a. Pemeriksaan
Umum
1) Keadaan :Baik
Umum
2) Kesadaran :composmentis
3) Tinggi Badan :160
4) Berat Badan :56
LILA :35
Tanda-tanda
Vital
Tekanan Darah :100/80mmHg
Nadi :88x/menit
Pernafasan :24x/menit
Suhu :36⁰C
b. Pemeriksaan
Fisik
1) Kepala :Tidak ada benjolan(odem),tidak ada ketombe,dan rambut hitam
2) Muka :Simetris,tidak ada plasma gravidarum
3) Mata :Simetris kanan dan kiri,sclera putih, konjungtiva merah muda
4) Hidung : Simetris,tidakada pembengkakan kelenjar polip
5) Mulut :Simetris,tidak lembab
6) Gigi :Tidak ada carises
7) Telinga :Simetris,tidak ada sekret
8)Leher : tidak ada
pembesaran
kelenjar thyroid
dan limfe tidak
ada peningkatan
tekanan vena juga
laris

9)Payudara : simetris,putting
susu menonjol,
tidak ada benjolan

10) Perut : tidak dilakukan

11) Genetalia : Tidak ada luka, varises, ada cairan dengan konsistensi kental
berwarna kekuningan dan berbau

12) : Atas :
Ekstremitas simetris,
tidak ada
odema
Bawah :
simetris,tidak
ada
varises,tidak
ada odema

3. ANALISA

a. Diagnosa : Ny.R usia 33 tahun dengan keputihan ab normal

b.Masalah : Vagina keluar cairan kental berwarna kekuningan,berbau, dan


jumlahnya banyak dan gatal

c. Kebutuhan : menjaga bagian genetalia dan sekitarnya tetap kering,


selain kering juga harus bersih.

4.PELAKSANAAN Tanggal : 6 Januari 2021 Pukul : 08:30 WIB


1. Memberi tahu pada ibu bahwa berdasarkan hasil pemeriksaaan, keadaan umum
ibu baik. Kesadaran : Composmentis
Vital sign : TD: 100/80 mmHg Suhu: 36 ° C
Nadi:88x/menit Respirasi : 24x/menit
Dan berdasarkan hasil pemeriksaan, ibu mengalami keputihan ab normal
 Ibu mengerti tentang keadaannya

2. Memberitahu pada ibu tentang pengertian keputihan serta penyebab dari


Keputihan
 Ibu mengerti tentang pengertian dan penyebab keputihan

3. Menganjurkan ibu agar menjaga bagian genetalia dan sekitarnya tetap kering,
selain kering juga harus bersih. Selain itu menganjurkan kepada ibu untuk
menggunakan celana dalam yang berbahan dasar katun supaya bias menyerap
keringat dan tidak lembab, memberitahu ibu apabila cebok dengan arah dari atas
kebawah agar kotoran tidak masuk kelubang vagina
 Ibu bersedia menjaga kebersihan genetalia dengan baik

4. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan papsmear untuk mendeteksi


adanya kelainan atau tidak
 Ibu bersedia untuk melakukan pemeriksaan papsmear
5. Memberikan ibu therapy antibiotic 2x sehari (amoxicillin)
 Ibu bersedia meminum therapy antibiotic yang diberikan
6. Pendokumentasian
 Dokumentasi telah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai